Friend? (3)

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Seulgi terus memegang erat tas  yang tersampir di bahunya. Gadis itu berusaha setengah mati untuk mengabaikan semua tatapan aneh teman-teman satu sekolahnya. Bahkan Seulgi mencoba untuk menjadi tuli sesaat agar tidak lagi mendengar semua kasak-kusuk yang ditujukan padanya. Sial, dalam sehari dia sudah menjadi buah bibir sekaligus menjadi sosok yang sedikit terkucilkan. Meski, tidak terkucilkan sepenuhnya. Mengingat Seulgi adalah siswa yang cukup berpengaruh di sekolah, sehingga rekan-rekannya masih pikir-pikir jika mau berurusan dengannya.

“Seulgi-ah.”

Seulgi menoleh ke belakang begitu mendengar suara riang memanggilnya. Kedua lensanya menemukan Krystal yang berlarian menuju ke arahnya. Seulgi tersenyum kecil sambil melambaikan tangannya ke arah gadis itu.

“Oh.”

Seulgi membeku sesaat saat melihat tubuh mungil Krystal yang sedikit limbung karena menginjak tali sepatunya sendiri di tangkap oleh seseorang. Seseorang yang begitu dekat dengannya. Seseorang yang mengisi ruang hatinya.

“Jangan berlarian seperti itu. Untung tidak jatuh.”

Krystal meringis kecil mendengar omelan yang ditujukan padanya. Senyumnya mengembang saat orang yang menangkapnya tadi membantu mengikatkan tali sepatunya.

“Gomawo, Kai,” ucap Krystal tak lupa dengan senyum.

Detik berikutnya gadis itu melanjutkan langkah kecilnya mendekat ke arah Seulgi.

“Pagi, Seul.”

“Pagi,” jawab Seulgi ringan. Kedua netranya secara spontan mengamati 5 orang pemuda di belakang Krystal.

“Pagi, semua.”

“Pagi.” Seulgi menyunggingkan senyum terpaksa saat mendengar balasan dari kelima pemuda itu. Semuanya –kecuali Kai, terlihat segan untuk membalas sapaannya. Terlebih dengan tatapan keempatnya. Penuh selidik seakan tidak mempercayai dirinya sepenuhnya.

“Abaikan saja mereka,” kata Krystal seolah mengerti bahwa Seulgi tidak terlalu merasa nyaman dengan sikap bodyguardnya.

Seulgi mengangguk mengerti, “Tidak apa. Wajar jika mereka begitu, Krys. Kau tahu kepercayaan sangat sulit didapatkan jika kau pernah melakukan kesalahan.”

Krystal menggelengkan kepalanya tidak setuju. “Aku tidak berpikir begitu. Bagiku semua orang punya kesempatan kedua. Dan itu berlaku bagimu juga.”

Seulgi terkekeh kecil mendengar perkataan Krystal. “Sudah kubilang kau itu terlalu baik, mudah percaya.”

Krystal mengerutkan dahinya penasaran. “Bukankah kau bilang itu kelebihanku?”

Seulgi sedikit menyeringai saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Krystal. “Yah, bisa kelebihan, bisa saja kelemahan,” gumamnya pelan.

“Apa?”

Seulgi menggeleng tak berniat mengulang apa yang sempat dia gumamkan tadi. Membuat bibir Krystal sedikit mengerucut. Tetapi, gadis itu segera saja memasang tampang tidak peduli dan mengapit lengan Seulgi dengan akrab. “Sudahlah, ayo ke kelas.”

Seulgi melepaskan apitan Krystal di lengannya, “Kita tidak sekelas, pabo.”

“Ckks,” Krystal mendesis lantas mengapit kembali lengan Seulgi dengan akrab. “Tapi, kan kelas kita bersebelahan. Lagipula bukankah tidak nyaman jalan sendirian?”

Dengan terpaksa Seulgi mengikuti langkah Krystal. Keduanya terlihat akrab, hingga melupakan orang-orang di belakang mereka.

Baekhyun menggelengkan kepalanya sambil terus memperhatikan Krystal dan Seulgi yang semakin berjalan menjauh. “Aku masih merasa aneh melihat mereka akrab begitu.”

“Bukankah itu bagus? Jika Seulgi sudah bersikap baik, maka kita tidak perlu was-was lagi mengenai keselamatan Krystal di sekolah,” kata Kai berargumen.

“Kau benar, hanya saja aku juga belum terbiasa melihat mereka seperti itu,” ujar Baekhyun lagi.

Chanyeol menganggukkan kepalanya setuju, “Dan lagi, aku sedikit tidak rela juga kalau mereka berbaikan.” Perkataan Chanyeol barusan membuat rekan-rekannya menatap pemuda jangkung itu aneh.

“Jika tidak ada yang membuat masalah lagi, maka tugas kita melindungi Krystal akan selesai. Dan jujur saja, aku belum rela melepas Krystal,” lanjut Chanyeol.

Alasan Chanyeol yang cukup masuk akal itu sontak membuat rekannya yang lain mulai memikirkan kekhawatiran Chanyeol. Yah, Chanyeol benar. Mereka pun tidak ingin melepaskan Krystal. Tapi, tidak selamanya juga Krystal akan terlibat masalah, bukan?

O0O

 

“Seulgi, ayo duduk sini,” Krystal terus saja menepuk bangku di sebelahnya yang masih kosong. Seulgi memandangi ragu bangku itu, juga beberapa orang yang duduk di sana.

“Sebaiknya aku…”

“Duduklah,” perintah Suho tanpa beralih dari santap siangnya.

“Ne?”

Suho meletakkan sumpitnya pelan dan menatap lurus ke arah Seulgi. “Kau mau aku berubah pikiran?” tanya Suho sambil menaikkan sebelah alisnya.

Seulgi menggeleng pelan guna menjawab pertanyaan Suho. Dengan segera dia duduk di bangku yang ditawarkan Krystal padanya tadi.

“Oh, senangnya. Aku dan Sulli tidak jadi satu-satunya yeoja di meja ini lagi,” ungkap Krystal dengan nada cerianya. “Benarkan Sull?”

“Eh?” Sulli menggigit ujung sumpitnya dengan ragu. “Ne, setidaknya teman yeojamu bertambah satu.”

Krystal mengangguk setuju, “Kau benar.”

“Sudahlah, jangan mengobrol terus. Habiskan makananmu dulu,” kata Kyungsoo mengintrupsi obrolan yang beberapa saat tadi terjadi.

“Ne, ahjushi.”

“Yak.”

Krystal terkekeh kecil mendengar umpatan Kyungsoo. Krystal semakin merasa geli saat mulut pemuda itu dipenuhi nasi yang disuapkan secara kasar oleh Baekhyun. Krystal termenung sendiri. jika dipikir-pikir, dia tidak pernah merasa senyaman ini. Sejak dekat dengan bodyguardnya Krystal merasa dirinya berubah. Lebih baik, ramah, dan menyenangkan.

Ketika hendak melanjutkan makannya kembali, kedua netra Krystal menangkap siluet seseorang dalam jangkauannya. Kedua kelopak matanya mengerjap pelan. Gadis bersurai kecokelatan itu menarik napas pelan sebelum mulai bangkit dari duduknya.

“Mau ke mana, Krys?” tanya Kai penasaran.

“Oh, itu aku lupa bahwa ada sedikit urusan di ruang guru,” jawab Krystal sekenanya dan sedikit berbohong.

“Oh, ya?” tanya Suho sedikit meragukan jawaban Krystal. dan Krystal hanya mejawabnya dengan anggukan kecil.

“Kalau begitu habiskan dulu makananmu, baru pergi ke ruang guru. Nanti aku akan mengantarmu,” usul Kyungsoo.

“A-ah, tidak perlu. Lagipula aku sudah kenyang,” kata Krystal. “Eum, aku juga masih punya roti, kok. Bisa kumakan nanti untuk mengganjal perut jika lapar lagi.”

“Dasar nona keras kepala,” cibir Kyungsoo. Membuat Krystal tersenyum kecil. Entah kenapa ekspresi Kyungsoo membuat gadis itu ingin sekali menggodanya. “Tapi, kau menyukai nona keras kepala ini, kan?”

“Mwo?”

Krystal terkekeh pelan melihat ekspresi Kyungsoo saat ini. “Sudahlah, aku duluan,” pamitnya. Tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang berubah menjadi kepiting rebus saat ini. Yah, juga ada beberapa yang terlihat merengut karena cemburu.

 

O0O

 

Sehun menyandarkan punggungnya pada dinding. Kedua kelopak matanya tertutup sempurna. Dia berusaha menikmati sensasi angin sepoi yang menerpa wajahnya sambil mendengar musik melalui earphone. Niatnya, Sehun ingin menikmati makan siang di kantin. Tapi dia mengurungkan niat tersebut, ketika menyadari bahwa Krystal dan rekan-rekannya juga berada di sana untuk makan. Bukannya meghindar, Sehun hanya tidak ingin membuat masalah dengan hadir di tengah-tengah mereka.

 

Tap.

Tap.

Tap.

 

Dahi Sehun mengerut saat mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Dan yang lebih mengejutkan lagi ketika earphone-nya ditarik kasar oleh seseorang.

“Yak.”

Hampir saja Sehun mengumpat. Tetapi, bibirnya terkunci sempurna saat melihat sosok di hadapannya itu.

“Krystal?”

Krystal tersenyum menanggapi panggilan Sehun. “Makan, siang,” kata Krystal sambil mengacung-ngacungkan sebungkus roti yang dibawanya.

“Apa ini?” tanya Sehun begitu menerima roti pemberian Krystal padanya. “Aku tidak lapar.”

 

Kriuk.

 

Sehun mengutuk perut bodohnya yang tidak dapat bekerjasama dengannya kali ini. Pemuda berkulit putih itu lantas membuang mukanya malu-malu. Membuat Krystal tersenyum melihatnya.

“Makan, saja. Aku tahu kau lapar.”

Sehun dengan patuh mengangguk dan mulai memakan rotinya. Beberapa saat kemudian, keduanya terdiam dan fokus pada pikirannya masing-masing. Sehun sempat beberapa kali melirik Krystal melalui kedua sudut matanya. Tapi, begitu Krystal memergokinya, Sehun segera saja mengalihkan pandangannya. Kan tidak lucu kalau ketahuan sedang mengamati Krystal diam-diam.

“Kau mau?” Sehun mencoba memecah keheningan dengan bertanya pada Krystal.

Krystal menjawab dengan gelengan, “Tidak, aku sudah makan.”

“Oh.” Bibir Sehun kembali terkatup. Pemuda itu masih terus memutar otaknya untuk dapat berbicara dengan gadis yang sekarang sudah duduk di sebelahnya.

“Ehm, kenapa kau selalu bersikap begini padaku? Baik dan penuh perhatian?” tanya Sehun lagi. Krystal seketika menoleh ke arah Sehun. “Karena kau temanku. Sesama teman memang harus peduli, bukan?” jawabnya.

“Ah, kau benar,” Sehun menyetujui jawaban Krystal. “Teman, ya?” gumam pemuda itu kemudian tanpa sadar.

“Ne?” Krystal yang mendengar gumaman Sehun yang kurang jelas menatap pemuda itu penasaran. Krystal semakin bingung saat Sehun tiba-tiba saja meletakkan roti yang dia makan ke pangkuannya.

“Krystal Jung,” panggil Sehun. Kedua tangannya kini sudah meremas kedua bahu Krystal dengan lembut.

“Oh?”

“Bisakah kita tidak hanya menjadi teman?”

 

Satu detik.

.

Dua detik.

.

Tiga detik.

.

Krystal mengerjapkan kedua matanya bingung. ‘tidak hanya menjadi teman’?

 

“Kau ingin jadi bodyguardku lagi?” tanya Krystal.

 

Sehun membulatkan mulutnya saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Krystal. pemuda itu kemudian mengerang frustasi sendiri. “Bukan itu.”

“Aku ingin lebih spesifik lagi,” terang Sehun.

 

Krystal kembali menatap Sehun dengan bingung. Spesifik? Tidak adakah istilah yang lebih universal untuk menggambarkan maksud Sehun?

 

“Oh, aku mengerti.”

 

Suara Krystal barusan, sukses membuat Sehun bernapas lega. Akhirnya gadis itu mengerti maksudnya. Tapi, kenapa rasanya aneh, ya?

 

“Pelindung, kau ingin menjadi pelindungku, kan? Tidak hanya sekedar bayanganku? Aku tidak tahu kalau itu yang lebih spesifik. Tenang saja, bagiku kau itu memang pelindungku, kok. Setelah Chanyeol oppa tentunya. Kau urutan kedua dari yang lainnya.”

Sehun menghela napas panjang saat mendengar serentetan penjelasan Krystal barusan. Oh, Sehun tidak menyangka kalau Krystal Jung sebodoh ini. Dan lagi, kenapa ada nama Chanyeol di antara mereka?

“Kenapa aku kedua?” protes Sehun.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D