Who do you love?

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Kai memegang kemudi mobilnya dengan tegang. Dia tidak dapat fokus menyetir saat ini. Ia akui itu. Buku-buku jarinya mendingin sejak Kyungsoo memberitahu bahwa Krystal kini tengah bersama Myungsoo –sepupunya. Dan Kai tidak mungkin membiarkan ini terjadi. Tidak, Krystal tidak boleh berinteraksi lebih dengan yang namanya Kim Myungsoo.

 

“Kai?”

 

Setengah sadar Kai menoleh dan kembali memperhatikan jalan yang dilaluinya. Mengabaikan panggilan Kyungsoo hingga membuat pemuda bermata bulat itu menghela napas tak sabar. “Tenangkan dirimu. Konsentrasi pada jalan, dan jangan ngebut. Ingat jangan panik,” Kyungsoo sudah berulang kali mengatakannya hingga Kai yang mendengar merasa frustasi sendiri.

“Mana bisa aku tenang, Kyungsoo. Ini Krystal sedang bersama Myungsoo. Bagaimana kalau…?”

Kai tidak berniat melanjutkan pikiran-pikiran buruknya. Oh, ya ampun entah kenapa segala yang buruk soal apa yang akan dilakukan Myungsoo terus memenuhi otaknya. Andai bisa, Kai ingin sekali memiliki kekuatan teleportasi sehingga bisa segera tiba di hadapan Krystal dan membawa gadis itu jauh-jauh dari Kim Myungsoo.

“Tidak akan terjadi apapun yang buruk padanya. Percayalah pada Krystal. Dia pasti bisa bertahan hingga kita tiba di sana.”

 

Kai menarik-hembuskan napasnya. Mengurangi segala ketegangan yang dia rasakan. Logikanya membenarkan ucapan Kyungsoo. Tidak akan terjadi apapun pada Krystal. Tidak akan pernah.

 

“Dan lagi, seharusnya kita sedikit percaya pada Myungsoo.”

 

Kai kembali menoleh ke arah Kyungsoo. Pemuda itu mengerutkan keningnya. Apa tidak salah dengar? Percaya pada Kim Myungsoo? Yang benar saja?

 

“Kita bukan lagi anak usia 6 tahun yang hobinya menjahili teman seusia kita. Dan lagi, Myungsoo adalah pemuda terhormat. Dia adalah sepupumu. Dia pasti tidak akan bertindak aneh-aneh seperti Kang Minhyuk atau Kim Jonghyun,” lanjut Kyungsoo. Niatnya sih ingin menenangkan Kai. Tapi, tak tahu saja itu justru membuat Kai makin panik.

 

Oh, tidak. Jangan sampai Kim Myungsoo berpikiran untuk merenggut kehormatan Krystal.

.

.

.

.

 

Kai membulatkan kedua bola matanya saat melihat dua orang yang tengah berdiri di depan café tempat Sulli bekerja. Sekali lihat Kai tentu langsung mengenalinya. Itu Krystal dan Myungsoo. Setengah kacau Kai menepikan mobilnya. Persetan dengan posisi parkirnya yang tidak benar. Yang saat ini ada di otaknya hanya bagaimana cara menjauhkan Krystal dari Myungsoo.

 

“Kim Myungsoo! Lepaskan dia!”

 

Myungsoo yang sedang memegangi pergelangan tangan Krystal mengernyit tidak mengerti. Begitupun Krystal, gadis itu tampak sedikit terkejut melihat ada 7 orang pemuda tengah berlarian ke arahnya dengan raut khawatir.

 

Bugh.

 

“Kai!” Krystal menjerit tertahan. Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan saat Myungsoo sudah jatuh tersungkur akibat pukulan yang dilayangkan Kai.

 

“Bukankah sudah kubilang menjauh darinya, Kim Myungsoo!” Kai berteriak seperti orang kesetanan. Dan itu cukup membuat Krystal sedikit syok.

 

“Aku benar-benar ingin membunuhmu!” lanjut Kai sambil menarik kerah baju Myungsoo dan memaksanya berdiri.

 

“Kai!” Krystal meraih lengan Kai.

 

“Lepaskan dia!” perintah Krystal tegas.

 

Tetapi, Kai tidak bergeming. Pemuda itu masih setia mencengkeram kerah baju Myungsoo sambil menatap sepupunya tajam.

 

“Kai, kumohon. Lepaskan dia,” kini Krystal memohon dengan lembut. Mendengar suara Krystal yang melembut membuat pertahanan Kai goyah. Seperti terhipnotis, pemuda itu melepaskan Myungsoo.

 

“Apa-apaan sih ini?” Myungsoo dengan kesal mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Pemuda itu lantas menatap Kai sejenak lantas beralih menatap yang lain.

 

“Oh, aku tidak tahu ikatan batin kalian dengan gadis ini kuat sekali. Padahal tadi dia sudah tidak jadi menelepon. Tapi, tetap saja kalian datang,” ketus Myungsoo. Dia masih kesal karena dipukul Kai tiba-tiba.

 

“Apa maumu, Myungsoo? Apa yang kau lakukan pada Krystal?”

 

Myungsoo tersenyum sinis mendengar pertanyaan Suho. Huh, selain Sehun dan Kai, sosok yang paling tidak disukainya adalah Kim Suho. “Tanyakan saja pada nona kalian. Kurasa kalian akan lebih percaya.”

 

Krystal menatap Myungsoo bersalah. Entah kenapa dia merasa kasihan pada pemuda itu. Terlihat sekali jika para bodyguardnya tidak ada yang mempercayai Myungsoo.

 

“Sudahlah, aku sedang malas ribut. Sebaiknya aku pergi,” putus Myungsoo seraya menghembuskan napas pelan.

 

“Nona Jung sampai jumpa lagi.”

 

Tanpa sadar kaki Krystal melangkah maju. Baru setengah langkah lantas tertahan. Dia ingin memintamaaf pada pemuda itu, tapi tubuhnya seakan menolak untuk itu. Dia akui ketakutannya yang memudar masih tetap ada meski tinggal sedikit.

 

“Siapa bilang dia dapat bertemu lagi?”

 

Krystal mendesah pelan lantas menatap para bodyguardnya, terutama Kai. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan tingkah mereka kali ini. Mereka sama keterlaluannya seperti saat meghajar teman-teman Myungsoo ataupun mengeroyok Minho. Kalau teman-teman Myungsoo dan Minho sih orang asing. Kan Myungsoo bukan orang asing bagi mereka. Kenapa tetap diperlakukan tidak hormat seperti tadi?

 

“Kau baik-baik saja, Krys?” Baekhyun pertama kali mengecek keadaan gadis itu.

 

“Apa yang dia lakukan padamu?” tanya Chanyeol khawatir.

 

“Apa ada yang terluka?” Sehun ikut cemas melihat Krystal yang masih betah diam dan tidak menjawab pertanyaan yang mereka ajukan.

.

.

“Ada yang terluka,” kata Krystal pelan.

 

“Benarkah?”

 

Bukan hanya Baekhyun, tetapi semuanya menatap Krystal khawatir. Termasuk Luhan yang turut hadir bersama mereka.

 

“Yang terluka itu Kim Myungsoo.”

 

Mereka semua terdiam. Bibir mereka terkatup rapat. Hanya berani memandangi Krystal sambil menantikan apa yang akan gadis itu katakan.

 

“Kalian kenapa memperlakukannya begitu kasar. Terutama kau Kai. Kenapa langsung memukulnya?” Krystal mengatakannya dengan suara yang nyaris tercekat. Dia hanya sedang meredam emosi agar tidak meledak.

Krystal menatap satu per satu wajah bodyguardnya. Mereka masih enggan menjawab. lebih memilih diam sambil menunduk.

 

“Krystal,” Luhan berusaha menengahi. “Maafkanlah mereka. Mereka semua hanya mengkhawatirkanmu,” tambah pemuda berlensa rusa itu lagi.

 

Krystal menghela napasnya sebentar. “Aku tahu kalau kalian mengkhawatirkanku. Tapi, kuharap tidak berlebihan. Aku benar-benar merasa tak enak pada Myungsoo.”

 

“Kenapa merasa tak enak? Bukankah dia juga kurang ajar padamu?” Kai tampak tidak mau kalah. Jelas-jelas tadi dia melihat Myungsoo memegangi pergelangan tangan Krystal.

 

Krystal memutar bola matanya malas, “Yah, dia memang sedikit tidak sopan.” Kai tersenyum penuh kemenangan setelahnya. Tapi, tak lama karena Krystal melayangkan tatapan mematikan ke arahnya. “Tapi, dia tidak bermaksud menyakitiku. Hanya memberi salam.”

 

“Krystal,” Suho mencoba turut menyuarakan pendapatnya. “Kau sama sekali tidak mengenal Myungsoo. Dia itu kerjanya cari masalah dengan kami. Dia selalu ….”

 

“Mungkin karena kalian membedakannya,” sela Krystal segera. “Aku sudah mengamatinya. Perlakuan kalian terhadap Myungsoo dan Luhan berbeda. Wajar bukan kalau dia bersikap seenaknya begitu?”

 

“Kenapa kau membawa nama Luhan, Krystal?” seru Sehun tidak terima. Baiklah, Krystal boleh marah. Tapi, tidak melibatkan nama Luhan dalam perdebatan mereka.

 

“Aku hanya membandingkan dengan fakta yang kulihat,” tukas Krystal tak gentar.

 

“Luhan dan Myungsoo berbeda. Kau tidak pernah mengenal Myungsoo sebelumnya. Jadi, jangan pernah membandingkan mereka,” kali ini Kyungsoo mencoba bersuara. Dan cukup sukses membuat Krystal terdiam.

Krystal menghela napasnya berat. Yah, dia tidak mengenal Kim Myungsoo maupun Xi Luhan dengan baik. Dia tidak tahu seperti apa kelakuan Myungsoo di masa lalu. Gadis itu sadar pasti ada alasan di balik rasa ketidaksukaan para bodyguardnya dengan Myungsoo. Yang entah apa itu. Tapi, Krystal tak mau memungkiri kalau dirinya sedikit peduli pada sosok Myungsoo. Apalagi setelah percakapan singkat mereka sebelum para bodyguard Krystal datang.

“Sudahlah. Sebaiknya kita jangan ribut di sini,” ujar Chanyeol. “Sebaiknya kita pulang. Kurasa kau butuh istirahat. Mau, yah?” tawar pemuda jangkung itu sambil membelai kepala Krystal lembut.

Krystal hanya mengangguk patuh. Gadis itu menoleh sebentar ke arah café tempat Sulli bekerja. Di sana ada Sulli yang memandangi mereka dari dalam dengan raut begitu khawatir. “Berpamitanlah dulu pada Sulli. Dia tadi yang paling khawatir dibanding kami semua,” saran Chanyeol.

Krystal mendesah pelan sebelum akhirnya melangkahkan kakinya untuk kembali memasuki café. Berpamitan pada sahabatnya, Choi Sulli. Chanyeol dan yang lainnya hanya mampu menatap Krystal dari jauh. Keenamnya sama-sama menghembuskan napas lega setelah dibuat tegang gara-gara kehadiran Kim Myungsoo. Sepertinya sejak hari ini mereka harus mulai siap mental. Karena mungkin saja Myungsoo akan kembali hadir tanpa mereka duga.

 

O0O

 

Krystal menghentikan aktivitasnya menulis. Gadis itu mendengus kesal karena tak mampu fokus untuk menyelesaikan tugasnya. Dan semua ini karena kejadian di café tempat Sulli bekerja tadi. Bermula dari pertemuannya dengan Myungsoo, kasus penyerangan Myungsoo oleh Kai, dan berujung pada pertengkaran dengan para bodyguardnya. Huh, padahal kasus mengenai alasan di balik kebencian Sehun pada ibunya saja sudah membuat kepalanya nyaris pecah. Dan sekarang permasalahan bertambah lagi.

 

Kapan hidupnya akan jauh dari yang namanya masalah?

 

Krystal memilih menutup bukunya. Dia akan menyelesaikannya nanti saja. Percuma dia memaksakan diri jika masih belum bisa fokus. Gadis itu menopang dagunya seraya menerawang jauh ke depan. Pikirannya melayang pada kejadian tadi, saat bersama Myungsoo.

.

.

.

.

.

 

“Ayo telepon saja,” tantang Myungsoo sekali lagi.

 

Krystal mendengus pelan lantas kembali menyimpan ponselnya. Myungsoo tersenyum menyaksikan apa yang dilakukan Krystal. Gadis itu memutuskan untuk tidak menuruinya. Itu berarti Krystal siap menghadapinya seorang diri. Uh, sungguh gadis yang berani.

 

“Kau pikir aku akan melakukannya, huh?”

 

Myungsoo mengangkat alisnya tertarik. Yah, dia pikir Krystal akan benar-benar menelepon seseorang. Meski tidak mungkin menelepon polisi, pasti gadis itu benar-benar akan menelepon salah satu dari bodyguardnya. Dan itulah yang Myungsoo nantikan. Melihat raut cemas yang ditunjukkan oleh 2 sepupu dan 4 temannya yang lain menjadi hiburan yang paling dinantikannya.

 

“Maaf saja, tuan Kim,” Krystal berujar lagi. “Aku tidak berniat menurutimu. Karena aku yakin tujuan utamamu bukanlah diriku. Tapi para bodyguardku, benar bukan?”

 

Myungsoo tercengang. Bibir pemuda itu terkatup rapat. Terlebih melihat Krystal menyunggingkan senyum kemenangan yang sedikit menyebalkan baginya. Sial, kenapa bisa gadis itu menebak dengan tepat. Yah, dia memang sengaja menjadikan gadis itu alat bersenang-senang. Target utamanya? Tentu saja Kai dan kawan-kawan.

Krystal menyilangkan tangan di depan dada lantas berjalan mendekati Myungsoo. Gadis itu memperlebar senyumnya saat melihat Myungsoo yang tegah menahan kekesalannya. “Lain kali, lihat dulu lawanmu, Kim Myungsoo. Jangan sampai kau dipermalukan seperti ini lagi.”

 

Krystal berniat melangkah pergi sebelum Myungsoo kembali menghalangi jalannya. Gadis itu mendesah kesal. Mau apa lagi pemuda ini?

 

“Kau…,” gumam Myungsoo pelan. “Siapa kau sebenarnya? Kenapa aku penasaran sekali padamu nona Jung?”

 

Krystal mengerjap pelan. Dia menatap Myungsoo tidak mengerti. Myungsoo kan sudah tahu siapa dirinya. Krystal Jung, siapa lagi? Apa yang membuat Myungsoo penasaran padanya?

 

Tanpa disadarinya, Krystal sudah beradu pandang dengan Myungsoo. Lensa kelam pemuda itu menatap lusrus ke arahnya. Menelisik manik kecokelatan kepunyaannya. Seolah Myungsoo ingin sekali mengungkap jati diri Krystal melalu kedua netra indah gadis itu. Namun selain itu, Krystal merasakan sesuatu yang lain. Lensa kelam Myungsoo yang tajam dan bening tampak tak asing baginya. Dia merasa pernah melihatnya di suatu waktu. Tapi, kapan?
 

“Apa kita pernah bertemu?” pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir Krystal. Membuat Myungsoo mengerutkan keningnya ikut berpikir.

 

“Kenapa kau bisa berpikir begitu?”

 

Krystal menggeleng pelan. Dirinya masih belum memutuskan kedua maniknya yang masih bertautan dengan milik pemuda itu.

 

“Entahlah. Aku hanya merasa pernah melihatnya.”

 

Myungsoo masih tetap menatap Krystal penasaran. Gadis itu pernah melihat apa?

 

“Tatapan kesepian. Entah kenapa membuatku bersimpati.”

 

Hening. Keduanya terdiam cukup lama. Baik Krystal maupun Myungsoo sama-sama tidak berniat membuka suara. Entah kenapa Krystal merasa menemukan alasan di balik lunturnya rasa takut pada Myungsoo. Simpati. Dia merasa simpati pada pemuda itu. Entah apa alasannya.

.

.

.

.

.

.

 

Drrrt….Drrrt….

 

Getar ponselnya membuat lamunan Krystal buyar. Gadis itu mengerjap beberapa kali sebelum mengecek siapa yang sudah meneleponnya malam-malam begini. Gadis itu menghela napas sebentar sebelum akhirnya mengangkat teleponnya.

 

“Yah, Kai? Ada apa?”

 

“Kau belum tidur?”

 

Krystal melirik sedikit buku tugasnya sebelum menjawab, “Yah, aku sedang mengerjakan beberapa tugas. Ada apa?”

 

Terdengar desahan di ujung telepon. Krystal mengira kalau Kai tengah frustasi sekarang ini. “Kenapa Kai?”

 

“Aku minta maaf,” ujar pemuda itu. “Kau tahu Krystal, aku benar-benar menyesal sudah bersikap begitu di depanmu.”

 

Krystal tersenyum mendengarkan penyesalan yang Kai utarakan. “Tidak apa. Lain kali jangan diulangi. Kau tahu, tadi itu sedikit berlebihan.”

 

“Baiklah. Aku janji tidak akan mengulanginya, princess.”

 

Krystal tersenyum kembali. “Bagus. Selamat malam, Kai.”

 

“Yak, Krystal Jung aku belum ….”

 

Krystal terkekeh kecil sebelum mengakhiri panggilan teleponnya. Dia menghela napas sebentar sebelum berakhir dengan berbaring di kasur. Dia merasa hari ini begitu panjang dan melelahkan. Dan dia butuh istirahat. Untuk tugas. Ah, dia bisa menyelesaikannya pagi nanti.

 

O0O

 

Donghae terus menatap putri semata wayangnya lekat-lekat. Begitupun Jessica. Keduanya menatap Krystal yang tengah sarapan sembari menyelesaikan tugasnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Semua karena kejadian saat peringatan kematian Yoona. Pengakuan cinta dari semua putra teman-temannya yang juga merupakan bodyguard putri mereka.

Cukup mengejutkan ketika mendengarkan secara langsung mereka mengakui sama lain. Terutama yang terjadi setelahnya. Mereka berenam berdebat memperebutkan putri pasangan Donghae dan Jessica. Hal yag tidak aneh sebenarnya untuk pasangan suami istri itu, mengingat keenamnya sudah sering beredebat untuk hal sepele seperti siapa yang mengantar Krystal atau sejeni

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D