Friend? (2)

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Itu benar-benar Kang Seulgi?”

“Ne.”

“Seulgi yang itu?”

“Iya.”

“Kang Seulgi yang kukenal?”

“Iya Choi Sulli itu Kang Seulgi. Kang Seulgi yang kau kenal. Jangan tanya lagi,” cerocos Baekhyun dengan kesal. Pasalnya gadis itu –Sulli sudah lebih dari sepuluh kali menanyakan hal yang sama, semua berkaitan dengan Kang Seulgi.

“Aku kan cuma tanya,” protes Sulli tak kalah kesal.

“Aiish, diamlah,” tukas Baekhyun segera.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya pelan mendengarkan perdebatan keduanya. “Sabar, hyung. Sulli kan hanya merasa aneh dengan keberadaan Kang Seulgi di sini. Di café tempatnya bekerja,” kata pemuda itu menengahi.

“Terserahlah,” Baekhyun akhirnya mengalah. “Aku juga tidak habis pikir kenapa Krystal mengajak bocah itu ke sini. Dan lagi Kai, kenapa dia masih berurusan dengan bocah menyebalkan itu?” lanjut Baekhyun kemudian.

Kyungsoo beralih memandang jauh ke depan, di mana kini Seulgi sang tokoh utama pembicaraan mereka sedang duduk. Dan kebetulan sekali ada Krystal dan Kai yang menemaninya di sana.

“Itu urusan janji sahabat, hyung. Kau tahu sendiri betapa setia kawannya Kai,” kata Kyungsoo. Baekhyun mengernyitkan dahinya, “Kau membelanya?”

Kyungsoo menghela napas panjang. “Bukan membela, hanya mencoba memandang masalah dari sudut pandang Kai.”

Baekhyun mengangguk mengerti. Perkataan Kyungsoo ada benarnya juga. Biar Kai itu sering bertingkah sesukanya, tetapi pemuda itu tipe yang setia kawan. Buktinya, dia juga yang mengusulkan agar mereka berdamai dengan Sehun tempo lalu hingga menghasilkan perjanjian aneh. Sehun boleh tetap berada di sekita Krystal dengan jarak tertentu. Dan dia berhak untuk mengambil alih tugasnya kembali jika terjadi hal yang cukup urgen. Nah, hal yang sama terjadi saat ini. Meski sekarang Kai dan Seulgi berjalan di arah yang berbeda, pemuda itu tetap saja melindungi Kang Seulgi.

“Hei, kenapa kalian berdiam di sini?” Kai tiba-tiba saja hadir di antara mereka. “Sull, mana pesanan…..”

“Oh, aku hapir lupa, sebentar,” potong Sulli segera beranjak dari sana dan menyiapkan pesanan teman-temannya. Dia benar-benar lupa untuk melayani teman-temannya itu.

“Jadi, apa yang kalian bicarakan dari tadi Kai?” tanya Chanyeol penasaran.

“Ne?”

“Apa yang kau, Krystal, dan Seulgi bicarakan dari tadi?” tanya Chanyeol sekali lagi dengan nada sepelan mungkin. Dia berharap Krystal atau siapapun tidak mendengar pertanyaannya barusan.

Kening Kai mengerut sebentar, berusaha mengingat-ngingat. “Tidak ada,” jawabnya kemudian.

“Mwo?”

Kai mengedikkan bahunya begitu melihat ekspresi aneh yang ditunjukkan teman-temannya. “Kami diam saja dari tadi. Tidak ada yang bicara.”

“Hanya diam?” tanya Baekhyun tidak percaya.

Kai mengangguk pelan. Detik berikutnya pemuda berkulit tan itu dibuat kebingungan karena teman-temannya secara bersamaan mendesah pelan, kecewa?

 

O0O

 

Krystal terus mengetukkan ujung jemarinya ke meja yang terletak di hadapannya. Sesekali gadis itu mencuri pandang ke arah Seulgi yang duduk berhadapan dengannya. Krystal menggigit bibirnya menahan rasa canggung. Sudah sekitar 30 menit mereka berdiam diri seperti ini. Tak satupun yang berani memulai pembicaraan. Dan sialnya Kim Kai malah meninggalkan Krystal berduaan saja dengan Seulgi dengan alasan mau menanyakan pesanan mereka pada Sulli yang dari tadi tak kunjung muncul. Belum lagi keempat bodyguardnya yang lain, mereka malah lebih dulu meninggalkan Krystal bersama Seulgi.

“Ehmm, kau baik-baik saja?” Krystal akhirnya memutuskan untuk bertanya lebih dahulu.

“Oh?” Seulgi yang dari tadi menunduk sambil meremas ujung rok seragamnya seketika mendongak. Gadis itu menyunggingkan secuil senyum kaku, “Ne, tentu saja,” jawabnya.

Krystal mengangguk mengerti. Selebihnya dia kembali terdiam, bingung harus memulai percakapan dari mana lagi. Krystal benar-benar memutar otaknya saat ini. Dirinya butuh keberanian yang besar untuk menghadapi Seulgi.

“Aku percaya padamu.” Setelah banyak hal yang ingin  Krystal ungkapkan, akhirnya dia memutuskan untuk menyuaran isi hatinya.

Seulgi mengerjapkan kedua kelopaknya. Masih tidak mempercayai apa yang dia dengar barusan.

“Aku percaya kalau kau tidak benar-benar berniat melukai Hyeri,” lanjut Krystal memperjalas maksudnya.

“Kenapa bisa kau mempercayaiku?”

Krystal tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Seulgi. “Oh, itu…”

 

Flash Back

Krystal merasa sudah cukup lama memperhatikan Kai dan Seulgi yang sedang berpelukan. Tadinya dia mengira Kai mungkin akan berlaku buruk pada Seulgi, tetapi ternyata di luar dugaannya. Kai justru menenangkan Seulgi dan menyatakan bahwa dirinya percaya pada gadis itu.

Krystal menghembuskan napas leganya sesaat. Sebaiknya dia memberi waktu untuk kedua sahabat itu dulu sementara. Karena kelihatannya Seulgi membutuhkan Kai kali ini. Meski sedikit merasa aneh karena perhatian Kai sedikit terbagi, tapi tak masalah bukan? Krystal masih memiliki banyak bodyguard dan juga Sulli di sisinya. Sedang Seulgi sekarang hanya bisa menggantungkan dirinya pada Kai. Hanya Kai lah sahabat yang dipunya gadis itu.

“Sudah mau kembali ke kelas?”

“Oh, ya ampun,” Krystal hampir saja memekik kaget karena suara yang baru saja menginterupsinya. “Sejak kapan kau di situ Oh Sehun?”

Sehun mengecek sekilas jam tangannya, “Tidak terlalu lama.” Tetapi dia tampak berpikir lagi. “Tetapi kelihatannya bersamaan dengan dirimu,” lanjutnya kemudian.

Krystal terperangah mendengar jawaban Sehun, “Oh my God, kau benar-benar menguntitku sekarang ini Oh Sehun?”

Sehun mengangkat bahunya tak peduli “Itu tidak penting. Jadi, mau ke kelas sekarang?”tanyanya sekali lagi.

Krystal menghela napasnya sekali lagi. Sejenak dia kembali memandangi Kai dan Seulgi. Gadis itu menyunggingkan senyum sebelum kembali menatap Sehun. “Baiklah, ayo ke kelas.”

 

~ ~ ~

 

Krystal menghentikan langkahnya tiba-tiba. Helaan napas panjang dihembuskannya dengan kasar. Gadis itu kemudian berbalik dan menatap jengkel pemuda yang berjalan di belakangnya.

“Hei, Oh Sehun, kenapa kau berjalan di belakangku?”

“Memangnya tidak boleh?” Sehun malah balik bertanya.

Krystal sekali lagi terpaksa menghela napas kesal. “Tetapi tidak seperti ini juga. Aku merasa seperti dikuntit, tahu. Kenapa kau mengikutiku dengan jarak sejauh itu sih?”

Sehun mengerjapkan kelopaknya cepat. “Apakah jarak 1 meter kurang jauh?”

Krystal membuka mulutnya. Tak menyangka kalau Sehun malah menduga seperti itu.

“Tapi, sesuai perjanjian jarak 1 meter saja sudah cukup, kok,” lanjut pemuda berkulit putih itu dengan polosnya.

“Oh, ya ampun,” Krystal mengerang frustasi. “Aku sama sekali tidak paham dengan perjanjian yang kau maksud. Sudahlah, jangan berjalan di belakangku lagi. Aku lebih nyaman jika berjalan berdampingan.”

Sehun memiringkan sedikit kepalanya. “Bolehkah?”

Krystal memutar bola matanya malas. Rasa frustasiya sudah mencapai batas. Dengan langkah sedikit kesal dihampirinya Sehun. Diraihnya tangan pemuda itu. “Apakah aku perlu menggandengmu seperti ini agar kau lebih cepat mengerti?”

Sehun tertegun. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Krystal menggandeng tangannya. “A-ah, ti-tidak juga,” jawab pemuda itu sedikit tergagap. Sial, kenapa juga jantungnya harus berdetak aneh lagi.

Krystal memandangi Sehun dengan penuh tanya. Pemuda itu tiba-tiba saja membuang mukanya. Padahal biasanya dia senang sekali menatap tajam Krystal dengan pandangan mengintimidasi. Tapi, dengan segera Krystal mengedikkan bahunya tak peduli. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke kelas bersama Sehun sambil bergandengan tangan.

Sehun melangkahkan kakinya dengan lebih pelan, menyamakan dengan langkah Krystal. Sesekali pemuda itu mencuri pandang ke arah Krystal. Sehun terlihat menimbang-nimbang untuk melakukan sesuatu.

“Krys?”

“Hum?”

“Maaf,” Sehun menarik napasnya daam-dalam. Akhirnya kata itu mampu terucap dari bibirnya. “Maaf soal tadi. aku tak berniat…”

“Tak apa,” dengan cepat Krystal memotongnya. “Tapi jangan kau ulangi lagi. itu tadi benar-benar membuatku sedikit sedih.”

“Sedih?” tanya Sehun memastikan. Krystal mengangguk dengan pasti. “Tentu saja. Seorang teman baru saja menolak ajakanku. Jadi tentu saja membuatku merasa sedih. Belum lagi dengan dirimu yang tiba-tiba membentak, aku rasanya seperti kehilangan sesuatu. Jadi, jangan lakukan itu lagi. Aku sudah kehilangan dirimu sebagai bodyguard, jadi jangan buat aku kehilangan dirimu sebagai teman, Sehun.”

“Oh,” hanya itu tanggapan yang mampu Sehun berikan. Teman? Benar juga, seperti itulah Krystal memandangnya. Memang kau berharap seperti apa lagi Oh Sehun?

“Sudahlah, ayo jalan lagi,” ajak Krystal seraya menarik kembali Sehun untuk mengikuti langkahnya.

 

“Oh, Hyeri kami pikir kau benar-benar pingsan.”

 

Krystal dan Sehun menghentikan langkahnya begitu melintasi ruang kesehatan sekolah. Keduanya sepakat untuk berhenti sejenak, sekedar mengatasi rasa penasaran akibat sesuatu yang tidak sengaja mereka dengar.

“Wah, aku layak dapat piala Oscar kalau begitu. Bahkan Joy, Wendy, dan Irene percaya padaku.”

Krystal sedikit mendengar kekehan kecil dari ruang kesehatan. Dia tebak ini adalah obrolan Hyeri dan teman-temannya, kecuali Joy cs.

“Jadi, mungkinkah cari gara-gara dengan Seulgi juga rencanamu.”

“Memang.”

Sisi tangan yang tidak bergandengan dengan tangan Sehun mengepal kesal menahan amarah.

“Kulakukan agar dia semakin dijauhi.”

Krystal ingin sekali masuk ke ruangan itu dan membuat perhitungan dengan Hyeri sekarang juga. Tetapi Sehun menahannya dengan segera. “Ayo, kita harus segera ke kelas. Sudah cukup lama kita berdiam dan mendengar sesuatu yang seharusnya yang tidak di dengar,” kata pemuda itu dengan tenang.

“Tapi….”

“Tidak penting mengurusinya sekarang ini. Yang penting sudut pandangmu. Kalau kau percaya pada Seulgi, berdiri saja di sisinya. Dia leb

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D