Remember
BodyguardKrystal Jung, dia mengingatkanku pada seseorang.
“Hyung!”
Jung Soojung, Krystal Jung, mirip bukan?
“Suho hyungi!”
Suho terkesiap lelaki itu mengedip beberapa kali sebelum beralih memandang Kai. Adik sematawayangnya itu menatapnya begitu penasaran hingga keningnya mengerut. “Apa yang sedang kau pikirkan hingga tidak mendengar panggilanku sejak tadi, huh?”
“Bukan apa-apa,” jawab Suho cepat. Tentu belum mampu melenyapkan rasa penasaran di benak Kai. Tetapi, lelaki berkulit tan itu tidak mau ambil pusing. Baginya sesuatu yang ingin disampaikan jauh lebih penting.
“Hyung, kurasa kita harus lebih berhati-hati mulai sekarang.”
Kini kening Suho yang mengerut. Dia hanya tidak mengerti apa yang Kai maksud. Terlalu abstrak. Sulit untuk dicerna.
“Ini soal Myungsoo.”
Deg.
Debar jantung Suho bertambah dua kali lipat. Menantikan apa yang hendak Kai sampaikan. Meski demikian, firasat buruk terjadi. Baru saja Myungsoo menanyakan perihal Krystal kepadanya saat makan malam tadi. Dan secara kebetulan kini Kai yang membahas soal sepupu kesayangan mereka itu.
“Beberapa waktu yang lalu, saat Seulgi menemuiku. Dia menceritakan perihal Myungsoo. Kau tahu, hyung? Mereka sekarang berada di sekolah yang sama.”
Suho memiringkan kepalanya. Tampak tidak mengerti keterkaitan antara Seulgi dan Myungsoo. Apa Seulgi berniat berbuat ulang lagi dengan memanfaatkan Myungsoo?
“Seulgi mengatakan bahwa Myungsoo curiga bahwa Krystal adalah anak yang kukurung saat sekolah dasar dulu.” Kai menarik napas dalam sebelum melanjutkan perkataannya, “Dan kau tahu apa yang membuat Myungsoo berpikir demikian?”
Suho menggeleng pelan. Dalam hati dia berharap cemas. Semoga alasan atas kecurigaan Myungsoo tidaklah logis. Semoga saja.
“Karena dia merasa bahwa ibu Krystal dan ibu anak yang kukurung itu mirip.”
Suho menahan napas tanpa sadar. Semua kekahawtirannya menjadi nyata.
“Bagaimana ini, hyung? Krystal adalah Jung Soojung. Apa yang harus kita lakukan?”
Itu juga yang menjadi pertanyaan Suho sendiri. Lelaki itu tidak mampu menjawabnya. Segala solusi yang ditawarkan pasti memiliki resiko. Tapi, ada yang mungkin dapat dilakukan olehnya dan Kai. Jangan membiarkan Krystal bertemu lagi dengan Myungsoo. Jangan sampai.
O0O
Chanyeol nyaris tidak berkedip saat melihat sosok sang pujaan hati. Krystal berdiri di hadapannya dengan mengenakan dress yang dihadiahkannya kemarin. Gadis itu tampak cantik dengan make up tipisnya. Membuat mau tidak mau kedua pipi Chanyeol bersemu kemerahan.
Lelaki itu membuang muka dan terbatuk sebentar. Menarik napas dalam-dalam sebelum menyunggingkan senyum. Sial, dia benar-benar gugup sekarang ini. Berkencan dengan Krystal adalah satu hal yang paling diidamkan olehnya. Wajar jika dia bersemangat kali ini.
“Oppa, terlihat tampan,” pujian Krystal membuat Chanyeol semakin tersipu. Membuat Krystal terkekeh geli karenanya. Memang Chanyeol tampak sempurna dengan balutan kemeja hitam yang lengannya digulung hingga siku. Surai legamnya juga ditata sedemikian rupa hingga menampilkan dahinya yang membuat banyak gadis terpesona.
“Kau juga cantik,” sahut Chanyeol. Pemuda itu lantas mengulurkan telapak tangannya. “Jadi, nona cantik, bersedia pergi denganku?”
Krystal mengulum bibir untuk menahan kekehan. Tanpa ragu gadis itu menerima uluran tangan Chanyeol. “Tentu, dengan senang hati.”
.
.
.
.
Banyak hal yang dilakukan oleh Chanyeol dan Krystal di acara kencan mereka. mengunjungi Namsan Tower, berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, hingga menonton film. Krystal akui, dia menikmati waktunya bersama Chanyeol. Lelaki itu begitu manis dan penuh perhatian. Lelaki itu juga banyak tersenyum dan memberikan candaan yang membuat dirinya terhibur. Sedikit banyak Krystal mengagumi lelaki jangkung nan tampan ini. Gadis itu menghela napas sebentar. Chanyeol begitu sempurna, tetapi mengapa dia tidak bisa menyukai Chanyeol.
“Kau memandangiku begitu lekat. Kau menyukaiku, yah?”
Suara berat Chanyeol membuat Krystal terkesiap. Lelaki itu memangku dagi dengan sebelah tangan dan memiringkan kepala. Tersenyum begitu lebar hingga membuat Krystal ikut tersenyum pula. Senyum lelaki itu begitu menular. “Kau tahu, aku senang sekali hari ini,” katanya dengan ceria.
“Aku bisa berkencan serta menghabiskan waktu bersamamu. Benar-benar suatu keberuntungan untukku.”
Krystal meletakkan tangannya di atas meja. Gadis itu ikut memangku dagu dengan sebelah tangan, mengukuti gaya Chanyeol. “Aku rasa oppa begitu menantikan hari ini. Hingga mempersiapkan hal seluar biasa ini.”
Chanyeol mengusap tengkuknya salah tingkah. Tidak bohong memang, Chanyeol akui benar-benar mempersiapkan kencan mereka penuh antusias. Apalagi yang satu ini. Chanyeol benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya untuk mempersiapkan tempat di tepi Sungai Han sebagai penutup. Tersedia sebuah meja dengan sajian yang mengugah selera. Pun menjadi semakin sempurna dengan pendaran senja yang memempercantik suasana makan mereka. Tidak seluruhnya Chanyeol yang mempersiapkan sebenarnya. Ide Chanyeol hanya berkisar pada menikmati senja di tepian Sungai Han. Untuk ide lainnya, semua milik Baekhyun. Temannya itu pula yang membantunya mempersiapkan ini semua.
Jangan lupa ajak dia berdansa di temani mentari senja.
Chanyeol tersenyum mengingat pesan Baekhyun. Sejujurnya ada sekelumit rasa berasalah kepada Baekhyun. Jika Chanyeol menjadi Baekhyun, dia tidak akan pernah rela menyiapkan kencan sang pujaan hati bersama lelaki lain. Tetapi, Baekhyun tulus melakukannya. Sikap lapang dadanya benar-benar patut diacungi jempol.
“Ah, Krys?”
“Yah?”
“Mau berdansa denganku?”
Kening Krystal mengerut. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri. Tempatnya saat ini menjadi perhatian benyak orang. Beberapa kali Krystal merasa ada yang memperhatina mereka dengan takjub. Lagi pula mana ada orang yang mempersiapkan meja di tepian Sungai Han seperti dirinya dan Chanyeol? Dan sekarang berdansa? Krystal rasa itu lebih memalukan.
“Tidak ada musik,” kata Krystal sebagai alasan.
Chanyeol mengulas senyumannya. Perlahan diraihnya telapak tangan Krystal. “Tidak apa, ikuti saja aku.”
Detik selanjutnya, Chanyeol sudah membawa Krystal mengikuti langkahnya, mengikuti gerakannya. Berdansa tanpa musik. Hanya menatap diri satu sama lain. Krystal tersenyum saat Chanyeol menggumamkan nada untuk mengimbangi gerakan mereka. Ah, kencan yang sekarang ini benar-benar sempurna di mata Krystal.
“Aku harus berterimakasih padamu, oppa. Ini kencan yang sempurna.”
Chanyeol terkekeh karenanya. “Syukurlah kau menyukainya,” ungkapnya. “Tetapi, kurasa kau harus berterimakasih untuk seorang lagi.”
Kening Krystal mengerut. Membuat Chanyeol gemas hingga memainkan hidung mancung gadis itu menggunakan hidungnya. “Baekhyun. Dia juga ikut menyiapkan ini untuk kita.”
Krystal terkesiap. Secara perlahan raut cerahnya berubah. Mendung. Sulas senyum pun ikut meredup karenanya. Tetapi, Chanyeol tidak memperhatikan perubahan diri Krystal. lelaki itu terus berceloteh tentang ketulusan Baekhyun dan memuji sikap Baekhyun yang satu ini.
“Jika itu aku, maka tidak akan sanggup melakukan ini,” katanya kini sudah menatap manik kecokelatan Krystal dalam. “Mana ada lelaki yang rela jika menyiapkan kencan pujaan hatinya dengan orang lain. Bukan begitu?”
Krystal menunduk dalam. Mengalihkan pandangannya dari Chanyeol. Entah mengapa terbayang rasa sakit Baekhyun karena menahan perasaannya. Pun Krystal teringat dengan yang lainnya. Suho, Kyungsoo, Kai. Mereka semua tahu jika bukan nama mereka yang ada di hati Krystal. Krystal jadi memikirkan apa yang dirasakan oleh mereka. Oh, secara tidak langsung dirinya sudah menyakiti para lelaki yang telah tulus menyukai dan menyayanginya.
“Hei, apa yang sedang kau pikirkan?”
Krystal mendongak segera. Menggeleng pelan dan mengangkat kedua sudut bibirnya. “Bukan hal penting. Hanya sedikit terusik.”
Kening Chanyeol kini yang mengerut. Ada kilat penasaran ditunjukkan oleh kedua manik kelamnya. “Apa itu? Apa yang mengusikmu?”
Krystal mengigit bibirnya, terlihat ragu mengungkapkan apa yang dirinya rasakan. “Aku hanya merasa jika sudah menyakiti hati banyak orang. Mungkin termasuk nantinya dirimu, oppa.”
Chanyeol terkesiap. Jawaban Krystal memang tidak jelas. Tetapi, Chanyeol rasanya mengerti. Jika soal menyakiti hati banyak orang, berarti yang dimaksud Krystal adalah soal perasaanya. Chanyeol sudah mempersiapkan diri sejak lama. Termasuk jika ditolak. Tetapi, entah mengapa dirinya sekarang malah tidak rela. Tidak rela jika nama lelaki lain yang nanti mendiami hati Krystal-nya.
Dan sebelum itu terjadi. Chanyeol ingin mencegahnya.
“Krystal.”
“Yah?”
Chanyeol menarik napas dalam. Mempersiapkan diri dengan baik.
“Jadilah pacarku.”
O0O
“Jadi, apa kita hanya akan begini saja?”
Semua mata memandang Baekhyun tanpa minat. Setelah itu dengusan keluar dari empat lelaki yang berada bersama Baekhyun di sini. Keempatnya masih kesal karena Baekhyun ikut membantu menyukseskan kencan Krystal dan Chanyeol.
“Ayolah, kita harus sportif. Saling dukung.”
Kai kembali mendengus kesal. “Jangan munafik, hyung. Memang kau tidak kesal karena dilangkahi oleh Chanyeol hyung?”
“Aku juga kesal karena kau langkahi, Kai.”
Kai beralih menatap Sehun yang baru saja bersuara. Sehun sendiri malah bersikap acuh. “Apa maksudmu sih, Sehun?”
“Pikir sendiri.”
“Karena aku mencium Krystal, huh?”
.
.
.
.
“Kau menciumnya?” tanya Kyungsoo dengan nada meninggi. Membuat Kai tiba-tiba bungkam. Memandangi teman-temannya yang lain dengan ringisan kecil.
“Hai, itu hanya sekadar salah paham. Aku hanya terbawa suasana,” Kai mencoba membela diri.
“Tapi, karena dirimu Krystal bisa pergi kencan dengan Chanyeol hyung!”
Kai menatap Sehun sinis. Entah mengapa dia merasa kesal dengan tuduhan yang Sehun layangkan kepadanya. “Lalu, kau sendiri apa? Kau yang memusuhinya hanya karena aku menciumnya. Sadarkah dirimu bahwa kau lebih curang dari kami semua?!”
Comments