Solution
Bodyguard“Ce-cedera?”
Siwon mengangguk membenarkan, “Sebenarnya aku sudah ingin memberitahukan hal ini pada kalian. Tetapi Kyungsoo sendiri yang melarangnya,” katanya.
“Dan aku sudah bukan dokter lagi saat ini. Jadi aku sama sekali tidak berhak untuk ikut campur dalam penanganan medisnya,” Siwon turut menyesal karena tidak banyak bisa membantu.
Saeun menatap teman suaminya itu dengan cemas, “Apakah Kyungsoo bisa sembuh?” tanyanya. Sungmin seketika membeku. Dia juga cukup cemas soal kondisi Kyungsoo.
Helaan napas Siwon sama sekali tidak membuat pasangan suami istri di hadapannya menjadi tenang. Mereka menatap Siwon dengan pandangan harap-harap cemas. Semoga saja Siwon tidak menyampaikan hal terburuk.
“Aku masih belum dapat memastikan,” katanya memulai penjelasan.
“Satu-satunya cara untuk menyembuhkan cedera pada pergelangan tangan Kyungsoo adalah dengan operasi. Tapi karena lukanya cukup serius, kupikir kemungkinan untuk berhasil sangat kecil. Jika berhasil pun, Kyungsoo mungkin tidak dapat pulih sepenuhnya,” lanjutnya.
Sungmin dan Saeun seketika memasang raut kecewa. Pupus sudah harapan mereka untuk memastikan bahwa kondisi Kyungsoo baik-baik saja. Oh, mereka tidak dapat membayangkan bagaimana perasaan Kyungsoo saat ini.
O0O
“Hum, baiklah. Thanks Max,”
“Apa kata paman Max?” tanya Krystal begitu melihat sang ayah sudah memutuskan sambungan teleponnya.
“Yah, sebenarnya saat aku menceritakan soal kondisi Kyungsoo, Max ternyata sudah mengetahui detailnya,” jawab Donghae. Kening Krystal pun berkerut mendengarnya. Bagaimana bisa Max mengetahui kondisi Kyungsoo hanya dengan mendengarnya dari Donghae?
“Hmm, Siwon yang sudah memberitahukan rincian kondisi Kyungsoo juga hasil rontgen-nya,” Donghae memberikan penjelasan. Kening Krystal masih saja berkerut. Siwon? Siwon siapa? Ayah Sehun?
“Paman Siwon, ayahnya Sehun?” tanya Krystal akhirnya. Donghae hanya mengangguk membenarkan.
“Bagaimana bisa dia mengirimkan berkas kondisi Kyungsoo?” tanya Krystal penasaran.
“Yah, ayah Sehun dulunya seorang dokter. Dan kebetulan Kyungsoo sempat berkonsultasi padanya soal cedera yang dialaminya. Dan kebetulan lagi Siwon mengenal Max,” jawab Donghae.
“Lalu?”
“Hahh, aku sudah mencobanya, Kryssie. Tapi kurasa kau sama sekali tidak akn menyukai jawaban appa,” kata Donghae putus asa.
O0O
“Apa lagi sekarang?” tanya Sulli dengan suara setengah berbisik. Pasalnya mereka berdua sekarang sedang menyelesaikan tugas di perpustakaan.
“Tidak ada apa-apa,” jawab Krystal malas.
Sulli mendengus pelan, “Jangan bohong, nona Jung. Aku tahu pasti apa yang akan kau lakukan jika ada masalah,” cecar Sulli segera. Krystal menatap temannya itu tidak suka. Sok tahu sekali Choi Sulli.
“Kau akan melamun, merebahkan kepalamu di meja, menatap kosong segala hal di hadapanmu, persis seperti yang kau lakukan sekarang,” bingo, kelihatannya tebakan Sulli memang tepat.
“Aiiish, arra, arra, kau benar aku memang punya segudang masalah,” Krystal akhirnya mengalah. Dia pun bangun dari posisinya dan menopang dagunya malas.
“Aku sedang bingung sekali saat ini, Sull,” gumamnya pelan.
Flash Back
“Apa maksud appa?” tanya Krystal mulai tidak sabar.
Donghae mendesah pelan dan menatap putri semata wayangnya itu penuh penyesalan, “Ehm, Max punya solusi untuk mengatasi cedera Kyungsoo tanpa resiko. Bahkan dia sudah merencanakan perawatan pemulihan kondisi pasca operasi,” penjelasan Donghae dirasa membawa sulusi yang baik. Seperti yang diharapkan Krystal.
“Hanya saja, dia tidak berani melakukan operasi itu sendiri. Dia membutuhkan rekan untuk mendampinginya,” lanjut Donghae.
“Lalu apa susahnya? Tinggal minta tolong pada dokter yang dirasa berkompeten, beres kan?”
“Nah, itu masalahnya Krys,” Donghae kembali menghela napas untuk kesekian kalinya.
“Dia hanya mau yang menjadi partnernya adalah Oh Siwon,” kata Donghae memulai penjelasannya.
“Dan asal kau tahu saja, dia sudah berhenti untuk menangani pasien,” terangnya lagi.
Flash Back End
“Krys?” panggilan Sulli sontak membuyarkan lamunan Krystal.
“Tuh kan melamun lagi,” omel Sulli kesal.
“Eum, maaf. Kau bilang apa tadi?” tanya Krystal merasa tidak enak.
Sulli menghela napasnya perlahan, “Memang masalahnya seperti apa?” tanya Sulli penuh kesabaran.
“Eum, itu….,” perkataan Krystal terhenti karena tanpa sengaja menangkap sosok Oh Sehun dalam pendangannya.
Sudah lama dia tidak menyentuh sesuatu yang berkaitan dengan kedokteran.
Satu-satunya yang masih dia mau lakukan hanyalah menjadi direktur sebuah rumah sakit.
Melihat Sehun membuat Krystal mengingat kembali perkataan ayahnya. Kenapa ayah Sehun tidak mau lagi menjadi dokter? Haruskah dia bertanya pada Sehun? Uhh, Krystal tidak mau melakukannya. Insiden kemarin membuat hubungannya dan Sehun cukup renggang. Dan lagi Sehun amat tidak menyukai Krystal. Mana mungkin pemuda itu mau menjawab semua rasa penasarannya?
Jika kau mau, coba kau temui Siwon.
Kurasa dia mungkin mau mendengarkanmu.
Sekali lagi kata-kata Donghae terlintas.
“Apakah aku harus mencobanya?” gumam Krystal pelan.
Sulli mngernyit memperhatikan tingkah sahabatnya ini. Baiklah, mungkin Krystal Jung mulai sedikit aneh?
O0O
Krystal mencoba tersenyum tipis begitu menemukan bodyguardnya, kecuali Sehun dan Kai telah berada di depan kelasnya. Inilah yang selalu mereka lakukan, menunggu Krystal dan mengantarnya pulang.
“Kalian sudah lama menunggu?” tanya Krystal yang mulai keluar kelas diikuti Sehun dan Kai.
Chanyeol menggelengkan kepalanya cepat, “Tidak, kami juga baru keluar kelas kok. Ayo pulang,” ajak Chanyeol sambil meraih telapak tangan Krystal dan menggenggamnya erat.
“Uhh, kenapa aku merasa kalau sekarang Chanyeol hyung mulai memonopoli Krystal,” kata Kai sedikit tidak terima. Sehun diam saja tidak berniat menanggapi temannya yang satu itu. Pandangannya di arahkan pada sosok Chanyeol dan Krystal yang tengah bergandengan.
.
.
.
.
.
.
.
“Kenapa, Krys? Tidak masuk?” tanya Chanyeol begitu melihat Krystal yang tampak ragu memasuki mobilnya.
Krystal menggigit bibir bawahnya bingung. Haruskah dia melakukan hal ini? Oh, sudahlah, ini semua demi Kyungsoo.
Comments