......29

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Ne, eomma. Tenang saja, aku nyaman dengan mereka. Mereka sama sekali tidak berbahaya. Nikmati saja perjalanan bisnis kalian.”

Setelah melakukan percakapan singkat yang cukup alot, akhirnya Krystal berhasil meyakinkan ibunya. Gadis itu mendesah pelan saat menutup pembicaraannya dengan Jessica. Ibunya itu baru saja memberithu bahwa perjalanan bisnis yang dilakukan Donghae, ayahnya akan sedikit molor dari waktu yang dijadwalkan. Mereka baru akan pulang seminggu lagi, itu berarti Krystal harus rela tinggal se-atap dengan enam bodyguardnya. Mau bagaimana lagi, dia pun tidak dapat menolak hal satu itu sama sekali.

“Huh,” sekali lagi helaan napas terdengar di ujung bibir gadis itu. Banyak hal yang terjadi hari ini, dan cukup menguras tenaganya. Bahkan untuk berjalan saja Krystal merasa lemas, sehingga terus saja menunduk dan memperhatikan ujung sepatunya yang melangkah pelan ke depan.

“Krystal.” Krystal mendongak dan mendapati Chanyeol tengah berlari ke arahnya. Tanpa disadarinya dia telah tiba di depan rumahnya.

“Kenapa baru pulang?” tanya pemuda jangkung itu segera. Kentara sekali ada nada cemas dalam suaranya.

Krystal tersenyum sekilas, “Mian, oppa,” sesalnya. Chanyeol hanya membalas dengan anggukan singkat dan senyuman manis. Jika saja Chanyeol mengulas senyum itu, maka Krystal yakin sekali bahwa banyak gadis yang akan terpekik saking terpesonanya. Tapi lain halnya dengan Krystal, gadis itu mungkin cukup menyukai senyum Chanyeol, tapi hanya sebatas nyaman. Dirinya merasa lebih tenang ketika pemuda di hadapannya ini mengulas senyumnya.

“Di mana Baekkie?” Krystal membeku saat nama Baekhyun di sebut.

Chanyeol menanti jawaban Krystal sambil memandangnya curiga. Kenapa raut gadis itu berubah sendu? Namun, selanjutnya Chanyeol merasa lega karena gadis itu kembali mau menatapnya dan kembali ceria.

“Jadi, Baekhyun oppa belum sampai? Padahal tadi dia pergi duluan,” jawab Krystal beralasan. Setidaknya dia tidak berbohong. Benar bukan kalau Baekhyun tadi meninggalkannya?

Chanyeol berdecak kesal. “Dasar tidak bertanggungjawab.” Krystal berusaha tersenyum tipis guna menanggapi komentar Chanyeol.

“Ya, sudah kita masuk. Sebentar lagi gelap,” ajak Chanyeol sambil menggenggam pergelangan tangan Krystal lembut. Krystal hanya diam dan patuh mengikuti langkah Chanyeol.

“Aku pulang.” Krystal berhenti sejenak dan mengucapkan salam pada bodygusrdnya yang lain. Keempat pemuda yang sedang sibuk sendiri itu pun akhirnya menoleh ke arahnya.

“Selamat datang,” sambut Suho sambil tersenyum penuh kharismatik. Jujur saja, Krystal cukup mengagumi senyum kharismatik milik Suho. Andai dia juga memilikinya.

Krystal tersenyum sekilas lantas mengedarkan pandangannya ke arah mereka satu per satu. Bukan hanya itu, kondisi rumah saat ini juga cukup menarik perhatiannya.

“Paman Donghae berpesan pada kami agar tidak sungkan dan menganggap rumah ini seperti rumah kami sendiri,” jelas Kai seperti tahu apa yang Krystal pikirkan.

“Dan kelihatannya kalian benar-benar melakukan itu,” komentar Krystal datar. Dia cukup pangling dengan ruang tengahnya kini penuh dengan camilan, yang Krystal yakini sebagai jatah sebulan penuh ini. Mungkin keluarganya bisa bangkrut jika terus saja menampung bodyguardnya di sini. Mereka cukup banyak menghabiskan makanan.

“Play station sepertinya tidak buruk. Asal tidak nonton film dewasa saja di sini,” imbuh Krystal sedikit mengintimidasi.

“Apa?” Kai merasa dirinya tiba-tiba jadi pusat perhatian.

“Dengar itu Kim Kai,” celetuk Kyungsoo.

“A-apa-apaan sih? Aku tidak suka nonton film ‘seperti itu’,” protesnya segera. Tetapi sepertinya suaranya tidak didengar. Kai diabaikan. Bahkan Krystal sudah melangkah menaiki tangga guna menuju kamarnya.

“Yak, Krystal Jung. Aku bukan namja seperti itu!!!”

 

O0O

 

“Byun Baek!”

Baekhyun menghentikan langkahnya dan berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya. Pemuda itu tersenyum ketika sadar bahwa Chanyeol yang memanggilnya. Tetapi, senyumnya segera pudar saat melihat sosok Krystal di belakang Chanyeol. Gadis itu tengah bersusah payah menyembunyikan diri di balik punggung Chanyeol.

“Hei, kenapa kau tidak ke rumah Krystal?” tanya Chanyeol segera.

“Aku ada urusan,” jawab Baekhyun singkat dan datar.

“Urusan?” tanya Suho yang ternyata telah ada di sebelah Chanyeol. “Sejak kapan kau punya urusan? Bukankah kau yang paling senang saat kita menginap di rumah Krystal?”

“Yah, pokoknya begitu. Jangan banyak tanya.” Suho dan teman-temannya, termasuk Krystal cukup terkejut dengan nada dingin yang dikeluarkan Baekhyun.

“Aku masuk dulu,” pamitnya.

“Kenapa sih dia?” Chanyeol menggumam heran. Krystal diam saja dan menatap punggung Baekhyun sambil menghela napas berat.

Tanpa disadarinya ada beberapa pasang mata yang menangkap raut sendu gadis itu. Dan itu cukup membuat beberapa pasang mata itu memandanginya cemas.

 

O0O

 

“Krystal.”

Krystal tersenyum sekilas lantas segera menghampiri si-empunya suara. Di belakangnya sudah ada Sulli, Sehun, dan Kai yang mengikuti. “Ayo makan bersama kami di sini,” tawar Chanyeol dengan senyum yang masih terkembang.

Krystal melirik sebentar ke arah Baekhyun kemudian menggigit bibir bawahnya sendiri, ragu. Tetapi, akhirnya gadis itu mengangguk. Membuat raut wajah Chanyeol semakin cerah. “Kau mau makan apa? Biar aku belikan.”

“Eum… aku mau…”

 

Sreek.

 

Perkataan Krystal baru saja dipotong oleh suara berisik dari gesekan bangku yang diduduki Baekhyun dengan lantai kantin. Perbuatan Baekhyun saat ini cukup menarik perhatian rekan-rekannya. Bahkan seisi kantin juga menatapnya heran. Pasalnya, Baekhyun menggeser kursinya agar bisa beranjak dari tempatnya sekarang. Anehnya dia juga membawa nampan makanannya. Padahal dia belum menghabiskannya.

“Kau mau ke mana, hyung?” tanya Kyungsoo penasaran.

“Pindah.” Jawaban yang singkat, padat, dan jelas dari Baekhyun. Tetapi cukup menyakitkan untuk Krystal. Jadi mungkinkah pemuda itu berniat pindah karena ada dirinya? Jadi, Baekhyun benar-benar membencinya?

“Tidak, oppa. Kau tidak perlu pindah,” ujar Krystal dengan kedua sudut bibir yang terangkat. Ada rasa getir saat melihat senyum gadis itu.

“Aku tidak berniat makan siang. Jadi tetaplah duduk dan habiskan makananmu. Aku akan pergi,” lanjut Krystal. Sebelum banyak pertanyaan muncul, Krystal terlebih dulu beranjak. Dia benar-benar tidak mau memperkeruh suasana.

“Sebenarnya apa yang terjadi, Byun Baekhyun? Apakah kalian bertengkar?” selidik Suho.

Baekhyun diam saja. Pemuda itu dengan santainya duduk dan kembali melanjutkan santap siangnya. Mengabaikan pertanyaan Suho. Suho yang merasa diabaikan akhirnya menghela napas kesal. “Hei, jawab pertanyaanku, Byun Baek,” seru Suho tak sabar.

Baekhyun menghentikan aktivitas makannya dan menatap Suho dan yang lainnya. Mengamati ekspresi masing-masing dari mereka. Baekhyun yakin sekali bahwa saat ini teman-temannya menantikan jawabannya. Dan perlu digarisbawahi, bahwa mereka menatap Baekhyun kesal juga. Karena pada dasarnya Baekhyun-lah penyebab Krystal segan makan siang bersama mereka.

“Kenapa kalian menatapku begitu?” tanya Baekhyun dengan tampang yang bagi Chanyeol sangat menyebalkan.

“Jawab saja pertanyaan Suho,” tukas Chanyeol malas. Ada nada tajam dalam suara pemuda itu. Dia sepertinya juga kesal pada Baekhyun.

Baekhyun tertawa kecil. Tawa itu terkesan mengejek rekan-rekannya. “Lalu apa? Kalian akan menyalahkanku? Dan membela gadis itu?” tanyanya dengan nada sarkastik.

“Ckkks, padahal aku adalah korban di sini,” lanjutnya.

 

Brak.

 

Seisi kantin cukup terkejut karena suara keras itu. Chanyeol yang baru saja menggebrak meja menampakkan kemarahannya. Wajahnya terlihat merah menahan amarah. Baekhyun tersenyum sinis melihat ekspresi Chanyeol saat ini. “Lihat, bukan? Sekarang kau kesal padaku. Sebentar lagi kau pasti akan meninjuku. Kau kan ksatrianya Krystal Jung,” cibir Baekhyun sinis.

“Kau benar-benar minta dipukul, huh!”

“Hentikan, Park Chanyeol. Tidak ada untungnya meladeni orang yang tidak jelas seperti Baekhyun,” kata Suho berusaha menenangkan Chanyeol. Dia tidak mau terjadi perkelahian di sini. Jika itu terjadi, bisa runyam urusannya.

“Dan kau, Byun Baekhyun,” kini Suho beralih menatap Baekhyun. Tajam dan serius.

“Aku tidak tahu apa masalahmu dengan Krystal. Tapi yang kulihat kalian hanya salah paham. Dan saat ini kau sendiri sama sekali tidak menceritakan masalahmu pada kami, jadi wajar kalau kami membela Krystal. Dia sekarang tanggung jawab kita berenam, asal kau tahu saja,” jelas Suho.

Baekhyun sendiri diam saja diceramahi seperi itu oleh Suho. Suho benar, memang seharusnya dia tidak bertingkah seperti tadi. Baekhyun juga tidak menginginkannya. Tetapi dia refleks saja bersikap seperti itu.

.

.

.

.

.

.

.

“Hei, maaf aku merusak suasana mencekam ini,” suara Kyungsoo yang datar tiba-tiba hadir dalam keheningan yang mereka ciptakan.

“Ngomong-ngomong di mana Oh Sehun?”

 

O0O

 

Krystal menutup matanya sambil menyandarkan punggung di dinding pembatas atap sekolahnya. Gadis itu merasakan hembusan angin yang menggelitik kulitnya. Setidaknya dengan begini dia akan memperoleh sedikit ketenangan.

“Hei.”

Krystal membuka kedua matanya perlahan untuk melihat siapa yang barusan memanggilnya. Dari sekian banyak orang yang mungkin ada di sini, Krystal sebenarnya tidak menginginkan orang itu yang memanggilnya. Dia berharap bahwa paling tidak itu Suho atau Chanyeol. Mereka berdua yang saat ini Krystal lebih butuhkan. Karena pada keduanya-lah Krystal merasa nyaman.

“Kenapa kau ke mari, Oh Sehun?”

Sehun, pemuda itu tidak menjawab pertanyaan Krystal. Dia malah memposisikan diri duduk di sebelah Krystal. Tanpa berkata apapun, pemuda itu lantas memejamkan matanya. Krystal mengamati tingkahnya bingung. Sebenarnya apa yang dilakukan pemuda ini?

“Ahh, aku lupa ini kan tempatmu tidur,” akhirnya Krystal menemukan jawabannya sendiri.

“Kalau begitu aku pergi dulu. Aku tidak akan mengganggumu,” pamit Krystal seraya menggerakkan badannya untuk bangkit.

 

Grep.

 

“Aku tidak menyuruhmu pergi. Tetap di sini,” kata Sehun dengan tetap memejamkan matanya.

Krystal mendesah malas. Saat dirinya berniat bangkit kembali untuk pergi, sesuatu yang berat telah menimpa bahu kecilnya.

“O-Oh Se-Sehun,” gumam Krystal gugup. Dia sangat terkejut menyadari kenyataan bahwa pemuda berkulit putih itu telah menyandarkan kepala di bahunya itu.

“Aku butuh bantal,” terang pemuda itu singkat dan padat.

Krystal akhirnya hanya bisa menghela napas pasrah. Gadis itu memilih diam dan tidak membantah. Dirinya juga menahan gerakan kecilnya yang mungkin mampu mengusik pemuda yang tengah bersandar di bahunya ini.

Sehun diam-diam membuka sebelah matanya guna mengamati apa yang dilakukan Krystal. Tetapi, fokusnya jadi lenyap karena wajah Krystal yang begitu dekat, sangat mengganggu konsentrasinya. Bahkan sejak pertama bersandar tadi, dirinya sudah merasa kehilangan fokus. Aroma manis dan lembut gadis itu membuat perutnya merasa digelitiki jutaan kupu-kupu. Dan Sehun tidak suka sensasi itu.

“Hei, Sehun.”

Sehun segera menutup matanya rapat-rapat dan bertingkah senormal mungkin. “Hmm,” gumam pemuda itu tidak jelas.

“Aku, apakah aku benar-benar kesialan bagi kalian semua?”

Sehun mengernyit mendengarkan pertanyaan Krystal. Pemuda itu membuka matanya segera. Terliha

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D