The One in Your Heart

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Kenapa kau menerima ajakan kencan Minho?”

 

Krystal yang baru saja menempatkan diri di bangkunya tersenyum tipis. Gadis itu tidak berniat memberi konfirmasi yang jelas pada Sulli. Bahkan untuk sekedar menanggapi saja dia enggan. “Krystal Jung, aku sedang bertanya kepadamu!” Sulli mulai menaikkan suaranya beberapa oktaf. Kesabarannya mulai habis atas semua sikap acuh Krystal.

 

“Bukankah Minho sudah menceritakannya padamu? Untuk apa aku ulangi.”

 

Sulli memutar bola matanya malas. Sulli memahami sekali jika Krystal memang tidak suka ditanya-tanyai seperti ini. Tetapi, Sulli kepalang penasaran. Bagaimana tidak, temannya itu mempunyai banyak pangeran tampan yang menunggu. Mereka semua memberikan cinta dan perhatian yang mungkin mampu membuat semua orang iri. Dan sekarang, tiba-tiba saja Krystal memutuskan menerima ajakan seorang lelaki? Jika lelaki-nya adalah salah satu pangeran yang dimaksud Sulli tadi tidak akan jadi masalah. Sayangnya, ini lelaki lain. Lelaki yang lebih sederhana dan biasa saja. Lelaki itu adalah Choi Minho.

 

“Apa reaksi para bodyguardmu?” akhirnya Sulli memutuskan untuk bertanya ke poin utama.

 

“Mereka berhenti,” jawab Krystal dengan singkat. Sukses membuat Sulli membuka mulut, nyaris menjatuhkan rahang. “Mereka sudah bukan bodyguardku lagi,” terang gadis itu lebih jelas.

 

Sulli mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali. Oh, apa yang sudah terlewat olehnya? Bagaimana bisa ia tidak mengetahui jika para bodyguard Krystal sudah dibebastugaskan? Sulli membuka mulut kembali, hendak bersuara. Tetapi, semua pertanyaan memang harus disimpan olehnya hingga istirahat nanti. Karena guru mereka kini sudah memasuki kelas.

.

.

.

.

.

.

.

“Dia terlihat baik-baik saja,” gumam Kai sambil memutar kepalanya kembali menghadap ke depan. Pemuda berkulit tan itu menghela napas sebentar sebelum menilik ekspresi sang sahabat sekaligus rekan sebangkunya –Oh Sehun. “Apa dia benar-benar menikmati saat kita tidak ada di sekelilingnya?” tanya Kai pada Sehun.

Sehun menggeleng pelan entah apa maknanya. “Aku tidak tahu, Kai. Hanya saja ini terlalu aneh. Aku rasa ada yang Krystal sembunyikan,” ujar Sehun memberikan pendapat.

Kai mengangguk setuju. Memang benar kata Sehun. Kejadian sebelum ini saja Krystal mati-matian mengembalikan posisi mereka semua? Bagaimana bisa gadis itu melakukan hal yang sebaliknya?

 

“Kita bisa tanyakan nanti saja saat istirahat,” Kai memutuskan. Kedua pemuda itu menghentikan percakapan mereka. Tatapan mereka jatuh ke satu titik. Mencoba menyimpan seluruh penjelasan guru melalui memorinya. Tanpa mereka sadari ada yang mengamati sejak tadi. Sosok itu tersenyum tipis memperhatikan mereka dengan pandangan penuh kerinduan.

 

O0O

 

Krystal terengah-engah begitu tiba di perpustakaan. Dengan segera dia menyandarkan diri pada salah satu rak besar yang ada di sana. Ternyata melarikan diri adalah kegiatan yang melelahkan. Benar, dia baru saja melarikan diri dari jangkauan Kai maupun Sehun. Sialnya, di tengah perjalanan tadi dia sempat nyaris bertemu Chanyeol dan Baekhyun. Membuat Krystal harus memutar arah dan mempercepat gerak. Jangan sampai dia bertemu dengan salah seorang mantan bodyguardnya. Sebagai bentuk pertahanan diri, agar tidak mudah goyah. Karena nyatanya Krystal masih tidak rela untuk memisahkan diri dari mereka. Jika bukan karena masalah janji Krystal pada Luhan, tidak akan seperti ini jadinya.

 

“Oh, lama-lama aku bisa gila,” gumam Krystal masih dengan napas yang terputus-putus. Punggungnya bersandar pada rak. Kepalanya sedikit didongakkan ke atas. Krystal menutup matanya rapat. Merasakan aliran oksigen perlahan mengisi ruang alveolusnya.

 

“Lelah?”

 

Seketika itu juga kedua kelopak mata Krystal terbuka. Bola matanya melebar seakan tidak mempercayai siapa yang baru saja berhasil menginterupsi istirahatnya yang tenang. Oh, jangan lupakan seringaan penuh kemenangan yang ditampilkan sosok itu. Itu sangat menyebalkan. Sungguh.

 

“Masih mau lari lagi?”

 

Krystal mengalihkan pandangannya segera. Menghela napas beberapa kali sebelum kembali bersuara, “Bagaimana bisa kau menemukanku, Oh Sehun?”

 

Sehun –orang nomor satu yang harus dihindari Krystal hanya terkekeh pelan. Seolah mencela apa yang barusan Krystal tanyakan. “Kau tahu, Krys? Hanya ada tiga tempat yang mungkin kau datangi. Pertama kantin, rooftop, dan terakhir perpustakaan. Kau tidak mungkin ke dua tempat lainnya karena pasti bertemu denganku atau yang lainnya. Jadi, kupikir kau kemari,” jelas Sehun panjang lebar.

 

Krystal menganga. Menyadari kebodohannya. Ahh, mungkin lain kali Krystal harus mencari tempat yang lain. Yang lebih susah untuk ditebak. Tapi di mana? Sungguh, jika seperti ini terus, Krystal inginnya kembali ke California saja. Lebih baik menjadi korban bullying daripada korban perasaan sepeti ini.

 

“Kau…,” Sehun mulai bersuara kembali. “Bukan hanya mendepak, tetapi juga menghindari kami. Kenapa?”

 

Krystal mengigit bibir bawahnya. Alasan apalagi yang harus diberikan olehnya? Alasan apapun juga tidak mungkin semudah itu diterima oleh Sehun. Ingat, lelaki yang satu ini kritis. Dia bahkan nekat menjaga Krystal meski tidak bertugas melindungi gadis itu lagi, sebelum ini. Jadi, Krystal rasa Sehun pasti akan terus berusaha untuk mengorek informasi darinya. Dan itu membahayakan.

 

“Aku hanya ingin hidup lebih normal,” akhirnya alasan itu yang diambil Krystal. “Kalian itu terlalu mengganggu. Sejak awal aku tidak akan mengalami masalah jika tidak berurusan dengan kalian. Dan sekarang aku ingin hidupku yang dulu kembali. Aku ingin jadi gadis biasa saja yang tidak di kelilingi kalian para pangeran tampan pujaan para gadis. Aku ingin kencan yang normal. Dengan Minho misalnya.”

 

Krystal sadar betul jika perkataannya itu cukup membuat Sehun merasa terkejut. Terutama bagian penyebutan nama Minho. Dalam hati Krystal terus meminta maaf, maaf karena menyalahgunakan nama Minho.

 

“Kau menerima ajakan kencannya?”

 

Krystal mengangguk. Gadis itu dengan berani menatap lurus ke arah Sehun. dia harus menunjukkan kesungguhannya. “Iya, aku dan Minho akan berkencan akhir pekan ini,” jawab gadis itu tanpa beban.

 

Sehun terdiam. Tidak lama kemudian, kekehan kembali terdengar. “Kenapa kau memberitahukan acara kencanmu dengan Minho?” tanya Sehun penasaran. “Ini tidak ada kaitannya, Krys. Asal kau tahu, mau memilih siapa itu adalah hakmu,” lanjut pemuda berkulit putih itu lagi.

Krystal merengut mendengarnya. Merasa tersindir. Dan lagi, apa yang barusan Sehun katakan? Semua terserah bagi Krystal? Bukankah Sehun menyukainya? Kenapa tidak merasa terganggu sama sekali? Ahh, dan lagi perasaan macam apa yang Krystal rasakan kini. Seperti perasaan kecewa.

 

“Kau ingin aku bereaksi seperti apa?” pertanyaan Sehun membuyarkan lamunan panjang Krystal. “Kau ingin aku melarangmu? Kau ingin aku menunjukkan kecemburuanku?”

 

Krystal menelan ludahnya susah payah. Dia sendiri bingung dengan perasaannya. Ditambah dengan alasan Krystal yang terbilang tidak masuk akal. Mau dilihat dari segi apapun, peran Minho tanpa fungsi. Untuk apa juga disebutkan? Tapi, tetap saja. Sehun menyukai Krystal –lelaki itu sudah menyatakannya sendiri. Jadi, akan lebih mudah menjauh dari Sehun maupun yang lain, jika Krystal memiliki tambatan hati –meski hanya pura-pura.

 

“Tapi, maaf nona Jung. Kau salah strategi. Mungkin aku sedikit kecewa,” kata Sehun sambil mendekatkan diri ke arah Krystal. menghimpit tubuh gadis itu pada rak. Sedang wajahnya hanya berjarak sejengkal saja dari wajah Krystal. “Tapi, bukan masalah. Karena aku yakin akulah pemenangnya. Lihat saja, kau tidak akan berhenti memikirkanku saat bersama dengan Choi Minho itu,” ucap Sehun setengah berbisik. Sapuan napasnya begitu hanyat. Membuat pipi Krystal terasa panas seketika.

 

“Nikmati kencanmu, nyonya beruang,” kata Sehun sambil mengusap lebut puncak kepala Krystal.

 

Untuk beberapa saat Krystal terpaku di tempat. Dengan rona kemerahan yang menghiasi tulang pipi, serta detak jantung yang berdebar aneh. Sial, dia baru saja merasa bahwa sudah dikerjai oleh Sehun.

 

“Lihat saja, Oh Sehun. Aku akan menikmati kencan itu. Aku tidak aka memikirkanmu, albino jelek!”

 

“Sssssttt.”

 

Krystal membungkam bibirnya rapat. O-oh dia sadar dengan keeradaannya saat ini. Dia berada du perpustakaan. Dan Krystal sudah mempermalukan diri dengan berteriak tadi.

 

O0O

 

“Kau benar-benar tidak waras Kim Myungsoo!” seru Sungkyu dengan emosi yang meledak. Sedang Myungsoo hanya menundukkan kepalanya dalam tanpa berani menyahut. “Bagaimana bisa kau benar-benar menculik Krystal Jung, huh?” lagi suara Sungkyu menggelegar.

Myungsoo menghela napasnya kasar. Kedua kelopak matanya terpejam. Dan erangan terdengar keluar dari bibirnya. “Aku kan sudah menyesali perbuatanku. Kenapa kalian masih mempermasalahkannya, huh?!” balas Myungsoo tidak kalah emosi.

Kedua mata bak milik elang itu balas menatap Sungkyu tajam. “Aku sudah meminta maaf. Apakah itu belum cukup?”

Woohyun memandangi Sungkyu dan Myungsoo bergantian. Dia sungguh merasa bersalah pada Myungsoo. Tanpa sadar Woohyun lah yang memberitahukan soal insiden penculikan Krystal oleh Myungsoo. Dia pikir Sungkyu sudah tahu. Apalagi Myungsoo mengatakan pada Woohyun jika berniat meminta maaf pada Krystal. Sampai-sampai pemuda itu meminta saran bagaimana cara meminta maaf dengan benar.

“Hyung, sudahlah. Myungsoo sudah minta maaf. Kali ini dengan cara yang benar. Aku sendiri tutornya,” Woohyun memberi penjelasan.

Sungkyu menatap Woohyun tidak percaya. Pasalnya Myungsoo sudah terlampau sering melakukan tindakan kelewat batas. Tetapi, melihat kesungguhan Woohyun, Sungkyu perlahan mulai merubah pemikirannya. Mungkin benar, jika Myungsoo sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

“Dengar, kan?” Myungsoo mencibir dengan sinis. “Jika aku bilang tidak, maka tidak akan kulakukan,” lanjutnya sebelum keluar dari ruangan tempatnya berada saat ini.

Sesaat setelah keluar, Myungsoo menyadari siluet seseorang yang dikenalnya. Tetapi, siapa?

.

.

.

.

.

Seulgi mengembuskan napasnya lega. Untung refleksnya bagus. Sehingga Myungsoo tidak mengetahui bahwa Seulgi mencuri dengar semua pembicaraan Myungsoo dan teman-temannya. Ada satu kenyataan yang benar-benar membuat Seulgi memutuskan untuk mencari Wendy sesegera mungkin. Son Wendy, sahabatnya itu pasti mengetahui sesuatu mengenai renca Myungsoo. Tetapi, kenapa tidak memberitahu Seulgi?

 

“Wendy?”

 

Wendy mengernyit heran saat Seulgi tergopoh-gopoh memasuki kelas. Sorot mata gadis itu begitu tajam seolah sedang mencari sesuatu pada diri Wendy. “Kim Myungsoo,” sebut Seulgi dengan cepat. “Kudengar dia menculik Krystal beberapa hari yang lalu.”

 

Bibir Wendy mengatup rapat. Tidak lagi dirinya berani untuk menatap Seulgi selaku lawan bicara. Seulgi sendiri terus menuntut Wendy. Dia ingin mengetahui semuanya. Soal apa yang Wendy ketahui. “Wendy, katakan semua padaku sekarang. Jangan ada yang ditutupi.”

“Baiklah,” gumam Wendy pasrah. Dia lalu menceritakan apa yang dia ketahui. Mengenai Myungsoo dan semua rencana buruknya yang ingin menculik Krystal. Wendy beralasan tidak memberitahu Seulgi karena merasa jika Myungsoo tidak akan berani melakukan itu semua. Setidaknya dia tidak akan berani melakukannya seorang diri.

 

Tetapi, Wendy salah. Karena Kim Myungsoo mempunyai tingkat kenekatan yang berada di luar nalar.

 

“Kim Myungsoo, kenapa dia begitu tertarik pada Krystal Jung?” tanya Seulgi begitu pelan. Keningnya mengerut, bukti jika dia tengah berpikir keras. Memikirkan alasan mengapa Kim Myungsoo berlaku tidak waras seperti itu. Jika dibilang obsesi, itu tidak mungkin. Myungsoo siswa pindahan dari Jepang. Dia tentu tidak mengenal Krystal sebelum ini. Tapi, pasti ada alasan di balik itu semua.

 

“Aku harus memberitahukan Kai mengenai ini,” Seulgi memutuskan secara sepihak. Membuat Wendy menggeleng segera.

 

“Tidak, Seul,” larang Wendy. “Kau tahu sendiri apa yang pernah kita lakukan. Mana mau Kai percaya?”

 

Seulgi menghela napas sebentar. Benar. Dia sudah kelewat keterlaluan untuk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D