His Mother

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal tercengang memandangi sebuah foto di hadapannya. Di sana terdapat protet seorang wanita cantik dengan senyum yang begitu memikat. Senyumnya begitu hangat, hingga Krystal meyakini bahwa tidak ada yang mungkin membenci wanita ini. Satu hal yang membuat Krystal tercengang hingga seperti ini adalah menyadari kenyataan mengenai dirinya dan si wanita. Wajah keduanya tampak serupa. Krystal tidak mengatakan kalau persis sama, tapi keduanya tampak seperti kakak-beradik kembar walau tidak terlalu identik. Yang membedakan hanyalah kesan yang meng-cover-i kedua wajah itu. Jika wajah wanita itu tampak hangat dan ramah, wajah Krystal malah menunjukkan hal sebaliknya. Dia terlihat lebih dingin dan terkesan angkuh.

 

“Itu bibi Yoona.”

 

Krystal yang dari tadi terdiam sambil mengamati foto itu secara intens akhirnya menoleh. Di sebelahnya sudah ada Luhan yang juga memandangi foto di depannya dengan raut yang menyiratkan kerinduan yang teramat sangat.

 

“Dia adalah adik ibuku,” terang Luhan sambil menarik napasnya dalam-dalam. “Dia sudah kuanggap seperti ibuku sendiri.”

 

Krystal menatap Luhan lekat-lekat. Beberapa dugaan silih berganti datang ke otaknya. Adik ibunya Luhan? Jika Luhan adalah sepupu Sehun maka mungkinkah?

 

“Dia bibiku, istri paman Siwon, dan tentu saja ibunya Sehun.”

 

Krystal nyaris menahan napasnya saat mendengar hal itu dari Luhan. Ibunya Sehun? Ah, pantas saja Sehun mempunyai wajah yang begitu rupawan. Ternyata semua itu berkat kedua orang tua Sehun yang memang mewariskan wajah mereka yang sempurna.

 

“Bibi Yoona meninggal 10 tahun yang lalu akibat kecelakaan,” tanpa diminta Luhan menjelaskan semua yang diketahuinya. “Sejak saat itu Sehun membenci ibunya sendiri.”

 

Krystal mengernyitkan dahinya tidak mengerti, “Kenapa?”

 

“Sehun berpikir bahwa bibi Yoona tidak menepati janjinya karena pergi meninggalkan dirinya dan juga paman Siwon. Egois memang, tapi aku cukup mengerti yang dirasakan oleh Sehun. Bibi Yoona adalah segalanya bagi Sehun, jadi wajar jika dia menjadi begitu kehilangan,” jawab Luhan.

 

Krystal kembali menatap potret diri Yoona lekat-lekat. Entah kenapa ada satu hal lagi yang mengganggu benaknya. Soal kebencian Sehun kepada ibunya. Mungkinkah itu yang menyebabkan Sehun dulu sangat tidak menyukainya?

 

“Pantas saja Sehun tidak menyukaiku. Aku pasti sudah mengingatkan dirinya pada bibi Yoona,” kata Krystal pelan. Ada rasa perih ketika menyadari hal ini. Aah, kenapa Krystal merasa tersiksa hanya karena menyadari bahwa wajahnya mengingatkan Sehun pada luka lamanya?

“Kurasa tidak begitu,” kata Luhan sambil tersenyum. Membuat mau tak mau Krystal menatapnya penasaran. “Kurasa Sehun menyukaimu.”

 

Krystal menggeleng pelan, “Tapi, dia pernah bilang tidak menyukaiku karena aku begitu mirip dengan seseorang. Pasti karena aku mirip dengan ibunya.”

 

Luhan menghela napasnya sesaat lantas meraih kedua bahu Krystal hingga menatap dirinya. Pemuda itu meremas bahu Krystal dengan lembut berusaha memberi ketenangan pada gadis itu. “Mungkin dia tidak menyukaimu di awal. Tapi, Sehun bisa saja berubah kan? Lagi pula kau bukan bibi Yoona. Kau Krystal Jung.”

 

Krystal menundukkan kepalanya. Yah, Luhan benar. Sehun juga pernah menjelaskan pada dirinya bahwa pemuda itu tidak membencinya. Bahkan kini Sehun sudah bersikap baik padanya dengan sesekali bersikap kelewat manis.

 

“Tapi, kasihan bibi Yoona,” ungkap Krystal pelan. Gadis itu lantas menatap Luhan penuh tanya. “Tidak adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk membuat Sehun memaafkan ibunya?”

 

Senyum Luhan perlahan memudar. Pegangannya dari bahu Krystal pun mengendur. Krystal merasa tidak ada yang aneh dengan pertanyaannya. Tapi, kenapa ekspresi Luhan berubah seperti itu?

 

“Kurasa kita tidak perlu melakukan apapun. Ini yang terbaik. Bibi Yoona pasti tidak apa-apa kalau Sehun membencinya,” jawab Luhan dengan pandangan menerawang.

 

Pemuda itu kembali meremas bahu Krystal. Tetapi tidak selambut tadi. pemuda itu mencengkeram bahu Krystal kuat, hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

 

“Berjanjilah padaku, Krys. Jangan pernah membahas bibi Yoona di depan Sehun. berjanjilah padaku.”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Krys? Kau kenapa?” tanya Kyungsoo khawatir. Pasalnya gadis di sebelahnya ini diam saja sejak tadi. Belum lagi raut wajahnya yang berubah murung semenjak mereka meninggalkan rumah sakit. Apa terjadi dengan gadis itu di rumah sakit tadi? Apakah Luhan mengatakan sesuatu yang aneh?

 

“Krystal?” Kyungsoo menepuk bahu Krystal agar memperoleh perhatian dari gadis itu. Dan berhasil, Krystal akhirnya menoleh padanya.

 

“Kau baik-baik saja?”

 

Krystal mengangguk sambil mengulas senyum terbaiknya, “Aku baik-baik saja, Kyungsoo,” katanya tak mau membuat Kyungsoo khawatir.

 

“Benarkah?”

 

Sekali lagi Krystal mengangguk. Gadis itu lantas melingkarkan lengannya pada lengan Kyungsoo. Mengapitnya dengan erat. Membuat Kyungsoo kembali harus mengendalikan diri agar tidak tampak memalukan. “Tadi, apa yang mau kau katakan?”

 

Kyungsoo mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

 

“Sebelum Luhan datang. Apa yang mau kau coba sampaikan?”

 

Kyungsoo mengigit bibirnya tanpa sadar. Sial, kenapa juga Krystal harus mengingat soal itu. “A-ah, itu lupakan saja.”

 

Krystal mempautkan bibirnya tidak puas, “Yak, aku kan harus tahu kenapa dengan dirimu. Kenapa kau bisa serangan jantung bila berada di dekatku?”

 

“Itu….”

 

Kyungsoo menutup matanya sejenak.

 

“Itu?”

 

“Itu…. Aku suka merasa lapar jika melihatmu. Jadi jantungku berdebar tidak normal.”

 

Krystal menganga mendengar alasan Kyungsoo. Alasan yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

.

.

.

.

.

.

.

.

 

“Mungkin dia ingin melahapmu, Krys,” celetuk Saeun –ibu Kyungsoo yang berada di bangku depan mobil yang mengangkut mereka.

 

“Melahap? Ya ampun, putraku sudah dewasa ternyata,” kali ini giliran Sungmin yang bersuara.

 

“Appa! Eomma!” seru Kyungsoo kesal. Ahh, bisa-bisanya dia mempuanyai orang tua seperti Sungmin dan Saeun yang hobi mengejeknya. Kyungsoo jadi menyesal karena meminta kedua orang tuanya itu menjemputnya dan Krystal.

 

Krystal tersenyum melihat interaksi keluarga Do yang satu ini. Gadis itu bersyukur dalam hati. Setidaknya sekarang dia bisa sedikit melupakan masalah Sehun dan ibunya.

 

O0O

 

Myungsoo terus mengetukkan jemarinya di meja. Kepalanya di topang dengan sebelah tangan. Keningnya tampak mengerut. Terlihat sekali bahwa ada yang dia pikirnkan sejak tadi. tentu saja kelakuan Myungsoo itu mendapat perhatian dari teman-temannya. Sedari tadi mereka diam-diam memandangi Myungsoo. Penasaran dengan apa yang pemuda itu sedang pikirkan.

 

“Myung-ah?”

 

“Hum?”

 

“Tidak dimakan?”

 

Myungsoo tidak menjawab. Pemuda itu hanya menggeleng pelan.

 

“Ah, baiklah. Ini kumakan, yah?”

 

Myungsoo mengangguk tanpa peduli reaksi Hoya yang tengah bergembira karena bisa memakan jatah Myungsoo.

 

“Ahh, aku juga mau.”

 

“Yak, Sungjong itu punyaku.”

 

Sungkyu menggeleng pelan melihat tingkah Hoya dan Sungjong yang berebut makan siang milik Myungsoo. Berbeda dengan Myungsoo yang tampak tidak peduli dengan keramaian yang dibuat oleh teman-temannya.

 

“Sebenarnya apa ada yang mengganggu pikiranmu, Myung?” tanya Sungkyu akhirnya. Dia sudah kepalang penasaran dengan tingkah Myungsoo seharian ini.

 

Myungsoo menegakkan badannya lantas menghela napas panjang. “Aku hanya memikirkan gadis kita temui di café beberapa waktu yang lalu.”

 

“Siapa? Krystal Jung?” tanya Woohyun cepat. “Kau tertarik padanya, Myung? Tidak boleh, aku menyukainya lebih dulu,” cerocos Woohyun tanpa menunggu jawaban Myungsoo terlebih dahulu.

 

“Yak, jangan bicara sembarangan Nam Woohyun. Aku yang menyukainya lebih dulu,” kali ini Hoya yang bersuara.

 

Detik berikutnya perdebatan berubah menjadi perebutan gadis bernama Krystal Jung. Padahal Krystal-nya saja tidak berada di antara mereka.

 

“Aiish, bisakah kalian diam? Toh, dia belum tentu menyukai kalian,” celetuk Dongwoo diamini anggukan oleh Sungjong dan Sungyeol.

 

Sungkyu menghela napasnya perlahan. Dia sedang bertanya pada Myungsoo, tapi kenapa urusannya jadi dengan Woohyun dan Hoya? “Memang kenapa dengan gadis itu?” tanya Sungkyu sekali lagi pada Myungsoo

 

Myungsoo menyilangkan tangan di depan dada, “Entahlah, hanya saja dia sedikit mencurigakan. Dan lagi ada hubungan apa antara gadis itu dengan sepupuku dan teman-temannya?”

 

“Ahh, kau tidak tahu?” tanya Sungyeol memastikan. Myungsoo menggeleng. Yah, dia kan memang tidak tahu. Tidak ingatkah mereka kalau Myungsoo baru pindah dari jepang?

“Katanya sepupumu dan teman-temannya itu adalah bodyguard-nya.”

 

“Bodyguard?”

 

Myungsoo semakin mengernyitkan dahinya. Dia tentu memahami bagaimana sifat sang sepupu, terutama Kim Suho. Pemuda itu tidak terlalu suka melibatkan diri untuk mencampuri urusan orang lain di luar keluarga dan teman-teman terdekatnya. Tapi, kenapa sekarang bisa menjadi bodyguard seorang gadis? Apa istimewanya gadis itu?

 

Myungsoo menyeringai tipis. Ini menarik. Sudah lama sekali dia tidak bermain-main. Dan menggoda Suho dan teman-temannya akan menjadi pemanasan yang menyenangkan untuknya.

 

“Hei, Myung? Kenapa tersenyum seperti itu? Kau menakutkan,” komentar Sungjong sambil bergidik ngeri.

 

Myungsoo melebarkan senyumannya dan menatap temannya satu per satu.

 

“Bukan hal yang penting. Hanya merencanakan sesuatu.”

 

Sungkyu dan yang lainnya mengernyit heran. Selebihnya mereka menatap satu sama lain. Apa yang sebenarnya direncanakan oleh Kim Myungsoo?

 

O0O

 

Sehun merasakan keanehan pada diri Krystal. Sejak pagi tadi, gadis itu terlihat sering melamun. Belum lagi responnya yang lambat saat Sehun mencoba mengajaknya bicara. Sebenarnya apa yang terjadi pada gadis itu?

 

“Hei, kalau ketahuan menengok ke belakang terus kau bisa dimarahi guru Sehunnie.”

 

Sehun menoleh dan menatap Kai dengan tajam. “Jangan panggil aku dengan nama itu, Kai. Kau tahu aku tidak menyukainya.”

 

Kai mengangkat bahunya tidak pe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D