Stand by me

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Sulli mondar-mandir dengan gelisah. Perasaannya benar-benar kacau. Sepertinya, Krystal terlibat masalah yang sesungguhnya, bukan lagi rekayasa. Dalam hati, gadis itu menyesal. Seharusnya dia tidak memberi usulan yang aneh-aneh. Tahu sendiri kalau Krystal itu cenderung bersinggungan dengan masalah, eh ini malah cari masalah.

“Aku harus menghubungi seseorang.”

Sulli terdiam sejenak. Bingung. Dia bingung harus menghubungi siapa lebih dulu.

“Ahh, Sehun saja.” Sulli akhirnya memutuskan. Sehun cenderung spontan, jadi dia pasti akan dengan cepat menyelamatkan Krystal.

“Tapi, kurasa jika Sehun sendiri tidak akan sanggup. Huh, bagaimana ini.”

Sulli mengacak rambutnya frustasi.

 

“Apa yang sedang kau lakukan nona Choi?”

 

Sulli terkesiap. Kedua matanya mengerjap cepat ketika sosok jangkung itu sudah berada di hadapannya. “Sehun?”

Sehun mengernyit saat Sulli menatapnya dengan pandangan berbinar. Sepertinya kehadirannya sangat diharapkan. “Kenapa melihatku begitu? Jangan membuatku takut.”

Sehun mengalihkan pandangnya. Menyapu seluruh sudut café tempatnya berada. “Krystal tidak di sini?” tanyanya dengan raut kecewa.

“Ah… itu…” Sulli mengigit bibirnya ragu. Takut untuk memberitahu yang sebenarnya terjadi.

“Apa yang terjadi? Di mana dia?” tanya Sehun segera. Pemuda itu memandang Sulli dengan curiga. Membuat Sulli semakin takut.

“Sulli?”

“Sehun, bagaimana ini? Kurasa Krystal berada dalam bahaya.”

 

O0O

 

“Kenapa nona? Bukankah tadi kau bilang mau bermain bersama kami?”

 

Krystal mundur secara perlahan. Dirinya mencoba untuk tidak terlihat panik. Dia harus tenang, benar-benar tenang. “Kalian salah paham. Sepertinya aku salah orang,” kata Krystal sambil menjaga agar suaranya tidak terdengar bergetar.

Gerombolan berandal itu tertawa kecil. Krystal menaikkan alisnya tertarik. Kelihatannya sikap mereka sudah sedikit melunak. Saat yang tepat untuk undur diri. “Ahh, kurasa kalian mengerti. Jadi, aku pamit pergi dulu.”

 

Grep.

 

“Eits, mau ke mana?” salah seorang di antara mereka meraih lengan Krystal, menahannya untuk tidak melarikan diri.

Krystal menggerutu dalam hati. Mengigit bibir bawahnya dengan kesal karena tidak bisa berbuat apapun. Tetapi, mau bagaimana lagi jumlah mereka jauh lebih banyak, dan bisa dipastikan kalau Krystal tidak bisa menang jika mencoba melawan.

Berandal yang tadi menahan lengan Krystal, dengan cepat meraih bahu gadis itu. Membuat Krystal semakin dekat dengannya sekaligus tidak dapat berkutik lagi. “Sayang, bukan kalau kau pulang sekarang. Padahal kami berniat main denganmu, nona.”

Krystal memaksakan senyumnya. Berusaha tidak terlihat jika sedang was-was dan cemas terhadap keadaannya saat ini. “Ahh, aku benar-benar tidak ada waktu. Mungkin lain kali saja,” tolak Krystal.

“Ahh, kenapa kau terlihat takut begitu? Tenang saja, kami tidak berniat menyakitimu. Kami hanya ingin bermain dan menghabiskan waktu denganmu, nona manis,” katanya sambil mencolek dagu Krystal.

Baiklah, mereka sudah mulai kurangajar. Dan apa tadi? Tidak menyakiti Krystal? Itu tidak mungkin. Bagaimana mereka bisa bersenang-senang tanpa menyakiti Krystal sama sekali? Kecuali jika mereka memang tidak berniat buruk.

“Ahh, hyung kau membuatnya takut,” celetuk salah seorang dari mereka. “Seharusnya kau mengajaknya dengan lebih jelas.”

“Ah, kau benar,” gumam orang yang masih menahan Krystal. “Nona, jangan takut. Kami hanya berniat mengajakmu ke game center atau ke tempat karaoke. Bagaimana?”

Dahi Krystal mengerut. Kedua matanya mengerjap. Apa telinganya tidak salah dengar? Kenapa ajakan para berandal ini terdegar normal, meski cara mengajaknya sungguh tidak biasa.

“Ahh, bosan. Sebaiknya kita ke tempat billiard.”

“Ke mall saja.”

Krystal jadi semakin bingung dengan para berandal ini. Tapi, jika diperhatikan baik-baik mereka memang tidak terlihat sangar. Hanya penampilannya saja yang berantakan. Yah, mungkin saja mereka hanya berniat menggoda Krystal.

“Jadi, bagaimana? Kau mau i…..”

 

Bugh.

 

Kedua bola mata Krystal melebar. Orang yang tadi merangkulnya dengan tidak sopan sudah jatuh tersungkur. Dan itu semua berkat pukulan seseorang.

“Sehun?”

Sehun segera menoleh dan menghampiri Krystal. Menatap gadis itu dengan begitu khawatir. “Kau baik-baik saja? Apa mereka menyakitimu?”

Krystal menggeleng pelan, “Tidak. Ini semua salah….”

 

Bugh.

 

“Sehun!!” Krystal menjerit tertahan. Sedang pemuda yang memukul Sehun terlihat tersenyum puas. Dendam karena sudah dihakimi Sehun terbayar lunas.

Sehun mengusap sudut bibirnya dengan kasar. Menatap dengan bengis pemuda yang baru saja memukulnya.

“Sehun, kau baik-baik saja?”

“Menyingkirlah dari sini, Krys,” perintah Sehun sambil menepis tangan Krystal yang berniat membantunya.

“Sehun..”

Bugh.

Terlambat. Sebelum menjelaskan duduk perkara yang terjadi, Sehun sudah membalas dengan kembali melayangkan tinjunya. Dan seperti dugaan Krystal, pertarungan antar lelaki itu berakhir ricuh. Parahnya, semakin lama malah Sehun yang terdesak. Ingat, Sehun hanya seorang diri, otomatis dia sudah kalah jumlah.

 

Bruk.

 

Sehun terjatuh. Membuat para berandal tadi tersenyum penuh kemenangan.

“Ckks, sebenarnya kami tidak terlalu suka kekerasan. Tapi, karena kau memulainya, jangan salahkan aku jika terjadi apa-apa,” kata salah seorang di antara mereka.

Sehun malah menanggapinya dengan senyum mengerjek. “Pengecut, beraninya keroyokan.”

“Apa kau bilang?”

 

“Se…”

 

Grep.

 

Suara Krystal tertahan. Matanya mengerjap cepat.

“Chanyeol oppa?” gumam gadis itu begitu menyadari siapa yang sudah menahan pukulan salah seorang berandalan tadi. Membuat Sehun sedikit terselamatkan.

“Bukan hanya main keroyokan, tapi hobi menyerang yang sudah lemah,” ejek Chanyeol sambil memelintir tangan pemuda di hadapannya itu.

 

Bruk.

Dengan sekali tendangan pemuda tadi ambruk.

 

“Sialan.”

 

Grep.

 

“Apa yang sialan, huh?”

 

Bruk.

 

“Kai?”

 

Kai tersenyum puas setelah berhasil membanting salah seorang di antara mereka.

Sehun mendengus pelan. “Kenapa kalian di sini? Aku tidak butuh bantuan,” kata pemuda itu sambil kembali berdiri dan bersiap membantu temannya yang lain.

“Kalau begitu perlihatkan kemampuanmu, Oh Sehun,” tiba-tiba saja Suho sudah hadir dan bersiap mengikuti pertarungan.

 

Glek.

 

Krystal menelan ludahnya susah payah. Sedikit kesalahpahaman menimbulkan perkelahian. Bahkan Baekhyun dan Kyungsoo yang terkenal kalem ikut membantu rekannya yang lain.

“Hei, kalian hentikan. Ini salah paham.”

Tetapi, seruan Krystal sama sekali tidak didengar. Dan yang bisa Krystal lakukan hanyalah menonton. Dia harap pertarungan antar lelaki itu segera usai. Karena dia mau pulang. Kepalanya benar-benar pening. Apalagi menghadapi para lelaki yang sudah haus darah.

 

O0O

 

“Jadi, apalagi sekarang?”

 

Dua orang gadis dan enam orang pemuda terdiam. Tidak berani menjawab. Mereka terus menundukkan kepala, takut dengan si pemberi pertanyaan.

 

“Hei, tidak adakah yang bisa menjawabku?”

 

“Appa,” gumam Krystal takut-takut. “Jangan salahkan mereka. Ini semua salahku.”

 

Donghae berdecak kesal. “Jangan terus membela mereka…”

“Aku tidak membela siapapun,” potong Krystal segera. “Ini benar-benar kesalahanku dan juga Sulli. Jika kami tidak merencanakan hal yang aneh-aneh, maka ini tidak akan terjadi,” kata Krystal mengakui kesalahannya.

Donghae mengusap wajahnya dengan kasar. Dia masih belum menerima kalau putri semata wayangnya rela nyaris kena masalah hanya untuk mengembalikan posisi para bodyguardnya. Sepenting itukah keenam pemuda itu bagi Krystal?

“Krystal benar, paman. Jadi jangan menyalahkan mereka lagi,” kini Sulli mulai bersuara untuk memperkuat pembelaan Krystal.

“Haissh.. kalian benar-benar….”

“Appa,” Krystal kembali menyela ucapan ayahnya. “Maafkan aku. Di sini aku hanya mencoba mengembalikan posisi mereka sebagai bodyguardku. Jadi, kumohon hukum saja aku.”

“Krys…”

“Aku belum selesai, appa.” Donghae terpaksa menahan omelannya kembali karena Krystal sama sekali tidak mau mengalah.

“Mungkin sejak awal aku tidak menyukai mereka. Dan aku juga menentang keberadaan mereka sebagai bodyguardku. Tapi, seiring berjalannya waktu, aku mulai menerima mereka. bahkan terlalu biasa dengan keberadaan mereka di sekitarku. Jadi, yang kuinginkan hanya satu. Aku ingin mereka kembali ke sisiku,” terang Krystal mengutarakan keinginannya.

Donghae menghela napasnya begitu berat. Dia mengerti dengan perasaan Krystal sangat mengerti. Terlebih dengan perasaan para putra sahabatnya ini. Tapi, mengingat mereka punya potensi membangkitkan kenangan yang dilupakan Krystal, membuat Donghae tidak dapat berbuat banyak. Satu-satunya cara adalah menjauhkan mereka semua dari Krystal.

“Honey, kurasa sebaiknya kita memberi kesempatan kedua pada bocah-bocah bandel itu,” Jessica tiba-tiba ambil suara.

“Maksudmu?”

Jessica menarik napasnya dalam-dalam, sebelum melanjutkan maksud dan tujuannya. “Kulihat mereka begitu berarti untuk Krystal kita. Jadi, kurasa tidak baik jika terus memisahkan mereka seperti ini.”

“Bibi Jess benar,” celetuk Baekhyun riang. Dia senang sekali karena akhirnya ada orang lain yang membela mereka. Yang lebih menyenangkan adalah ketika Jessica-lah yang membela mereka. Suatu keajaiban, bukan?

“Berhenti memanggilku bibi, atau tidak ada pembelaan dariku.”

Baekhyun mengatupkan mulutnya segera. Menguncinya rapat-rapat. Ternyata Jessica masih sama. Masih galak seperti biasanya.

“Lagi pula, memangnya kau mau kehilangan senyum Krystal kita lagi?” tanya Jessica hati-hati.

Donghae merenung sejenak. menatap Krystal yang terlihat sedang memohon padanya. Benar, sudah lama sekali dia tidak melihat Krystal seperti ini. Krystal yang sebelumnya. Krystal yang ceria dan murah senyum. Dan Donghae akui bahwa akhir-akhir ini dia merasakan kalau gadis kecilnya kembali.

“Baiklah,” kata Donghae akhirnya. “Kalian aku tugaskan untuk menjaga Krystal kembali.”

 

Kedelapan remaja yang ada di sana termasuk Jessica tersenyum senang. Mereka bahkan nyaris meloncat-loncat saking senangnya jika Donghae tidak segera melayangkan tatapan mematikan.

“Tapi, ingat. Jaga baik-baik Krystal kali ini. Jangan sampai insiden terakhir kali terulang lagi.”

Keenam pemuda yang kini resmi kembali menjadi bodyguard Krystal mengangguk patuh, “Tentu, paman,” ucap mereka bersamaan.

Donghae terdiam sebentar. Ingat dengan permintaan Siwon agar Sehun dijauhkan dari Krystal. Untuk mengatasi trauma pemuda berkulit putih itu.

“Tapi, untuk kau Sehun. Kelihatannya….”

“Appa,” Krystal kembali menyela. “Aku ingin semua. Termasuk Sehun,” pintanya dengan sangat.

“Tapi…”

“Kami juga berpikir, akan lebih nyaman jika ada Sehun di sini,” celetuk Baekhyun.

“Benar, rasanya aneh jika harus berlima saja,” kata Kyungsoo menambahkan.

Donghae kembali menghela napasnya lalu menatap Jessica meminta pertimbangan.

“Baiklah, termasuk Sehun,” kata Donghae setelah mendapat persetuj

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D