[73] ~Revised

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Alurnya memang berubah, tetapi tidak mengubah akhir cerita. Selamat membaca.

Apa aku alasanmu?

 

Myungsoo mencengkeram kaleng kosong di genggamannya dengan erat. Meremasnya kuat, hingga berubah tak beraturan.

 

Apa aku adalah alasanmu hingga mengurung Krystal di gudang sekolah dulu itu?

 

“Hyaaaa!”

 

Prak.

 

Teriakan nyaring Myungsoo seiring suara kaleng yang baru di lemparnya ke sembarang arah cukup mampu membuat lelaki berlesung pipit itu menjadi pusat perhatian. Bukan hanya teman sepermainnya, tetapi seluruh penghuni kantin tempatnya berada telah menatap Myungsoo penasaran. Napas lelaki itu tampak memburu. Wajahnya memerah dengan rahang mengeras. Kelihatan sekali jika emosi Myungsoo berada di ambang batas. Entah karena apa, tidak ada yang tahu.

“Kim Myungsoo, ada apa denganmu?” Sungkyu maju lebih dulu untuk menenangkan Myungsoo. Lelaki itu mengulurkan tangannya guna meremas bahu Myungsoo lembut. “Jaga sikapmu, Myungsoo. Kau menjadi pusat perhatian sekarang ini.”

 

Myungsoo mendengus pelan. Perlahan kedua manik kelamnya menyapu pandangan. Mengedar ke sudut kantin hingga menemui berpasang-pasang mata masih menatapnya aneh. Tatapan mereka tidak terkesan menantang, hanya seolah memandangnya remeh. Myungsoo mengenali tatapan itu. Tatapan yang sering diperolehnya semasa kecil dulu. Tatapan menyudutkan yang membuat Myungsoo tidak nyaman.

Namun, jangan salahkan Myungsoo atas aksi gilanya kali ini. Biar bersalah pun, Myungsoo tetap tidak mau disalahkan. Dia tidak salah. Myungsoo hanya mengekspresikan kekesalan yang tidak mampu ia tunjukkan kepada Sehun semalam.

Benar, semalam seharusnya dia berteriak marah di depan wajah Sehun. Meneriaki lelaki itu yang sudah mengambil semua hal yang Myungsoo butuhkan, seluruh perhatian juga seseorang yang paling mengerti dirinya—Jung Soojung alias Krystal Jung. Myungsoo marah pada Sehun yang memperoleh semua itu. Kemarahan Myungsoo berlipat setelah Sehun dengan tidak sopannya menuduh jika apa yang terjadi 10 tahun silam akibat dendam Myungsoo kepada Sehun.

 

Yang benar saja? Memang sepenting apa Sehun hingga Myungsoo nekat menyakiti Krystal hingga seperti itu?

 

“Yak, Kim Myungsoo!” Woohyun bereaksi lebih dulu ketika Myungsoo beranjak dari bangkunya. Sebisa mungkin Woohyun menahan Myungoo untuk pergi. Karena sungguh, Woohyun memiliki firasat buruk atas kepergian Myungsoo. “Kau mau ke mana?”

Myungsoo menepis tangan Woohyun yang hendak meraihnya. “Minggir!”

 

“Tidak!”

 

“Ku bilang minggir, Nam Woohyun! Ini bukan urusanmu!”

 

Woohyun tersentak saat mendapatkan bentakan keras tepat di depan mukanya. Dada Myungsoo kembang kempis mengatur napas, kelihatan sekali bahwa lelaki itu tidak mampu lagi membendung seluruh emosinya. “Ini bukan urusanmu. Juga bukan urusan kalian semua,” kedua maniknya mengedar menatap teman sepermainannya.

“Jangan campuri urusanku!” Myungsoo melayangkan ultimatumnya sebelum beranjak pergi. Menyisakan berbagai pertanyaan yang menghinggapi benak rekan-rekannya. Termasuk Kang Seulgi yang menatap nanar Kim Myungsoo dari kejauhan.

 

O0O

 

Aku akan merebut Soojung kembali.

 

Sehun menghentikan kegiatan menulisnya. Kata-kata Myungsoo semalam kembali terdengar, mengusiknya hingga merasa tidak tenang.

 

Aku akan merebutnya dari sisimu, Oh Sehun.

 

Tak.

 

Sehun meletakkan pulpennya dengan kasar. Lelaki berkulit putih itu mendengus seraya mengusap surai kelamnya hingga berantakan. Sudah sejak semalam dia ingin melupakan apa yang Myungsoo katakan kepadanya, tetapi tidak berhasil Sehun lakukan. Kata-kata itu terus melantun menghantui dirinya, hingga Sehun kesulitan untuk memejamkan mata barang sejenak.

 

“Sehun? Sudah selesai?”

 

Secara otomatis kepala Sehun menoleh, mendapati Krystal telah duduk di sebelahnya. Sedang di dekat gadis itu telah berdiri Kim Kai. Keduanya sama-sama memandangi Sehun dengan raut khawatir. “Ahh, kalian di sini? Sudah mau pulang?” tanya Sehun menarik sedikit kedua sudut bibirnya.

“Yah, bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu,” jawab Kai sembari melirik jam tangannya. “Jadi, apakah kau sudah menyelesaikan hukumanmu, wahai tuan yang lupa mengerjakan PR?”

Sehun mendengus kesal. Moodnya saat ini telah jatuh, sulit sekali untuk bangkit. Dan Kai malah memperburuk suasana dengan sindirannya yang begitu tepat sasaran. Namun, mau bagaimana juga Sehun tidak bisa menyalahkan Kai atas sindiran itu. Karena yang Kai katakan benar adanya. Dia memang tidak mengerjakan PR yang seharusnya dikumpulkan hari ini. Sehun terlalu larut memikirkan Myungsoo dan semua ancamannya. Alhasil, di sinilah Sehun berada, di perpustakaan dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan beban bertambah dua kali lipat.

“Sebenarnya apa yang kau lakukan semalam, Sehun?” tanya Krystal ingin tahu. “Apa kau tidak mengerjakan PR sepulang dari rumahku?”

 

“Ahh, itu—“

 

“Kau pergi ke rumah Krystal?” sela Kai sebelum Sehun sempat menjawab. “Jadi, kau terburu-buru pergi kemarin untuk menemui Krystal?” tanyanya sekali lagi dengan nada tidak suka.

“Yah, aku ke sana,” jawab Sehun malas. “Memang kenapa jika aku ke sana? Apa itu mengganggumu?”

 

“Hei, sudah!” Krystal menengahi keduanya segera saat di rasa mulai timbul percikan perselisihan di antara mereka. “Ku rasa ini tidak penting untuk dibahas. Yang penting kita bantu Sehun untuk segera menyelesaikan hukumannya, jadi kita akan segera pulang,” tutur gadis itu kemudian.

 

“Kalian pulang saja duluan. Aku tidak perlu bantuan siapapun,” kata Sehun sembari mendorong diri Krystal untuk menjauh.

 

“Tapi, Sehun—“

 

“Sudahlah, Krys. Kita biarkan saja dia sendiri. Ayo kita pulang!” ajak Kai segera menarik lengan Krystal untuk meninggalkan Sehun.

Yang dapat Krystal lakukan hanyalah mengikuti langkah Kai tanpa berniat protes sedikitpun, walau sebenarnya gadis itu tetap ingin tinggal. Namun, bagaimana lagi? Sehun juga tidak ingin dibantu. Lelaki itu sudah mengusir Krystal begitu saja.

 

“Baiklah, sampai jumpa besok, Sehun.”

 

Sehun menghela napas berat. Maniknya terus menatap sosok Krystal yang berdampingan dengan Kai untuk meninggalkannya. Entahlah, melihat Krystal yang pergi begitu saja membuat perasaannya tidak enak.

 

O0O

 

“Jadi, aku hanya pulang berdua dengan Kai?” tanya Krystal kepada keempat bodyguardnya yang lain.

Suho mengangguk, membenarkan serta menegaskan kembali. “Maaf, Krystal. Tapi, harus ada rapat pengurus OSIS yang aku ketuai,” ujar Suho penuh penyesalan.

Krystal menghela napas pasrah. Mau bagaimana lagi, itu memang tugas Suho selaku ketua OSIS. Begitu pula dengan Chanyeol dan Baekhyun yang baru memberitahu bahwa mereka harus melakukan piket kelas, juga dengan Kyungsoo yang mengatakan bahwa dirinya harus melakukan pengecekan rutin terhadap pergelangan tangannya. Krystal tidak mungkin meminta para lelaki itu mengabaikan kepentingan mereka hanya untuk pulang bersamanya. Sudah ada Kai, itu lebih dari cukup.

 

“Baiklah, tidak apa. Sampai jumpa besok,” kata gadis itu dengan senyum mengembang.

 

“Kau benar-benar hanya bersama Kai? Tidak ada Sehun?” tanya Chanyeol, dijawab anggukan oleh Krystal. Padahal Krystal dan Kai telah menjelaskannya tadi—masalah Sehun dan hukumannya—tetapi Chanyeol tetap bertanya sebagai bentuk penegasan.

 

“Kalau begitu aku akan ikut pulang bersamamu.”

 

“Hei!” Baekhyun melotot tajam ke arah Chanyeol, merasa tidak setuju dengan keputusan lelaki jangkung itu secara tiba-tiba. “Enak saja! Jangan kabur, Park Chanyeol. Kau harus mengerjakan tugas piket bersamaku! Ayo!” perintah Baekhyun sembari menyeret Chanyeol untuk pergi.

 

“Baekkie, lepaskan aku! Aku mau pulang bersama Krystal!”

 

Namun, mau bagaimana juga Chanyeol meronta, Baekhyun mengacuhkannya. Lelaki itu terus menyeret Chanyeol sembari melambaikan tangan. “Baik-baik dengan Kai, Krys!” serunya setelah cukup jauh.

Krystal menggeleng pelan melihat tingkah para bodyguardnya. Tidak berapa lama setelah kepergian Chanyeol dan Baekhyun, Suho dan Kyungsoo ikut undur diri. Keduanya berpesan kepada Krystal untuk menjaga diri baik-baik dan berhati-hati terhadap Kai, seolah Kai berkesempatan untuk berlaku buruk kepadanya.

 

“Kenapa semua orang tidak percaya kepadaku untuk mengantarmu pulang, huh?” dengus lelaki berkulit tan itu saat mereka berjalan beriringan menuju tempat parkir.

 

Krystal hanya terkekeh menanggapi keluh kesah Kai, sedang sebagian pikirannya menjelajah entah ke mana. Hanya bersama Kai, membuat Krystal sedikit merasa kesepian. Dia merindukan kata-kata sok bijak ala Suho, kata-kata sindiran nan manis ala Kyungsoo, lelucon ala Baekhyun, perhatian Chanyeol, juga merindukan Sehun. Dari semuanya, Krystal paling merindukan lelaki itu. Padahal setiap hari mereka selalu menemani hari Krystal, tetapi mengapa hanya ditinggal sehari rasanya begitu kehilangan?

 

“Hei, kau baik-baik saja, Krys?” tanya Kai khawatir melihat perubahan raut wajah Krystal.

 

“Yah, begitulah.”

 

Kai tidak mempercayai jawaban yang lolos dari bibir gadis itu. Raut lesunya menyiratkan betapa kecewanya gadis itu karena tidak dapat pulang bersama yang lain. Benar, bersama yang lain, atau dia kecewa hanya untuk Oh Sehun? Kai mendesah berat, memikirkan itu membuat dadanya terasa sesak.

 

“Kai, buka kuncinya!”

 

Tanpa disadari, mereka telah tiba di sebelah mobil Kai. Bukannya menekan kunci mobilnya, Kai justru memainkannya pelan sembari berpikir. “Krys, tunggulah di sini. Jangan ke mana-mana!” ujar lelaki itu sembari berjalan menjauh, kembali memasuki gedung sekolah.

 

Krystal menatap Kai dengan kening mengerut. Ada apa lagi sekarang? Dia ditinggal Kai, huh?

 

“Krystal Jung?”

 

Krystal terkesiap, secara otomatis gadis itu berbalik. Dan ketika telah membalik tubuh dengan sempurna, netranya menangkap satu sosok yang tidak asing baginya.

 

“Kim Myungsoo? Sedang apa kau di sini?”

 

O0O

 

Kai bergegas melewati koridor sekolah menuju ke perpustakan. Lelaki itu mengatur napasnya perlahan ketika sudah berada di sana. Dan senyumnya merekah saat melihat sosok Sehun masih berkutat dengan hukumannya.

 

“Sehun!”

 

Perpustakaan cukup sepi, mengingat ini sudah jam pulang sekolah. Suara Kai yang begitu nyaring menarik perhatian Sehun, hingga membuat lelaki berkulit putih itu menoleh. “Kai, kenapa kau di sini?”

 

Dengan embusan napas yang belum teratur, Kai melangkah mendekat. “Sini ku kerjakan tugasmu. Kau pulanglah dengan Krystal.”

 

“A-apa?”

 

Kai memutar bola matanya malas. Menurutnya, Sehun terlalu lama berpikir. Jika begini, maka Krystal bisa menunggu terlalu lama. “Sudahlah sana, pulang saja! Biar aku yang mengerjakan hukumanmu,” kata Kai sembari mendorong Sehun untuk menyingkir dari bangkunya.

 

Kening Sehun mengerut, baginya ini terasa aneh. Sehun yakin betul jika Kai masih menyukai Krystal. Dan sekarang lelaki itu menyerahkan waktu untuk dapat berdua dengan gadis itu kepada Sehun?

 

“Hei, pergilah sana! Jangan buat Krystal menunggu terlalu lama!”

 

“Kau yakin akan mengerjakan hukumanku?”

 

Kai mengangguk tanpa bersuara, sedang tangannya sudah sibuk menuliskan jawaban pada lembar folio yang Sehun tinggalkan. Sehun menghela napas sebentar, tetapi senyum tulus segera terkembang menghiasi wajahnya.

 

“Terima kasih, Kai. Kau baik sekali,” ujarnya sebelum pergi meninggalkan Kai yang tengah sibuk mengerjakan hukumannya.

 

Sepeninggal Sehun, Kai menghentikan aktivitasnya. Lelaki itu menarik napas dalam sebelum bergumam pelan, “Aku baik-baik saja. Ini demi kebahagiaan Krystal.”

 

O0O

 

Satu senyum yang lebih tampak sebagai serigaian menghiasi paras Kim Myungsoo. Raut wajah lelaki itu tampak menyiratkan sesuatu meski Krystal tidak mengerti akan maknanya. Gadis itu menggigit bibir dan berdoa dalam hati. Berharap jika Kai segera datang dan membawanya jauh dari Myungsoo. Karena sungguh, saat ini Myungsoo tampak sedikit mengerikan.

 

“Eum, Myungsoo? Kau belum menjawab pertanyaanku,” Krystal berkata lirih. “Ke-kenapa kau berada di sini?”

 

“Aku?” Myungsoo menunjuk dirinya sndiri lantas terkekeh pelan. “Aku mau menemuimu. Harus ada yang ku katakan,” ujarnya menjelaskan maksudnya datang tiba-tiba menemui Krystal.

Krystal membulatkan mulutnya sembari mengangguk. Ini kebetulan sekali. Kebetulan, gadis itu memang berencana menemui Myungsoo dalam waktu dekat ini. Krystal berniat melakukan apa yang disarankan Seulgi beberapa waktu yang lalu. Gadis itu ingin mencoba berbicara dengan Myungsoo dan menyelesaikan semua permasalahan di antara mereka.

 

“Aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu,” ujar Krystal seraya menghela napas panjang. “Jadi, apa yang mau kau katakan padaku, Myungsoo?”

 

Bukannya menjawab, Myungsoo malah memamerkan senyuman sarat makna miliknya. Lesung pipitnya nampak menghiasi paras rupawannya dengan manis. Namun, semanis apapun jua senyuman Myungsoo, Krystal merasa sedikit was-was. Terdapat kesan ganjil yang sedikit mencurigakan.

 

“Kau milikku.”

 

Kening Krystal mengerut. Tidak mengerti dengan apa yang Myungsoo katakan.

 

“Kau milikku, Soojung.”

 

Krystal melebarkan ke dua matanya saat sesuatu membekap mulutnya. Aroma menyengat menyeruak, membuat kesadarannya semakin menipis. Yang terakhir mampu ditangkap oleh indra penglihatannya adalah wajah penuh kemenangan Myungsoo. Dan selanjutnya, hanya kegelapan yang mendominasi.

 

O0O

 

Tidak ada di mana pun.

 

Sehun sudah meneliti setiap sudut tempat parkir, tetapi dia sama sekali tidak menemukan Krystal. Oleh karena itu, Sehun memutuskan untuk mencoba mencari keberadaan gadis itu di sekitar gedung sekolah. Namun, mau di dalam maupun di luar gedung gadis itu tetap tidak terlihat.

Sehun mengusap wajahnya dengan kasar. Merasa menyesal karena tak kunjung menghampiri Krystal saat Kai menyuruhnya tadi. dan sekarang yang terjadi adalah diriya kehilangan Krystal. Sebenarnya, di mana gadis itu berada?

 

“Sehun?”

 

Sehun berbalik, mendapati Baekhyun dan Chanyeol yang berjalan ke arahnya. Kedua lelaki yang lebih tua darinya itu tampak mengernyit heran dengan Sehun yang kelihatan begitu kacau. “Kau kenapa? Sedang mencari apa?” tanya Baekhyun setelah berada tepat di hadapan Sehun.

 

“Mencari Krystal.”

 

“Krystal?” kerutan di kening Chanyeol bertambah. “Bukankah dia sudah pulang bersama Kai?”

 

“Ahh, itu—“

 

“Sehun, kenapa kau masih di sini?”

 

Sehun mendesah lega setelah melihat sosok Kai tengah berjalan ke arahnya sembari menenteng tasnya. Terbur-buru Sehun segera menghampiri Kai, mengabaikan ekstensi Baekhyun dan Chanyeol yang telah hadir lebih dulu.

 

“Kai, tadi kau meninggalkan Krystal di mana?”

 

“Di dekat mobilku,” jawab Kai begitu saja tanpa menyadari kekhawatiran yang melanda diri Sehun. “Kenapa memang?”

 

“Dia tidak ada di sana. Dia tidak ada di mana pun.”

 

Jawaban Sehun sontak membuat ketiga temannya terkesiap. “Apa maksudmu dengan tidak ada di manapun?” tanya Chanyeol segera. Kini rasa cemas mulai menguasai diri lelaki jangkung itu.

 

“Ku rasa—“ Sehun menarik napas sebelum melanjutkan, “—Krystal hilang?”

 

O0O

 

“Bagaimana bisa hilang? Sebenarnya apa saja kerja kalian, huh?”

 

“Jessica, tenanglah,” ujar Donghae mencoba menenangkan sang istri.

 

“Bagaimana aku bisa tenang? Putri kita hilang!” seru Jessica dengan nada tinggi yang sedikit parau karena menahan tangis.

 

“Suho?” sembari membawa Jessica ke dalam pelukannya, Donghae memastikan sekali lagi mengenai menghilangnya sang putri. “Apa kalian benar-benar tidak tahu di mana keberadaan Krystal? Mungkin dia tidak benar-benar menghilang. Mungkin dia—“ suara Donghae tertahan. Tidak mampu lagi lelaki dewasa itu mengira-ira mengenai keberadaan Krystal.

“Terakhir kami melihatnya di sekolah, Paman. Dia bersama Kai terakhir kali,” jawab Suho penuh penyesalan. “Tapi, sungguh ini bukan salah Kai. Kai hanya meninggalkan Krystal sebentar saja,” tambahnya sebelum Jessica melayangkan amarahnya kepada Kai. Biar bagaimanapun Kai mempunyai cacat di mata Jessica. Kai pernah tidak sengaja melakukan hal buruk kepada gadis itu, wajar jika dirinya terlampau dicurigai.

“Bagaimana dengan tempat kerja Sulli?” tanya Donghae sekali lagi, berharap mendapatkan jawaban yang lebih memuaskan. Namun, sekali lagi Donghae harus menelan kenyataan pahit. Gelengan Suho menjawab semuanya. Membuat Donghae putus asa untuk menemukan sang putri sematawayang.

Suara isakan Jessica terdengar semakin keras, dan tidak ada yang mampu Donghae lakukan kecuali mendekap tubuh mungil istrinya sembari menenangkannya. Walaupun sebetulnya Donghae juga merasa tidak tenang. Mana bisa Donghae tenang di saat keberadaan sang buah hati tidak terditeksi?

Di sisi lain, ketidaktenangan juga dirasakan oleh keenam bodyguard Krystal. Keenam lelaki itu merasa menyesal karena tidak dapat menjaga Krystal dengan baik hari ini. Terutama Kai, lelaki berkulit tan itulah yang meninggalkan Krystal terakhir kali. Ketimbang kelima temanya yang lain, kesalahan Kai lah yang paling parah.

 

Drrt. Drrt.

 

Kai merogoh saku blazer seragamnya untuk mengambil ponselnya. Alis Kai mengerut saat mengetahui bahwa dia menerima panggilan dari Seulgi. Untuk apa lagi dia menghubungi Kai?

 

Untuk mengetahui motif Seulgi meneleponnya, Kai memutuskan untuk menjawab panggilan gadis itu. Lelaki berkulit tan itu menyingkir sedikit sebelum menjawab panggilan itu. “Yeobseo?”

 

“Kai—“ Suara Seulgi terdengar tertahan dari seberang telepon. Gadis itu seolah ingin memberitahu hal penting kepada Kai, tapi ragu untuk mengungkapkannya. “A-aku—di-dia—“

 

“Seulgi,” Kai bersuara, mencoba meminta Seulgi untuk lebih rileks. “Tarik napasmu dalam, embuskan.” Seulgi mengikuti apa yang Kai instruksikan, terbukti dengan helaan napas ya

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D