Say Sorry

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal melangkahkan kakinya dengan gontai. Sesekali gadis bersurai gelap itu menghembuskan napasnya berat. Hari yang cukup sulit baginya. Pertama, dia masih belum menyelesaikan masalahnya dengan Suho. Kedua, dia kini malah bermasalah dengan Sulli. Ketiga, Kai dan juga Seulgi tidak mempercayainya. Ingin rasanya Krystal segera melalui hari ini. Tidur, dan bangun dengan masalah yang sudah tuntas. Tapi, mana bisa semudah itu.

 

Tin.. Tin.. Tin…

 

Krystal menoleh karena mendengar suara klakson yang cukup asing di pendengarannya. Dan benar saja, memang ada mobil hitam mewah yang berhenti di sebelahnya. Kedua matanya memicing saat jendela mobil yang membunyikan klakson itu perlahan terbuka. Menampilkan sosok pemuda tampan berkacamata hitam.

 

“Hai, Krystal.”

 

Krystal mengerjap pelan. Masih meragukan penglihatannya. Tapi, penglihatannya sama sekali tidak bermasalah. Dia benar-benar melihat Kang Minhyuk di bangku kemudi mobil. Membuat Krystal akhirnya mendekati mobil itu untuk dapat melihat sosok Minhyuk lebih dekat.

 

“Minhyuk-ssi?”

 

Minhyuk tersenyum senang mendengar panggilan Krystal kepadanya. “Aku takut sekali kau melupakan namaku. Tapi ternyata kau mengingatnya. Aku sungguh tersanjung,” katanya riang.

Krystal membalas Minhyuk dengan senyum tipis di wajahnya. Pandangannya lantas menyapu sekeliling. Krystal baru menyadari kalau dia sudah berjalan cukup jauh dari sekolah. Tetapi, kenapa dia bisa bertemu Minhyuk di sini? “Kenapa kau bisa berada di sini Minhyuk-ssi?” tanya Krystal akhirnya.

Minhyuk melepas kaca mata hitamnya dan berdeham pelan, “Kebetulan aku lewat sini. Tadinya aku sekalian mau menjemput Seulgi. Tapi baru saja dia mengirim pesan bahwa sudah pulang duluan,” jawab pemuda itu tanpa menghaps senyum menarik dari wajahnya.

Krystal mengangguk mengerti. Dari penjelesan Minhyuk, dapat dia duga bahwa Kai akhirnya benar-benar pulang dengan Seulgi. Entah kenapa mengingat hal itu membuat Krystal kurang nyaman. Mungkin karena pemuda berkulit tan itu baru saja marah dan membentak kepadanya. Sesuatu hal yang tidak pernah Kai lakukan pada dirinya.

“Hei, kau melamun?”

Krystal kembali mengerjapkan kedua kelopak matanya untuk memperoleh kesadaran. “Mian,” ucap Krystal penuh sesal.

“Tidak usah sungkan,” balas Minhyuk kemudian. “Kelihatannya kau sendirian saja. Mau pulang?” Pertanyaan Minhyuk barusan dijawab dengan anggukan kepala oleh Krystal.

“Tidak baik gadis cantik sepertimu jalan sendirian. Bagaimana kalau aku antar pulang?” tawar Minhyuk hati-hati.

“Ahh, tidak perlu. Aku tidak mau merepotkanmu,” tolak Krystal sesopan mungkin. Sebenarnya bukan hanya karena alasan itu saja. Baginya Minhyuk masih saja orang asing, dan dia tidak nyaman saja jika hanya berdua saja dengan Minhyuk di dalam mobil.

“Tidak repot, kok. Sama sekali tidak.”

“Tapi, Minhyuk-ssi….”

“Tsk,” Minhyuk memotong perkataan Krystal dengan decakannya. “Telingaku terasa aneh saat kau memanggiku begitu. Minhyuk-ssi. Minhyuk-ssi. Seperti orang asing saja,” protes pemuda itu segera. Membuat Krystal sedikit menaikkan sebelah alisnya. Apanya yang seperti? Mereka kan memang dua orang asing yang baru bertemu dua kali ini.

“Panggil aku ‘oppa’,” pinta Minhyuk.

“Mwo?”

“Aku kan lebih tua darimu, jadi panggil aku oppa,” pintanya sekali lagi.

 

“Memang kau siapanya, minta dipanggil oppa segala.”

 

Dahi Krystal mengernyit ketika mendengar suara dingin yang syarat penuh sindiran itu. Dan seperti tebakan Krystal pemilik suara itu tentu saja orang yang dingin. Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun, si manusia es.

“Sehun, kenapa kau bisa…..”

“Krystal akan pulang denganku,” sebelum Krystal menyelesaikan pertanyaannya, Sehun sudah menyela dengan memberikan pernyataan yang ditujukan untuk Kang Minhyuk. “Jadi, jangan repot-repot menawarkan tumpangan padanya.”

Minhyuk terkekeh kecil menanggapi perkataan Sehun. Ada nada ketidaksukaan saat Sehun menyatakannya, dan Minhyuk dapat merasakan itu dengan jelas. “Hei, bung. Krystal mau pulang dengan siapa bukankah itu urusannya? Kurasa kau tidak berhak memutuskan sebelah pihak begitu saja,” cibir Minhyuk dengan nada dibuat-buat.

“Tentu saja dia memilihku,” Sehun mengatakannya dengan percaya diri. Dia bahkan sudah merangkul bahu Krystal hingga tubuh ramping gadis itu mendekat padanya. Tidak tahu saja bahwa aksi Sehun ini membuat Krystal merasa terkejut dan berdebar secara bersamaan. “Dia lebih mengenalku, jadi dia akan pulang bersamaku.”

“Euum oppa, kurasa aku pulang dengan Sehun saja. Aku tidak mau merepotkanmu,” Krystal akhirnya menengahi perdebatan antara Sehun dan Minhyuk. Karena jika dia tidak ikut campur, maka yang terjadi adalah perdebatan tanpa ujung. Dan berakhir dengan dia tidak segera tiba di rumah.

Minhyuk menghela napas panjang, bertolak belakang dengan Sehun yang sedang memasang senyum kemenangan. “Baiklah kalau begitu,” kata Minhyuk pelan. “Ini kulakukan karena kau sudah bersedia memanggilku oppa,” katanya sekali lagi, membuat Sehun ingin menyobek bibirnya yang terus saja menyunggingkan senyum mengejek.

“Maafkan aku, sampai jumpa,” kata Krystal sambil membungkukkan badannya. Dan selanjutnya mobil mewah Minhyuk sudah melaju membelah jalanan ibukota yang cukup padat.

“Apa-apaan itu, ‘oppa’?” sindir Sehun dengan kesal.

Krystal memutar bola matanya malas. Dia malas berdebat dengan Sehun. “Sudahlah jangan mulai, Oh Sehun. Lebih baik kita pulang sekarang sebelum aku berubah pikiran,” kata Krystal sambil berlalu mendahului Sehun.

“Yak, Krystal Jung.”

 

O0O

 

“Kai?”

 

Kai mengerjapkan kedua matanya. Begitu sadar dengan alam nyatanya, dia ternyata sudah tiba di depan kediaman keluarga Kang, rumah Seulgi. “Oh maaf, aku sedikit tidak fokus,” sesal pemuda itu sambil menggaruk tengkuknya.

Seulgi tersenyum tipis menanggapi Kai. “Ckkks, kau tahu bahaya sekali jika mengemudi mobil dengan tidak fokus. Jangan lakukan itu lagi, ne?” Kai mengangguk patuh menanggapi nasehat Seulgi. Selanjutnya keduanya tertawa bersama.

Seulgi menghentikan tawanya dan menunduk segera. Meraih ujung rok seragamnya sambil mengigit bibirnya. Ada kegelisahan yang menyelimuti hati gadis itu, sepertinya. “Aku minta maaf. Karena aku, kau jadi bermusuhan dengan Krystal.”

Kai menggeleng tidak setuju, “Ini bukan salahmu, Seul,” ralat pemuda itu segera.

“Tapi, ini juga bukan salah Krystal,” sahut Seulgi. “Bukankah tadi dia mengatakan kalau percaya padaku. Dan aku mempercayai perkataannya itu. Lagipula sejujurnya semua oranglah yang menyuruh Krystal menjauhiku. Sedangkan dia sendiri tidak ingin melakukan itu,” kata Seulgi menyuarakan pendapatnya.

“Aku tahu,” kata Kai sambil menghela napas perlahan. “Itulah yang membuatku menyesal sudah membentak dan memarahinya seperti tadi. Mungkin dia akan membenciku setelah ini.”

Seulgi tersenyum melihat raut Kai saat ini. Perlahan gadis cantik itu mengacak surai Kai dengan lembut. “Dia tidak akan membencimu. Kau kan bodyguardnya yang berarti. Minta maaflah, Krystal pasti mengerti.”

Kai tersenyum. Ada rasa lega setelah diberi semangat seperti itu oleh Seulgi. “Gomawo, Seul. Kau benar-benar sahabat terbaikku.”

Seulgi membalas Kai dengan senyumannya. Hanya saja senyum miris yang terukir di sana. Sahabat? Yah, sepertinya Kai akan menganggapnya demikian seumur hidup.

 

O0O

 

“Lotte world?”

 

Sehun mengangguk membenarkan. Membuat Krysta mengernyit bingung. “Kenapa tidak langsung pulang?” protes gadis itu segera.

Sehun menggeleng, “Tidak dengan kondisimu yang sekarang ini,” jawab pemuda itu kalem.

“Kondisi seperti apa?”

Sehun berpikir sejenak, mengamati Krystal lekat-lekat sambil bersedekap. “Kau yang sekarang ini terlihat frustasi dan banyak masalah. Dan aku yakin sekali kalau ibumu yang cerewet itu akan bertanya macam-macam jika melihat kau pulang dengan muka ditekuk,” jelas Sehun dengan tenangnya.

“Ah, kau benar juga. Eomma pasti…..Hei, siapa kau bisa dengan lugasnya menyebut eommaku cerewet?” omel Krystal begitu menyadari bahwa secara tidak langsung Sehun sudah mengata-ngatai Jessica.

“Aku hanya mengatakan kenyataan,” Sehun memberikan pembelaan. “Dan lagi aku berhak mengatakannya karena aku ini temanmu.”

“Yak. Kau…..”

“Haish, sudahlah. Jangan berisik dan menurut saja,” potong Sehun cepat. Selanjutnya pemuda itu memasang bando telinga kelinci di kepala Krystal. Krystal sendiri bingung dari mana Sehun mendapatkan bando itu.

Sehun tersenyum mengamati hasil karyanya. Bando itu pas sekali dikenakan Krystal. Membuat kesan cute  menguar dibalik topeng ekspresi dingin gadis itu. “Nah, nona kelinci yang manis, ayo kita bersenang-senang,” ajak Sehun sambil memasang bando telinga beruang di kepalanya

“Beruang yang baik hati ini akan siap menemanimu,” lanjutnya sambil keluar dari mobilnya. Meninggalkan Krystal yang masih terperangah dengan kelakuan aneh Sehun.

“Apa yang terjadi dengan pemuda itu? Tumben sekali bersikap baik kepadaku. Dan apa tadi dia bilang? Nona kelinci yang manis?” Krystal begidik ngeri mengingatnya. Meski dia menyadari ada letupan menyenangkan di perutnya ketika mendengar pemuda berkulit putih itu mengatakannya. “Benar-benar menggelikan.”

Meski terus menggerutu, Krystal tetap saja mengikuti Sehun keluar dari mobil. Yah, ada baiknya mengikuti saran Sehun. Barangkali dengan sedikit bersenang-senang, Krystal akan melupakan masalahnya.

 

O0O

 

Krystal terus saja tersenyum di sepanjang perjalanan pulang. Pikirannya meloncat-loncat mengingat apa yang baru saja dilaluinya bersama Sehun. Ternyata memang sangat menyenangkan bisa bermain sepuasnya di Lotte World. Dia jadi sedikit berterimakasih pada Sehun karena benar-benar menghiburnya saat ini.

“Kau kelihatannya senang?” komentar Sehun yang masih tetap fokus mengemudikan mobilnya.

Krystal mengangguk, “Yah, aku senang sekali. Gomawo, Oh Sehun,” ujar gadis itu tanpa menghapus senyumnya sama sekali.

Tanpa Krystal sadari, ada rona kemerahan tipis yang tercetak di pipi Sehun. Dan pemuda itu rasanya senang dapat berguna bagi Krystal. Apalagi kali ini dia benar-benar berhasil menghibur gadis itu, dengan cara yang benar. “Sama-sama,” balasnya kalem.

“Kau tahu apa yang membuatku lebih senang?”

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D