Comeback

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Oh, hai sepupu.”

.

.

.

.

 

“Kim Myungsoo?” Chanyeol bersuara pertama kali. “Sejak kapan kau kembali?” tanya pemuda jangkung itu sambil mengerutkan keningnya.

.

.

Tentu saja Chanyeol kebingungan.

.

.

.

Dia di sana, Kim Myungsoo.

.

.

.

Sepupu Kim Suho dan Kim Kai.

.

.

.

 

Myungsoo terkekeh pelan mendengarkan pertanyaan Chanyeol. Ditatapnya kedua sepupu manisnya –Suho dan Kai yang masih syok dengan pertemuan mereka. Sejujurnya Myungsoo juga mengalami keterkejutan yang sama, tetapi pemuda itu mampu mengendalikan dirinya dengan baik. Terlebih melihat kedua sepupunya itu membeku saat melihatnya. Itu merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi Myungsoo.

 

“Kelihatannya, kedua sepupuku itu tidak menceritakan soal kedatanganku, yah?” Myungsoo balik bertanya dengan santainya. Bahkan nadanya terdengar seperti sindiran.

 

Chanyeol mengalihkan pandangannya pada duo Kim bersaudara untuk mendapat penjelasan. Tapi, kelihatannya keduanya enggan berbagi dengan Chanyeol.

 

“Myungsoo-ya, kau kenal mereka?”

 

Myungsoo mengangguk tanpa menghapus seringaiannya sama sekali. “Yah, begitulah. Mereka itu kenalanku. Dua di antaranya bahkan adalah sepupuku.”

 

“Oh, benarkah?” tanya seseorang yang tadi pertama kali menyapa Krystal. “Wah, seharusnya kau pindah lebih cepat. Jadi, kami tidak perlu mengalami kesalahpahaman seperti ini.”

 

Myungsoo mengernyitkan keningnya dan menatap temannya penuh tanya. “Kesalahpahaman seperti apa, Woohyun?”

 

Woohyun –nama pemuda yang kini berada di dekat Krystal malah menunjuk gadis di sebelahnya. Membuat Myungsoo semakin tidak mengerti. Ditatapnya gadis itu dengan kedua lensa kelamnya. Memang apa hubungannya dengan gadis itu?

 

“Kami berkelahi karena mereka mengira kalau kami mengganggu gadis ini,” jawab Woohyun  dengan tenangnya. Pemuda itu bahkan tidak menyadari bahwa ulahnya itu cukup membuat dua orang khawatir –Suho dan Kai tentunya.

 

“Dia siapa?”

 

“Woaah, kau tidak mengenalnya, Myung?”

 

Myungsoo menggeleng pelan. Yah, dia tidak mengenalnya.

 

“Aku juga tidak sih.”

.

.

.

.

.

Pletak.

.

.

.

.

 

“Yak, hyung. Apa yang kau lakukan?” protes Woohyun sambil memegangi kepalanya yang baru dipukul oleh seseorang yang disebutnya hyung.

 

“Makanya jangan bersikap sok, Nam Woohyun.”

 

Woohyun mendecih kesal. Namun, tak lama karena pemuda itu langsung kembali menatap Krystal sambil tersenyum. “Jadi, siapa namamu, nona?”

 

Krystal mengerjap dan memandangi uluran tangan Woohyun. Sedikit ragu akhirnya gadis itu menyambut uluran tangan pemuda di hadapannya itu. “Krystal Jung.”

 

Myungsoo melebarkan kedua bola matanya tanpa sadar. Jung?

 

“Seperti yang kau tahu namaku….”

 

“Oh, aku Lee Hoya, nona Jung. Salam kenal,” tanpa permisi Hoya menyerobot Woohyun untuk berkenalan dengan Krystal. Membuat Woohyun mendengus kesal. Merasa tersingkir.

 

“Ahh, dan yang tadi memukul Woohyun, dia adalah Kim Sungkyu.” Krystal memperhatikan pemuda bernama Kim Sungkyu. Ahh, bukankah dia yang dengan kurang ajarnya merangkul bahu Krystal beberapa waktu yang lalu?

 

“Itu Lee Sungyeol, Jang Dongwoo, Lee Sungjong. Dan yang itu mungkin kau baru lihat. Namanya Kim Myungsoo,” Hoya dengan baik hati memperkenalkan diri mereka satu persatu. Hal yang tidak penting sih, tapi bagi Hoya mereka seharusnya memang saling mengenal.

 

Krystal mengerjap sekali lagi lantas kembali mengamati wajah teman-teman Hoya dengan lebih seksama. Mengingat sedikit nama mereka meski sulit. Hingga kedua netranya bertumbukan dengan kedua lensa kelam milik Myungsoo.

 

Deg.

 

Deg.

 

Deg.

 

Krystal kembali merasakan hal yang aneh dengan kinerja jantungnya. Dirinya semakin merasa aneh saat Myungsoo mulai mendekat dan menjulurkan tangannya. “Kim Myungsoo.”

 

Tapi, bukannya menyambut dengan baik, Krystal justru mundur perlahan. Entah kenapa, tapi ada sesuatu di dalam dirinya yang memerintahkan Krystal untuk menjauh dari pemuda tampan bermarga Kim itu.

 

.

.

.

Eh?

 

Krystal tersentak saat tiba Kai sudah berdiri di depan Myungsoo. “Menjauh darinya Myung. Dia tidak pernah berniat mengenalmu.”

 

Myungsoo menatap Kai dengan pandangan anehnya. Kenapa sepupunya yang satu ini begitu protektif dengan gadis yang bernama Krystal Jung? Dan kenapa dirinya tidak boleh mengenal gadis itu? Hmm, cukup mencurigakan. Tapi, Myungsoo merasa tertarik. Dipandanginya Krystal lekat-lekat. Gadis cantik berwajah dingin dengan tatapan mata yang tajam.

 

“Ya sudahlah. Kelihatannya keberadaanku tidak diharapkan di sini,” ujar Myungsoo sambil menghela napas panjangnya. Pemuda itu menundukkan kepalanya dan memasang raut kecewa yang menyebalkan di mata Kai. Pasalnya Kai dengan pasti mengetahui kalau pemuda di hadapannya itu hanya bertingkah saja.

 

“Tapi, mungkin lain kali kita harus berkumpul untuk melepas rindu,” Myungsoo berucap lagi sambil mengamati ekspresi Suho dan kawan-kawan. “Kuharap lain kali personelnya lengkap,” katanya begitu menyadari salah seorang tidak berada di antara mereka. Oh Sehun siapa lagi?

“Dan lagi, aku akan berkenalan denganmu lain kali, nona,” Myungsoo mengakhiri perkataannya sambil menatap Krystal dengan tatapan yang sulit diartikan. Membuat Krystal sedikit merinding karenanya.

 

“Ayo, pergi.”

 

Cring.

 

Myungsoo menghentikan langkahnya saat sadar ada yang baru memasuki café tempatnya berada saat ini. Pemuda itu kembali memasang seringaiannya saat melihat keterkejutan yang ditampilkan oleh dua orang yang baru saja datang.

 

“O-oh, kelihatannya aku berjodoh sekali denganmu, Oh Sehun.” Myungsoo lantas menatap seseorang di sebelah Sehun. “Dan hai Luhan. Lama tidak bertemu. Sepertinya sejak kau kembali ke China. Benar, kan?”

 

Luhan menutupi keterkejutannya saat melihat Myungsoo dengan senyum kharismatiknya. “Hai, Myungsoo. Kudengar kau pindah ke Jepang tak lama setelah aku kembali. Dan sekarang kau sudah di sini?”

Myungsoo mengangkat bahunya acuh, “Yah, begitulah. Aku ingin menemani haraboeji,” ujarnya begitu santai. “Mungkin juga karena merindukan seseorang yang tidak punya ibu.”

 

“Kim Myungsoo.”

 

Hidung Suho kembang-kempis menahan emosinya. Dia sudah cukup bersabar dengan diam sedari tadi. Tapi, Myungsoo sudah kerterlaluan karena mengungkit sesuatu yang begitu tabu.

 

“Yah, aku juga merindukan seseorang yang tidak punya ayah dan ibu.”

 

Myungsoo terdiam. Dia menatap Sehun tajam sambil mengepalkan tangannya. Tapi, tak lama karena pemuda itu malah tertawa kecil. “Lihatlah. Kau begitu sombong karena semua orang memihak dirimu Oh Sehun. Itulah yang membuatku tidak menyukaimu.”

 

Sungkyu melihat ada yang tidak beres dengan hubungan Myungsoo dan beberapa orang yang baru dikenalnya. Pemuda itu menghembuskan napasnya pelan dan memilih untuk melangkah lebih dulu. Sambil melewati Myungsoo, Sungkyu menepuk bahu pemuda itu pelan sambil bergumam untuk mengajak Myungsoo pergi dari sana sebelum terjadi pertumpahan darah.

 

“Ayo, Woohyun,” Sungyeol menarik kerah leher Woohyun untuk menarik temannya yang masih diam saja, tidak berniat beranjak dari tempatnya berada.

 

“Yak, Lee Sungyeol. Jangan menarikku,” serunya dengan kesal. “Ahh, Krystal Jung sampai jumpa. Semoga kita bertemu lagi lain kali.”

 

Krystal mengerjap beberapa kali. Bertemu lagi? Ah, kelihatannya itu bukan ide yang bagus karena gadis itu berniat tidak ingin bertemu mereka lagi. Lebih tepatnya bertemu dengan Kim Myungsoo. Entah apa alasannya.

 

O0O

 

“Kenapa kau tidak mengatakan kalau Kim Myungsoo kembali, Suho?”

 

Suho menunduk dan tidak berniat menjawab pertanyaan Chanyeol. Membuat Chanyeol menghembuskan napas dengan kesal. Dia butuh penjelasan. Tapi, tidak seorang pun yang mau menerangkan semua kepadanya.

 

“Yeolli, tenanglah.”

 

“Kau juga Baek,” sela Chanyeol dengan napas memburu. “Kau dan Kyungsoo tahu soal ini tapi tidak memberitahu apapun padaku.”

 

“Mereka juga tidak memberitahukan semua padaku,” sahut Sehun dengan raut datar. Pemuda itu menatap tajam ke arah Suho yang terlihat sedikit frustasi.

 

“Maaf, ujar Suho sambil menghela napas. “Aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir.”

 

Chanyeol menghela napasnya sambil meendudukkan dirinya di sofa. Mengusap wajahnya kasar lantas kembali menatap Suho. “Jadi, bagaimana dengan Kai?”

 

Suho menggeleng pelan. “Dia juga cukup frustasi karena kedatangan Myungsoo. Tahu sendiri hubungan keduanya terakhir kali. Tapi, dia sudah tidak apa-apa.”

Mereka yang berada di ruang tengah markas K terdiam dengan pikiran masing-masing. Semuanya berada di sana selain Kai. Kai memutuskan untuk pergi ke kamarnya begitu tiba di markas mereka. Kelihatannya pemuda itu sedang berusaha menghindar untuk diinterogasi oleh teman-temannya.

“Kurasa semuanya sedikit berbeda sekarang,” celetuk Kyungsoo memecah keheningan. “Bagaimana pun itu sudah 10 tahun berlalu. Lagipula, sampai sekarang kita tidak pernah tahu mengenai keberadaan anak yang di kurung Kai di gudang waktu itu. Jadi, kurasa kita tidak perlu takut jika Kai akan menutup diri seperti dulu.”

Baekhyun mengangguk setuju. “Lagipula Myungsoo tidak satu sekolah dengan kita. Bukankah itu hal yang baik. Paling tidak kita tidak harus berurusan dengannya lagi.”

Yah, semua perkataan Baekhyun dan Kyungsoo memang benar. Semua masalah beres jika tidak ada yang mengungkit soal masalah 10 tahun yang lalu. Sayangnya, sumber masalahnya sendiri ada di dekat mereka. Dan mungkin saja semua yang berusaha Suho tutupi akan terkuak. Entah apalagi yang harus Suho lakukan. Dia tidak mungkin jujur pada teman-temannya jika Krystal kemungkinan adalah anak yang dikurung di gudang oleh Kai, bukan? Memang harusnya Suho membeberkan semuanya. Tapi, pemuda itu merasa ini semua belum tepat untuk diceritakan.

 

“Tapi, aku masih bingung dengan satu hal,” Luhan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D