Bad Day Again?

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Suara dentingan piano mengalun lembut di seluruh penjuru ruangan. Nadanya begitu indah membuat siapapun yang mendengar akan tersentuh sekaligus terpesona dengan alunan piano tersebut. Do Kyungsoo memainkannya dengan begitu baik, penuh dengan penuh perasaan. Jemarinya dengan lincah menyentuh tuts-tuts piano seakan menari-nari di sana.

Teng… Kyungsoo menggigit bibir bawahnya begitu mendengar suara sumbang yang baru diciptakannya. Selalu saja dia tidak mampu menyentuh dengan baik nada yang barusan ia mainkan.

“Ckckck, selalu saja. Kau belum belajar cukup sepertinya, Kyung-ah,” decak Sungmin, sang ayah kecewa dengan permainan Kyungsoo barusan.

“Bukankah kau sudah berlatih memainkan lagu ini lebih dari sebulan ini? Kenapa sama sekali tidak terlihat peningkatannya?” tanya Sungmin dengan nada mengintimidasinya.

Kyungsoo hanya menunduk, tidak berniat menjawab apapun. Dia tahu dengan jelas bahwa ayahnya akan berubah menjadi sosok yang bertangan dingin jika berurusan dengan permainan pianonya. Jika sudah begini, sifat Sungmin yang terkadang konyol dan kekanakan (di mata Kyungsoo) berubah menjadi guru yang amat kejam. Maklumlah, sang ayah memang merupakan pianis ternama yang sangat diperhitungkan.

“Mian, appa. Aku akan berusaha lebih keras lagi,” kata Kyungsoo dengan penuh mepenyesalan.

“Sampai kapan lagi kau mau berusaha? Van Starrdean akan tiba di Seoul dua minggu lagi untuk melihat kemampuanmu, kau ingin membuatnya kecewa, huh?” tanya Sungmin masih dengan nada dinginnya.

“Atau kau memang tidak tertarik lagi untuk menjadi muridnya?” kedua mata Kyungsoo melebar mendengar pertanyaan Sungmin barusan. Tentu saja tidak. Menjadi murid dari Van Starrdean merupakan impian Kyungsoo sejak kecil, mana mungkin Kyungsoo mengabaikannya.

“Ti-tidak appa. Aku masih sangat tertarik untuk menjadi muridnya dan menjadi pianis terhebat sepanjang masa sama sepertinya,” kata Kyungsoo sambil menggeleng cepat.

Sungmin tersenyum miring mendengarnya, “Kalau begitu lakukanlah semuanya dengan baik dan benar, Kyungsoo,” katanya membuat Kyungsoo nyaris menelan salivanya bulat-bulat.

“Tidak bisakah kau sedikit memberi Kyungsoo kelonggaran? Dia sudah terlalu tertekan karena ulahmu,” protes istri Sungmin, Saeun yang masuk dengan dua gelas minuman dingin dan beberapa camilan.

“Ini juga demi kebaikannya, honey,” kata Sungmin kalem membuat Saeun memutar kedua bola matanya malas. Oh, suaminya selalu saja beralasan demikian.

“Ah, Kyungsoo, bagaimana dengan kabar putri Donghae?” tanya Sungmin mengalihkan pembicaraan.

“Krystal Jung maksud appa?” tanya Kyungsoo malas. Uh, dia sangat malas jika membahas soal gadis manja yang satu itu (mungkin hanya dirinya yang sangat tidak menyukai sosok Krystal Jung).

“Ya, ya, dia. Bagaimana tampilannya? Kurasa dia pasti sangat cantik, bukan? Lebih cantik dari yang ada di foto?” tanya Sungmin antusias. Kyungsoo menatap ayahnya malas. Ia juga sedikit melirik ke arah ibunya, yang juga tak kalah antusias. Kelihatannya mereka peduli sekali dengan gadis bermarga Jung itu.

“Dia biasa saja. Tidak menarik sama sekali,” jawab Kyungsoo datar. Sungmin dan Saeun mendesah kecewa mendengarnya.

“Heol, apakah anak ini benar-benar anakku?” racau Sungmin frustasi. Kyungsoo menatap datar ayahnya ini. Dia kelihatan berlebihan?

“Apa yang salah memang? Aku memang tidak pernah ingin menjadi bodyguardnya. Aku tidak menyukainya,” jelas Kyungsoo membuat Saeun tersenyum kecil.

“Kau benar-benar tidak menyukainya, Kyungie?” tanya Saeun. Kyungsoo hanya mengangguk membenarkan.

“Jangan terlalu tidak menyukainya. Bisa-bisa malah kau akan menjadi sangat menyukainya, nanti,” kata Saeun sambil tersenyum penuh arti. Kyungsoo menautkan kedua alisnya kebingungan. Menyukai Krystal Jung? Yang benar saja?

 

O0O

 

Dan Kyungsoo benar-benar membuktikan pemikirannya. Mana mau dia menyukai gadis sedikit urakan seperti Krystal?

“Ya, aku tanya sekali lagi, siapa yang berani menjajalkan sampah-sampah itu ke loker Sulli?” nah, benar kan? Gadis ini sama sekali tidak tahu aturan karena baru saja berteriak di tengah kantin.

“Krys, sudahlah. Jangan makin mempersulit keadaan,” Sulli menarik-narik lengan blazr Krystal sambil menunduk malu. Ugh, dia sama sekali tidak menyangka Krystal akan melakukan ini.

“Ya, sampai kapan kau mau diperlakukan seperti itu terus? Kau itu temanku, tidak ada yang boleh berlaku semaunya padamu,” kata Krystal tajam. Sebanarnya, Sulli sedikit tersentuh mendengarnya. Ternayata Krystal benar-benar serius menganggapnya sebagai teman.

“Ya, siapa…,”

“Itu aku, Krys,” suara Seulgi tiba-tiba menginterupsi. Krystal segera menoleh dan menatap gadis itu tajam.

“Kau, kau benar-benar belum menyerah setelah kejadian terakhir kali?” sindir Krystal dingin.

Seulgi memandang Krystal remeh, “Untuk apa aku menyerah?” tanyanya dengan angkuh. Sedikit banyak Seulgi memandangi satu per satu bodyguard Krystal yang seperti siap menerkamnya kapan saja.

“Dia itu bonekaku, mainanku. Jadi, aku boleh memperlakukan dia sesukaku,” kata Seulgi lagi.

“Arrrggh,” Sulli tiba-tiba merintih tertahan karena rambutnya baru saja ditarik oleh Irene. Dan dengan segera Irene menyeretnya ke sebelah Seulgi.

“Kalian…,” Krystal yang berniat menghentikan perlakuan Seulgi dan komplotannya terhenti karena tangannya baru saja ditahan oleh Suho. Suho menggeleng pelan ke arahnya seolah mencegah tindakan brutal Krystal.

“Kang Seulgi, bukankah sudah kami ingatkan untuk tidak bertindak macam-macam lagi?” tanya Suho dengan begitu serius dan dingin.

Seulgi menyunggingkan senyum mengejeknya, “Kau mengingatkanku untuk tidak berbuat sesuatu dengan nonamu itu, oppa. Bukan dengan Sulli,” katanya.

“Bukankah ada baiknya jika kita tidak saling mengganggu urusan satu dengan yang lainnya? Aku tidak akan mengganggu kalian dengan nona kalian itu. Dan kalian juga tidak akan mengganggu kesenanganku,” lanjut Seulgi dengan wajah liciknya.

Skak mat. Seulgi benar, dan sangat benar. Suho dan kawanannya memang tidak berhak ikut campur urusan Seulgi jika tidak menyangkut Krystal sama sekali. Dengan helaan napas yang berat Suho segera menarik Krystal menjauh dari kantin.

“Ya, Kim Suho. Apa yang kau lakukan? Kita tidak bisa meninggalkan Sulli seperti itu,” protes Krystal terkejut.

“Itu sudah bukan urusan dan wewenang kita, Krys. Jangan ikut campur,” kata Suho membuat Krystal memperlebar lensanya terkejut.

“Arrrghh,” Krystal merinding mendengar sekali lagi rintihan Sulli. Rintihan gadis itu benar benar menyayat hatinya. Sebenarnya apalagi yang sudah dilakukan Seulgi dan semua mantan ‘temannya’ itu?

Slap. Dengan sekali hentakan Krystal melepaskan cengkeraman Suho dari tangannya. Gadis itu lantas menatap Suho dengan pandangan kecewanya.

“Dia adalah temanku, urusannya adalah urusanku. Terserah saja jika kalian tidak mau membantu,” kata Krystal dingin. Ia lantas segera meninggalkan enam bodyguardnya yang mematung di tempat.

“Oh sial, kita akan dibenci Krystal jika begini,” erang Baekhyun frustasi. Suho diam saja mencerna yang baru saja tengah terjadi. Sedang Kyungsoo menatap rekan-rekannya yang masih berpikir ini dengan tatapan datarnya. Oh, ayolah kenapa mereka jadi terlihat seperti pengecut begini?

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D