Accident

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Baekhyun mencoba bertahan untuk bersikap senormal mungkin. Meski dari tadi dia tidak menampik kegelisahan yang terus melingkupinya, Baekhyun terus saja bertahan. Bersikap tak gentar menghadapi tunangan Kim Taeyeon. Pemuda itu cukup terkejut saat mendapati bahwa Kim Junsu telah menunggunya di depan sekolah. Pria itu juga tiba-tiba saja mengajak Baekhyun untuk bicara empat mata. Dari gelagat Kim Junsu, Baekhyun sudah dapat memprediksi apa yang akan pria itu bicarakan dengannya. Tentu saja ini mengenai Kim Taeyeon.

“Apa yang ingin anda bicarakan?” Baekhyun menggunakan kalimat formal sebagai bentuk menghormati Kim Junsu. Biar bagaimanapun pria itu lebih tua darinya. Mungkin selisih usia mereka terpaut sekitar 5 sampai 6 tahun.

“Turunlah. Kita bicarakan di luar.”

Baekhyun mengangguk patuh lantas segera keluar dari mobil Kim Junsu. Junsu sendiri keluar sesaat setelah Baekhyun tidak berada lagi di mobilnya. Pria itu lantas melepaskan kaca mata hitamnya dan memandang Baekhyun sambil menyeringai kecil.

“Kenapa kita harus bicara di sini?” Baekhyun tidak kuasa untuk menahan diri agar tidak bertanya. Dirinya cukup penasaran dengan alasan Junsu membawanya sampai ke sini. Pabrik tua yang sepertinya tidak terpakai lagi.

“Kau tahu tempat apa ini?”

Baekhyun menggeleng. Mana dia tahu tempat seperti apa ini. Dia saja baru ke sini setelah Junsu membawanya. Kim Junsu tersenyum sambil menatap bangunan tua di hadapannya. “Ini dulunya pabrik milik keluarga Taeyeon.”

“Mwo?” Baekhyun sama sekali tidak menyangka akan diberi penjelasan seperti itu.

“Dulu keluarga Taeyeon adalah keluarga yang berada. Tetapi semuanya berubah sejak pabrik ini kolaps.” Baekhyun mendengarkan penjelasan Junsu dengan seksama. Pemuda itu dapat melihat raut prihatin yang ditunjukkan oleh rivalnya itu. Rival? Benarkah Baekhyun menganggap Junsu rival? Mungkin tidak lagi sebenarnya. Tetapi, untuk saat ini anggap saja begitu.

“Karena itulah Taeyeon dan keluarganya terpaksa pindah ke Bunsan dan memulai kehidupan baru di sana.” Junsu kembali teringat pada pertemuan pertamanya dengan Taeyeon. Gadis remaja dengan senyum yang amat menawan.

“Lalu apa yang coba anda ingin jelaskan kepadaku?” tanya Baekhyun. Dia mulai tidak mengerti arah pembicaraan Junsu. Apa hubungan bangkrutnya keluarga Taeyeon dengan dirinya?

Junsu tersenyum tipis. Dia mengerti bahwa Baekhyun cukup tidak sabaran. “Ayah Kim Taeyeon, dia meminta bantuan pada ayahku saat itu. Dan dengan senang hati ayahku membantu.”

Baekhyun mulai merasa mengerti dengan apa yang ingin Junsu sampaikan. “Dan untuk saat ini, sebagai balas budi, ayah Kim Taeyeon menyerahkan putrinya kepadaku. Karena dia tahu benar bahwa diriku sudah jatuh hati pada putrinya sejak pertemuan pertama,” lanjut Junsu. Benar-benar seperti dugaan Baekhyun.

“Semua berjalan lancar. Perjodohan kami. Pertunangan kami. Tapi, semua hancur sejak kau datang. Tiba-tiba saja Taeyeon meminta kebebasan dariku. Tiba-tiba saja dia mengatakan ada seorang bocah ingusan yang telah mencuri hatinya,” kata Junsu dengan emosi tertahan.

Baekhyun menarik napasnya perlahan. Dia sudah tahu inti dari pembicaraan ini. Junsu mencoba memberitahukan perihal latar belakang Taeyeon agar Baekhyun menyerah. Menjauhi Taeyeon dan menyerahkan gadis itu pada Junsu. Baiklah, sebenarnya Baekhyun juga tidak masalah soal yang satu itu. Tetapi, dia juga tidak tega pada Taeyeon. Gadis itu tidak mencintai Junsu. Dan tidak seharusnya dia memaksakan diri untuk menerima Junsu.

“Aku mengerti,” Baekhyun akhirnya buka suara. “Aku juga tidak berniat mengambil Taeyeon noona darimu. Dia sendiri yang datang padaku,” lanjut Baekhyun dengan helaan napas di akhir kalimatnya.

“Aku memang pernah menyukainya. Tetapi, akhir-akhir ini perasaanku padanya berbeda. Mungkin aku hanya salah memahami perasaanku selama ini. Yah, aku hanya mengaguminya, bukan mencintainya,” Baekhyun seperti memutuskan apa yang dia rasakan selama ini. Yah, benar. Itulah perasaannya yang sesungguhnya.

“Hoo.. kalau begitu ini selesai.” Junsu terlihat senang setelah mendengar peryataan Baekhyun. “Aku bahkan tidak perlu mengancammu untuk menjauhi calon istriku.”

Baekhyun mengedikkan bahunya pelan. “Yah, begitulah. Tetapi, bukan berarti aku akan membiarkan Taeyeon noona kembali padamu.” Junsu cukup terkejut dengan pernyataan yang baru saja keluar dari bibir Baekhyun.

“Taeyeon noona, dia tidak mencintaimu. Aku tidak akan membiarkan dirinya terjebak dalam pernikahan tanpa cinta.”

Junsu memandang remeh Baekhyun. Menatap pemuda itu dengan setumpuk emosi yang berkilat-kilat. “Apa kau mau main tarik-ulur dengan Taeyeon?”

Baekhyun menggeleng tegas. “Aku hanya melindungi Taeyeon noona. Bagaimana juga dia orang yang pernah kusukai.”

“Kau.”

“Jika kau ingin mengancamku dengan keluarga Taeyeon noona sebagai taruhannya, maka kau salah siasat. Aku bahkan dapat dengan mudah mengembalikan kondisi mereka seperti semula,” ungkap Baekhyun dengan santainya. Tentu saja yang Baekhyun katakan benar. Ayahnya Byun Hyukjae, adalah konglomerat terkaya kedua setelah ayah Suho dan Kai. Akan mudah baginya untuk menggagalkan rencana Junsu.

“Kau… dasar bocah tengik sombong.”

“Itulah aku,” ujar Baekhyun mengamini. “Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi, aku pamit pergi.”

Baekhyun membungkukkan badannya dan segera beranjak dari sana. Meninggalkan Junsu sendiri yang masih berkutat dengan emosinya. Baekhyun mempererat pegangan pada tas ranselnya. Butuh nyali yang besar untuk menghadapi Junsu tadi. Dan sebagai pemuda yang tidak punya nyali, Baekhyun merasa dirinya nekat sekali tadi. Yah, semoga saja gertakannya pada Junsu tidak akan menimbulkan masalah.

.

.

.

.

.

.

.

.

Baekhyun memperlambat langkahnya saat samar-samar terdengar suara yang memanggilnya. Bulu kuduk Baekhyun meremang. Mana mungkin di tempat sesepi ini ada yang memanggilnya? Baekhyun menghembuskan napas pelan lalu kembali berjalan. Abaikan saja semua panggilan yang mungkin dia dengar.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“OPPAAA! AWAAAS!”

.

.

Seruan yang satu itu akhirnya mampu membuat Baekhyun menoleh. Kedua bola matanya terbelalak saat sebuah mobil melaju kencang ke arahnya. Mobil Kim Junsu.

Waktu berjalan begitu cepat. Baekhyun tidak mungkin lagi menghindar. Dia menutup kedua matanya. Berharap keajaiban mungkin diperolehnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BRUUUUUK

.

.

.

.

.

.

“ANDWAEEEE.”

 

Baekhyun membuka kedua matanya saat suara lain terdengar. Bukan lagi suara yang memanggilnya tadi. Suara ini terdengar lebih berat. Baekhyun memegangi kepalanya yang terasa pening karena berbenturan dengan pembatas jalan.

Eh? Baekhyun meneliti seluruh tubuhnya. Dia sama sekali tidak terluka. Dia baik-baik saja. Kedua netranya lantas menangkap sosok yang terbaring di tengah jalan. Seorang gadis dengan seragam yang sama dengannya.

“Eom….eomma.”

Napas Baekhyun tercekat saat melihat sosok lain mendekati gadis yang terbaring di tengah jalan tadi. Sosok yang begitu dikenalnya.

“Oh Sehun?” Baekhyun berharap sekali dia salah lihat.

“Eomma…. Andwaee… eomma… bangunlah,” suara Sehun lebih terdengar seperti rengekan anak usia 6 tahun.

Baekhyun seakan kehilangan detak jantungnya saat melihat ada darah yang mengalir di atas aspal. Darah yang keluar dari kepala sang gadis dan meresap menjadi satu dengan aspal. Membuat Baekhun dapat mencium aroma anyir dari tempatnya berada.

 

“Op…pa…”

 

Baekhyun merasakan buku-buku jarinya dingin seketika. Dadanya sesak. Dan jika boleh Baekhyun harap yang dilihatnya ini tidak nyata.

“Krystal,” gumamnya pelan. Masih tidak percaya bahwa gadis itu yang menyelamatkannya.

Krystal tersenyum lemah. Ada kelegaan saat melihat Baekhyun baik-baik saja. Dia bahkan tidak menyadari bahwa senyumnya itu malah membuat Baekhyun semakin sesak. Baekhyun merasa seakan kehilangan jiwanya.

Baekhyun dengan sempoyongan segera menuju ke tempat Krystal terbaring. Menggenggam jemari gadis itu. Menopang tubuhnya. Mendekapnya erat, berharap dengan begitu kondisinya semakin lebih baik. Tetapi, yang dilakukan Baekhyun tidak membantu. Darah segar masih tetap mengalir dari kepala gadis itu, mengotori seragamnya dan juga Baekhyun.

“Syu…kur..lah.. op..pa.. se..laah..mathh,” ucap gadis itu dengan napas terputus-putus.

“Jangan banyak bicara, Kryssie. Kau pasti selamat. Kau pasti akan baik-baik saja,” Baekhyun menatap Krystal dengan mata yang berkaca-kaca.

“Hahhhh…..hhhhh….”

“Andwaeee,” Baekhyun menggelengkan kepalanya saat melihat Krystal yang mulai kesulitan mengambil napas.

“An…Andawaeee..” seru Baekhyun keras-keras seiring tertutupnya kedua mata Krystal.

 

O0O

 

Chanyeol, Kai, Kyungsoo, dan Suho berlarian di sepanjang koridor rumah sakit. Mimik keempatnya menunjukkan kecemasan yang begitu besar. Yang ada dipikiran mereka saat ini adalah Krystal Jung, bukan lagi yang lain.

“Baekhyun.”

Seruan Suho berhasil membuat Baekhyun menoleh. Pemuda itu segera bangkit dari duduknya. Menyambut keempat rekannya dengan kedua bola mata yang memerah.

“Su…”

 

Bugh.

 

Baekhyun terjungkal setelah mendapatkan bogem dari Chanyeol. Teman baiknya itu memandang Baekhyun dengan tatapan membunuh. Deru napas emosi terdengar dari dirinya. Baekhyun memahami yang Chanyeol rasakan saat ini. Pemuda jangkung itu pasti menyalahkan dirinya. Begitupun Baekhyun. Dia juga merasa bahwa semua ini adalah kesalahannya. Bahkan jika bisa Baekhyun ingin memukuli dirinya sendiri. Dia merasa marah pada dirinya sendiri karena membuat Krystal celaka.

“Kau…. Aku benar-benar akan membunuhmu…..” desis Chanyeol dengan sangat dingin.

“Hentikan, hyung.” Kyungsoo mencoba menahan Chanyeol sekuat tenaga. “Biar kau membuat Baekhyun hyung babak belur sekalipun, tidak akan membuat Krystal baik-baik saja.”

Chanyeol menghela napasnya pelan. Perkataan Kyungsoo memang benar. Prioritas utama saat ini adalah Krystal. Dia bisa menghajar Baekhyun lain kali jika kondisi Krystal sudah membaik.

“Arrrrrggggh,” Chanyeol meninju dinding rumah sakit sebagai pelampiasan emosinya.

Suho menghela napasnya sesaat. Paling tidak saat ini Chanyeol sudah lebih tenang. Pemuda yang biasanya tenang dan amat lembut itu berubah drastis begitu mendengar kabar mengenai kecelakaan Krystal. Yah, seperti Chanyeol, dirinya pun tadi cemas setengah mati. Jika saja bisa, Suho bahkan berharap dapat menggantikan tempat gadis itu. Biarlah dirinya yang terluka asal gadis itu baik-baik saja.

“Di mana Sehun?” lamunan panjang Suho buyar saat mendengar pertanyaan Kyungsoo. Baekhyun menunjuk sudut lorong. Di sana sudah ada Sehun yang meringkuk seperti anak kecil.

“Apa yang terjadi dengannya?” Suho bertanya pada Baekhyun tanpa mengalihkan pandangannya pada Sehun.

Baekhyun menarik napasnya dalam-dalam. Dia ragu harus menyampaikan hal ini pada Suho atau tidak. “Sehun… dia tadi… melihat kecelakaan itu dengan mata kepalanya sendiri. Dia melihat tubuh Krystal yang tertabrak mobil.”

Suho menoleh ke arah Bekhyun. Menanti penjelasan pemuda itu lebih lanjut. “Dan.. dia… memanggil Krystal dengan sebutan eomma…”

Napas Suho tercekat. Dengan segera dia mendekati Sehun. Diraihnya bahu pemuda itu dengan lembut. “Sehunnie.” Sudah lama sekali Suho tidak memanggil Sehun dengan panggilan seperti itu. Sejak kejadian yang membuat Sehun kehilangan semangat hidupnya.

“Hyung,” gumam pemuda itu dengan mata berkaca-kaca.

“Eomma… eomma…” Suho dengan segera menarik Sehun ke dalam dekapannya. Mengelus lembut kepala Sehun. Menyalurkan ketenangan bagi pemuda itu. Sedangkan Sehun masi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D