Bad Feeling

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

“Hiiish, ke mana perginya gadis itu.”

Krystal terus saja berjalan sambil menggumam kesal. Dia tengah mencari sosok Sulli yang tiba-tiba saja lepas dari pandangannya. Sesaat setelah memasuki kelas tadi, gadis itu terlihat pucat. Saat hendak melontarkan pertanyaan, Sulli terlanjur pergi meninggalkannya di kelas. Hingga istirahat Sulli sama sekali tidak muncul. Dan itu membuat Krystal sangat khawatir.

“Kembalikan padaku, Lee Hyeri.”

Samar-samar Krystal dapat mendengar suara Sulli. Apa katanya tadi, Lee Hyeri? Tanpa pikir panjang Krystal segera saja mendekat ke sumber suara. Jika, itu benar suara Sulli, maka Krystal harus turun tangan membantu gadis itu.

“Sudah kubilang kalau kau mau ka…” Hyeri menghentikan apa yang akan dikatakannya ketika melihat sosok Krystal telah berdiri di hadapannya. Memandangnya begitu tajam.

“Oh, malaikat penolongmu sudah di sini Choi Sulli,” sindir Hyeri sambil menunjukkan smirk yang begitu menyebalkan.

“Ada apa ini, Sull?” tanya Krystal lebih kepada Sulli. Pandangan Sulli di arahkan pada sesuatu yang berada dalam genggaman Lee Hyeri. Sebuah kalung dengan bandul berbentuk gembok.

“Milikmu?”

Sulli mengangguk membenarkan. Krystal menghela napasnya kesal lantas kembali menatap Hyeri tajam. “Kembalikan,” perintahnya dengan tangan terulur.

“Oh, kenapa aku harus menuruti perintahmu?”

“Karena jika tidak, maka kau dan teman-temanmu itu dalam masalah,” kata Krystal dengan nada mengancam.

“Oh, aku takut sekali,” ucap Hyeri setengah mengejek. Perkataannya itu lantas diikuti tawa renyah dari teman-teman yang berada di belakangnya. “Memangnya apa yang bisa membuatku dalam masalah? Bodyguardmu? Kau mau mengadu pada mereka?”

Krystal mengepalkan tangannya kuat-kuat, menahan kesal. Aku tidak perlu mereka hanya untuk memberimu pelajaran,” ungkapnya kesal. Dan justru membuat Hyeri semakin menunjukkan senyum kemenangan.

“Kenapa? Apa karena perlahan satu per satu dari mereka meninggalkanmu?” Krystal tercengang sendiri dengan pertanyaan Hyeri barusan. “Byun Baekhyun, lalu berikutnya siapa? Aku tebak pasti Oh Sehun, dia kan yang paling tidak menyukaimu,” lanjut gadis itu.

“Kau…”

“Wae? Aku salah? Kalau begitu panggil Byun Baekhyun ke mari dan minta dia mengambil kalung ini dariku,” tantang Hyeri. Gadis itu tentu saja tahu bahwa Krystal tidak mungkin melakukan perintahnya.

Krystal berusaha mengubah ekspresinya, menjadi sedikit lebih lunak. “Aku mohon Hyeri, kembalikan kalung itu,” pinta Krystal dengan sangat.

Hyeri mendecih malas. “Ini sungguh tidak seru.” Dengan enggan akhirnya dirinya mengulurkan kalung milik Sulli.

 

Puk.

 

Ketika Krystal akan meraihnya, dengan cepat Hyeri membuang kalung itu ke belakang tubuhnya. “Ups, maaf. Tanganku licin,” katanya dengan nada menyesal yang dibuat-buat. Benar-benar menyebalkan. “Ambil sendiri kalau mau.”

Berkali-kali Krystal terus membatin agar bisa sabar menghadapi orang yang satu ini. Yah, dia harus sabar jika tidak mau tertimpa masalah.

 

Bruk.

 

Krystal merasa tubuhnya terhempas begitu saja ke lantai. Menimbulkan bunyi yang keras dan membuat pergelangan kakinya terasa nyeri.

“Krys.”

Setelah berseru, Sulli segera mendekati gadis itu lalu membantunya berdiri. Krystal menatap sinis Hyeri dan teman-temannya yang tertawa puas setelah di suguhi tontonan yang menyenangkan. Apalagi yang disajikan oleh Krystal Jung.

“Ambil kalungmu dan segera pergi dari sini, Sull,” perintah Krystal tanpa sedikitpun melepaskan tatapan tajamnya dari Hyeri. “Target mereka sebenarnya adalah aku,” lanjutnya. Krystal sepertinya sudah tahu apa tujuan Lee Hyeri. Ya, benar dirinya. Dan Sulli hanyalah umpan.

“Tapi, Krys…”

“Pergilah.”

Sulli benar-benar tidak bisa menolak perintah Krystal. tapi batinnya tetap tidak rela jika meninggalkan gadis itu hanya dengan Hyeri dan beberapa temannya. Oh, mungkin Sulli harus cari bala bantuan. Mungkin salah satu dari keenam bodyguard Krystal.

“Ba-baiklah,” ujar Sulli segera beranjak pergi dari sana.

“Dan jangan bawa siapapun ke mari. Jangan mengadu,” larang Krystal sebelum Sulli menjauh darinya.

Saat sosok Sulli sudah tidak terlihat lagi, Krystal kembali memusatkan perhatiannya pada Hyeri. Banyak hal yang ingin dia perjelas di sini. “Apa tujuanmu Lee Hyeri? Apa masalahmu?”

Krystal memandang datar Hyeri yang tiba-tiba saja tertawa. Gadis itu lantas menatap Krystal dengan pandangan remeh.

“Aku ingin ini....”

 

Plak.

 

Hyeri tersenyum puas karena sudah dapat menampar Krystal. Akhirnya Hyeri bisa membalas tamparan dari gadis itu setelah sekian lama.

“Kau…”

Baru saja Krystal ingin membalas perlakuan Hyeri, tangannya sudah dicekal oleh beberapa orang. Mereka mengunci pergerakan Krystal. Dan sialnya Krystal tidak terlampau kuat untuk melepaskan diri dari mereka. Ayolah, Krystal hanya sendiri dan mereka berempat.

“Yak, lepaskan aku.” Krystal meronta kesal. “Kau pecundang lepaskan aku. Hadapi aku jika berani, jangan main keroyokan.”

“Kau bilang apa tadi?” Hyeri tersenyum sinis menanggapi Krystal. “Pecundang?”

 

Buuugh.

 

Krystal meringis sambil memegangi perutnya. Rasanya nyeri sekali saat Hyeri menendangnya barusan. Ingin sekali dia bangkit agar tidak terlihat lemah, tetapi sebuah kaki mendarat di bahunya. Menahannya hingga Krystal tidak bisa berdiri.

“Kau, akan tahu akibatnya jika berurusan denganku,” kata Hyeri dengan wajah sadisnya. “Kau pikir hanya Kang Seulgi saja yang bisa kejam? Aku juga bisa nona Jung.”

“Ckks, lakukanlah semampumu Lee Hyeri. Akan kulihat seberapa tangguh dirimu,” tantang Krystal sambil menyeringai.

“Oh, kau punya nyali juga. Jangan menangis karena menyesali perkataanmu barusan.” Hyeri bersiap melakukan sesuatu dan Krystal hanya bisa menutup matanya. Tubuhnya tidak sedang berada dalam kondisi yang bagus untuk melawan.

 

Cuuur.

 

“Apa-apaan ini?!?”

 

Krystal kembali membuka matanya. Dia sangat terkejut dengan pemandangan tersaji di depannya. Lee Hyeri baru saja ketumpahan sesuatu dari atas sana. Dan dari aromanya, Krystal dapat menduga bahwa itu adalah kopi. Tapi melihat ekspresi Hyeri, kelihatannya itu bukan kopi panas. Mungkin es kopi?

“Ups, mian Hyeri-ah. Tanganku licin,” suara seseorang terdengar dari lantai dua sana.

Semua sontak mendongak dan menangkap sosok Seulgi yang tengah memasang raut menyesal. Dan itu seperti dibuat-buat. “Kang Seulgi, kau…...”

“Mian,” ulang gadis itu sekali lagi.

Hyeri mendengus kesal lantas menatap Krystal kembali dengan tampang ingin membunuh. “Kau selamat kali ini, setelahnya jangan harap.”

Begitu selesai mengucapkan ancamannya, gadis itu diikuti semua temannya pergi menjauh. Krystal menghela napas lega saat mereka menghilang dari pandangannya. Tatapannya kemudian beralih ke Seulgi yang masih diam di sana memperhatikan Krystal.

“Kang Seulgi,” panggil Krystal sesaat sebelum gadis itu berbalik untuk pergi. Dengan susah payah dan langkah pincang, Krystal berjalan cepat untuk mengejar Seulgi. Krystal meringis sesekali saat menaiki tangga, sepertinya kakinya benar-benar terkilir karena dijegal Hyeri tadi.

“Kang Seulgi,” sekali lagi Krystal memanggilnya. Syukurlah gadis itu belum pergi terlalu jauh. Seulgi berbalik dan memandang Krystal begitu datar.

“Gomawo,” ujar Krystal sambil menampilkan senyum ramahnya.

“Kenapa berterimakasih padaku?”

Krystal sekali lagi tersenyum, “Karena kau menolongku.”

Seulgi mendecih malas, “Dengar, ya. Aku…”

“Krystal.”

Perkataan Seulgi berhenti saat mendengar seseorang memanggil Krystal. Orang itu berlari dengan tergesa-gesa. “Kai?” gumam Krystal begitu pelan. Tidak menyangka bahwa pemuda itu ada di sini.

“Ka-kau baik-baik saja?” tanya pemuda itu terengah-engah. Krystal mengangguk ragu. Kai pun mendesah lega. Pandangannya kemudian beralih ke Seulgi.

“Awww,” rintih Seulgi saat pergelangan tangannya dicengkeram Kai kasar. Krystal memelototkan kedua lensa kecokelatannya begitu melihat respon pemuda itu yang sangat tiba-tiba.

“Kai, lepaskan dia.”

“Ani, aku tidak akan melepaskannya sebelum dia menjelaskan masalahnya denganmu,” tukas Kai cepat. “Dan dengan catatan, dia juga harus meminta maaf padamu,” tambah pemuda itu serius.

“Lepaskan, Kai. Kau salah paham.”

“Tidak.”

“Lepaskan.”

“Ti…..Awwww,” jerit Kai sambil mengusap-usap lengannya. “Apa yang kau lakukan, nona Jung?”

“Mengigitmu.” Kai memutar bola matanya saat mendengar jawaban Krystal. “Aku tahu kalau kau mengigit lenganku, nona muda. Tapi kenapa kau menggigitku?” protesnya kesal.

Krystal menghela napasnya sesaat. “Sudah kubilang kau hanya salah paham. Seulgi tidak berbuat macam-macam padaku. Dia malah menolongku tadi.”

“Mwo?” Kai merasa ada yang salah dengan pendengarannya. Pemuda berkulit tan itu lantas mengarahkan pandangannya ke Seulgi dan Krystal secara bergantian.

“Krystal.”

“Oh, biang masalahnya sudah datang,” ujar Krystal pelan. Sulli terlihat berlarian ke arahnya. Gadis itu lalu menunduk untuk mengatur napasnya.

“Oh, syukurlah kau baik-baik saja,” kata Sulli sambil mendekap Krystal begitu erat. Kedua kelopaknya kemudian mengerjap saat melihat sosok Seulgi.

“Kang Seulgi?” ucap Sulli sambil melepaskan dekapannya pada Krystal. Seulgi diam saja. Mengalihkan pandangannya dan mengabaikan keberadaan Sulli.

“Sull, katakan pada Kai siapa yang tadi mengganggumu,” perintah Krystal segera. “Oh?” Sulli menatap Krystal tidak mengerti. “Lee Hyeri,” katanya kemudian.

“Hyeri? Kau yakin. Kau tidak salah mengenali orang? Mungkin maksudmu Kang Seulgi,” Kai terlihat masih saja tidak terima karena tadi salah sasaran.

“Memang kok, Lee Hyeri. Di mana dia?” Sulli sepertinya baru menyadari bahwa Hyeri sudah tidak ada di sana. Dan dia mungkin juga tengah menyadari bahwa insiden kecil tadi tidak terjadi di tempatnya berada saat ini.

“Dia pergi. Setelah disiram Seulgi dengan es kopi,” jelas Krystal.

“Mwo?” seru Kai dan Sulli bersamaan. Mereka menatap Sulgi tidak percaya. Tumben gadis yang satu ini bersikap baik.

“Jangan salah paham,” ujar Seulgi setelah lama bungkam. “Aku hanya tidak suka berhutang budi padamu. Dengan ini kita impas. Anggap kejadian malam itu tidak pernah terjadi,” terangnya tanpa ekspresi sama sekali.

“Seul..”

“Aku pergi,” pamitnya dengan dingin. Mengabaikan Krystal yang sepertinya akan mengucapkan sesuatu.

“Hei, Kang Seulgi.” Seulgi menghentikan langkahnya saat dipanggil Krystal.

“Gomawo.”

Krystal tersenyum manis selepas mengucapkannya. Hembusan napasnya terdengar lembut saat punggung Seulgi sudah tidak terlihat lagi. gadis itu lantas menatap Sulli dengan galak.

“Dasar tukang adu,” sindir Krystal pada Sulli.

“Mian, Krys. Tadi aku tak sengaja berpapasan dengan Kai. Jadi aku ceritakan saja semuanya padanya. Maaf, ya?” Krystal sekali lagi menghela napasnya. “Ya sudah, yang penting jangan diulang lagi.”

Krystal kemudian beralih menatap Kai. “Dan kau Kim Kai, jaga jarak denganku dulu. Aku masih marah padamu.”

Kai mengerjap pelan. Dia butuh mencerna kalimat Krystal barusan. Dan begitu sadar Krystal sudah lenyap dari pandangannya.

“Ya, Kryssie. Maafkan aku….”

 

O0O

 

“Krys.”

Krystal tampak terganggu karena terus saja Sulli menyukut-nyikut tangannya. “Apa?” bisik gadis itu kesal. Suaranya dikeluarkan dengan volume sekecil mungkin agar guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas tidak curiga.

“Dari Kai,” kata Sulli sambil menunjukkan lipatan kertas. Krystal mengernyit tidak mengerti. Sudut matanya kemudian terarah ke bangku Kai dan Sehun. Dua bangku di seberang bangkunya yang terletak di pojok kelas.

Tanpa pikir panjang, Krystal membuka lipatan kertas itu.

 

Jeongmal Mianhae. Jebal maafkan aku Princess Krystal yang cantik. >.<

 

Krystal mengulum bibirnya, menahan senyum yang hampir saja dia sunggingkan. Apa-apaan pemuda ini. Ckks, memangnya semudah itu mendapatkan maaf dariny

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D