Everyone Will Know Now
Bodyguard“Oh, My God, Krys! What happened to you?” Krystal menutup telinganya begitu Jessica berteriak heboh. Oh yeah, mana mungkin ibunya itu tidak heboh jika mendapati putrinya pulang dalam keadaan mengenaskan seperti ini.
“Nothing, mom,” jawab Krystal datar.
“Aisssh, Who’s been doing this?” tanya Jessica frustasi. Krystal diam saja seperti tidak tertarik untuk menceritakannya.
“Your friend school?” tanya Jessica lagi.
“Mom, please,” kata Krystal malas. Ia ingin istirahat sekarang bukan diinterogasi. Jessica mendengus kesal karena Krystal ternyata tidak mau sedikit bekerja sama dengannya.
“Hhh, aku benar-benar meragukan kerja para bodyguardmu kalau begini,” Jessica mendesah kecewa. Krystal segera tersenyum mendengar ungkapan kecewa dari ibunya itu.
“Okay, kalau begitu berhentikan mereka segera sebagai bodyguardku,” kata Krystal sambil tersenyum manis di hadapan Jessica.
“No, dan membuatmu lebih mengenaskan dari ini? Kurasa tidak,” Krystal mengerucutkan bibirnya begitu mendengarkan penolakan dari Jessica. Well, jika begini mungkin dia benar-benar akan dikelilingi oleh 6 pemuda aneh itu. Ugh, Krystal benar-benar tak suka itu.
O0O
Beberapa siswa diam-diam menantikan kedatangan seseorang. Mereka telah siap menanti sambil menggenggam tali yang entah dikaitkan ke mana. Mereka tersenyum licik ketika beimajinasi ria dengan rencana mereka. Senyum mereka mengembang ketika melihat seorang gadis mulai berjalan memasuki pintu depan sekolah. Salah satu dari mereka memberi kode untuk mulai menjalankan aksinya.
Buk.
Krystal Jung, gadis yang mereka tunggu sedari tadi, menutup matanya begitu mendapatkan kejutan pagi hari. Sadangkan, orang-orang yang menantinya tersenyum puas melihat kondisinya. Krystal sedikit membersihkan matanya dari tepung yang menempel di kelopak serta bulu matanya. Yah, teman-temannya baru saja menghadiahi dirinya tepung. Dan lebih tepatnya, seember tepung dijatuhkan ke tubuhnya.
“Oh, lihatlah ekspresimu. Pantas saja Seulgi sanang bermain-main denganmu” kata salah seorang dari mereka senang. Dapat Krystal lihat name-tag siswa itu-Kim Jonghyun. Cih, bukankah dia juga salah seorang dari teman sekelasnya?
Krystal menatap Jonghyun dan gerombolannya yang tengah tertawa datar. Ia mengumpat dan mengutuk pemuda itu dan rekan-rekannya. Ia benar-benar dipermalukan di pagi hari dan di hadapan seisi sekolah.
“Oh, Kau semakin cantik nona Jung. Mungkin akan lebih sempurna jika ditambah telur?” kata Jonghyun lagi sambil tertawa. Uhh, pemuda ini benar-benar.
“Ya, apa yang kalian lakukan?” suara Mrs. Song menggema ke seluruh sudut sekolah. Jonghyun dan teman-temannya membeku di tempat. Krystal tersenyum miring melihatnya.
Mrs. Song sedikit terkejut mendapati tubuh siswi barunya, Krystal Jung terlihat mengenaskan dengan berbalut tepung di tubuhnya. Ia kemudian menatap tajam siswa-siswanya yang kemungkinan menjadi tersangka atas insiden ini.
“Kau mau menjelaskan ini tuan Kim?” tanya Mrs. Song rendah. Sontak Jonghyun dan rombongannya menelan saliva mereka kasar. Oke, ini akan jadi yang terburuk.
“Kalian ke ruanganku sekarang!” perintah Mrs. Song sedikit berteriak. Gerombolan siswa yang mengerjai Krystal tadi segera beranjak dengan sedikit berlari. Mereka tidak bisa membantah perintah guru mereka itu. Sedikit banyak itu juga mempengaruhi orang-orang yang tadi mengerumuni mereka untuk menonton. Setelah teriakan Mrs. Song tadi mereka segera membubarkan diri.
“Nona Jung, kau tak apa?” tanya Mrs. Song simpati. Krystal hanya mengangguk menjawabnya.
“Baiklah, kau bersihkan dirimu dan segera ke kelasmu. Orang-orang tadi biar aku yang urus,” kata Mrs. Song sambil tersenyum.
Krystal tidak segera menuruti perintah Mrs. Song. Ia malah pergi ke atap sekolah untuk mencari ketenangan. Entah mengapa ia merasa jengah jika harus masuk ke kelasnya dan menghadapi kasak-kusuk dari teman-teman sekelasnya. Yah, moodnya memburuk begitu mendapat kejutan di pagi hari.
Krystal menepuk-nepuk seragamnya yang masih kotor oleh tepung. Ia juga membersihkan tepung yang ada di rambutnya. Ia mulai frustasi dengan menggumam tidak jelas. Kedua bola maanya nampak berkaca-kaca. Hidungnya mulai sedikit memerah. Dan napasnya seperti terputus-putus.
“Aissh, ini susah sekali dibersihkan,” racau Krystal sambil menghentakkan kakinya.
“Why is this happening to me!?” Krystal berteriak frustasi. Setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Ia segera mengusapnya kasar. Ughh, dadanya sesak sekali karena menahan emosi.
“I hate them,” Krystal mulai kembali menggumam.
“I really hate everyone,” Krystal kembali berteriak.
“Berisik,” Krystal sedikit tersentak ketika mendengar suara bass menginterupsinya. Ia lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.
Seorang pemuda tengah memandangnya malas kini. Pemuda dengan mata elang yang tajam. Rambutnya sedikit acak-acakan dan wajahnya terlihat sedikit sayu. Kelihatannya Krystal baru saja mengganggu tidur dari pemuda itu.
“Kau..”
“Kau begitu mengganggu,” katanya sebelum Krystal mulai berujar.
“Tidak bisakah kau cari tempat lain untuk berteriak?” tanya pemuda itu datar. Krystal menatap pemuda itu sebal.
“Kalau begitu kau saja yang cari tempat lain untuk tidur, tuan Oh,” kata Krystal tak kalah datar. Yah, pemuda tadi adalah Oh Sehun, teman sekelasnya. Kelihatannya Sehun sengaja membolos untuk tidur di sini.
“Cih,” desis Sehun sambil membuang mukanya. Ia kemudian berdiri dan mulai melangkah menjauhi Krystal.
Namun, setelah beberapa langkah, Sehun berhenti. Ia kemudian berbalik dan kembali menatap Krystal. Dia sedikit menghela napasnya kemudian mengambil sesuatu di saku celananya. Ia kemudian melemparkan benda yang dicarinya tadi pada Krystal. Krystal dengan sigap menangkap benda itu. Ia mengernyit heran memandang benda yang baru diterimanya. Sapu tangan?
“Untuk apa ini?” tanya Krystal polos. Sehun mendengus malas.
“Pabo,” Krystal melebarkan bola matanya begitu mendengar Sehun mengatakan bahwa dirinya bodoh.
“Ya, mau apa kau?” tanya Krystal sedikit panik ketika Sehun berjalan mendekatinya.
Sehun tersenyum sinis melihat tingkah Krystal. Terlebih ketika gadis itu sedikit mundur seolah takut padanya. Tanpa mengucapkan apa-apa Sehun segera meraih sapu tangan yang ia berikan tadi. Krystal semakin bingung dengan pemuda berkulit putih di hadapannya ini. Dan Krystal semakin bingung bahkan terkejut ketika
Comments