Mianhae, Kyungsoo

Bodyguard
Please Subscribe to read the full chapter

Sehun memandangi gadis di hadapannya ini dengan dingin. Jujur saja, melihat wajahnya yang terlihat ketakutan membuat Sehun merasa aneh. Dia tidak suka, dia tidak suka dengan segala ekspresi yang ditunjukkan Krystal Jung saat ini.

 

Dan mungkinkah itu luka saat menolongku waktu itu? Bukankah tanganmu terkena lemparan kursi Seulgi?

 

Rahang Sehun rasanya mengeras begitu mengingat pertanyaan yang tadi terlontar dari bibir Krystal pada sahabatnya, Do Kyungsoo. Jika saja dia tidak mengikuti gadis ini tadi, dia mungkin tidak akan mengetahui tentang semuanya. Tentang kenyataan bahwa Kyungsoo terluka akibat melindungi Krystal. Tetang kenyataan bahwa tanpa sengaja gadis di hadapannya ini telah berhasil merusak masa depan sahabatnya.

“Ternyata feelingku tidak salah,” Krystal mendongak dan menatap Sehun.

Pemuda itu, Oh Sehun menatap Krystal dengan kedua mata elangnya. Sungguh jika diijinkan rasanya Krystal ingin lari dari tempat ini daripada menghadapi sosok malaikat pencabut nyawa seperti Oh Sehun.

Deg.

Kedua kelopak Krystal mengerjap begitu menyadari bahwa Sehun perlahan mendekatinya. Kedua mata elang pemuda itu masih menatapnya dingin. Bahkan hembusan napas Sehun terasa dingin menerpa wajahnya.

“Keputusanku untuk tidak menyukaimu sejak awal sangatlah tepat,” Sehun memulai perkataannya yang begitu dingin dan menusuk.

“Pertama, Chanyeol hyung. Sekarang Kyungsoo. Berikutnya siapa lagi?” satu persatu nama rekannya disebut oleh Sehun. Dan Krystal tahu pasti bahwa kedua orang itu pernah terluka demi menyelamatkannya.

“Kau itu bagaikan beban yang selalu menggiring kami dalam masalah,” lanjut Sehun kemudian.

“Kau itu apa? Pembawa sial?” jantung Krystal rasanya mencelos begitu mendengar kalimat terakhir yang dikatakan Sehun.

Sehun tersenyum miring melihat ekspresi Krystal yang masih mematung. Tampaknya gadis ini kehilangan arwahnya saat ini juga. Melihatnya seperti ini membuat Sehun semakin tidak menyukainya. Gadis itu, dari awal Sehun memang sangat tidak menyukainya. Dengan pelan Sehun akhirnya berjalan melewati Krystal Jung. Dia sudah cukup muak menghadapi gadis yang telah menjadi nonanya itu.

“Mian,” gumaman Krystal sangat pelan, namun Sehun dapat mendengarnya dengan baik. Pemuda itu segera menghentikan langkahnya.

“Maafkan aku,” sekali lagi Krystal mengatakannya. Kepalanya terus menunduk, seperti takut dengan sesuatu.

Deg.

Degup jantung Krystal serasa berhenti berdetak begitu menyadari bahwa Sehun sudah berada di hadapannya lagi, dan tengah memandangnya remeh.

“Apa kau pikir permohonan maafmu bisa mengubah segalanya?” tanya Sehun dingin.

“Apa kau pikir dengan meminta maaf kau bisa memperbaiki segalanya, huh?”

.

.

.

.

“Cukup, Oh Sehun,” sebuah suara menginterupsi keduanya. Sehun segera berbalik dan mendapati seorang pemuda menatapnya tajam.

“Ckks, apa kau mau membelanya lagi?” sindir Sehun.

“Ah, benar. Dia gadis kesayanganmu, tentu saja kau akan selalu membelanya. Kau memang selalu dipihaknya sejak awal, hyung,” lanjut Sehun sambil mengarahkan pandangannya pada Krystal. Gadis itu tampak menahan dirinya sambil meremas ujung roknya pelan.

“Kau bahkan tidak peduli walau gadis ini pernah membuatmu celaka,”

Grep.

“Kubilang cukup, brengsek!!!!!”

“Katakan itu padanya. Bukan aku yang brengsek, tapi dia,” sungut Sehun sambil melepaskan cengkeraman pemuda tadi di kerah lehernya.

“Dia hanya gadis sial yang merusak kehidupan damai kita,”

Bugh.

Rahang Sehun mendadak nyeri karena baru saja menerima sebuah bogem mentah. Dengan sinis dia menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya.

“Kau akan menyesal karena berada di pihaknya, hyung,” kata Sehun sambil berlalu pergi.

.

.

.

.

“Krys, kau tak apa?”

Krystal diam saja. Dia semakin kuat meremas ujung roknya. Bahkan dia bisa merasakan sesuatu yang anyir, karena terus saja menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

“Krys?”

Bahu Krystal bergetar hebat begitu merasakan sentuhan lembut di sana.

Grep.

Seluruh tubuhnya merasa hangat. Tapi dia sudah tidak cukup kuat untuk menahannya lagi.

“Oppa,” guumamnya pelan. Dan selanjutnya isakan pilu terdengar keluar dari bibir tipisnya.

 

O0O

 

Chanyeol memandangi gadis di sampingnya ini dengan sedikit cemas. Krystal tidak lagi terisak. Dia sudah mampu mengendalikan dirinya. Tapi melihat kondisinya yang seperti mayat hidup ini membuat hati Chanyeol ngilu. Memang Krystal Jung adalah gadis yang irit bicara, dingin, dan angkuh. Tapi dia tidak pernah terlihat semengenaskan ini.

“Aku, apa aku membuat hidup kalian berantakan, oppa?” Chanyeol menghentikan lamunannya begitu mendengar pertanyaan Krystal.

“Apa aku benar-benar sebuah beban? Mungkinkah kehidupan kalian akan jauh dari masalah andai aku tidak datang ke mari?”

“Mungkin memang seharusnya aku tidak pernah hadir di kehidupan kalian,” oh sungguh, hati Chanyeol rasanya diremas mendengar ucapan-ucapan Krystal.

“Mian, jeongmal mianhae,”

Grep.

Kedua lensa Krystal melebar karena tiba-tiba Chanyeol kembali mendekapnya. Sungguh, Chanyeol sudah tidak tahan lagi melihat Krystal bersedih. Kalau bisa dia ingin menggantikan kesedihan gadis ini.

“Aku mohon jangan seperti ini lagi,” pinta Chanyeol sambil mengusap lembut surai gelap Krystal.

“Aku mohon jangan manangis lagi, jangan bersedih lagi, jangan menyakiti dirimu lagi,” lanjutnya sambil mengeratkan dekapannya.

“Sungguh, Krys. Aku tersiksa melihatmu begini,” kata Chanyeol sambil menghirup aroma rambut Krystal yang begitu menenangkannya.

Merasa Krystal kelihatannya sudah lebih tenang, Chanyeol memutuskan untuk mengakhiri pelukannya. Dengan lembut ditangkupnya kedua pipi Krystal.

“Semua akan baik-baik saja. Kyungsoo, Sehun, semuanya hanya butuh waktu untuk menerima dan mengerti tentang kondisi yang terjadi,” kata Chanyeol sambil tersenyum. Krystal menatap pemuda jangkung itu dalam diamnya. Pemuda yang satu ini selalu mampu membuatnya merasa tenang, merasa terlindungi.

Sekilas Chanyeol melirik bibir bawah Krystal yang telihat terluka. Kelihatannya gadis ini telah menggigitnya kuat-kuat tadi.

“Hisssh, lihatlah. Kau selalu saja membuatku cemas,” ujar Chanyeol sambil mengusap bibir bawah Krystal dengan ibu jarinya. Krystal hanya membelalakkan matanya karena mendapat perlakuan yang begitu tiba-tiba.

Cup.

Chanyeol mengecup singkat bibir bagian bawah gadis di hadapannya ini. Kemudian senyumnya melebar begitu Krystal mengerjapkan matanya bingung. Kelihatannya urat syaraf gadis itu sedikit lambat merspon.

“Setelah ini pasti lukanya sembuh,” Chanyeol mengatakannya dengan nada yang terdengar aneh.

.

.

.

.

.

.

“Aww,” rintih Chanyeol begitu mendapatkan pukulan di kepalanya.

.

.

.

.

.

.

.

O-oh, Krystal menatapnya dengan galak. Matilah kau Park Chanyeol.

.

.

.

.

“Byuntaaaaaeee,”

Buk.

“Awwww,”

Mungkin lain kali Chanyeol akan lebih hati-hati lagi dalam bertindak.

 

O0O

 

Brak.

Suara pintu kamar yang dibanting mengalihkan perhatian Kyungsoo yang sedang membaca buku di kamarnya. Kyungsoo menatap datar ayahnya yang terlihat tengah menahan amarah. Kyungsoo terlihat santai dan kembali memfokuskan dirinya untuk membaca buku kembali.

Slap.

Kyungsoo sebisa mungkin tetap mempertahankan ekspresi datarnya meski sang ayah sudah membuang bukunya ke sembarang arah.

“Kau, apa yang sudah kau lakukan?” seru Sungmin kesal.

“….,”

“Jawab aku, Do Kyungsoo. Apa yang sedang coba kau lakukan?” yah, kali ini ayahnya benar-benar marah.

Kyungsoo hanya memandang sang ayah dengan datar, “Aku hanya sudah tidak tertarik lagi dengan piano,” katanya.

Sontak penyataan Kyungsoo membuat wajah Sungmin semakin merah padam, “Kau bilang apa? Tidak tertarik, hah?!?” serunya dengan nada yang lebih tinggi.

“Yeobbeo, tenanglah. Kita dengarkan dulu penjelasan Kyungsoo. Aku yakin dia punya alasan yang masuk akal,” Saeun mencoba menenangkan sang suami.

“Tidak ada eomma. Tidak ada yang perlu kujelaskan,” tukas Kyungsoo tenang.

“Aku hanya bosan dan tidak tertarik lagi, hanya itu,” lanjutnya.

“Apa kau bilang?!?”

“Bukankah penjelasanku sudah cukup jelas? Kalau begitu aku mohon appa dan eomma keluar sekarang. Aku sedang ingin sendiri,” pinta Kyungsoo sedikit melembu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
I will update,,, hmmm wednesday or thursday maybe,,, so stay here.. ^^ gomawo

Comments

You must be logged in to comment
LizziEverdeen
#1
Chapter 77: ahhh great job, author! i would like to hit like to every single chapter if i can.
ah, senangnya ff ini berakhir bahagia. suka banget sama ff ini dari awal. gimana para bodyguard itu nunjukin rasa sukanya ke Krystal dengan lucu. and bahkan setelah 10 tahun, merek masih suka godain Krystal.
sedangkan buat SeStal? ah, manisnya. pokoknya mereka berdua manis banget, aku bener2 baper bacanya.
ini happy ending gak cuma buat Krystal aja. all of the character have their happy ending. para bodyguard, seulgi, myungsoo, SeStal, Sulli.
ah jadi kepanjangan hehe, intinya ini ff bagus banget. thank you for writing this! this is truly a beautiful story! :)))))
EXO__CY #2
Bagus nih kalo dibuat drama :) ceritanya keren
Fx_exo
#3
Can u please write an English version to this story? It seems really good and I really want to read it.
soojungie123 #4
Chapter 77: Sestal Forever Kibarkan bendera sestall
anna28fx #5
Chapter 77: Best sangat la cerita ni!!!!!
Zeeveria #6
Chapter 77: Tolong bikinin epilognya dong. Biar gak ganjel gitu. Please ya, buatin epilognya thor..
icejuvenileyo #7
Chapter 77: Ahirnya end. Tapi ko sedih yaaah pengen tetep ada ff ini pengen tetep baca hal yang lucu ngeselin manis dri cerita ini. Makasih udah bikin happy ending. Aku sukaaa dari pertama baca sampai end semua pas. Cariin jodoh juga untuk 5 bodyguard yang lain haha. Sukses terus author
trsndewi
#8
Chapter 77: Finally endingㅠㅠ this is so beautiful:') cinta sehun akhirnya kesampean wkwk
Cara sehun nge lamar ituuu please sweet tapi lucu banget!! Good job author!
SamanthaJ #9
Chapter 76: request gue waktu di wattpad terkabul
kyuhyun12 #10
Chapter 76: Dr sehun :D