Rainbow House (3)
Bodyguard“Jaehoon?”
“Yoon Jaehoon,” Krystal tanpa putus asa memanggil bocah lelaki itu.
Krystal memperlambat langkah kakinya seraya menyeka peluh di leher dan pelipisnya. Ia kemudian menatap sekeliling tempat itu, rasanya ia telah berjalan cukup jauh dari Rainbow House. Sebenarnya ke mana Jaehoon kabur tadi? Krystal sama sekali tidak menemukan petunjuk apapun mengenai keberadaan Jaehoon, yang ditemuinya tadi hanya bukit, pohon dan semak-semak.
“Jaehoon-ah?” sekali lagi Krystal berusaha memanggil bocah itu.
Krystal terus saja menyerukan nama Jaehoon, berharap anak itu akan segera menyahutnya. Namun sayang, kelihatannya usaha Krystal sia-sia. Krystal terus melangkah semakin masuk ke tempat yang serasa asing bagi dirinya. Tempat ini seperti hutan, di mana hanya ada pohon sepanjang mata memandang. Krystal tidak peduli, yang ada dipikirannya hanya menemukan Yoon Jaehoon. Saking fokusnya untuk mencari bocah satu itu, Krystal sampai benar-benar tidak memperhatikan jalan yang dilaluinya.
Srek…
Grep…
Sungguh Krystal merasa akan tergelincir tadi, hingga ia menutup mata untuk segala kemungkinan terburuk yang terjadi padanya. Namun, rasanya tubuhnya tidak jatuh maupun terjungkal. Oke, Krystal merasa bahwa kedua lengannya baru saja ditangkap oleh seseorang.
“Kau suka sekali cari mati, ya? Sudah bosan hidup?” Krystal mulai membuka kelopak matanya saat mendengar suara berat begitu dekat dengannya.
“Se-Sehun?” gumam Krystal sambil mengerjapkan kedua matanya terkejut.
Tanpa permisi, Sehun segera menarik Krystal menjauh dari tempatnya berdiri tadi. Deg..Deg..Deg.. Sedari tadi Krystal merasakan darahnya berdesir hebat. Namun, semuanya tertutupi karena rasa penasarannya yang begitu besar.
“Ke-kenapa kau di sini?” tanya Krystal akhirnya.
“Kurasa aku baru saja mencegahmu untuk masuk ke dalam sana,” jawab Sehun datar sambil menunjuk sebuah jurang dengan dagunya.
Glek. Krystal meneguk salivanya kasar. Jadi dia hampir jatuh ke sana tadi? Jika saja Sehun tidak menangkapnya mungkin kini tubuhnya akan terguling ke sana, dan Krystal sama sekali tidak dapat membayangkan bagaimana bentuknya nanti? Uhh, syukurlah itu tidak terjadi. Tapi, jawaban Sehun sama sekali tidak menjawab rasa penasarannya.
“Ta-tapi, Sehun kau sama sekali tidak menjawab pertanyaanku. Untuk apa kau ke sini?” tanya Krystal sambil mengerutkan dahinya.
“Mencari Jaehoon, Suho hyung memerintahkanku untuk mencari bocah itu….”
“Bersamamu,” dahi Krystal semakin mengerut karenanya.
“Hanya kau saja yang disuruh Suho sunbae?” tanya Krystal lagi merasa belum puas dengan jawaban Sehun.
Sehun segera mengalihkan pandangannya ke arah pepohonan di sekitar hutan itu, “Ya,’ jawabnya singkat.
Krystal kemudian mengangkat bahunya acuh. Sebetulnya dia masih sedikit merasa aneh dengan jawaban Sehun. Tapi prioritasnya kini adalah menemukan Jaehoon, bukan berdebat dengan Oh Sehun.
“Tidak sakit?” tanya Sehun datar membuat Krystal menoleh ke arahnya.
Krystal kemudian mengamati seluruh tubuhnya. Lengan baju serta celananya sedikit robek kecil. Kelihatannya tersangkut duri dan dahan semak belukar tadi. Ia hanya fokus untuk mencari Jaehoon, jadi sama sekali tidak sadar bahwa tubuhnya telah penuh luka gores.
“Ah, ini?”
“Tak apa, nanti kita bisa mengobatinya begitu kembali ke Rainbow House. Bukan luka berat,” kata Krystal beralasan, padahal ia baru merasa perih setelah diingatkan Sehun tadi.
“A-ah, bukankah itu Jaehoon?” tanya Krystal membuat Sehun memicingkan matanya untuk mempertajam penglihatannya.
“Jaehoon,” panggil Krystal sambil berlari kecil.
Sehun sedikit was-was dengan cara berlari Krystal yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya gadis itu sempat tersandung beberapa kali karena batu-batu kecil yang dilaluinya. Huh, tidak bisakah gadis ini sedikit berhati-hati?
O0O
Jaehoon memeluk lututnya sambil memandang kosong pemandangan di depannya. Pemandangan yang cukup indah, hanya saja jika dilihat dengan suasana hati yang baik, tidak seperti suasana hatinya kini. Jaehoon menghela napasnya pelan. Dadanya terasa sesak sejak tadi, hanya saja ia tak tahu bagaimana cara mengatasinya. Menangis? Oh, jangan harap itu akan Jaehoon lakukan. Ibunya pernah berkata bahwa lelaki sejati tidak akan menangis, dan Jaehoon meyakini itu.
“Jaehoon,” Jaehoon merasa mengenali suara yang satu itu. Ia segera menoleh ke arah sumber suara. O-oh, bagaimana bisa gadis yang lebih tua darinya ini ada di sini?
“Kau?”
“Ke-kenapa kau ada di sini?” tanya Jaehoon kebingungan. Ia semakin bingung ketika melihat Sehun juga ternyata berada bersama Krystal.
“Mau memarahiku soal yang tadi?” Krystal menggeleng pelan seraya tersenyum pada Jaehoon.
“Mau menyuruhku minta maaf? Percuma saja aku tidak akan melakukannya,” kata Jaehoon dingin.
“Bukan,” sahut Krystal cepat.
“Aku ingin membawamu kembali ke Rainbow House,” jelas Krystal.
Jaehoon segera mengalihkan pandangannya dari tatapan Krystal, “Aku tidak mau kembali ke sana,” katanya pelan.
“Tidak ada yang menyukaiku di sana. Semua anak menganggapku anak bandel yang kerjanya membuat masalah. Dan lagi…,”
Jaehoon menghirup napasnya dalam-dalam lalu melanjutkan perkataannya, “Dan lagi percuma sekali aku tinggal di sana. Toh, ibuku tidak akan menjemputku. Seperti kata mereka, eomma sudah membuangku,” tambahnya.
“Bu-bukan Jaehoon, bukan seperti itu,”
“Bukan bagaimana, jelas-jelas dia tak kunjung datang untuk menemuiku. Dia sudah benar-benar melupakanku,” Krystal sangat kebingungan untuk menjelaskan situasinya pada Jaehoon. Bagaimana jika nanti anak ini semakin sedih? Oh, rasanya Krystal tahu dilema yang dihadapi bibi Nam.
Entah kenapa sesuatu terlintas dalam pikiran Krystal. Baiklah ini mungkin beresiko tinggi, tapi ini adalah jalan satu-satunya.
“Sehun,” Sehun tersentak begitu Krystal menatapnya dengan tampang memohon.
“Kau di sini dulu, jaga Jaehoon untuk tidak lari kemana-mana lagi,” pinta Krystal.
“Mwo?”
“Sudahlah aku tidak menerima protes. Aku akan kembali secepat mungkin,” pamit Krystal sambil berlalu pergi.
Sehun menghela napas beratnya, semoga gadis itu tidak bertindak seceroboh tadi saja. Tunggu dulu, apakah dia baru saja mengkhawatirkan gadis itu? O-oh, Sehun rasa dirinya mulai sedikit kurang waras sekarang.
O0O
“Mwo?”
“Ka-kau serius, Kai?” tanya Baekhyun tidak percaya.
“Yang mau memasukkan tikus ke dalam tas Krystal bukan Jaehoon?”
“Yap, setidaknya itu yang tadi mereka ceritakan padaku,” jawab Kai membuat semua terperangah kaget.
“Hannee, Yoonhee, Nana, kalian berboh
Comments