.....22

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Krystal menepuk-nepuk telapak tangan dan seragamnya yang sedikit kotor karena debu. Syukurlah tugas piket kelasnya segera berakhir. Dengan ini Krystal bisa segera lekas pulang.

“Sudah tidak ada yang perlu dibersihkan lagi, kan Sull?”

Sulli yang sedang membereskan sapu dan peralatan pel hanya mengangguk untuk menjawabnya. Krystal pun tersenyum senang. Direntangkannya kedua tangan kurusnya untuk sekedar melemaskan badan. Cukup lelah membersihkan kelas hanya berdua saja bersama Sulli. Kenapa mereka hanya berdua yang melaksanakan piket? Karena rekan mereka yang lain adalah Joy dan Jonghyun. Ingat bukan kalau keduanya pernah bermasalah dengan Krystal. Jadi, wajar jika keduanya mengabaikan tugas piket dan menyerahkan semua tugasnya pada Sulli dan Krystal. Benar-benar tidak bertanggungjawab.

“Kau langsung pulang setelah ini?” tanya Sulli sambil menggondong tas ransel hitamnya.

“Ani. Aku harus ke rumah sakit dulu untuk menjenguk Kyungsoo.”

“Ahh, benar juga. Maaf aku tidak bisa ikut denganmu, Krys. Kau tahu kan kalau shift kerjaku ditambah beberapa hari ini?” sesal Sulli.

Krystal mengangguk, “Yah, tidak apa. Toh ada yang lainnya kok,” kata Krystal pengertian.

“Ya sudah, sampaikan salamku untuk Kyungsoo. Aku duluan, annyeong,” pamit Sulli. Krystal hanya melambaikan tangannya untuk menanggapi Sulli. Sejenak gadis itu menghembuskan napas kemudian mulai mengepak beberapa barangnya ke dalam tas. Setelah selesai, Krystal segera meninggalkan kelasnya.

“Lama sekali,” komentar Sehun begitu melihat Krystal berjalan mendekat. Krystal memandang datar pemuda itu lantas tersenyum ke arah bodyguardnya yang lain. Benar, sebaiknya dia mengabaikan pemuda yang tidak sopan itu. Uhh, Krystal benar-benar merasa Sehun itu seperti bunglon. Sikapnya selalu berubah sepanjang waktu. Kadang baik, dan kadang menyebalkan –seperti sekarang ini.

“Seharusnya kau membiarkanku membantumu tadi.”

“Ckkks, sudahlah Kai. Lagi pula aku tidak enak dengan yang lain jika kau terus membantu tugasku dan Sulli. Kesannya aku seperti tuan putri yang manja,” kata gadis itu kalem.

“Ya sudah, sebaiknya kita pergi sekarang. Kurasa Kyungsoo sudah menunggu kita,” usul Baekhyun.

“Baiklah, ayo Krys.” Chanyeol segera menggenggam tangan Krystal dan mengajaknya menuju mobilnya.

Grep.

“Ya, hyung. Mau kau bawa ke mana yeojachinguku? Dia akan bersamaku kali ini” Krystal membelalakkan kedua lensanya begitu sebelah tangannya di tarik Kai. Dan lagi apa Kai bilang tadi, yeojachingu?

“Ya, jangan bicara sembarangan. Sejak kapan Krystal jadi yeojachingumu?” protes Chanyeol sambil menarik tangan Krystal yang digenggamnya.

“Sejak seminggu yang lalu. Dia sendiri kan yang mengaku sebagai yeojachinguku di hadapan yeoja incaranku. Ingat nona Jung?” kata Kai sambil menyeringai licik. Krystal membulatkan mulutnya. O-oh Krys, kau baru saja terjabak oleh permainanmu sendiri.

“Ini salahmu, Byun Baek,” omel Suho. Baekhyun hanya meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Yah, dia kan juga tidak menyangka kalau Kai akan menggunakan permainan tempo lalu sebagai keuntungan untuknya.

“Dengar, ya Kim Kai. Itu hanya permainan. Jadi jangan kau anggap serius. Krystal kan hanya berakting,” bantah Chanyeol tetap bersikeras.

“Tidak bisa, dia yeojaku.”

“Bukan.”

Krystal merasa sedikit pusing karena terus ditarik ke sana- ke mari oleh dua pemuda ini. Tidak bisakah sebentar saja mereka membiarkan Krystal tenang?

Grep.

Krystal merasa tubuhnya kembali terhuyung. Tapi tidak ke samping kanan maupun ke kiri, tetapi ke belakang. Sebuah lengan yang cukup kekar melingkar sempurna di sekitar lehernya.

Deg.

Degup jantung Krystal sekali lagi terasa carut -marut. Detaknya meloncat-loncat tidak karuan. Dan darahnya terasa berdesir. Sekali lagi aroma maskulin yang ditangkap indera penciumannya ini mampu mempengaruhi pertahanan Krystal. Seperti malam itu, malam di mana pemuda berkulit putih itu melilitkan sebuah syal kelehernya.

“Dia bersamaku.”

“Ya, apa maksudmu, Oh Sehun?” protes Chanyeol segera.

“Kurasa ini lebih baik. Lebih adil. Setidaknya kita tidak perlu membuang waktu lagi untuk mengurusi pertengkaran tidak jelas kalian,” kata Sehun datar.

“Lagi pula, bukan aku yang mau. Aku tidak menyukainya. Dia tidak menyukaiku. Jadi, kami impas. Ini keputusan terbaik,” lanjut Sehun. sedikit dia mengutip kata-kata yang pernah diucapkan Krystal padanya.

‘Huh, plagiat,’ batin Krystal.

“Yah, Sehun benar juga,” komentar Suho sambil mengangguk setuju.

“Hyung/Suho,” protes Kai dan Chanyeol bersamaan.

“Sudahlah. Sebaiknya kalian berhenti protes. Ayo lekas pergi sekarang,” perintah Suho tanpa mempedulikan Chanyeol dan Kai yang terlihat kesal.

“Ayo pergi,” ajak Sehun sambil menarik Krystal –dengan posisi masih mendekap sekitar leher gadis itu –menuju ke mobilnya.

“Ya, Oh Sehun. Lepaskan aku. Kau mau membunuhku, hah.” Krystal terus meronta karena merasa sedikit sesak. Tetapi seberapa kerasnya dia mencoba, percuma saja. Sehun sama sekali tidak mempedulikan teriakannya.

“Huh, ini semua karena kau, Kai.”

“Kenapa aku? Kau kan yang keras kepala, hyung.”

“Kau yang salah.”

“Kau.”

“Kau.”

Dan setidaknya butuh waktu cukup lama untuk memisahkan Chanyeol dan Kai agar berhenti bertengkar.

 

O0O

 

“Kyungsoooo.”

Kyungsoo yang tadinya sibuk membaca buku mengalihkan perhatiannya ke sumber suara.

“Ah, aku rindu padamu, Kyung-ah.” Baekhyun pemuda yang satu itu langsung saja memeluk Kyungsoo dengan erat setelah sempat berseru tidak jelas seperti tadi.

“Lepaskan aku, hyung,” pinta Kyungsoo segera dengan nada datarnya. Bakhyun segera melepaskan dekapannya dan memandang Kyungsoo sambil tersenyum cerah. Sungguh, biarpun satu sekolah selalu memuji senyum Baekhyun yang manis, bagi Kyungsoo senyum pemuda itu tampak konyol. Membuat Baekhyun seperti orang bodoh.

“Annyeong, Kyungsoo. Bagaimana kondisimu?” sapa Krystal sambil tersenyum manis.

“Lebih baik,” jawab Kyungsoo singkat seperti biasa.

“Setidaknya sebelum kalian datang,” lanjut pemuda itu. Krystal merengut seketika.

“Aku hanya bercanda,” kata pemuda itu sambil menahan senyumannya. Dan itu cukup membuat Krystal sedikit dongkol. Apa katanya? Bercanda? Tidak lucu, sungguh sangat tidak lucu.

“Haiiish, seharusnya memang kita tidak menjenguknya ke sini,” sesal Baekhyun begitu melihat tingkah Kyungsoo yang masih seperti sebelumnya. Sedikit menyebalkan.

“Sudahlah,” kata Krystal menengahi.

Gadis itu kemudian terlihat mengaduk-aduk isi tasnya untuk mencari sesuatu. Senyumnya terkembang begitu menemukan benda yang dicarinya. Sebuah kotak bekal berwarna biru langit.

“Aku membawakan makanan untukmu. Kau pasti bosan dengan makanan rumah sakit kan?” Krystal memberikan kotak bekal yang dibawanya tadi pada Kyungsoo.

Tanpa basa-basi, Kyungsoo segera membuka kotak itu. Sebenarnya isi kotak bekal yang diberikan Krystal kurang sesuai dengan apa yang dibayangkan Kyungsoo. Bekal itu hanya berisi kimbab. Yah, hanya kimbab. Dan kelihatannya Krystal yang menyiapkan bekal itu sendiri.

“Eum, maaf kalau terlihat sedikit berantakan. Aku baru mencoba membuatnya,” kata Krystal sambil mengulum senyum malu-malunya. Dia memang belum pernah memasak. Pengalaman pertamanya memasak adalah saat berada di Rainbow House. Setelahnya Krystal sama sekali tidak pernah menyentuh dapur.

Kyungsoo mendesah perlahan kemudian mulai mengambil potongan kimbab buatan Krystal. “Bagaimana rasanya?” tanya Krystal penasaran begitu Kyungsoo mencicipi sedikit masakannya.

“Yah, lumayan. Setidaknya masih layak dimakan,” komentar pemuda itu. Dia segera menghabiskan potongan pertama dan melanjutkan memakan potongan kedua.

“Kau harus lebih berusaha keras lain kali,” Kyungsoo mencoba memberi saran. Tetapi mulutnya, masih sibuk mengunyah.

Suho sedikit menatap heran Kyungsoo. Dari komentar yang diberikan pemuda itu, kelihatannya kimbab buatan Krystal rasanya tidak begitu enak, meski masih layak dimakan. Tapi, kenapa Kyungsoo terlihat lahap sekali menikmatinya?

Kyungsoo sedikit tersentak karena tiba-tiba Suho menyerobot untuk mengambil kimbabnya. Dahi Suho lantas mengerut sempurna. Dia kemudian menata

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D