You are my friend
BodyguardHampir semua penghuni sekolah berkasak-kusuk ria ketika Krystal dan rombongannya lewat di sepanjang koridor sekolah. Kali ini Krystal tidak berani mendongakkan dagunya dan bersikap angkuh. Dengan segenap upayanya, dia menundukkan kepala dan menyembunyikan wajahnya di balik rambut panjangnya. Krystal hampir saja terjatuh ketika tiba-tiba ia menabrak punggung Kyungsoo yang berada di depannya.
“Bisakah tidak menabrakku,” kata Kyungsoo dingin.
“Cih, makanya jangan berhenti mendadak seperti tadi,” balas Krystal tak kalah dingin.
“Salahkan mereka kalau begitu,” kata Kyungsoo lagi sambil tersenyum mengejek.
Krystal mengernyit heran. Ia lantas mengalihkan pandangannya ke depan. Di depannya sudah ada Seulgi dan yang lainnya menatap mereka iri dan dingin. Terutama Seulgi, dirinya kini menatap Krystal dengan tampang ingin membunuh. Oh, Krystal lupa bahwa Kai sedang menggandeng tangannya. Pantas saja Seulgi menatapnya seperti itu.
“Jangan lepaskan. Bukankah sudah kubilang kami akan melindungimu,” kata Kai pelan sambil mengeratkan genggaman tangannya ketika Krystal berupaya melepaskan gandengannya. Mau bagaimana lagi? Krystal kini hanya bisa percaya pada pemuda-pemuda ini. Yah, walau bisa dibilang bahwa mereka sebenarnya sumber masalah yang paling besar.
Krystal menahan napasnya begitu Seulgi berjalan mendekat. Ia benar-benar siap dengan apa yang akan dilakukan oleh Kang Seulgi. Tangan Krystal sedikit bergetar karena menahan gugup. Krystal sungguh tidak peduli jika Kai bisa merasakan getarannya, karena genggaman Kai dirasa belum cukup untuk mengendalikan kegugupannya. Krystal terpaku saat Seulgi melewatinya sambil tersenyum sinis. Melewatinya? Yah, Kang Seulgi benar-benar baru saja melewatinya.
“Lihat semua baik-baik saja, bukan?” tanya Kai membuat Krystal kembali fokus padanya.
“Ayo kita ke kelas,” ajak Kai sambil tersenyum. Yah, Kai benar. Semua berjalan lancar dan tak ada yang terjadi.
O0O
Seperti biasanya, kelas mendadak hening ketika Krystal memasuki kelas. Hanya saja ada yang berbeda kali ini. Dirinya tidak sendiri, ada Kai dan juga Sehun. Tanpa mempedulikan tatapan teman-teman sekelasnya, Sehun berjalan menuju bangkunya. Sedang Krystal dan Kai mengikuti dari belakang.
Kai tersenyum manis begitu tiba di depan bangku Krystal. Ia kemudian mengelus kepala Krystal lembut dan beranjak menuju bangkunya di sebelah Sehun. Krystal merasakan bahwa semua gadis di kelasnya begitu iri melihat interaksinya dengan Kai tadi. Namun, siapa peduli? Toh, mereka kelihatannya sudah tidak berani untuk menyuarakan protesnya. Krystal menghembuskan napas pelan seraya duduk di bangkunya.
“Pagi,” Krystal berusaha menyapa rekan sebangkunya, Choi Sulli. Namun, Sulli diam saja, tidak membalas. Biasanya gadis itu cerewet sekali, tapi sekarang terlihat tenang.
Krystal hendak bertanya, namun sepertinya harus ia tahan terlebih dahulu, karena guru mereka sudah detang. Baiklah, mengkin Krystal akan banyak bertanya pada Sulli istirahat nanti.
O0O
Krystal membawa nampan makan siangnya sambil berkeliling mencari bangku kosong. Krystal sedikit lega menemukan Sulli yang tengah fokus dengan makan siangnya di pojok kantin. Krystal ingin sekali menghampiri gadis itu, namun segera ia urungkan niatnya itu. Yah, beberapa orang telah duduk di sekitar Sulli, yaitu Seulgi, Joy, Wendy dan Irene. Untuk apa mereka ke sana? Oh, mungkin mereka akan…?
“Jangan cari masalah baru, nona Jung,” kata seseorang dan cukup mengejutkan Krystal.
“Mereka sudah menunggumu di sana,” katanya lagi. Krystal mengerjap bingung dan mengikuti arah pandangan orang tadi.
“Krys,” panggil Baekhyun riang sambil melambaikan tangan. Krystal mendesah pelan. Dengan patuh ia menghampiri meja K.
“Thanks, Kyungsoo. Akhirnya kau berguna juga,” kata Baekhyun sambil menepuk bahu Kyungsoo.
“Aku hanya tidak mau terlibat dengan kejadian seperti kemarin,” kata Kyungsoo datar. Ia memang menerima permintaan Baekhyun untuk mengajak Krystal makan bersama mereka karena tidak mau terlibat dengan masalah apapun. Tidak ada alasan khusus.
“Oh, kau mulai peduli sepertinya,” goda Baehyun.
“Tidak,” tukas Kyungsoo cepat. Peduli? Yang benar saja?
Krystal menatap satu per sau di antara mereka. Baekhyun dan Kyungsoo yang masih berdebat, Sehun yang kelihatannya cuek dengan situasi yang ada, Kai yang fokus menggoda gadis-gadis yang lewat. Ugh, pemuda ini benar-benar playboy. Dan Suho yang tampak sedang membaca buku. Krystal kemudian segera mengalihkan pandangannya ke arah Sulli kembali. Sulli tampak diam saja di tengah geng Seulgi yang mengobrol ria. Dia seperti ketakutan tapi tak bisa menghindar.
“Jangan urusi orang lain. Makanlah makananmu,” kata Suho mengalihkan perhatian Krystal.
Dengan pelan Krystal mulai menyuapkan nasi ke mulutnya. Entah kenapa rasanya aneh. Ada sesuatu yang salah sepertinya. Tapi Krystal sama sekali tidak tahu apa itu.
O0O
“Kali ini kau harus satu mobil denganku, Krys,” kata Baekhyun begitu mereka pulang sekolah.
“Tidak, Krystal akan bersamaku,” protes Kai cepat. Krystal memutar bola matanya malas. Pedebatan tadi pagi akan terulang kembali sepertinya.
“Aku akan pulang sendiri, oke?” kata Krystal berusaha melerai perdebatan tidak jelas antara Baekhyun dan Kai.
“Andwaeee, kau harus pulang dengan kami,” protes Baekhyun
“Kalau begitu aku akan semobil dengan..,”
“Jangan coba masuk mobilku lagi,” tukas Sehun datar sebelum Krystal sempat mengatakan keinginannya untuk semobil dengan Sehun, lagi.
“Jangan merengek seperti bayi, Oh Sehun. Kau tahu ini adalah keputusan terbaik, meski aku juga tidak menyukainya,” kata Krystal malas. Ia sudah lelah untuk berdebat.
“Aku bukan bayi,” protes Sehun.
“Tapi kau menolak seperti bayi. Ugh, merengek,” cibir Krystal.
“Ya, Krystal Jung,” seru Sehun emosi.
“Sudahlah baby Hun, jangan marah. Cup.. cup,” kata Kyungsoo dengan nada datarnya membuat semua menatapnya aneh.
“Apa?” tanya Kyungsoo tidak terima ditatap seperti itu.
“Sudahlah, Krystal akan satu mobil dengan Sehun,” kata Suho menengahi.
“Tapi….”
“Tidak ada protes,” kata Suho tegas. Membuat helaan kecewa muncul di antara Baekhyun, Kai, dan Sehun.
“Umm, sebentar ada barangku yang tertinggal di kelas,” kata Krystal sambil mengacak isi tasnya.
“Lelet,” komentar Sehun segera. Krystal tidak ambil pusing, ia segera saja menuju ke kelas.
Untung saja, buku tugasnya masih utuh di mejanya tadi. Krystal segera bergegas sebelum kena omel dari Sehun lagi. Dia sudah cukup lelah bertengkar dengan Oh Sehun saat ini.
Brak
Krystal tersentak begitu mendengar suara gaduh dari ruang serba guna. Krystal memberanikan diri untuk membuka pintu ruang itu. Dan Krystal cukup terkejut mendapati bahwa kursi-kursi yang ada di sana berantakan, dengan Choi Sulli yang jatuh di tengah-tengahnya dan beberapa anak perempuan mengelilinginya
“Apa yang terjadi di sini?” selidik Krystal dengan tatapan tajamnya.
“Oh, uhm,” salah satu dari mereka tergagap menjawab pertanyaan Krystal.
“Oh, Sulli. Maaf. Kau tak apa bukan?” tanya yang lain sambil membantu Sulli berdiri. Sulli sedikit bingung dengan tingkah orang-orang yang baru saja menyiksanya tadi.
“Kami sedang di suruh untuk menata tempat ini, Krystal-ssi,” jelas salah satu dari mereka sambil berusaha tersenyum. Kryatal menatap mereka curiga.
“Benarkan begitu, Sulli?”
“I-iya benar,” jawab Sulli gugup. Krystal merasa ada yang tidak beres di sini.
“Jangan takut Sulli ceritakan yang sebenarnya. Apa yang mereka lakukan padamu?” tanya Krystal penasaran.
“Tidak ada,” jawab Sulli singkat. Krystal menghela napasnya pelan. Gadis ini tidak bi
Comments