What’s wrong with Kyungsoo??
Bodyguard“Krystal Jung,”
Panggilan itu sama sekali tidak dihiraukan Krystal. Dengan santainya gadis itu melengos pergi. Meski Suho atau yang lainnya memanggilnya berkali-kali pun dia tidak akan peduli.
“Pagi, Sull,” sapa Krystal begitu tiba di depan lokernya. Kebetulan Sulli juga ada di sana.
“Pagi,” sapa Sulli dengan senyum hangatnya. Krystal memperhatikan penampilan Sulli sesaat. Kacamata baru, huh?
“Kebetulan aku punya banyak persediaan kacamata, hehehe,” jelas Sulli yang seperti memahami apa yang dipirkirkan Krystal. Krystal hanya menganggukkan kepalanya mengerti, kemudian membuka lokernya dan mengambil beberapa buku.
“Krys,”
“Hum?”
“Tidakkah kau merasa terlalu keras pada mereka?” bisik Sulli sambil sedikit mengarahkan matanya pada keenam bodyguard Krystal yang masih setia menunggu di belakang.
“Biar saja,” kata Krystal acuh.
“Kaja, ke kelas,” ajak Krystal sambil tersenyum kecil pada Sulli. Yah, mau bagaimana lagi? Sulli hanya bisa menurut.
Grep.
Krystal menatap tajam pemuda yang beru saja menangkap pergelangan tangannya ini, Kim Suho. Dengan upaya keras Krystal berusaha melepaskan diri dari cengkeraman pemuda itu, tapi tidak berhasil. Meskipun Krystal cukup kuat, tapi tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan seorang pria, bukan?
“Wae?” tanya Krystal dingin.
“Kenapa kau berangkat sendiri tadi? Tidak menunggu kami?” tanya Suho tajam.
“Itu urusanku,” jawab Krystal datar.
Suho menghembuskan napasnya pelan, “Jika ini soal kemarin, aku minta maaf,” katanya melembut.
“Tidak usah minta maaf, aku sangat mengerti,” kata Krystal sambil menatap manik kelam Kim Suho.
“Hanya saja, yah aku sedikit kecewa,” lanjutnya.
“Ini semua salahku karena melibatkan kalian terlalu jauh. Melibatkan kalian yang sama sekali tidak pernah suka mencampuri ‘urusan’ orang lain. Dan lagi aku sepertinya telah menjauhkan kalian dari ‘teman-teman’ dekat kalian itu,” Suho tahu dengan jelas siapa yang dimaksud ‘teman’ oleh Krystal. Yah, semua orang tahu bahwa Seulgi dan teman-temannya cukup dekat dengan mereka berenam.
“Jika kalian memang merasa tidak enak pada appaku dan juga ayah kalian, silahkan saja tetap menjagaku sesuai tugas kalian. Tapi jangan pernah melarangku untuk melindungi temanku,” kata Krystal tegas.
“Jadi, bisa ijinkan aku ke kelas sekarang, oppa?” tanya Krystal sambil tersenyum lembut. Kedua mata Suho mengerjap pelan. Gadis ini baru saja tersenyum padanya? Beberapa detik kemudian akhirnya Suho melepaskan pergelangan tangan gadis itu dan tersenyum kaku.
“Jadi, kau sudah tidak marah pada kami lagi, Kryssie?” tanya Baekhyun.
Krystal tersenyum lebih manis sekarang, “Yah, bisa dibilang begitu, oppa,” jawabnya membuat senyum Baekhyun terkembang.
“Mana boleh aku marah terlalu lama pada orang-orang yang sudah bersedia melindungiku?” tambahnya.
“Hah, sudahlah kami bisa terlambat jika berbincang terus dengan kalian di sini. Kaja Sull,” kata Krystal sambil mengajak Sulli segera menuju ke kelas.
Namun, setelah beberapa langkah Krystal berbalik, “Ahh, yah terima kasih sekali karena telah mengirim Sehun untuk mengantarku pulang kemarin, Suho oppa. Tapi ingatkan dia untuk berlaku lebih sopan padaku lain kali,” katanya lalu kembali melanjutkan langkahnya ke kelas.
Sontak perkataan Krystal tadi membuat semua pandangan mengarah pada Oh Sehun. Mereka berlima menatap Sehun dengan tatapan ingin tahu. Sebenarnya apa yang kemarin pemuda ini lakukan? Merasa risih dengan tatapan teman-temannya membuat Sehun ingin segera kabur.
“Aku juga harus ke kelas sekarang,” pamit Sehun sambil bergegas pergi.
“Ya, Oh Sehuuun,” seru Baekhyun memanggilnya. Tampaknya kelima teman Sehun harus sabar menanti penjelasan pemuda berkulit putih itu.
O0O
“Krys, Krys, di sini,” panggil Baekhyun saat melihat Krystal dan Sulli kebingungan mencari tempat kosong di kantin.
Krystal menatap Sulli sejenak untuk mendapat persetujuan. Kan mungkin saja Sulli merasa tak nyaman jika harus bergabung bersama grup namja terpopuler di seluruh sekolah. Tapi kelihatannya gadis ini sama sekali tidak keberatan. Dengan senyum manisnya dia memberikan persetujuan pada Krystal.
Krystal dan Sulli akhirnya bergabung dengan K dan duduk secara berdampingan. Kelihatannya kedua gadis itu tidak terlalu ambil pusing dengan tatapan iri dan cemoohan para fans K.
“Makan yang baik, Kryssie. Kau juga Choi Sulli,” kata Baekhyun sambil menunjukkan senyum manisnya. Diberi senyum seperti itu membuat Sulli tersipu. Yah, meski tahu jika Baekhyun bersikap baik pada Sulli karena Krystal, tapi gadis itu cukup tersanjung karenanya.
“Jangan dekati temanku ini, oppa. Carilah target pedofilmu yang lain,” kata Krystal sambil memakan makanannya.
“Ya, sudah kubilang aku bukan pedofil,” protes Baekhyun sambil menyentakkan sumpitnya.
“Ckkkss, kau akan segera menarik ucapanmu jika tahu seperti apa gadis yang mampu menarik perhatianku,” kata Baekhyun sambil mengerucutkan bibirnya sebal.
“Mwo? Memang seperti apa dia?” tanya Krystal penasaran.
“Ya, bisakah kalian tidak berisik? Aku sedang menikmati makan siangku dengan tenang,” interupsi Kyungsoo dengan tatapan tajamnya. Seketika Baekhyun dan Krystal segera mengatupkan bibirnya.
“Hiish, kenapa dia jadi menyebalkan lagi, sih,” gumam Krystal pelan.
“Aku masih dapat mendengarmu, nona Jung,” kata Kyungsoo datar membuat Krystal menundukkan kepala dan fokus kembali pada makanannya.
.
.
.
.
Keadaan kembali tenang. Mereka berdelapan sibuk dengan makan siangnya masing-masing. Ralat, mungkin tidak semuanya karena Krystal merasa seseorang sedang menatap aneh ke arahnya.
“Kau tidak makan, Kai?” tanya Krystal sedatar mungkin, Uhh, dia sangat risih ditatap seperti ‘itu’ oleh Kim Kai.
“Aku sedang menikamatinya sekarang,” jawab Kai yang masih menatap gadis yang duduk di sebelahnya ini.
Senyum menawannya tercetak lebar ketika melihat sesuatu tertinggal di sudut bibir Krystal. Pemuda itu berdecak pelan. Gadis di sebelahnya ini benar-benar minta digoda rupanya.
“Kau makan seperti anak kecil,” komentar Kai, masih dengan senyum menawannya. Krystal menoleh kemudian mengerjapkan kedua kelopak matanya bingung.
Degup. Rasanya ada sengatan listrik saat ibu jari Kai mengusap sudut bibirnya.
Slurp, Kai menjilat ibu jari yang digunakannya tadi, “Oh, saus yang ini jauh lebih manis,” komentarnya.
“Ya, Kim Kai,” seru Chanyeol dengan tatapan kesalnya. Sepertinya Chanyeol mulai tidak suka dengan kelakuan Kai yang seenaknya.
Tuk.
“Appo,” ringis Kai begitu mendapat jitakan keras dari Krystal Jung.
“Jangan lakukan itu lagi, tidak sopan,” omel Krystal dengan tampang kesalnya.
Bukannya menyesal dan minta maaf, Kai malah menyeringai lebar, “Oh, kau lebih suka jika aku menjilat secara langsung, bukan?”
“Awww,” rintih Kai sekali lagi. Baru saja lengannya dicubit keras oleh gadis di sebelahnya ini.
“Kalau kau melakukan hal yang tidak pantas lagi, kubunuh kau,” ancam Krystal sambil mengepalkan tangannya di depan wajah pemuda berkulit kecokelatan itu.
“Wah, aku akan dengan senang hati menyerahkan jiwaku ini padamu, princess,” kata Kai sambil mengerling jahil membuat Krystal memutar bola matanya malas.
Sulli mengulum senyumnya sedari tadi saat mengamati interaksi Krystal dan para bodyguardnya ini. Kelihatannya teman sebangkunya itu telah mampu menerima dengan baik keenam bodyguardnya ini.
.
.
.
.
.
“Ya, Seulgi, kenapa kau tenang begitu?” tanya Wendy di bangku lain tak jauh dari tempat Krystal dan rombongannya duduk.
“Wae?” tanya Seulgi acuh.
“Kau tidak berniat melakukan apapun?” tanya Irene penasaran. Bukankah kemarin gadis ini berkata tidak pernah berpikir untuk menyerah? Tetapi, Seulgi sama sekali tidak menjawab. Dia masih terlihat s
Comments