[74]

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Kau tidak boleh mati, Soojung. Kau harus hidup dan tetap tersenyum.

 

Berbahagialah.

 

.

.

.

Krystal membuka kedua kelopak matanya perlahan. Yang pertama kali dirinya lihat adalah lampu bercaya putih yang terpasang di langit-langit. Kedua bola matanya kemudian bergerak, mengedar di setiap sudut ruangan, berusaha mencari tahu di mana dirinya berada saat ini.

 

Grep.

 

Krystal merasa seseorang menggenggam telapak tangannya semakin erat. Gadis itu pun mencari tahu, menoleh dan mendapati seseorang tengah tertidur di sisi ranjangnya.

 

“Sehun?”

 

“Hmm?” Oh Sehun, lelaki itu terbangun lantas mengusap kedua matanya dengan sebelah tangan. Kedua mata tajamnya kemudian menyipit, memastikan kondisi Krystal saat ini.

 

“Kau sudah sadar?” Ada kelegaan dalam suara Sehun, terbukti dengan helaan napas panjang yang lelaki itu loloskan. “Aku akan memanggil dok—“

 

“Sehun,” Krystal segera menarik tangan Sehun, meminta lelaki itu untuk tetap tinggal. “Tidak perlu, aku baik-baik saja.”

 

“Benarkah?”

 

Krystal mengangguk sebagai jawaban. Sehun tidak memiliki pilihan lain, sebaiknya dia mengikuti permintaan gadis itu. “Tapi, jika ada yang sakit kau harus memberitahuku.”

 

Krystal mengangguk sekali lagi, setuju dengan syarat yang diajukan Sehun. Kembali pandangan gadis itu mengedar. Krystal merasa tak asing dengan tempatnya berada saat ini. “Aku di mana?”

 

“Di rumah sakit,” jawab Sehun sekenanya. Gadis itu mengernyit. Rumah sakit? Bagaimana bisa? “Kau menjatuhkan diri ke laut, ingat?”

 

Perlahan satu persatu memori Krystal mencuat. Menjadi kilasan-kilasan rumit yang membuatnya pening. Gadis itu jelas mengingat bagaimana dia diculik oleh Myungsoo hingga Sehun dan bodyguardnya yang lain menyelamatkannya. Gadis itu jelas mengingat saat bagaimana Myungsoo menodongkan pistolnya tepat di depan wajah Sehun. Gadis itu jelas mengingat ketika dirinya menjatuhkan diri dan seseorang menangkap tubuhnya sebelum tenggelam ke laut yang dingin—Oh!

 

Krystal mengerjapkan kedua matanya. Benar, seseorang menangkap tubuhnya. Membisikkan kalimat-kalimat yang membuatnya tetap bertahan hingga sekarang.

 

Kau tidak akan mati. Tidak.

 

Krystal mendengar suara seseorang berbisik kepadanya.

 

Kau tidak boleh mati, Soojung. Kau harus hidup dan tetap tersenyum.

 

Kim Myungsoo. Krystal meyakini bahwa suara itu adalah milik Myungsoo. Jika dirinya selamat, bagaimana dengan Kim Myungsoo?

 

“Krystal? Kau baik-baik saja?”

 

“Myungsoo,” gadis itu bergumam lirih. Sebelah tangannya mencengkeram sweater yang Sehun kenakan. “Myungsoo, dia tidak mati ‘kan, Oh Sehun?”

 

O0O

 

Meski belum sadar, Myungsoo baik-baik saja. Dia menempati kamar di sebelahmu.

 

Krystal bergegas menuju ruang rawat Myungsoo setelah Sehun memberitahukan perihal kondisi lelaki itu. Gadis itu tidak peduli dengan kondisinya yang masih lemah, juga dengan Sehun yang terus memanggil namanya. Tidak ada yang mampu Krystal pedulikan, kecuali soal Kim Myungsoo.

 

Cklek.

 

“Myung—“

 

Krystal menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu. Adalah Myungsoo berada di sana. Lelaki itu telah memperoleh kesadarannya, bahkan telah duduk sembari menatap dirinya penuh minat.

 

Grep.

 

“Kau selamat. Syukurlah, kau selamat,” bisik Krystal selepas berhambur mendekap Kim Myungsoo. “Bodoh, seharusnya kau tidak ikut lompat. Seharusnya kau—“

 

“Kau siapa?”

 

Deg.

 

Dekapan Krystal mengendur. Gadis itu segera memberi jarak di antara dirinya dan Myungsoo. Menatap lelaki itu penuh tanya. “A-apa?”

 

“Kau siapa? Apa aku mengenalmu?”

 

“Krystal,” Suho yang ternyata berada di ruang rawat Myungsoo menyentuh bahu gadis itu segera. “Biar aku jelaskan.”

 

“Kau mengenal gadis ini, Suho?” tanya Myungsoo dengan kening mengerut. Lelaki itu sekali lagi menatap wajah Krystal lekat-lekat. Ekspresinya menggambarkan bahwa dirinya tengah berjuang mengingat sosok Krystal.

 

“Kau mengenal Suho Oppa, tetapi tidak mengenalku?” Nada suara Krystal terdengar kecewa. “Jangan bilang bahwa kau mengenal yang lain, tetapi tidak denganku?”

 

“Krystal!”

 

“Lepaskan aku, Oppa!” Krystal menepis tangan Suho yang hendak meraihnya. Gadis itu kembali menatap tajam Myungsoo. Memastikan kembali mengenai ingatan Myungsoo.

 

“Kau benar-benar tidak mengingatku?”

 

Myungsoo mengangguk tanpa ragu. Dan selanjutnya jawaban yang lelaki itu berikan memusnahkan semua harapan Krystal. “Yah, aku tidak mengingatmu. Sama sekali tidak.”

 

O0O

 

10 Years Later.

 

“Myungsoo Oppa, I love you!”

 

Myungsoo menatap gadis di depannya datar. Berbeda dengan si gadis yang terus meringis kikuk sembari mengangkat kedua lengannya ke kepala membuat lambang hati.

 

“Siapa gadis itu?”

 

Si gadis dapat dengan jelas mendengar semua bisik-bisik di sekitarnya.

 

“Kenapa dia menyebut nama asli L Oppa?”

 

“Dia sok kenal sekali.”

 

Si gadis memejamkan matanya begitu saja. Perlahan dia turunkan kedua lengannya. Tersenyum kecil ke arah Myungsoo sembari berkata, “Aku fansmu, Oppa.”

 

“Terima kasih,” balas Myungsoo sembari membubuhi DVD albumnya dengan tanda tangan. Setelah menyelesaikan tugasnya, Myungsoo kembali menatap si gadis. Menyajikan satu senyuman tanpa rasa. “Ku harap ini kedatanganmu yang terakhir kali, Jung Soojung.”

 

Senyum si gadis perlahan pudar, berganti dengan raut sendu yang tidak Myungsoo sukai. “Aku tidak mengingatmu. Menyerahlah, nona Jung.”

 

Si gadis mendesah putus asa. Jemarinya diremas sedemikian rupa, sedang bibir bawahnya digigit guna meredam sesak yang menyiksa dadanya. “Apa itu maumu? Aku menyerah?”

 

Myungsoo mengangguk tanpa ragu. “Menyerahlah nona Jung Soojung—atau Krystal Jung. Siapa pun namamu.”

 

Si gadis mengangguk lesu. Kini perjuangannya mungkin telah berakhir. “Baiklah, jika itu maumu. Aku menyerah.”

 

O0O

 

“Kau benar-benar menyerah, Krystal?”

 

Adapun wajah Do Kyungsoo terlihat dari tab Krystal Jung.

 

“Yah, mungkin,” jawab Krystal sekenanya.

 

“Menyerah atau tidak?”

 

Krystal mendengus pelan. Sebenarnya, dia tidak ingin menyerah. Sudah sejauh ini dia mengikuti ke manapun Myungsoo pergi. Berjuang agar lelaki itu kembali mengingatnya. Namun, yang terjadi berkebalikan dari yang Krystal harapkan. Lelaki itu masih tetap tidak mengingatnya, bahkan memintanya menyerah begitu saja.

 

“Sudah 10 tahun, Krystal,” Kyungsoo berkata melalui sambungan video call mereka. “Jangan terus mengurusi hidup Kim Myungsoo. Sudah waktunya kau mengurusi diri sendiri. Tidak kasihan kepadanya?”

 

Krystal yang hendak membantah mengatupkan bibirnya segera. Tidak ada satupun argumen yang mampu dia berikan untuk membantah perkataan Kyungsoo. Lelaki bermata lebar itu benar, sudah 10 tahun ini dunia Krystal hanya seputar Myungsoo dan tujuannya untuk membuat Myungsoo mengingat diri Krystal. Sudah waktunya Krystal melepaskan diri dari bayang-bayang Kim Myungsoo. Waktunya untuk Krystal menikmati kehidupan normalnya. Toh, Myungsoo sendiri meminta Krystal untuk menyerah saja.

 

“Jadi, aku harus menyerah?”

 

“Tentu. Harus.”

 

“Baiklah, Kyung-ah. Aku akan menyerah,” Krystal memutuskan dengan berat hati.

 

“Bagus, itu baru gadisku.”

.

.

.

“Siapa yang kau bilang gadismu, Kyungsoo?”

 

Krystal tersentak saat sebuah lengan melingkari bahunya.

 

“Jangan coba rayu gadisku, Kyung-ah.”

 

Kini sebuah lengan lain melingkari pinggangnya.

 

“Oppa?”

 

O0O

 

Myungsoo membungkukkan badannya kepada seluruh staf yang bertugas. Dengan senyuman ramah, lelaki itu lantas berpamitan. Meniggalkan restoran tempatnya makan bersama beberapa staf agensi yang menaunginya.

 

“Kau lelah?” tanya seseorang tepat setelah Myungsoo memasuki mobilnya.

 

“Lumayan,” jawab Myungsoo sembari membuka kancing lengan kemejanya. “Apa besok aku ada jadwal, Seulgi?” tanya Myungsoo yang kini tengah menggulung lengan kemejanya hingga ke siku.

Kang Seulgi, gadis itu membuka buku catatan kecilnya. Membaca satu per satu tulisan di sana sembari berpikir. “Ku rasa tidak ada,” jawab gadis itu setelah menutup kembali buku catatannya. “Kau bisa libur.”

 

Myungsoo mengembuskan napas lega. Akhirnya setelah seminggu ini dirinya menjalani aktivitas comeback-nya sebagai penyanyi solo, Myungsoo mendapatkan liburnya juga. Lelaki itu lantas menyandarkan diri di sandaran bangku mobil. Memejamkan mata dan menikmati waktu rileksnya.

 

“Myungsoo?”

 

“Yah?”

 

“Kau benar-benar meminta Krystal menyerah terhadapmu?”

 

Myungsoo menarik napas dalam sebelum membuka kedua matanya. Dalam diamnya lelaki itu mengangguk, membenarkannya. Seulgi menghela napas pelan. Setelah 10 tahun ini akhirnya, Myungsoo meminta Krystal untuk menyerah.

 

“Bukankah ini tidak adil untuk Krystal?” Seulgi menyuarakan pendapatnya. “Dia bahkan tidak tahu bahwa kau berpura—“

 

“Kang Seulgi!” Myungsoo menatap Seulgi tajam. “Ingat batasanmu! Kau hanya manajerku,” geram Myungsoo tertahan.

Seulgi menatap Myungsoo tak gentar, membalas tatapan lelaki itu tak kalah tajam. “Yah, aku memang hanya manajermu. Tetapi, aku juga temanmu, Myungsoo. Sebagai teman aku hanya mengingatkan saja. Sampai kapan kau mau menyembunyikan fakta ini kepada Krystal? Fakta yang menyatakan bahwa kau sebenarnya tidak pernah melupakannya.”

 

Myungsoo membuang mukanya segera. Bibirnya terkatup rapat, rahangnya mengerat sempurna. Jika Seulgi bertanya sampai kapan Myungsoo mau menyembunyikan fakta yang satu ini dari Krystal Jung, maka jawabannya adalah selamanya.

Ini merupakan keputusan Myungsoo sejak 10 tahun yang lalu. Sejak dia nyaris kehilangan si gadis saat lompat ke laut bersamanya, semua pemikiran Myungsoo bergeser. Lelaki itu tidak lagi mementingkan egonya untuk memiliki Krystal. Yang dia pikirkan adalah kebahagiaan gadis itu. Karena itulah dia memutuskan untuk berpura-pura kehilangan ingatan, semua dilakukan agar Krystal tidak terikat lagi kepadanya.

 

Namun ternyata, gadis itu begitu keras kepala. Terus menyerang Myungsoo, meminta lelaki itu untuk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D