Double Date (2)

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Sulli.”

“Yak, Choi Sulli.”

Sulli terus melangkah dengan cepat. Mengabaikan pangilan-panggilan dari Taemin sedari tadi. Sesekali gadis itu mengusap air mata yang membasahi pipinya. Dia sudah tidak mau mendengar apapun lagi, termasuk mendengar Taemin. Terlebih kini dirinya terlihat lemah di mata Taemin, kekasihnya. Sulli merasa malu sekali. Harga dirinya terasa jatuh.

Grep.

“Yak, bukankah dari tadi aku memanggilmu? Kenapa terus mengabaikanku?” seru Taemin begitu mampu meraih lengan Sulli dan membalik tubuh gadis itu hingga bertatap muka langsung dengannya. 


Bukannya menanggapi, Sulli malah memalingkan mukanya. Bukankah sudah jelas bahwa dia sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasan siapapun?
Taemin menghembuskan napasnya kasar. Pemuda itu lantas meraih bahu Sulli dan meremasnya dengan lembut. “Lihat aku, Choi Sulli.”


Percuma, meski Taemin memaksa, Sulli tetap masih enggan menatapnya. “Kumohon,” pinta Taemin sekali lagi.
Sulli dengan amat terpaksa mulai menatap kedua lensa kelam milik kekasihnya. Dan hatinya terasa teremas saat melihat kedua mata teduh itu. Kedua mata yang selalu membuatnya jatuh hati. 


“Aku minta maaf,” kata Taemin dengan begitu pelan. “Seharusnya aku jujur padamu dan tidak berpura-pura seperti ini.”


Kening Sulli mengerut. Apa maksudnya dengan berpura-pura?


Taemin menarik napasnya dalam-dalam sebelum kembali menuturkan pengakuannya. “Seenarnya aku dan Minho sudah tahu apa yang terjadi denganmu di sekolah, termasuk soal pekerjaanmu di café.”


Sulli membelalakkan kedua bola matanya. Jadi, Minho dan Taemin sudah tahu? Tapi, kenapa mereka pura-pura tidak tahu?


“Sebenarnya kami sudah mengetahui semua yang kau alami, Sull. Tetapi, kami bertingkah tidak tahu, seperti maumu. Kami, aku khususnya takut jika nanti dirimu malah salah paham dan menjauhi kami. Padahal kau tahu sendiri kalau aku tidak bisa jauh darimu. Aku tidak ingin kehilanganmu,” terang Taemin panjang lebar.
Pemuda itu menarik diri lantas mengalihkan pandangannya. “Aku pikir itu yang terbaik. Aku pikir paling tidak aku bisa menghiburmu saat kau lepas dari kehidupan sulitmu. Aku pikir bisa mengisi bagian kebahagiaanmu, hingga kau melupakan rasa sulitnya menjalani hidup. Meski aku kadang merasa tersiksa harus berpura-pura tidak tahu saat kau terluka.”


Sulli tertegun mendengar pengakuan Taemin. Ternyata selama ini kekasihnya sudah mengetahui apa yang dia alami. Dan demi menjaga harga diri Sulli, kekasihnya itu rela tersiksa setiap saat. Berpura-pura tidak mengetahui apapun, meski sering merasa pedih saat melihat dirinya menderita. Sulli merasa dirinya yang egois di sini. Dia yang salah karena tidak mau berbagi.


“Maafkan aku, Taeminnie. A-aku benar-benar egois,” kata Sulli dengan begitu pelan. Tak kuasa sebulir air jatuh dari pelupuk matanya.
Taemin menangkup wajah Sulli dengan lembut sambil menghapus air mata gadis itu, “Hei, kenapa kau yang meminta maaf? Ini salahku, kau sama sekali tidak salah. Lagi pula ini hanya sebatas salah paham,” kata Taemin sambil tersenyum manis. Membuat Sulli kembali tersenyum ke arahnya. 

 

Cup.

 

Taemin mengecup singkat bibir kekasihnya. Mengulas senyum manis ketika memberi jarak antara keduanya. “Mulai saat ini jangan lagi menyembunyikan apapun dariku. Mari kita saling berbagi baik suka maupun duka, mengerti?”
Sulli mengangguk sambil balas mengulas senyum. “Kurasa, harus segera meminta maaf pada Krystal, bagaimana?”
Taemin mengangguk sambil meraih telapak tangan Sulli. Menautkan jemarinya pada jemari gadis itu dengan erat. “Yah, selain itu aku harus berterimakasih juga padanya. Berkat dia kita jadi bisa lebih terbuka, bukan?”
Sulli kembali mengangguk. “Ayo segera susul Minho dan Krystal. Jangan sampai terjadi hal yang yang tidak-tidak.”
Taemin mengernyit tidak mengerti. Tetapi, kelihatannya kekasihnya itu enggan untuk menjelaskan maksud perkataannya. Gadis itu malah tersenyum misterius, seolah dapat meramalkan yang mungkin terjadi pada kedua sahabatnya itu.

 

O0O

 

“Suara kalian tidak jelas. Ayo ulangi lagi,” kata Krystal dengan tegas.

 

Keenam pemuda di hadapannya itu –para bodyguard Krystal kembali membungkukkan badannya, “Maafkan kelancangan dan ketidaksopanan kami, Choi Minho.”

 

Minho mengulum bibirnya, menahan diri untuk tidak tertawa. Tadi saja keenam pemuda itu begitu garang padanya. Sekarang? Mereka bahkan tidak berani menatap langsung ke arah Minho. Dan itu berkat siapa? Krystal Jung tentunya.


Krystal menghela napasnya sebentar lantas menatap ke arah Minho penuh penyesalan. “Sekali lagi aku meminta maaf atas nama para bodyguardku, Minho.”
Minho tersenyum, “Tidak apa. Lagi pula ini juga salahku. Wajar jika mereka menyerangku. Aku juga tidak berlaku sopan tadi,” kata pemuda itu sambil mengusap tengkuknya. Yah, dia sedikit menyesal karena terbawa suasana hingga mencium Krystal seperti tadi.
Krystal memalingkan mukanya, menyembunyikan pipinya yang merona akibat perkataan Minho. Mengingat apa yang sudah dilakukan pemuda itu padanya membuat pipi Krystal terasa panas. “Jangan ungkit itu lagi,” gumam gadis itu begitu pelan.
Minho kembali tersenyum. Ingin sekali rasanya dia mengacak surai kelam gadis yang duduk di sebelahnya itu. Tetapi, Minho mengurungkan niatnya sesegera mungkin ketika mendapatkan tatapan mematikan dari keenam bodyguard Krystal.
.
.
.
.

“Aku tidak menyukainya,” celetuk Kai.
“Dia menyebalkan,” tambah Baekhyun pelan.
“Sok sekali dia, bilang saja tadi mengambil kesempatan dalam kesempitan,” kali ini Kyungsoo yang bersuara.
“Aku yakin sekali kalau dia itu playboy tengik,” Suho yang biasanya paling tenang ikut mengomentari.
“Uh, aku ingin menghajarnya lagi,” kata Sehun dengan nada tidak suka.
“Hhhh, Krystal selalu menganggap kita byuntae jika melakukan ciuman di pipi atau yang lainnya. Tapi, kenapa pemuda itu tidak kena marah, huh.”
Chanyeol tiba-tiba saja mengatupkan mulutnya. Mengerjap pelan saat dipandangi aneh oleh rekan-rekannya. Memangnya perkataan Chanyeol salah?
.
.
.
Bukan, tidak demikian. Justru mereka berpikir kalau perkataan Chanyeol benar adanya.
.
.
.
“Ini tidak adil,” celetuk Sehun pertama kali. Membuat Krystal dan Minho menatapnya penasaran. 


Sehun menyunggingkan seringaiannya sambil menatap Minho dengan angkuh. “Dia sudah berani menciummu sembarangan. Itu pelecehan namanya. Dia harus dihukum,” lanjut Sehun percaya diri. Pemuda itu semakin di atas angin ketika kelima temannya yang lain menganggukkan kepalanya –menyetujui ucapan Sehun.
Krystal memutar bola matanya malas. Menyilangkan kedua tangan di depan dada dan menatap Sehun dengan pandangan meremehkan. “Kalau begitu, seharusnya aku menghukummu juga waktu itu Oh Sehun. Kau kan juga pernah melakukan tindak pelecehan yang sama,” sindir Krystal.
Sehun mengatupkan bibirnya. Ya, ampun bagaimana bisa Krystal masih mengungkit ciuman mereka di rumah sakit waktu itu. Sehun merasa merinding sesaat. Begitu sadar, kelima temannya sudah menatap dirinya dengan sangat tajam. Menanti pembelaan yang mungkin akan diberikan Oh Sehun. 
“Itu juga berlaku bagimu, Chanyeol oppa.”
Kali ini giliran Chanyeol yang dibuat meneguk salivanya bulat-bulat. Ah, kejadian saat menngecup singkat bibir bawah Krystal yang satu itu dirasa Chanyeol bukanlah tindak pelecehan. Tapi, ternyata bagi Krystal itu lain.
“Belum lagi saat kalian mengecup pipiku sembarangan. Itu juga pe-le-ce-han,” tegas Krystal. Membuat nyali keenamnya menciut. Entah kenapa sesaat tadi ada aura Jessica menguar dari dalam diri Krystal. Membuat mereka kembali tidak berkutik.
“Jadi, masih ada lagi yang mau protes?”

 

Keenamnya menggeleng bersamaan. Dan bagi Minho mereka terlihat menggelikan. Diam-diam Minho mengagumi Krystal yang dapat memegang kendali penuh atas keenamnya. Itu terlihat menarik di mata Minho.
.
.
.
“Oh, sepertinya aku datang terlambat.”

Krystal segera menoleh dan mendapati Sulli mendekat ke arahnya sambil berpegangan tangan dengan Taemin. 
“Sulli.”
Tanpa basa-basi, Krystal segera berhambur ke arah sahabat satu-satunya itu. “Sulli, maafkan aku,” guman Krystal sambil mendekap sahabatnya itu.
Sulli menepuk punggung Krystal dengan lembut, “Iya, Krys. Aku juga minta maaf.”

Minho dan Taemin sama-sama tersenyum melihat interaksi kedua gadis itu. Berbeda dengan keenam bodyguard Krystal. Mereka hanya melemparkan pandangan satu sama lain. Ada yang aneh di sini. Krystal baru saja memeluk seorang gadis jangkung yang cantik, dan lucunya gadis itu dipanggil ‘Sulli’.

Yah, mereka memang belum mengenali Sulli dengan dandanan seperti itu.

Krystal melepaskan dekapannya sambil menatap Sulli dalam-dalam. “Kau selalu saja mengurusiku. Tapi, aku bahkan tidak tahu siapa sebenarnya dirim

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D