Page23: Haters Gonna Hate

Hacker
Please Subscribe to read the full chapter

—Theyo's POV—

? Gay? Homo? Sehun?! Baekhyun?!! Menggelikaaaan!!!

Ini sudah sejauh apa? Mereka berdua masih berteriak mengejarku demi ponsel ini. Bukti ini pasti sangat kuat. Mereka terlalu berterus terang seperti itu. Berarti itu bukan kecelakaan karena tersandung. Bukan. Mereka memang gay. Mereka memiliki kelainan. Mereka TIDAK normal.

"Theyo! Berhenti! Kami tidak akan berbuat apa pun!" Sehun berteriak kuat. Dari tadi dia juga memang berteriak seperti itu dengan Baekhyun. Aku tidak peduli. Tubuh mereka besar. Mereka bisa saja menyakitiku demi ini. Mereka bisa saja tidak peduli karena aku perempuan dan karena mereka saling mencintai!

"Kenapa kalian masih mengejarku?!!"

"Itu karena—"

"Sehun, berhenti!"

Mereka berhenti?

Akhirnya mereka berdua menyerah. Syukurlah, karena ini melelahkan lantas aku berhenti berlari. Setelahnya aku lalu menoleh ke belakang.

"Aku sudah membuktikan kalau—"Ke mana mereka?

Ketika aku tahu tidak ada sosok apa pun di belakang, aku tertegun. Menelan bahkan rasanya berat sekali. Seketika ekspresiku terbalik—ketakutan. Mereka sepuluh meter di belakangku. Mereka tadi masih di belakang. Secepat itu mereka pergi? Mereka pasti mengerjaiku. Ya, mereka bersembunyi. Seperti di film-film, begitu aku berjalan menghampiri mereka yang bersembunyi bisa saja tiba-tiba Sehun dan Baekhyun lompat dan menangkapku. Atau aku hanya berkhayal terlalu liar?

T-tapi, tidak ada tanda-tanda kehidupan mereka...

Atau jangan-jangan website itu sudah kembali normal? Mereka melakukan Hackdevolve dan meninggalkanku? Itu plotnya?

Jahat.

Aku sama sekali tak dapat mengandalkan pemikiran positifku saat ini.

"Baekhyun!" panggilku. Masih belum bergerak sedikit pun dari posisiku. Tanganku yang menggenggam ponsel Luhan bahkan bergetar semakin kuat. Aku tak mau berpikiran negatif sekarang tapi rasa takut terlalu kentara mengitari tubuhku yang berdiri sendirian.

"S-Sehun!"

Ini tidak lucu. Suaraku pun ikut bergetar.

Kalian berdua...

"Dasar jahat! Awas kalau ketahuan kalian mengerjaiku!" aku masih berseru sendirian.

"YAAK."

Mereka benar-benar pergi?

"A-aku—aku akan mencari Luhan!"

Memilih kembali berlari lagi, aku berbelok dan tetap saja, ke mana pun arahnya sama saja. Ke mana pun atau berapa kali pun aku berbelok sama saja. Aku hanya melihat rimbunan pohon besar. Suara grasak dari pohon-pohon itu dan entah hewan apa saja yang kutemui melintas tiba-tiba. Aku ketakutan, begitu panik hingga nekat berlari tak tentu arah karena mereka berdua meninggalkan aku, aku tidak tahu harus apa sendirian di sini. Kalau aku tidak ikut ekstrakulikuler basket kakiku bisa kapan saja terjatuh atau mengerang kelelahan. Jika bukan karena aku tahu Luhan menyukaiku, aku tidak tahu siapa yang bisa kumintai tolong atau siapa orang yang kuharapkan akan muncul tiba-tiba dan bersikap over protektif. Tidak seperti ayah atau ibu. Yang tahunya mengurungku di kamar.

Itu membuatku mengepal-ngepalkan tangan. Kalau Luhan juga kembali menjadi Hacker dia pasti akan menolongku. Dia akan ingat kalau aku terpisah dari mereka 'kan... Bukannya... dia menyukaiku?

"Luhan! Sehun dan Baekhyun meninggalkanku!"

Si bodoh itu pasti dengar.

"Luhan, kau di mana?!"

"Luhan?!"

"Luhan?!!"

"Luhan?!!!"

 

—3rd POV—

"Baekhyun!" Theyo berteriak.

Baekhyun memejamkan matanya, sementara Sehun yang mengintip Theyo yang mengedarkan pandangannya mencari keberadaan dua manusia yang tadi mengejarnya bersembunyi di balik batu besar dengan niat jahat. Tidak jahat tapi, mereka akan menangkap ponsel itu dengan cara apa pun.

"S-Sehun!"

"Kenapa dia tidak berjalan kemari?" bisik Sehun. Masih mengintai.

"Tunggu saja."

"Aku kasihan. Dia ketakutan,"

"Itu akting. Saat menyeberangi air terjun dia lebih berani dari Kris," Baekhyun memprotes dan menguatkan pendapatnya itu. Masih terengah-engah ia merasa lebih baik bisa meluruskan kedua kakinya sambil bersandar.

"Tapi... hyung..."

"Dasar jahat! Awas kalau ketahuan kalian mengerjaiku!"

"Dia masih di sana?" Baekhyun ikut mengintip.

"YAAK!"

"Kurasa dia akan berlari ke arah terakhir kali kita menghilang." ujar Baekhyun tersenyum dan Sehun memutar bola matanya. Ia terpaksa ikut-ikutan hal konyol seperti ini. Yah, hanya karena ia kira ini seru.

"Kalau begitu kenapa kita—"

"A-aku—aku akan mencari Luhan!"

"Dia mau lari ke mana?!" Baekhyun tersentak lalu ikut berdiri dengan Sehun yang terjatuh karena Baekhyun menggunakan bahu kirinya sebagai tumpuan agar kakinya bisa berdiri.

"Kurang ajar! Kau ini apa-apaan sih? Bokongku menimpa batu!" gerutunya menyorot Baekhyun tajam.

"Maaf." Baekhyun membantu Sehun berdiri dan pemuda itu menepuk bokongnya yang kesakitan itu. "Habis aku benar-benar lelah."

Sehun mengernyit. Ia lalu memerhatikan wajah Baekhyun yang—"Astaga, kau seperti Edward—maksudku Baekhyun kau baik-baik saja?"—membuatnya terkejut dengan ekspresi melebih-lebihkan.

"Ya, ya, aku tahu, ayo pergi! Dia akan tersesat,"

"Tunggu!" cegat Sehun menarik jaket Baekhyun. "Kau yakin baik-baik saja? Aku tidak mau Chanyeol mencekikku kalau kau curhat bawa-bawa namaku nantinya,"

"Tidak, bodoh. Supaya apa aku begitu?"

"Tsk. Terserahlah. Ayo, dia akan semakin jauh."

***

"Jam berapa ini?" tanya Suho di tengah perjalanan sambil berusaha menyingkirkan tanaman liar yang menghalangi jalan mereka.

"Mungkin sudah sekitar jam dua waktu di sini. Kita kelamaan istirahat, masih sampai nomor seratus dua puluh satu," sahut Xiumin.

Mereka sudah berjalan dengan waktu yang sama dengan yang ditempuh ketiga temannya dan hanya beristirahat sebentar beberapa kali. Parahnya mereka memiliki berita buruk, ketiga teman mereka yang tadi jatuh belum juga terlihat dan... mereka sama sekali tak melihat tanda-tada kehidupan Daehi. Namun kabar baiknya, setelah melewati deretan pohon itu, tidak ada tanda-tanda kejanggalan, itu berarti Teddy sudah benar-benar menghapus kedua akun teman mereka yang lain.

"Cara apa yang harus kita lakukan? Kita sudah berkali-kali berteriak memanggil mereka tapi tidak ada jawaban." ujar Chanyeol berpikir keras. Kris yang berjalan di sebelahnya tidak lupa juga tetap berpikir mencari cara.

"Ada yang bawa ponsel?" tanya Kris sambil menatapi satu persatu temannya.

Mengangkat tangan, Luhan lalu berkata, "Ponselku ada pada Theyo,"

"Walau pun ponselmu ada pada Theyo dan setelah tercebur tadi masih menyala, kita juga tidak bisa mengirim pesan melalui website itu. Website-nya terus memunculkan pemberitahuan error." Kris menggembungkan pipinya semakin putus asa. Tak mau memaksakan diri untuk berpikir keras karena demi apa perutnya sekarang tengah berdenyut-denyut kelaparan.

"Untuk itu ada yang namanya SMS, Kris," balas Luhan.

"Untuk itu pula ada yang namanya sinyal, Luhan yang pintar," kali ini Lay yang menyahut.

"Terserah. Sebaiknya kau ikut berpikir bagaimana caranya agar kita bisa menemukan mereka bertiga." Luhan membalas dengan nada kesal. Mereka semua kecuali Suho dan Kris langsung mengernyitkan dahi padanya. Membuat ekspresi dan arti tatapan dongkol yang sama.

"Apa kau pikir kau sudah membantu?" sindir Chanyeol lalu mendengus. "Astaga, aku muak kalau ada orang sok pintar di sini. Kalau ada Ace itu nambah lagi orang sok pintarnya,"

Luhan pun berhenti. Mereka semua berhenti serentak dan Luhan langsung menyemburkan omelannya, "Hal terbaik yang harus kau lakukan sekarang itu tutup mulut, Chanyeol."

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Riaa_Osehhlovu #1
Chapter 48: Antara ecxited sama sedih tokoh utamanya ganti :')
Tapi tetep bakal nunggu sekuelnya koks
ChanCartSoo #2
Chapter 48: Save offline nya di disable ama authornya


Bgst
ChanCartSoo #3
Chapter 48: Q suka lah ni cerite
zaa29b_byeol
#4
Chapter 47: Ini aku belum baca ya? Ah bodo amat. Bagus, bloom! Great one!
crunchymiki
#5
Chapter 47: ane nyengir-nyengir sendiri bacanya anjjayyy >\\\\<
alterallegra #6
Chapter 47: Wow.. Great ff Story i have read ever..
Jongin-ahh #7
Chapter 47: Endingnya gantung bgt gitu authornim T.T
Jongin-ahh #8
Chapter 47: Gue senyum2 sendiri baca ini T.T lebih sweet dr es krimnya theyo ini mah:3
Jongin-ahh #9
Chapter 44: Gue baca dari awal masa T.T chapter ini menggemaskan ><
keyhobbs
#10
Chapter 47: wwoahh!!!author jjang! Gmana bisa endingnya sekeren ini, ya ampun, dan Taehyun akhirnya sama Dara yeyy!! Terus terus Theyo sama Luhan, awalnya aku lebih suka kalo Theyo sama Baek tpi pas baca scene yg mereka jadian jadi ikutan seneng juga, jdinya bingung-_- sebenernya aku suka Theyo-Luhan atau Baek-yo hihi, tpi y sudahlah ya, yg penting pada akhirnya semuanya bahagia,hihi!