Go Away

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Sehun tengah memandangi langit-langit kamarnya sambil tersenyum tidak jelas. Sesekali pemuda berkulit putih itu terkekeh pelan. Kembali membayangkan betapa menggemaskannya seorang Krystal Jung ketika salah tingkah. Huh, Sehun menghela napas panjang. Kehadiran Krystal Jung benar-benar berpengaruh besar padanya. Kini Sehun merasa seperti kehilangan seluruh kharismanya. Terlebih saat bersama dengan gadis itu. Sehun inginnya hanya bersikap manis dan membuat gadis itu tersipu. Benar-benar kegemaran baru yang aneh, bukan?

 

“Kurasa otakmu mulai sedikit bergeser, Hunnie?”

 

Sehun mengerjapkan kelopak matanya sebelum beralih menatap Luhan yang tengah membaca buku di meja belajarnya. Pemuda berkewarganegaraan China itu menatap Sehun lekat. Memicing dan penuh selidik. “Kau tampak berubah. Kini sering tersenyum dan jarang menunjukkan wajah datar. Kau juga kembali dekat dengan paman Siwon,” ungkap Luhan sambil mengetuk dagunya menggunakan jari telunjuk.

 

Perlahan Sehun bangkit dari tidurnya. Duduk bersila di ranjang sambil mengernyit. “Memang perubahanku terlihat sekali?”

 

Luhan mengangguk. “Tapi, lebih baik, sih. Aku merasa menemukan Sehun yang dulu kukenal,” ujar Luhan menyuarakan pendapatnya.

 

Sehun termenung mendengar penuturan Luhan. Benar sekali, Sehun juga merasa begitu. Dia merasa kalau dirinya yang lama telah kembali. Sehun yang ceria, jahil, dan murah senyum. Baiklah, mungkin Sehun tidak sepenuhnya kembali seperti semula. Dia hanya perlahan kembali ke karakter lamanya. Karakter sebelum sang ibu meninggalkan dunia ini. Dan lucunya, semua itu berkat satu nama. Satu nama yang dulu sangat tidak disukainya. Krystal Jung.

Jika dipikir-pikir, Sehun mulai berubah sejak membuka diri untuk gadis itu. Bermula dengan mencoba bersikap baik agar Krystal tidak salah sangka, dan berlanjut hingga sekarang. Pemuda itu kadang lepas kendali dan sering berlebihan untuk memberi perhatian pada gadis itu. Tapi, mau bagaimana lagi. Sehun sudah kepalang basah memberikan hatinya pada seorang Krystal Jung. Jadi, seperti inilah Sehun yang sekarang. Berupaya sebaik mungkin untuk mengambil hati gadis yang sangat disukainya.

 

“Kau melamun lagi.”

 

Sehun meringis saat mendengar suara Luhan menginterupsinya. Membuat pemuda bermata rusa itu menggeleng pelan. Tidak habis pikir dengan tingkah sepupunya. Luhan mengira ini ada kaitannya dengan Krystal Jung. Gadis itu telah berhasil mengubah Sehun menjadi pribadi yang lebih baik. Meski mulanya Luhan tidak setuju dengan kedekatan Sehun dan Krystal, kali ini pemuda itu mulai memaklumi. Toh, kedekatan mereka tidak memberikan efek negatif. Tidak ada yang perlu Luhan takutkan.

 

“Ngomong-ngomong bagaimana perkembangannya?” tanya Luhan pada Sehun. Membuat kening Sehun mengerut sempurna. “Maksudku, siapa dari kalian berenam yang dipilih Krystal?”

 

Sehun mengangkat bahunya, “Tidak tahu. Dia belum memutuskan. Perlu waktu katanya untuk menyadari siapa yang spesial di hatinya. Semoga saja itu aku,” jawab Sehun diiringi helaan napas berat.

 

Luhan mengangguk mengerti, “Aku tidak mengerti apa istimewanya gadis itu,” ujar Luhan sambil menerawang. “Beruntung sekali dia diperebutkan kalian berenam.”

 

Sehun tersenyum, “Bagi kami dia itu istimewa, Lu. Dia gadis yang suka sekali ikut campur, rela membahayakan diri sendiri demi kepentingan orang lain. Dan satu-satunya orang yang selalu ingin kami lindungi,” kata pemuda itu mencoba menjelaskan.

 

“Tapi, syukurlah kalau kau tidak tertarik padanya. Bersaing dengan lima orang temanku di tambah satu orang asing begitu menyusahkan. Jangan sampai ditambah dengan dirimu juga,” ungkap Sehun sembari mendesah lega.

 

Luhan terkekeh mendengar penuturan Sehun. “Yah, siapa yang menyuruh kalian menyukai gadis yang sama,” cemooh Luhan. “Tapi, kurasa kau perlu menambah satu nama lagi sebagai sainganmu,” tambah Luhan lagi, sukses membuat kening Sehun mengerut hingga alis tebalnya menyatu di satu titik.

 

“Kim Myungsoo,” satu nama itu lolos dari bibir Luhan. “Kurasa Myungsoo sangat tertarik pada Krystal. Ketertarikan yang cukup mengkhawatirkan.”

 

Bibir Sehun terkatup rapat. Ah, benar. Karena terlalu fokus untuk mengambil hati Krystal Jung, Sehun dan yang lainnya melupakan Myungsoo. Sepupu dari Suho dan Kai itu cukup berbahaya, mengingat betapa sering dirinya muncul di hadapan Krystal. Entah apa tujuannya. Sehun merasa tidak tenang saat memikirkan itu. Tapi, pasti ada satu alasan bukan mengapa Myungsoo tertarik pada Krystal, bukan?

 

Tapi, apa?

 

Mereka belum pernah bertemu sebelum ini.

 

“Sehun?”

 

Atau karena Krystal dekat dengan mereka, maka Myungsoo jadi penasaran?

 

“Hunnie?”

 

Atau sebenarnya Myungsoo pernah bertemu dengan Krystal. Di satu waktu tanpa Sehun sadari. Mereka mungkin saling terkait.

 

“Yak, Oh Sehun!”

 

Sehun terkesiap. Luhan kini sudah menatapnya penuh rasa tanya. “Apa yang sedang kau pikirkan?”

 

Sehun mendesah sebentar, “Myungsoo, aku sedang memperkirakan mengapa anak menyebalkan itu tertarik sekali pada Krystal.” Luhan menganggukkan kepalanya, “Yah memang cukup aneh. Tapi, ada yang lebih aneh,” ungkap Luhan.

 

Sehun menatap sang sepupu penasaran. Ada yang lebih aneh?

 

“Suho dan Kai, mereka terlalu menjaga jarak antara Krystal dan Myungsoo. Padahal Myungsoo tidak mengenal Krystal sebelum ini. Itu malah membuat Myungsoo merasa sangat tertarik, bukan?”

 

Sehun terkesiap. Ah, iya. Kai dan Suho memang terkesan terlalu melindungi Krystal dari jangkauan Myungsoo. Terlalu berlebihan malah. Atau mungkin mereka berdua punya satu alasan?

 

Oh!

 

Sehun membulatkan mulutnya. Dia hampir melupakan dugaannya beberapa waktu yang lalu. Dugaan soal keterkaitan antara Kai-Myungsoo dan Krystal. Dan kebetulan sekali Sehun merasa jika dirinya ikut terlibat di dalamnya. Karena dia merasa kalau Krystal adalah teman imajinasinya di masa lalu.

 

“Luhan,” gumam Sehun pelan. “Sepertinya aku mempunyai dugaan mengenai ketertarikan Myungsoo pada Krystal,” tambah pemuda itu. Luhan menatap Sehun tidak mengerti.

 

“Apa itu?”

 

Sehun menggeleng, “Aku masih belum tahu pasti. Yang jelas, ada dua nama yang mungkin mampu menjelaskannya. Suho hyung dan Kai.”

 

O0O

 

Myungsoo tengah melamun sambil bertopang dagu. Dia sedang merasa bosan. Dia memikirkan berbagai macam cara yang mampu menghibur dirinya sendiri. Tapi, Myungsoo merasa semua idenya itu tidak terlalu menarik. Myungsoo membutuhkan hiburan yang sedikit menantang. Tapi, masalahnya hiburan macam apa?

 

“Bagaimana kalau kita main bowling sepulang sekolah nanti?” usul Hoya hingga mampu membuyarkan lamunan panjang seorang Kim Myungsoo.

 

“Bosan, kita karaoke saja. Aku punya kupon gratis untuk 3 jam penuh,” kali ini Woohyun mengusulkan.

 

Myungsoo menghela napas sebentar. Dia tidak peduli dengan semua usulan teman-temannya. Bagi Myungsoo semua usulan itu membosankan. Lebih menarik jika mampu mempermainkan perasaan dan kehidupan seseorang. Dan sepertinya Myungsoo salah memilih teman, karena mereka tampaknya adalah sekumpulan pemuda baik-baik yang tidak memiliki reputasi kenakalan seperti dirinya.

 

“Myungsoo, kau ada usul?”

 

Myungsoo menoleh seketika. Teman-temannya itu kini tengah menatapnya. Seolah usulan Myungsoo menjadi satu-satunya harapan mereka. Kelihatannya mereka mulai jenuh dengan kegiatan yang begitu-begitu saja.

 

“Hum?” Myungsoo mengetukkan jemari di dagu. Berpikir keras. Kesempatan baik untuk mengusulkan satu ide untuk menghibur dirinya. Mungkin Myungsoo bisa mengusulkan untuk mem-bully beberapa anak golongan culun di sekolah mereka. Atau menantang geng sekolah lain. Tapi, nanti Myungsoo akan terlibat perkelahian. Dan dia tidak suka jika nanti wajah tampannya terluka. Berarti harus ada objek lain. Mungkin objek yang akhir-akhir ini selalu membuat dirinya penasaran.

 

“Krystal Jung.”

 

Kening teman-teman Myungsoo mengerut ketika pemuda itu menyebut satu nama yang tak asing. “Kau mau mengajaknya menghabiskan waktu bersama kita?” tanya Woohyun dengan pandangan berbinar. Myungsoo mendengus pelan. Kenapa juga harus menghabiskan waktu dengan Krystal Jung? Ada yang lebih mengasyikkan daripada itu.

 

“Bukan,” tukas Myungsoo sembari mengibaskan telapak tangannya. “Ayo kita culik dia. Dan buat para bodyguardnya kebakaran jenggot,” usul Myungsoo sambil menunjukkan seringaian liciknya.

 

Sungkyu dan kawan-kawan menatap Myungsoo aneh. Selepasnya mereka semua saling pandang. Merasa aneh dengan usulan Myungsoo. “Jangan gila, Myung,” ujar Sungkyu. “Kau mau cari gara-gara dengan sepupumu dan teman-temannya, huh?”

 

Myungsoo mengangkat bahunya acuh, “Itu memang tujuanku. Sangat menyenangkan mempermainkan kedua sepupuku dan teman-temannya. Bagaimana?”

 

“Tidak mau,” Sungyeol menyuarakan penolakannya. “Kau ini kenapa, sih? Dari kemarin otakmu dipenuhi rencana yang sungguh berada di luar nalar. Kau seperti psikopat,” lanjut Sungyeol bergidik ngeri.

 

Myungsoo memutar bola matanya malas, “Terserah jika kalian tidak mau ikut. Aku akan melakukannya sendiri,” ujarnya sambil berlalu pergi.

 

“Yak, Kim Myungsoo!”

 

O0O

 

“Wendy?”

 

“Oh?”

 

Wendy mengerjapkan kelopak matanya perlahan. Ketiga sahabatnya kini sudah memandangi Wendy dengan tatapan aneh. Mungkin karena gadis itu terlihat pucat selepas ke toilet tadi.

 

“Kau kenapa? Sakit perut?” tanya Irene khawatir. Wendy menggeleng pelan. Gadis itu meremas jemarinya yang terasa dingin. Ini semua berkat hasil curi dengarnya tadi. Huh, seharusnya Wendy tidak mendengarkan percakapan itu.

 

“Jangan bohong, Wen. Kami sudah mengenalmu cukup lama. Dan kau tidak pandai berbohong,” ungkap Seulgi dengan tatapan menyelidiknya.

 

Wendy menarik napasnya dalam-dalam sebelum bersuara. “Ini soal Kim Myungsoo,” ungkap Wendy takut-takut. Kening Seulgi mengerut. Kenapa lagi dengan Kim Myungsoo? Bukankah mereka tidak punya urusan dengan pemuda itu?

 

“Di-dia…. Sepupu salah seorang anggota K.”

 

Ketiga teman Wendy sontak membulatkan kedua bola matanya. Rahang ketiganya nyaris jatuh. Sepupu? Yang benar saja?

 

“Kim Myungsoo,” gumam Joy sambil berpikir keras. “Mungkin sepupu Kai dan Suho oppa?” tebak gadis itu. Seulgi tampak tercengang.

 

Kim Myungsoo? Sepupu Kai dan Suho? Jika demikian, maka mungkin Myungsoo-lah yang ada di balik masa lalu kelam seorang Kim Kai. Seseorang yang menjerumuskan Kai hingga menjadi anak yang tertutup sebelum bertemu dengan Seulgi. Ah, pantas saja Seulgi merasakan aura tidak menyenangkan saat bersama dengan Myungsoo.

 

“Jika benar itu terjadi, maka aku bersyukur tidak terlibat dengannya,” ujar Seulgi mendesah lega. “Dulu Kai sempat depresi karena terjebak permainan sepupunya. Dan kurasa Myungsoo orangnya,” ungkap Seulgi. Satu kenyataan yang mungkin baru Joy, Irene, dan Wendy dengar.

 

“Memang depresi seperti apa?”

 

Seulgi menggeleng pelan, “Aku tidak tahu persisnya, tetapi Kai terlibat kasus penggencetan seorang teman seangkatannya semasa di sekolah dasar. Dia mengurung anak itu di dalam gudang untuk memenuhi tantangan sepupunya yang mungkin adalah Myungsoo. Setelah itu si anak menhilang, yang kudengar dia depresi. Kai sendiri merasa bersalah pada anak itu. Dia sempat menyendiri dalam waktu lama. Hingga aku datang dan menawarkan pertemanan. Hanya itu yang kutahu.”

 

Joy dan Irene mengangguk mengerti. Mereka tidak menyangka jika seorang Kim Kai yang terlihat cengengesan bisa berbuat sadis seperti itu. Berbeda dengan Wendy, gadis itu tampak lebih tegang dibanding kedua rekannya. Itu karena dia mendengar satu kenyataan lain.

 

Soal rencana Myungsoo. Wendy merasa kalau Myungsoo akan menggunakan Krystal Jung kali ini.

 

“Wendy, kenapa?” tanya Irene begitu kembali menangkap raut cemas Wendy. Tetapi, gadis itu hanya menggeleng. “Tidak apa-apa,” katanya sembari memaksakan senyum.

 

Ah, sebaiknya Wendy tidak mengatakan apapun. Mereka sudah memutuskan untuk tidak terlibat dengan Krystal dan keenam bodyguardnya. Dan lagi, kelihatannya Myungsoo sedikit berbahaya. Akan sangat merugikan jika terlibat dalam permainan Kim Myungsoo.

 

O0O

 

“Kau melamun terus dari tadi?”

 

Sehun menoleh ke arah Kai. Entah kerasukan arwah dari mana, tetapi teman sebangku Sehun itu tampak serius mencatat penjelasan guru mereka. Padahal biasanya Kai akan sibuk sendiri dengan mengajaknya mengobrol atau main game yang ada di ponselnya.

 

“Ada yang sedang kupikirkan,” sahut Sehun seraya menghela napas. “Ini soal Krystal.”

 

Kening Kai mengerut. Nama Krystal seolah mampu menarik minat Kai. Kini pemuda itu sudah menatap Sehun penasaran. “Kenapa dengan Krystal?”

 

“Aku rasa dia seseorang yang kukenal di masa lalu,” jawab Sehun deng

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D