Hold My Hand

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Kau baik-baik saja? Tidak ada yang terluka?”

 

Sehun hanya menggeleng pelan guna menjawab pertanyaan dari sang ayah. Pemuda itu lebih memilih diam dan menerima segala perlakuan sang ayah yang tengah memeriksa kondisi tubuhnya. Dalam diamnya itu, netra Sehun tak lepas memandangi seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada. Seorang gadis yang menatapnya dengan kedua lensa kecokelatan yang tampak berkabut.

.

.

.

.

.

“Myungsoo, bisakah lebih cepat lagi?”

 

“Ini batas kelajuan yang dapat kuupayakan, Krys. Tenangkan dirimu.”

 

Krystal mendengus kesal seraya memalingkan wajah ke lain arah. Kedua matanya terasa panas. Ada yang terasa membakar hingga tak kuasa gadis itu mendongakkan kepalanya. Menahan aliran liquid jatuh dari pelupuk matanya. “Mana bisa aku tenang? Sehun sedang tidak baik-baik saja,” isaknya pelan.

Entah mengapa ada sekelumit perih menggores dada Myungsoo. Mendengar gadis yang satu ini mengkhawatirkan Sehun membuat sedikit rasa tidak rela mencuat. Tetapi, yang terpenting saat ini bukanlah soal rasa cemburu, iri atau apapun itu. Yang terpenting adalah menemukan Sehun dan tidak membuat Krystal khawatir lagi.

 

“Tenanglah. Kita akan menemukannya, pasti,” kata Myungsoo seraya menggenggam punggung tangan Krystal yang melingkari pinggangnya.

 

Pandangan pemuda iu sendiri mengedar. Berharap bisa menemukan sosok Oh Sehun selama perjalanan. Dan tak lama, retinanya memang menangkap sebuah bayangan. Bayangan seseorang yang diyakini Myungsoo sebagai Oh Sehun.

 

“Itu Sehun,” seru Myungsoo dengan keras. Membuat Krystal memandang ke arah yang ditunjuk pemuda ini.

 

Krystal membulatkan kedua matanya saat melihat ada yang tidak beres dengan tingkah Sehun. Pemuda itu tengah memandang jalan raya sambil tersenyum. Dan tentu sepenggal senyum tersebut menimbulkan kekhawatiran yang berlipat ganda.

 

“Myungsoo, hentikan sepeda motornya!”

 

“Tapi, Krys….”

 

“Hentikan!”

 

Dengan amat terpaksa, Myungsoo menghentikan laju sepeda motornya. Dan seketika itu juga Krystal berlari menuju Sehun yang mulai melangkah menyebarangi jalan.

 

“Krystal!” Myungsoo berseru histeris saat Krystal meraih tubuh Sehun dan mendorongnya keras. Nyaris kedua tubuh itu dihempas oleh sebuah mobil yang melaju kencang ke arah mereka. Namun, syukurlah, Krystal tidak kalah cepat. Gadis itu berhasil menyelamatkan nyawa Sehun.

 

“Oh Sehun, kau mau mati?” Krystal berteriak keras ke arah Sehun yang masih menutup kedua matanya.

 

“Krystal?”

 

Ada perasaan sesak yang menyiksa ketika Sehun memanggil namanya tadi. Membuat Krystal kesulitan untuk menarik napas. Rasanya kedua paru-parunya sudah penuh sesak, serasa ingin meledak.

 

“Brengsek!” Krystal memukul lengan Sehun sembari terisak. “Kau mau mati, huh? Mau meninggalkanku? Oh Sehun menyebalkan!”

 

Grep.

 

Bukan rasa sesak yang berkurang, justru semakin bertambah. Membuat gadis itu terus memukuli punggung pemuda yang tengah mendekapnya. Krystal kesal. Krystal kesal pada Oh Sehun yang berniat meninggalkan dirinya.

 

“Maaf. Maafkan aku.”

 

“Kau jahat.”

 

“Maafkan aku.”

 

“Oh Sehun, bodoh,” Krystal menarik napas agar tetap sanggup bersuara. Agar mampu menumpahkan kekesalannya pada pemuda yang nyaris membuatnya mati karena khawatir. Tetapi, ada perasaan tidak tega untuk menghakimi. Dari siapapun yang ada, Sehun yang paling terluka.

 

“Jangan lakukan itu lagi, kumohon.”

 

“….”

 

“Kau tidak sendiri Sehunnie. Banyak yang menyayangimu. Termasuk ibumu. Dia sangat menyayangimu. Dia tidak pernah menyalahkanmu. Jadi, jangan siksa dirimu sendiri seperti ini.”

 

“Tapi, tetap saja aku yang membunuh eom….”

 

“Tidak,” sela Krystal cepat. Gadis itu telah melepaskan diri dari dekapan Sehun dan menatap pemuda itu lekat. “Kau bukan pembunuh. Yang dilakukan ibumu saat itu adalah untuk menyelamatkanmu. Dan dia meninggal karena takdir Sehun, bukan karena dirimu.”

 

“Tapi,….”

 

“Tidak ada kata tapi,” kata Krystal sembari membelai pipi Sehun dengan lembut. Jikalau nanti semua orang menyalahkanmu. Dunia membencimu. Masih ada aku. Aku akan meraih tanganmu dan menggenggamnya erat. Tidak akan kulepaskan. Janji.”

 

Ada perasaan hangat menelusup ke relung hati Sehun. Entah mengapa ini sulit, tetapi Sehun ingin mempercayai Krystal. Yah, ijinkan Sehun menggunakan Krystal sebagai alasan untuk hidup.

.

.

.

.

 

Krystal mendesah mengingat apa yang dilaluinya hari ini. Rasanya begitu berat. Membuat dirinya lelah secara lahir dan batin. Tetapi, paling tidak kini Krystal sudah bisa berlega hati. Sehun sudah kembali. Dan dia meyakini bahwa kejadian seperti tadi tidak akan terulang lagi. Karena apapun yang terjadi, Krystal akan berada di barisan terdepan untuk melindungi Sehun.

Gadis itu mengulas senyum tipis saat mengamati betapa pedulinya Siwon terhadap Sehun. Membuktikan bahwa Siwon sangat menyayangi putra semata wayangnya itu. Dan kelihatannya Krystal harus undur diri sejenak. biar bagaimana pun antara Siwon dan Sehun harus ada pembicaraan serius. Antara anak dan ayah.

 

Kaki Sehun ingin bergerak saat melihat sosok Krystal yang mulai menghilang dalam jangkauan pandangannya. Ada perasaan was-was yang menyertai, perasaan takut jika Krystal akan meninggalkannya. Memang Krystal sudah berjanji tidak akan meninggalkan Sehun. Tetapi, segala kemungkinan bisa terjadi, bukan?

 

“Syukurlah, ternyata memang tidak ada yang serius,” perkataan Siwon membuat Sehun kembali meraup seluruh kesadarannya.

Siwon sendiri tersenyum mengamati putra satu-satunya ini. Dengan penuh kasih sayang diusapnya puncak kepala Sehun. Yang dimiliki Siwon saat ini adalah Sehun seorang. Setelah Yoona pergi, Siwon sempat kehilangan asa. Tetapi, melihat masih memiliki Sehun, membuat Siwon tersadar. Dunianya belum berakhir. Masih ada Sehun, dan putranya itulah yang membuatnya bertahan hingga saat ini.

 

“Jangan pergi lagi seperti tadi, Sehun. Eomma-mu sudah pergi meninggalkan appa. Appa tidak sanggup lagi untuk hidup jika kehilangan dirimu.”

 

Ada rasa nyeri menghampiri saat mendengar penuturan Siwon. Nyeri bercampur sesak lebih tepatnya. Membuat Sehun menunduk dalam. Memaknai apa yang ayahnya sampaikan. Benar kata Krystal, banyak yang menyayanginya. Mungkin Sehun membenci dirinya sendiri atas kematian sang ibu. Tetapi, Siwon tidak begitu. Dia masih menyayangi Sehun seperti sebelumnya. Oh, ada sekelumit penyesalan pernah menyalahkan sang ayah atas kematian sang ibu. Juga penyesalan karena bersikap dingin kepada sang ayah selama ini.

 

“Maafkan aku,” gumam Sehun dengan kepala masih tertunduk. “Maafkan aku, appa. Aku yang membuat eomma meninggalkanmu. Maaf.”

 

Grep.

 

Siwon meraih Sehun ke dalam dekapannya. Menyalurkan rasa hangat untuk menenangkan sang putra kesayangan. Mengusap punggungnya lembut, seakan memberitahukan kepada Sehun bahwa Siwon akan selalu menyayangi Sehun apapun yang terjadi.

“Jangan lagi menyalahkan dirimu, Sehunnie. Itu bukan salahmu. Itu semua takdir. Tidak ada yang perlu kumaafkan. Kau adalah sesuatu yang paling berharga yang eomma-mu berikan kepadaku. Bagaimana bisa aku membencimu, hum?”

 

“Appa….” Sehun tidak mampu berkata-kata lagi. Paru-parunya telah penuh sesak terisi gas karbondioksida. Membuat Sehun meluapkannya melalui isakan yang semakin lama terdengar semakin keras.

 

Siwon tersenyum seraya membelai kepala sang putra. “Luapkan semuanya, Sehunnie. Ini yang terakhir. Aku tidak mau melihat putraku bersedih lagi.”

 

O0O

 

“Krystal?”

 

Krystal yang baru saja keluar dari ruang rawat Sehun tersentak. Gadis itu mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali sebelum menangkap sosok Kim Myungsoo yang sudah berada di dekatnya. Pemuda berlesung pipit itu tampak khawatir memandanginya.

“Apa terjadi sesuatu? Kenapa kau sudah keluar?”

Krystal hanya mengulas senyum tipis membalas pertanyaan beruntun yang diajukan Myungsoo kepadanya. “Aku hanya ingin memberi sedikit waktu pada Sehun dan paman Siwon. Urusan ayah dan anak.”

Myungsoo menanggapi jawaban Krystal dengan anggukan. Dalam hati, pemuda itu cukup lega karena tidak terjadi sesuatu yang nyaris membuatnya kehilangan detak jantung lagi. Seperti saat Myungsoo melihat sendiri sebuah mobil nyaris menabrak tubuh Krystal. Bukan kali pertama memang, tetapi membuat Myungsoo kesulitan bernapas tadi.

 

“Baik, sekarang kau yang harus menjalani perawatan,” kata Myungsoo seraya menarik lengan Krystal untuk berjalan mengikutinya.

 

“Aku baik-baik saja, Myung-ah,” tolak Krystal segera. Gadis itu tidak bergerak sedikitpun. Masih bertahan pada posisinya saat ini.

Myungsoo memutar bola matanya malas. Dia baru menyadari jika gadis yang satu ini sangatlah keras kepala. “Lalu ini apa?” tanya Myungsoo. Menunjukkan sebuah luka yang cukup serius di lengan bawah Krystal. Membuat si gadis meringis kecil. Setelah ditunjukkan ada luka di sana, dia baru merasakan perih.

“Pokoknya, ini harus diobati,” lanjut pemuda itu tegas.

“Tapi, Myung….”

 

.

.

.

“Krystal?”

 

Krystal dan Myungsoo menoleh bersamaan. Keduanya melihat Suho dan yang lainnya tengah berlari ke arah mereka.

 

“Oh, syukurlah kau baik-baik saja,” gumam Chanyeol. Pemuda jangkung itu meraih tubuh Krystal terlebih dulu. Mendekapnya dengan posesif.

 

“Apa ada yang terluka, huh?” tanya Chanyeol sembari melonggarkan dekapannya. Netranya mengedar. Mencari ketidakberesan yang terlihat pada diri gadis kesayangannya ini.

 

“Aku baik-baik saja, oppa,” kata Krystal meyakinkan. Tetapi, tidak semudah itu Chanyeol percaya. Pemuda dengan telinga yang lebih lebar dari orang kebanyakan itu tampak masih meneliti setiap jengkal tubuh Krystal. Dan benar saja, Chanyeol menemukan sebuah luka cukup besar pada lengan bagian bawah gadis itu.

 

“Lalu ini apa?” tanya pemuda itu dengan nada suara meningkat beberapa oktaf. “Kau terluka, Krystal.”

 

“Aku baik-baik saja, oppa.”

 

“Dia tidak baik-baik saja,” kata seseorang menginterupsi. Dan itu adalah Myungsoo. “Dia terlihat lemas semenjak tadi. Dan mengenai lukanya itu, sepertinya harus melalui sedikit paksaan untuk membuat agar luka itu terobati,” lanjutnya lagi.

 

“Sedang apa kau di sini Kim Myungsoo?” tanya Suho ketus. Dia baru menyadari bahwa ada Myungsoo di antara mereka setelah sepupunya itu bersuara. Bukan hanya Suho, Chanyeol, Baekhyun, Kyungsoo, Kai, dan Luhan juga baru menyadari mengenai kehadiran pemuda yang satu ini.

 

“Oppa,” Krystal menyela sebelum terjadi perdebatan yang cukup serius. “Tadi, Myungsoo yang mengantarku mencari Sehun. Jangan marahi dia!”

 

“Aku tidak memarahinya,” bantah Suho.

 

“Tapi, nada suaramu terdengar menyudutkannya.”

 

Suho terdiam. Mengatupkan bibirnya dengan segera. Dia akan selalu kalah jika berdebat dengan Krystal.

 

“Jadi, bagaimana dengan Sehun?” tanya Luhan. Sekadar untuk mendinginkan suasana. Meski tidak sepenuhnya demikian, karena dia juga khawatir dengan kondisi sepupunya itu.

 

“Dia tidak baik-baik saja tadi. Dia nyaris

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D