.....23

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Mwo? Krystal pingsan?” seru Baekhyun histeris. Sehun hanya mengangguk membenarkan.

“Lalu di mana dia sekarang?” tanya Chanyeol terdengar sangat khawatir.

“Dibawa Kai ke rumah sakit,” jawab Sehun pelan.

Suho mengernyitkan dahinya sejenak, “Kenapa dibawa ke rumah sakit? Kenapa tidak dibawa ke UKS dulu untuk mendapatkan pertolongan pertama?” tanyanya.

“Apakah itu penting sekarang, Suho?” cerocos Chanyeol frustasi. Bagi Chanyeol keputusan Kai sangat tepat dengan membawa Krystal ke rumah sakit segera. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada gadis itu jika terlambat ditangani? Oh, Chanyeol tidak mau membayangkannya.

“Bukan begitu, Chanyeol. Aku hanya…”

“Sudahlah, berhenti berdebat tidak jelas. Kita harus segera menyusul Kai ke rumah sakit. Aku khawatir dengan kondisi Krystal saat ini,” Baekhyun mencoba menengahi perdebatan Suho dan Chanyeol.

“Kau benar.” Mereka bertiga segera beranjak pergi dan meninggalkan Sehun yang masih terdiam terpaku.

“Ya, Oh Sehun. Kenapa kau diam saja, huh?” Sehun segera meraih kesadarannya begitu suara Baekhyun memanggilnya. Dengan segera Sehun mengikuti ketiga temannya untuk menyusul Kai menuju rumah sakit.

“Eiits, tunggu. Kita mau ke mana sekarang?” tanya Baekhyun begitu sadar bahwa tujuan mereka masih belum pasti.

“Rumah sakit, Baekki,” jawab Chanyeol sedikit malas.

“Iya, aku tahu. Tapi rumah sakit mana?”

Ketiga pemuda di hadapan Baekhyun seketika terdiam. Mulut mereka terkatup tidak bisa menjawab pertanyaan Baekhyun. Benar juga, mereka kan belum tahu rumah sakit mana yang akan dituju.

“Sehun, Kai membawa Krystal ke rumah sakit mana?” tanya Suho kemudian.

Sehun menggigit bibirnya, dia terlihat ragu untuk menjawab. Kelihatannya sebentar lagi ketiga temannya akan mengerang frustasi begitu mendengar jawabannya.

“Aku.. tidak tahu,” jawaban itu lolos seketika dari bibir Sehun.

“Mwo?”

“Kau tidak bertanya pada Kai tadi?”

Sehun menggeleng perlahan, “Aku tidak dapat berpikir jernih saat itu. Apalagi berpikiran untuk bertanya. Yang kupikirkan hanya…” Sehun menghentikan penjelasannya begitu menyadari ada yang aneh dengan kalimatnya. Yah, yang dipikirannya tadi hanya Krystal yang pingsan, dan berkali-kali batinnya berharap bahwa gadis itu akan baik-baik saja. Tapi, entah mengapa Sehun merasa ragu untuk mengungkapkannya pada ketiga sahabatnya itu.

“Aiiish, sudahlah. Biar aku telepon Kai saja,” Suho memutuskan setelah sempat kesal karena Sehun malah terlihat bengong di tengah-tengah penjelasannya.

“Yeobbseo, Kai….”

 

O0O

 

Krystal membuka kelopak matanya perlahan sambil menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk ke indera penglihatannya. Pandangan yang mulanya buram berubah lebih jelas. Krystal mulai menyadari bahwa ada seseorang yang tengah menatapnya khawatir, tetapi ada gurat kelegaan juga di sana.

“Krys, kau sudah sadar?”

“Kai?” gumam gadis itu pelan.

Dengan segala upayanya Krystal mencoba untuk bangun dari tidurnya. Kai yang menyadari pergerakan Krystal, segera menahan gadis itu dengan meraih bahunya. “Di mana aku?” tanya Krystal pelan.

“Rumah sakit,” jawab Kai sambil membantu Krystal duduk dan bersandar pada ranjang rumah sakit.

Krystal mengernyit saat mendengar jawaban Kai. Kenapa dia bisa berada di rumah sakit?

“Kau pingsan tadi. Ingat?” Krystal hanya menganggukkan kepalanya ragu. Perlahan memorinya kembali. Krystal ingat saat menuju lokernya dengan tubuh lemas. Ingat saat Oh Sehun tiba-tiba menahan tubuhnya yang limbung. Dan ingat saat Kim Kai menanyakan soal kondisinya. Sesaat setelahnya pandangan Krystal berubah kelabu dan gelap. Jadi, dia benar-benar pingsan tadi?

“Kenapa tidak membawaku ke UKS saja?” Kai mengerjapkan matanya pelan. Benar juga, kenapa dia tidak membawa Krystal ke UKS? Mungkin UKS masih bisa menangani Krystal dengan baik. Tetapi tadi Kai terlampau panik hingga tidak dapat memikirkan tempat lain selain rumah sakit. Karena pikirannya hanya dipenuhi dengan upaya penyelamatan Krystal yang tebaik. Dia benar-benar khawatir dengan kondisi gadis itu.

“Itu karena dia terlalu mengkhawatirkanmu, Krys,” Siwon tiba-tiba muncul sambil membawa catatan rekam medis. Pria itu lantas tersenyum kecil dan sedikit menatap Krystal serius.

“Kau tahu, tadi aku juga sempat dibuat jantungan karena Kai tiba-tiba datang membawamu menuju ruanganku –ruangan direktur rumah sakit. Lebih parahnya, dia bersih keras memaksaku untuk memeriksa keadaanmu. Kelihatannya dia memang sangat kacau hingga otaknya tidak dapat menemukan kata UKS dan UGD.”

Krystal menatap Kai dengan tatapan yang sulit diartikan. Kai sendiri salah tingkah. Dia mengusap tengkuknya perlahan, menahan gugup. Dia bahkan berusaha untuk tidak memandang Krystal. Dia malu sekali.

“Gomawo, Kai,” ucap Krystal tulus.

“Sama-sama,” jawab pemuda itu singkat.

Detik selanjutnya Kai dibuat sedikit terkejut karena mendengar nada dering ponselnya. Di layar ponsel tertulis Suho Hyung. Kai menautkan kedua alisnya heran. Untuk apa Suho meneleponnya?

“Yeobbseo, Kai kau di mana sekarang?”

“Ne? Di rumah sakit.”

Pendengaran Kai masih cukup baik mendengar Suho mengerang frustasi menanggapi jawaban singkatnya tadi.

“Aku tahu. Tapi di rumah sakit mana?”

“Seoul Interrnational Hospital. Ya, kenapa kalian lama sekali tidak kunjung ke mari?” jawab Kai kemudian dilanjutkan omelan panjangnya.

“Salahkan Oh Sehun. Baiklah, kami akan segera ke sana.”

Kai menghembuskan napas perlahan sambil mengakhiri percakapannya dengan Suho. Pantas saja mereka tidak kunjung tiba. Bukankah tadi dia sudah berpesan pada Sehun. Lagi pula kenapa mereka harus bertanya. Satu-satunya rumah sakit yang terdekat hanya SIH. Jadi, bukankah seharusnya mereka dapat mengetahui ke mana Kai membawa Krystal. Yah, mungkin mereka tidak terlalu dapat berpikir dengan baik karena terlalu khawatir pada Krystal.

 

O0O

 

“Krystal!!!” seru Baekhyun cukup keras sambil memeluk tubuh mungil Krystal.

“Oppa lepaskan aku kesulitan bernapas.”

“Oh, mian,” sesal Baekhyun segera sambil memasang cengiran lebarnya.

“Kau kenapa? Kau sakit?” tanya Chanyeol sambil memeriksa suhu dahi dan leher Krystal dengan punggung tangannya.

“Tidak apa, oppa. Hanya kelelahan.” Jawaban itu sontak membuat Chanyeol sedikit bernapas lega. Setidaknya Krystal tidak berada dalam kondisi yang parah.

“Tidak apa bagaimana? Kau itu nyaris membuat kami mati berdiri, tahu. Bahkan Sehun saja sempat blank karena terlalu khawatir padamu,” protes Baekhyun tidak terima.

“Aku tidak khawatir padanya,” ralat Sehun dengan nada datar.

“Sudahlah, Hunnie. Akui saja,” cecar Baekhyun tak mau kalah.

“Ckks, kalian ini…”

“Krystal.”

Krystal sedikit terkejut saat mendengar suara nyaring ibunya menggema ke seluruh penjuru ruangan. Jessica segera memeluk putri semata wayangnya itu. Dapat Krystal lihat bahwa Jessica tidak sendiri. Ada Donghae di belakang Jessica terlihat lega setelah melihat sosok putrinya.

“Eomma?”

“Kau baik-baik saja, honey?”

“Yes, mom. I’m okay.” Jessica tersenyum mendengar jawaban putrinya itu. Tetapi, senyumnya segera memudar. Tatapan tajam dan galaknya diarahkan pada 5 pemuda yang menjadi bodyguard Krystal.

 

Tuk. Tuk. Tuk. Tuk. Tuk.

 

Kelima pemuda itu sontak meringis sambil mengusap dahinya yang baru saja disentil keras-keras oleh Jessica.

“Ya, kenapa putiku bisa masuk rumah sakit? Apa saja kerja kalian, huh? Melindunginya saja tidak becus. Dan lagi kenapa tidak memberitahu kami?” omel Jessica galak.

“Mian, bibi Jess,” kata Baekhyun penuh penyesalan.

“Aku bukan bibimu,” ralat Jessica cepat. Baekhyun yang hendak berbicara lagi segera mengatupkan rahangnya segera. Pada situasi seperti saat ini sebaiknya Baekhyun diam.

“Sudahlah Jessi. Jangan salahkan mereka. Mereka kan juga khawatir tadi,” suara Siwon menginterupsi pembicaraan mereka.

“Jangan mentang-mentang ada anakmu di sini, jadi kau bisa leluasa membela mereka Siwon,” sungut Jessica kesal.

Donghae menggeleng pelan melihat tingkah istrinya. Dia kelihatannya benar-benar tidak menyukai para bodyguard putri mereka. “Bagaimana keadaannya, Siwon-ah?” tanya Donghae mengabaikan Jessica yang masih kesal.

Siwon menghembuskan napasnya perlahan, “Tekanan darahnya turun drastis. Dengan kondisi yang seperti ini wajar saja kalau membuatnya sampai pingsan. Selain itu, trombositnya juga rendah. Sepertinya Krystal terlalu lelah dan juga banyak pikiran hingga kondisinya bisa seperti ini,” jelas Siwon.

“Kurasa ini karena masalah anak Sungmin oppa dan Saeun eonnie,” celetuk Jessica.

“Jess,” Donghae memberi peringatan istrinya untuk diam. Dia hanya tidak mau semua bodyguard Krystal yang notabene adalah putra-putra sahabatnya jadi tidak enak hati.

“Kurasa Krystal harus bed rest untuk beberapa hari ke depan.”

“Aku tidak mau,” protes Krystal segera.

“Eomma, aku mohon. Kau tahu kan aku benci rumah sakit. Aku mau pulang. Aku tidak mau di sini,” rengek Krystal sambil menarik baju Jessica seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan. Diam-diam para bodyguardnya tersenyum mengamatinya. Ternyata Krystal Jung bisa juga bersikap cute.

“Tidak bisa, princess. Kau harus menurut pada dokter, oke. Lagi pula kau dalam pengawasan Siwon. Aku yakin kau akan merasa nyaman karena ditangani olehnya,” Jessica mencoba membujuk Krystal sambil mengusap surai hitamnya lembut. Bibir Krystal mengerucut tidak terima. Ditatapnya sang ayah, tapi tanggapannya sama saja. Uhh, Krystal benci itu.

“Tenang saja, Krys. Kami akan menemanimu di sini jadi kau tidak akan kesepian,” kata Chanyeol.

“Siapa yang mengijinkanmu untuk menemaninya di sini?” nyali Chanyeol ciut seketika selepas diberi pertanyaan tajam semacam itu dari Jessica.

“Sudahlah, Jess. Biar saja mereka menemani Krystal di sini. Kurasa mereka lebih berguna. Lagi pula aku tidak ingin kau ikut-ikutan sakit juga. Daya tahan tubuhmu kan lemah juga,” kata Donghae.

“Tapi..”

“Appa benar, eomma. Sebaiknya mereka saja yang menemaniku. Setidaknya beri kesempatan mereka untuk sedikit lebih berguna.”

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D