Friend? (1)

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Kang Seulgi, ayo kita berteman.”

 

Yah, Krystal berhasil mengucapkannya. Setelah berpikir semalaman, setelah batinnya terus memperdebatkan hal ini, dia berhasil melakukannya. Mengibarkan bendera perdamaian dan mencoba berteman dengan Kang Seulgi.

.

.

.

.

Krystal mengigit bibirnya gugup. Sekitar 5 menit sejak dia mengajak Seulgi berteman, dan gadis itu masih saja diam di tempat –seakan tak percaya dengan apa yang dialaminya. Jujur saja, itu membuat Krystal merasa kurang nyaman. Terlebih dengan situasi yang sedikit agak ramai. Hmm, bukan sedikit sebenarnya, karena Krystal jelas sekali mendengar ribut-ribut di sekitarnya. Sudah jelas siapa yang jadi bahan pembicaraan, dirinya dan juga Seulgi.

“Se-Seulgi..”

“Bodoh,” potong Seulgi segera sebelum Krystal kembali bersuara.

“Berteman? Yang benar saja? Jangan pikir aku menerimamu begitu saja, Krystal Jung,” cibir Seulgi dengan nada sombongnya. Dan itu cukup membuat Krystal menyesali dirinya yang sudah sangat berani meminta Seulgi menjadi temannya. Keputusan yang bodoh, Krystal Jung –dan kau baru saja melakukannya.

“Lain kali pikirkan lagi dengan siapa kau mengajak berurusan, Krystal Jung,” lanjut Seulgi melewati Krystal begitu saja. Sejenak langkah gadis itu berhenti. Mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Sayang, Krystal tidak menyadari itu. Yah, Krystal masih sibuk merutuki kebodohannya.

“Ku bilang juga apa, bukan keputusan yang baik mendekati Seulgi saat ini.”

Krystal menoleh dan mendapati Kai yang baru saja menceramahinya. “Kau kan yang bilang sendiri ‘boleh dicoba’ kemarin,” protes Krystal kesal.

“Aku bilang boleh, tetapi tidak menyarankan, oke. Aku menyuruhmu memikirkan semuanya lebih dulu, Krys,” terang Kai membela diri.

Krystal memutar bola matanya malas. Pemuda satu ini cukup keras kepala dalam mempertahankan argumennya. “Terserah apa katamu.”

“Hei, kau marah?” tanya Kai sambil menyikut lengan Krystal. Krystal diam saja, tidak berniat menjawab. Dari tampang kan jelas sekali kalau dia sedang memendam kekesalannya pada Kai. Tapi, hati dan bibir gadis itu berkata lain.

“Tidak.”

“Bohong.”

“Tidak, Kim Kai. Aku tidak marah padamu,” seru Krystal kesal.

“Nah, itu marah,” tunjuk Kai dengan senyum kemenangan. Membuat Krystal menghembuskan napasnya kasar. Sial.

 

“Aww…aww… Kai hentikan. Geli,” jerit Krystal tertahan. Tetapi, bukannya berhenti, jemari Kai malah semakin liar menggelitiki pinggang rampingnya.

“Tidak sebelum kau memafkanku dan mau kembali tersenyum.”

Demi Tuhan, Krystal tidak kuat lagi jika terus digelitiki seperti ini. “Ampun, Kai. Baiklah, aku memaafkanmu. Sungguh. Yahhh….. Yahhh… Kai geli,” kata Krystal akhirnya.

Kai tersenyum puas. Sayang, karena terlalu keasyikan, pemuda itu tak berniat menghentikan aksinya. Dan jeritan Krystal pun semakin melengking.

“Kim Kai, hentikan. Ah….ah… geli..”

“Aww.”

 

Grep.

 

Awalnya Krystal mau menginjak kaki Kai. Tetapi yang terjadi, dirinya sekarang berada dalam dekapan pemuda itu.

“Kai, lepaskan,” perintah gadis itu pelan.

“…”

“Kai.”

Bagus, Kai sekarang malah terbengong-bengong seperti orang bodoh sambil menatap lekat wajah Krystal. Dan tatapan matanya cukup membuat Krystal sedikit… merasa aneh?

“Kim Kai!!”

“Oh.” Seketika saja Kai melepaskan rangkulannya pada pinggang Krystal. Pemuda itu lantas tersenyum kikuk, terlihat canggung sekali. Seperti salah tingkah?

“Ckks, kau ini suka sekali cari kesempatan,” gumam gadis itu. Kemudian segera pergi dari sana sebelum Kai sempat berperilaku aneh-aneh lagi padanya.

 

Kai sendiri termenung selepas ditinggal Krystal.

 

Deg..Deg..Deg…

 

Kai meraba dada kirinya, menikmati sensasi detak jantungnya yang masih saja tidak beraturan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan jantungnya?

 

O0O

 

Kai memandang ke depan dengan tatapan kosong. Sedari tadi pikirannya tidak bisa fokus mengikuti pelajaran. Berkali-kali memorinya meloncat pada kejadian pagi tadi. Kai bahkan masih ingat dengan baik bagaimana sensasi detak jantungnya tadi. Meloncat tidak karuan, tetapi Kai merasa nyaman merasakannya. Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?

 

Krystal Jung.

 

Satu nama terlintas di otaknya. Dan sebagai respon terhadap nama tadi, lehernya menggerakkan kepalanya untuk sekedar menengok. Menengok ke arah Krystal Jung yang saat ini tengah mengikuti pelajaran dengan serius. Tidak seperti dirinya.

“Jika tidak ingin ditegur songsaenim, sebaikkan kau segera memusatkan perhatianmu ke depan lagi, Kai,”  Oh Sehun baru saja menyuarakan pendapatnya. Membuat Kai sedikit salah tingkah karena kedapatan tengah mengamati Krystal diam-diam. Ayolah, kenapa juga Kai harus salah tingkah? Ada yang tidak beres dengan otaknya.

“Urusi urusanmu sendiri, tuan Oh,” sindir Kai sambil berbisik.

“Maaf, tapi urusan Krystal urusanku juga,” sahut Sehun. Entah dia sadar atau tidak, tapi dia sudah terlanjur mengucapkannya.

Kai mencibir, “Urusanmu apanya? Kau kan bukan bodyguardnya lagi.”

“Kai, jangan mulai,” Sehun memperingatkannya.

“Iya, maaf,” sesal Kai kemudian.

Keduanya memang sepakat untuk tidak membahas perihal itu lagi. Lebih tepatnya kesepakatan Sehun dan kelima temannya. Dan soal Krystal, Sehun harus berbesar hati menjaga jarak dengan gadis itu, dia harus rela menjadi bayangannya saja. Seperti kesepakatan.

“Hei, Sehun.” Kai akhirnya memberanikan diri untuk memanggil Sehun setelah sekian lama berkutat dengan dirinya sendiri.

“Hmm?” gumam Sehun yang sekarang sudah membenamkan dirinya di meja.

“Aku mau tanya sesuatu.” Kai menarik napasnya sebelum kembali melanjutkan. “Kau.. apa kau pernah merasakan jantungmu meloncat-loncat aneh ketika di dekat seseorang?”

Pertanyaan Kai sukses membuat Sehun membenarkan posisi duduknya. Saat ini pemuda itu sudah menatap Kai begitu penasaran. “Eum, ini bukan seperti sakit jantung, bukan. Tapi lebih seperti sensasi yang aneh, menggelitik, tapi menyenangkan,” terang Kai –agar Sehun lebih mengerti.

Kening Sehun mengerut. Pertanyaan Kai mengingatkannya pada sesuatu. Dan secara otomatis lensanya mengarah pada bangku Krystal. Sehun jadi ingat dengan perasaan yang akhir-akhir ini menyiksanya.

Kai menanti jawaban Sehun dengan tidak sabar. Sedang Sehun sendiri masih terus memikirkan jawaban itu.

“Sehun?”

“…..”

“Sehun-a?”

“Mungkin,” jawab Sehun akhirnya. “Iya, sepertinya aku juga mengalaminya. Beberapa waktu terakhir ini,” lanjutnya kemudian.

Kai membulatkan mulutnya. Oh, dia sama sekali tidak menyangka Sehun akan menjawab seperti itu.

“Kau serius?”

Sehun mengangguk yakin. “Kau tahu kenapa bisa begitu?”

Kai menghembuskan napasnya pelan, “Itu juga yang pertanyaan yang menggangguku. Kupikir kau tahu jawabannya.”

“Kupikir kau sudah paham. Bukankah kau lebih berpengalaman?”

Kai memangku dagunya sambil memainkan pensil, “Aku memang sudah sering berkencan atau tertarik dengan banyak gadis. Tapi, merasakan yang seperti ini, baru pertama kali,” aku Kai.

“Uhh, playboy sepertimu bisa mengatakan seperti itu. Dunia mau kiamat,” cibir Sehun.

“Hei, sudah sering kuingatkan aku playboy terhormat. Aku mengencani banyak gadis untuk menyelamatkan sahabatku,” Kai berusaha membela diri.

“Terserah apa katamu,” Sehun hanya mengedikkan bahunya acuh.

Kai mendengus setelah Sehun mengungkapkan ketidakpeduliannya. Terkadang pemuda itu bahkan lebih menyebalkan dari sikap cerewetnya Byun Baekhyun.

“Ah, ya. Kudengar tadi Krystal meminta Seulgi menjadi temannya, benar begitu?”

“Tidak tahu,” kata Kai acuh. Membalas perlakuan Sehun padanya tadi.

“Kim Kai.”

“Tanyakan saja sendiri padanya,” usul Kai.

“Aku tidak bisa melakukannya. Kau tahu sendiri perjanjiannya, aku tidak boleh ikut campur secara langsung,” kata Sehun mengingatkan.

“Nah, itu kau tahu,” sahut Kai. “Makanya kau diam dan lihat saja. Yang jelas semua aman terkendali selama ada kami.”

Sehun menghembuskan napasnya pelan. Dia sebenarnya ragu dengan apa yang Kai ucapkan. Memang sih, Krystal sangat aman karena ada lima bodyguard yang siap melindunginya. Tapi itu saja tidak cukup. Perasaan Sehun berkata lain. Perasaannya tidak enak, apalagi mengetahui bahwa gadis itu kembali berurusan dengan Kang Seulgi. Yah, Sehun hanya bisa berharap tak ada hal buruk yang akan terjadi.

 

O0O

 

“Krystal.”

Chanyeol dan Baekhyun secara bersamaan memanggil nama Krystal. Dengan tempo yang sama juga, mereka mengapit lengan Krys

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D