Page20: The Password

Hacker
Please Subscribe to read the full chapter

—Theyo's POV—

Aku, Luhan, dan Baekhyun berjalan sejajar mulai memasuki hutan. Posisi kami, Luhan berada di antara aku dan Baekhyun. Hawanya memang dingin dan terlihat berkabut. Bahkan pagi-pagi begini terlihat seperti jam 6 sore. Tidak ada cahaya matahari sama sekali.

Tidak jauh di depan kami bertiga, aku sudah bisa mendengar suara mereka dan yang lainnya. Baekhyun kemudian berlari mendahuluiku dan Luhan menghampiri Chanyeol yang sedang berbicara dengan Tao.

"Jadi rumahnya kosong?" tanya Tao pada Baekhyun.

"Ya." jawab Baekhyun ringan lalu tiba-tiba saja Kyungsoo datang ke arah Baekhyun menyenggol bahunya kuat. Kemudian dia membisikkan sesuatu dan sambil berbisik Kyungsoo terlihat tersenyum. Baekhyun lalu melirik ke arahku dengan Kyungsoo yang masih membisikkan sesuatu padanya. Apa dia membisikkan aku? Terserah. Aku tidak begitu memedulikan apa yang mereka berdua lakukan. Hanya diam membalas tatapannya lalu beralih pada Luhan yang sedari tadi sibuk mengoceh tapi tidak kutanggapi.

"Theyo? Memangnya benar kau yang membuat angka-angka di pohon ini?" aku menoleh ke sumber suara itu. Oh, Lay.

"Mm." jawabku sambil mengangguk. Sebenarnya aku sama sekali tidak tertarik menjadi terlalu akrab dengan mereka semua. Pemuda-pemuda tinggi dengan tingkah laku yang aneh dan ajaib. Salah satu yang paling ajaib adalah Chanyeol yang kulihat sekarang ia sedang menggoyangkan pinggangnya ke kanan dan ke kiri dengan senyum bodohnya.

"Ikuti aku. Ini namanya exercise." ujarnya pada Tao, Baekhyun, dan Lay. Lay perlahan mengikutinya dan yang lain entah kenapa jadi sama bodohnya sehingga cuma ikut-ikutan si Chanyeol.

"Can't you guys stop fooling around like now? We need to go. Come on." Suho mengomel. Ia mulai berjalan mengikuti angka yang kubuat dengan langkah besar. Aku pun mengikutinya juga dan menyejajarkan langkah kami berdua. Yang lain mulai ikut berjalan di belakang kami. Ini akan melelahkan. Aku sama sekali tak tahu tujuan mereka sekarang itu apa.

Merasa aneh karena biasanya Luhan ada di sebelahku, aku pun sempat mencari sosoknya karena bukannya tadi dia ada di sebelahku? Aku menoleh ke belakang dan hanya menemukan pemandangan tak nyaman dipandang dari Baekhyun yang terlihat lesu, berada di antara Kyungsoo dan Chanyeol. Ia dirangkul keduanya yang sedang menyanyi dengan suara sumbang dengan nada lagu yang aneh lagu kebangsaan Korea Selatan—percayalah Presiden mungkin akan menembak mereka jika kedengaran olehnya. Mungkin Kyungsoo memiliki suara yang lebih pantas didengar dibanding suara nge-bass Chanyeol. Lalu Lay dan Tao entah membicarakan apa dengan seriusnya. Xiumin hanya mengikuti nyanyian bodoh Chanyeol di sebelah raksasa itu. Dan Sehun—lagi-lagi dia membuang wajah dariku. Kenapa sih? Gumamku sambil kembali menoleh ke depan. That's weird.

"Cari apa?"

Aku menoleh ke arah orang yang sekarang berjalan di sebelah kanan Suho. Oh, itu Kris. Dia sedang merangkul leher Luhan dan wajah Luhan terlihat dongkol dirangkul paksa seperti itu. Keduanya mendadak nampak idiot karena entah kenapa mereka terlihat seperti saudara.

"Cari Luhan?" dia frontal. "Sawry. Ini orangnya. Dia kutahan karena dia tidak tahan ingin terus dekat-dekat denganmu."

"Shut it, Kris." kudengar gerutu Luhan seraya menyikut Kris yang meringis.

Aku hanya memutar bola mataku ke arah mereka berdua. Peduli apa Luhan ingin dekat-dekat atau apalah, dia memang selalu begitu dan rasanya apa pun takkan berguna menahan dia dari sifat alami keras kepalanya.

"Doofus." kataku lalu kembali meluruskan pandanganku ke depan.

"Do you have something to say?" Suho menoleh padaku. Aku sempat mengalihkan pandangan ke arah Sehun.

"Sehun is avoiding me," aku mengendikkan bahu. "I just have no idea what kind of misdeed I've don't to him." menghela nafas panjang, aku mengatakan hal tadi pada Kris dan Suho yang mungkin menyimakku dan mengerti apa yang kukatakan. Aku tidak tahu bagaimana reaksi mereka namun Suho kemudian bertanya dengan nada bingung. Atau mungkin dia heran.

"So? You still don't know why?"

Jadi mereka tahu penyebabnya apa?

"Hey, Suho. Memangnya kau tahu kenapa?" tanya Kris membuatku menoleh padanya ketika Suho ikut mengalihkan pandangannya pada Kris. Suho lalu kembali menjawab dengan bahasa asing itu.

"He spilled everything to me and Tao last night,"

Mereka semua semakin membuatku bingung.

"And, what is it?" aku bertanya dengan alis bertaut. Demi apa aku penasaran dengan jawaban Suho. Namun dia menatapku dan hanya menggeleng. Itu akan membuat rasa penasaranku semakin menjadi dan bisa-bisa aku akan bicara langsung pada Sehun. Memangnya apa yang mereka rahasiakan dariku? Aku merasa tersakiti di sini.

"Ain't gonna tell ya~ Nanti dia juga akan mengajakmu bicara," ujar Kris dengan nada menyebalkan padaku. Aku hanya memicingkan mataku pada si tinggi dengan wajah idiot karena bersama Luhan itu lalu menoleh ke belakang sekilas mencari Sehun. Dia hanya berjalan dengan tenang di sebelah Kyungsoo dengan kedua tangan di dalam kantung jaketnya. Aku pun menghela nafas panjang dan kembali menoleh ke depan. Chanyeol dan teman bodohnya yang lain sudah tenang dan cuma sekedar berbasa-basi. Sekarang semuanya terdengar agak lebih sunyi.

Sampai Suho bertanya padaku. Dia yang kudengar paling jarang berbicara, baru kali ini mengobrol denganku. Wajahnya saja terlihat menyebalkan begitu, mungkin dia seseorang yang tenang juga.

"Are you in the list of 'good and smart' student or 'lazy with a slight empty brain', brats?" tanyanya.

Huh. Seriously.

"Number one." jawabku tanpa menoleh ke arahnya.

"Apa termasuk yang paling teladan?" tanyanya lagi.

Teladan? Mungkin tidak terlalu. Kalau penerimaan penghargaan siswa teladan sekolah biasanya aku selalu berada di nomor dua. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa mendapatkan penghargaan itu. Mungkin karena guru-guru tahu aku rajin, aku juga tidak pernah bolos sekolah. Mengherankan...

Dan nomor satunya adalah Jinwoo. Seangkatan denganku juga namun kami berbeda kelas. Dia atlet

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Riaa_Osehhlovu #1
Chapter 48: Antara ecxited sama sedih tokoh utamanya ganti :')
Tapi tetep bakal nunggu sekuelnya koks
ChanCartSoo #2
Chapter 48: Save offline nya di disable ama authornya


Bgst
ChanCartSoo #3
Chapter 48: Q suka lah ni cerite
zaa29b_byeol
#4
Chapter 47: Ini aku belum baca ya? Ah bodo amat. Bagus, bloom! Great one!
crunchymiki
#5
Chapter 47: ane nyengir-nyengir sendiri bacanya anjjayyy >\\\\<
alterallegra #6
Chapter 47: Wow.. Great ff Story i have read ever..
Jongin-ahh #7
Chapter 47: Endingnya gantung bgt gitu authornim T.T
Jongin-ahh #8
Chapter 47: Gue senyum2 sendiri baca ini T.T lebih sweet dr es krimnya theyo ini mah:3
Jongin-ahh #9
Chapter 44: Gue baca dari awal masa T.T chapter ini menggemaskan ><
keyhobbs
#10
Chapter 47: wwoahh!!!author jjang! Gmana bisa endingnya sekeren ini, ya ampun, dan Taehyun akhirnya sama Dara yeyy!! Terus terus Theyo sama Luhan, awalnya aku lebih suka kalo Theyo sama Baek tpi pas baca scene yg mereka jadian jadi ikutan seneng juga, jdinya bingung-_- sebenernya aku suka Theyo-Luhan atau Baek-yo hihi, tpi y sudahlah ya, yg penting pada akhirnya semuanya bahagia,hihi!