New School
Bodyguard“Jadi inikah Krystal Jung?” tanya seorang pemuda sambil memegang sebuah foto. Pemuda lain yang lebih mungil mendekat dan tersenyum ketika ikut mengamati foto itu.
“Oh, She’s so cute,” komentar pemuda mungil tadi.
“So, kita harus memperkenalkan diri padanya dulu atau bagaimana hyung?” kini seorang pemuda dengan kulit kecokelatan bertanya pada pemuda yang tengah sibuk memainkan pion-pion catur.
“Kita awasi saja dulu, jika terjadi sesuatu baru kita bergerak,” jawabnya tenang sambil mengubah posisi pionnya dan tersenyum misterius.
O0O
Krystal mengamati bangunan yang ada di hadapannya dengan raut wajah yang datar. Akhirnya ia tiba di sini. Di sekolah barunya. Mungkin ia akan memperoleh kehidupan baru, rutinitas baru, atau teman baru? Kata ‘teman’ merupakan hal tabu bagi Krystal sebelumnya, mengingat ia tak punya satu teman pun di sekolah lamanya. Yah, Krystal harap ia akan mendapatkan hal yang lebih baik di sini ketimbang di sekolah lamanya.
“Krys, ayo masuk,” ajak Jessica membuyarkan lamunan panjang Krystal.
Krystal dengan patuh mengikuti langkah ibunya. Sedikit banyak ia memperhatikan suasana sekolah itu. Beberapa siswa terlihat masih berada di koridor dan taman sekolah. Sepertinya pembelajaran belum dimulai, artinya Krystal tidak terlalu terlambat. Krystal menyadari beberapa siswa-siswi mengamatinya dan berkasak-kusuk setiap ia melewati segerombolan orang. Krystal merasa dirinya kembali menjadi perhatian di sini. Namun, kali ini lain. Mereka bukan mencemooh maupun mencela Krystal Jung. Mereka lebih seperti penasaran dengannya. Yah, semua murid baru selalu mendapat perhatian dari seisi sekolah bukan?
“Baiklah, tunggu di sini, eomma akan bicara dengan kepala sekolah,” Krystal mengangguk dan menuruti perintah sang ibu.
Krystal kembali mengamati setiap sudut sekolah barunya. Sebelumnya Krystal merasa sekolahnya cukup kuno dengaan menyuruh setiap siswanya menggunakan seragam. Namun, ketika melihat kelengkapan fasilitas di sekolah ini membuat Krystal berdecak kagum. Setidaknya sekolah ini layak disejajarkan dengan sekolah lamanya di California.
“Nona Jung?” Krystal menoleh ketika namanya dipanggil oleh seorang wanita yang amat berkharisma.
“Krys, ini wali kelasmu, Mrs. Song,” Jessica memperkenalkan wanita itu sambil mengulas senyum cantiknya. Krystal membungkuk sedikit untuk memberi hormat pada sang guru.
“Mrs. Song, aku percayakan putriku pada anda,” kata Jessica tetap memasang senyum andalannya.
“Tenang saja nyonya, saya akan membantunya agar cepat beradaptasi dengan sekolah ini,” balas Mrs. Song seraya tersenyum tipis. Mrs. Song kemudian mengajak Krystal segera menuju ruang kelasnya.
“Kryssie,” panggil Jessica sebelum putrinya pergi terlalu jauh. Jessica kemudian mendekat dan mengelus rambut Krystal dengan lembut.
“I hope you can get a friend in here. Cobalah tersenyum, sedikit saja. Maka mereka akan bersimpati padamu, okay honey?” Krystal hanya mengangguk menanggapi nasehat ibunya. Ia kemudian melangkah pergi mengikuti wali kelasnya menuju ruang kelas.
~~~
“Yeolli, kau sedang melihat apa sih?” tanya seorang pemuda mungil pada rekannya yang diam-diam tengah memperhatikan Krystal dari jauh.
“Aku sepertinya akan menyukai tugas ini, Baekki-ah,” balasnya sambil tersenyum lebar. Pemuda yang dipanggil Baekki hanya mengangkat bahunya acuh. Temannya sedikit kurang waras sepertinya.
O0O
“Namaku Krystal Jung, mohon bimbingannya,” Krystal membungkukkan dirinya sedikit tanpa mengubah ekspresi datar pada raut wajahnya.
“Baiklah, ada yang ingin kalian tanyakan?” tanya Mrs. Song sambil menyapu seluruh kelas dengan pandangannya.
“Kau sudah punya pacar, Krystal-sii?” tanya seorang pemuda cukup berani. Kemudian seluruh temannya segera menyorakinya. Mrs. Song cukup susah payah mengkondisikan kelasnya untuk kembali tenang.
Krystal tersenyum kecil melihat tingkah teman-teman sekelasnya yang baru. Mereka terlihat ramah, mungkin dirinya akan mudah untuk beradaptasi. Mrs. Song kemudian menyuruh Krystal segera duduk di salah satu bangku yang kosong. Teman sebangku Soojung tersenyum manis menyambutnya.
“Namaku Joy,” kata teman sebangku Krystal itu sambil mengulurkan tangannya. Krystal mengamati sejenak gadis yang menjadi teman sebangkunya ini. Gadis manis dengan suara yang ceria.
“Senang berkenalan denganmu Joy,” dengan ragu Krystal menjabat tangan Joy.
“Senang juga berkenalan denganmu, Krystal-ah,” Joy tersenyum senang menyambut jabatan Krystal. Krystal terpaku sesaat. Tidak ada yang pernah memanggilnya seakrab ini selain keluarganya. Tidak ada. Dan Joy melakukannya.
Cobalah tersenyum, sedikit saja. Maka mereka akan bersimpati padamu
Kalimat Jessica melintas dalam otaknya. Tersenyum dan dapat seorang teman. Mungkin dapat dicoba? Dengan ragu Krystal tersenyum agak kaku. Joy terdiam sesaat. Senyum Krystal rasanya sedikit aneh, belum terlalu bersahabat. Tapi tak masalah sepertinya Krystal bukan sosok yang buruk, setidaknya itu yang ada dipikiran Joy. Lain halnya dengan Krystal, satu senyum sudah banyak mengubah kehidupannya. Baiklah, untuk saat ini ia akan mencoba berteman dengan Joy. Kemajuan yang cukup baik bukan?
~~~
“Oh, dia terlihat menarik, bukan begitu, Hun?” tanya seorang pemuda dengan kulit kecokelatan sambil menyeringai. Ia heran karena tak sedikitpun mendapat respon dari teman sebangkunya. Si pemuda mendengus kesal saat melihat bahwa rekannya itu tengah membenamkan dirinya di meja. Sepertinya ia tertidur.
Namun, tak lama seorang guru datang dan ia pun terbangun. Sambil mengerjapkan kedua kelopak matanya, pemuda yang tertidur tadi mengamati sosok gadis asing yang tengah duduk membelakanginya. Mata elangnya Nampak tek peduli. Ia memutuskan kembali untuk melanjutkan aktivitasnya yang lalu. Membenamkan diri di meja dan tidur kembali.
O0O
“Jadi Krys, ini Seulgi, ini Wendy, dan ini Irene,” Joy berusaha memperkenalkan ketiga temannya pada Krystal.
“Dan guys, ini Krystal Jung siswi baru di kelasku,” kini Joy memperkenalkan diri Krystal.
“Hai,” sapa Krystal singkat. Ia bingung harus bagaimana. Ingatkan bahwa ia tak pernah berhubungan dengan orang lain selain keluarganya?
“Oh, kau gadis California itu? Kau cantik sekali,” komentar Wendy sambil tersenyum ramah. Krystal hanya mengangkat kedua sudut bibirnya sedikit. Oh ayolah, ia
Comments