PART 8

YOUR GUARDIAN ANGEL

15 Juni 2013

Minhyuk memperhatikan gadis semampai yang duduk didepannya. Wajah gadis itu kaku tanpa senyum. Minhyuk menuangkan wine ke gelas-gelas kosong didepannya. “So, kita akan menyetujui pertunangan ini?” tanya gadis itu pada Minhyuk. Minhyuk menatap gadis yang tak lain bernama Park Jiyeon. Perusahaannya akan mulai mengembangkan beberapa anak perusahaan di Seoul, dan itu tentunya akan membutuhkan banyak dukungan dari perusahaan sekelas Park Corp yang menguasai beberapa wilayah yang tak bisa dijangkau KIM Corp. pilihan pertunangan ini sebenarnya sudah lama dihembuskan, namun kedua pihak lama menunda dan baru sekarang memutuskannya.

“Ya. Kau keberatan?” tanya Minhyuk. Gadis itu tersenyum, “Kau tahu, aku punya pacar. Namanya Kim Yesung. Dan yah, aku menerima pertunangan ini karena pacarku tidak bisa membantuku apa-apa. Keluargaku menolak status keluarganya. Jika kau menikahiku, maka kau harus terima kalau aku masih berhubungan dengan pacarku, karena aku tak bisa meninggalkannya.”

Minhyuk terdiam sejenak kemudian mengulas senyumnya. “Aku juga. Aku menyukai adik angkatku yang sekarang di Seoul. Kakek menolak kami lebih dekat dengan alasan latar belakang keluarganya yang tidak tepat untukku, karena itulah aku dijodohkan denganmu sejak lama. Karena pernikahan dengannya akan tidak menguntungkan bagi sahamku. Dan lagipula, aku terlalu mencintainya sehingga tak mau menjadikannya sebuah boneka dengan label ‘istri’ untukku.” Jiyeon tersenyum, “Tentu. Kau bisa memanfaatkanku. Dan kita tetap bisa menjalankan dua perusahaan ini dengan baik. Tentunya saham kita akan kembali blue chip. Baiklah. Aku akan kembali ke Seoul. Sampai jumpa saat pertunangan kita nanti. tanggal 23 November 2013, di Seoul.”

Minhyuk meneguk winenya, “Tentunya kita harus berakting dengan baik selama itu, huh. Aku akan mengirimimu pesan nanti.” Ujarnya. Jiyeon melangkah pergi dan tidak mempedulikan Minhyuk lagi.

***

 

3 Oktober 2013

“Krystal!!!” Minhyuk memanggil gadis berambut panjang warna hitam dengan highlight kemerahan didepannya. Gadis itu berbalik dan menatapnya sejenak, lalu berteriak dengan gembira, “Oppa…” panggilnya. Minhyuk lalu menghentikan langkahnya dan merentangkan tangannya. Krystallah yang berlari menghampirinya, memeluk tubuh Minhyuk dengan erat. “Uri oppaaa…” ujar Krystal. Minhyuk terkekeh,  “Aku tahu kau akan merindukanku.” Godanya.  Krystal melepaskan pelukannya. Lalu kemudian dia sudah memukul-mukul dada Minhyuk dengan keras.

“Ya!!! Kang Minhyuk.. bagaimana kau meninggalkan aku sendirian bertahun-tahun. Dan baru kembali setelah 4 tahun kemudian. Aku hampir lupa punya kakak sepertimu.” Ujar Krystal sambil terus memukuli Minhyuk. Minhyuk hanya terkekeh lalu menangkap dua kepalan tangan Krystal. Dan kembali memeluk Krystal. “Mian.. semuanya sedang kacau. Kakek tidak ingin aku kembali kesini sebenarnya. Tapi aku memaksanya.” Jelasnya. Diciumnya puncak kepala Krystal. Krystal tersenyum meskipun matanya sedikit berkaca-kaca. Minhyuk melepas pelukannya dan memegang bahu Krystal, menatap mata Krystal yang berair, “Aku mendengar semuanya. Kau baik-baik saja? Maaf tidak ada disampingmu disaat dia pergi. Maaf.” Ujar Minhyuk lirih ditelinga Krystal. Krystal membenamkan wajahnya dibahu bidang Minhyuk,.

“Kim Jongin, adalah lelaki terbrengsek yang aku kenal. 4 tahun lalu aku menitipkanmu padanya, tapi dia malah meninggalkan dongsaeng kesayanganku dalam kesendiriannya. Gwaenchana… gwaenchana… aku disini bersamamu sekarang. Gwaencana.” Ujar Minhyuk menenangkan isakan Krystal yang tak bersuara. Minhyuk mempererat pelukannya dan berkali-kali mengusap rambut hitam panjang Krystal. Perlu sepuluh menit untuk membiarkan Krystal menenangkan dirinya. Dan Minhyuk masih berdiri dan memeluk Krystal. “Oppa… belikan aku es krim, eoh?” ujar Krystal menyudahi tangisannya. Minhyuk tampak tersenyum, “Vanilla Ice Cream kesukaanmu? Dilaksanakan. Ayo.” Jawab Minhyuk sambil menggenggam kuat jemari-jemari mungil Krystal.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju sebuah kedai es krim favorite mereka dulu. Krystal memilih rasa vanilla dengan taburan choco chips, sedangkan Minhyuk memilih rasa Matcha Red Bean. Mereka menyendokkan es krim kemulut masing-masing. Saling bercerita. Terutama Krystal dia bercerita banyak. Kemudian keakraban itu diinterupsi. Ponsel Minhyuk berbunyi.

“Eoh. Wae? Aku sedang makan es krim. Dengan Krystal. Boleh kalau kau mau kesini. Ya, aku tunggu.” Ujar Minhyuk dengan seseorang didalam telepon. Krystal menatap wajah Minhyuk dengan penasaran. “Wae??” tanya Minhyuk merasa tidak nyaman diperhatikan. Krystal memberengut, “Nugunde? Siapa dan Kenapa mau menyusul kesini?” tanya Krystal. Minhyuk mengacak-acak rambut Krystal.

“Tunanganku. Mian lupa bercerita padamu. Aku akan bertunangan dengan Jiyeon akhir November besok. Dia akan menyusul kesini karena penasaran denganmu.” ujar Minhyuk. Krystal kaget namun dapat mengendalikan dirinya. “Daebak!! Kau pergi bertahun-tahun lalu pulang tanpa kabar dan benarlah kau menyebalkan, kabar sebahagia ini baru kau beri tahukan padaku sekarang. Menyebalkan!” seru Krystal merajuk.

Minhyuk tertawa, berusaha menenangkan rajukan Krystal. Sepuluh menit kemudian, seorang perempuan berbaju merah masuk kedalam kedai es krim. Semua mata memandang gadis itu. Parasnya cantik sempurna. Rambutnya panjang diwarnai coklat terang dengan teknik ombre dibeberapa bagian sehingga menciptakan siluet warna hijau toska dan pink berselang. Gadis itu tersenyum kearah Minhyuk, “Minhyuk-ssi.” Sapanya.

Mulut Krystal menganga seketika. Tidak mempercayai gadis itu adalah park jiyeon, gadis yang bersekolah ditempat yang sama dengannya. Jiyeon berubah menjadi gadis modis, padahal dulu jika dibandingkan tentu Krystal akan memenangkan kontes kecantikan jika keduanya tersisa sebagai finalis. “Annyeong, Krystal.” Sapa Jiyeon. Krystal mengangguk, “Kau cantik sekali. Aku tak percaya kau makin cantik.” Puji Krystal tulus.

Minhyuk berdiri dan meraih pinggang Jiyeon, mengecup singkat pipi Jiyeon, “Kau dari mana?” tanya Minhyuk. Jiyeon tersipu sedikit, “Krystal, tentunya uang bisa membeli semuanya kan. Hehehe. Aku tadi belanja beberapa pakaian, aku akan menghadiri beberapa acara minggu ini. Kau bisa menemani?” tanya Jiyeon. Minhyuk tersenyum tapi menggeleng, “Mian. Aku harus menemani adik kecilku ini hari ini. Dan yah, aku ada beberapa pekerjaan yang tak bisa ditunda. Kau bisa pergi sendiri kan?” tanya Minhyuk. Jiyeon mencubit pipi Minhyuk, “Arra. Kau selalu begitu. Setelah kita bertunangan nanti. Tak ada alasan untuk tidak ikut ya.”

Krystal memandang pasangan itu dengan perasaan cemburu.  Aku pikir oppa kembali untukku. Dengan cepat disingkirkannya pemikiran itu. Krystal dengan segera meraih es krimnya dan memakannya dengan lahap. Membuat Jiyeon menoleh padanya. “Kau mau Jiyeon? Aku bisa membelikannya untukmu.” Tawar Krystal. Jiyeon tersenyum tapi menggeleng tegas, “Tidak. Ada banyak kalori disitu. Gomawo Krystal. Ah iya, aku harus mengecek sepatuku. Aku pergi dulu ya. Eh Krystal, aku tahu dulu kau perancang bunga. Aku mau pesta kami nanti kau yang merancang bunganya.” Ujar Jiyeon.

Senyum Krystal mengembang. “Dengan senang hati. Tentunya tidak gratis ya oppa.” Jawab Krystal. Minhyuk hanya tertawa, “Baiklah baiklah. Kau hati-hati Jiyeon-ssi.” Jiyeon mengangguk kemudian melangkah keluar kedai itu.

***

 

13 November 2013

Krystal menunjukkan sketsa-sketsa hasil rancangannya pada Minhyuk. Minhyuk hanya tersenyum dan mengangguk, “Semua bagus kok. Tapi lebih baik tanya Jiyeon nanti kalau dia sudah datang.” Ujarnya. Krystal mengangguk kemudian menyesap milkshake Taronya. Krystal memperhatikan sekali lagi raut wajah Minhyuk yang dikaguminya. Namun sayangnya Minhyuk takkan pernah menjadi miliknya.

“Suho menyukaimu Krystal.”

Krystal kaget dengan kalimat Minhyuk. Minhyuk meletakkan tabletnya, menatap Krystal dengan lembut. Krystal tergeragap dan merasa tidak nyaman. Kenapa tiba-tiba membicarakan Suho?

“Maksud oppa apa?” tanya Krystal. Minhyuk menyandarkan tubuhnya disofa. Mereka memang tidak tinggal bersama diapartemen Minhyuk, tapi Krystal cukup sering mengunjungi Minhyuk ke apartemennya. Dan malam inipun demikian. Krystal singgah keapartemen Minhyuk, setelah memasak makan malam dan makan bersama, Krystal menunjukkan sketsa rancangan bunga untuk pertunangan Minhyuk dengan Jiyeon.

Mereka memilih berdiskusi di sofa panjang Minhyuk yang berwarna putih. Semua nampak lancar awalnya. Namun kalimat yang dilontarkan oleh Minhyuk membuat suasana hati Krystal menjadi tak nyaman. “Kau tahu itu kan. Dan aku sudah menanyakannya. Dia menyukaimu. Besok saat pertunanganku, kau harus menyapanya. Karena aku tahu, kau juga mulai menyukainya.” Krystal berdiri dari sofa yang didudukinya, matanya berkilat marah, “Oppa keterlaluan sekali. Kenapa pula oppa perlu repot-repot mengkonfirmasi dia menyukaiku atau tidak?” ujar Krystal ketus.

Sebenarnya Krystal tak berniat demikian, hanya saja semua menjadi tak terkendali. Semakin mendekat ke hari pertunangan Minhyuk dan Jiyeong, Krystal merasa perasaannya semakin tak menentu. Sejak dulu dia selalu mengakui pada hatinya dia sangatlah mengagumi MInhyuk. Minhyuk kecil hingga Minhyuk yang sedewasa sekarang. Kenyataan dia jatuh cinta pada Kim Jongin dan juga terluka karena Jongin pergi meninggalkannya selamanya dalam sekejap dia lupakan dan tertutup begitu saja asal ada Minhyuk disebelahnya. Namun ternyata Minhyuk tak menyadari semuanya. Krystal merasa lelah menerka soal Suho yang tiba-tiba hadir di kehidupannya.

Lalu sekarang Minhyuk ikut menginterupsi perihal Suho, “Aku hanya ingin kau bahagia. Suho menyukaimu selama dua tahun terakhir. Namun dia menjaga jarak darimu, karena dia sendiri takut perasaannya padamu menghianati Jongin. Karena itulah dia baru berani datang setelah dua tahun berlalu. Tidak cukupkah alasan itu untuk membuatmu tersentuh? Lihatlah, ada kebahagiaan yang ditawarkan untukmu. Tak inginkah kau meraihnya? Sedangkan aku sebagai oppamu tak bisa melakukannya.” Ujar Minhyuk. Krystal menghela nafasnya, oppa tak pernah mengerti. “Arraso. Aku mengerti. Aku akan mencobanya.” Ujar Krystal Akhirnya.

***

 

23 November 2013

Krystal memperhatikan ruangan itu sekali lagi. Tamu-tamu mulai berdatangan dan mengisi kursi demi kursi yang tersedia. Wajah Krystal mengulas senyum menatap wajah cerah dan senyum bahagia yang terpancar dari wajah Minhyuk dan Jiyeon. Keduanya tampak serasi. Krystal sudah belajar melepaskan semuanya sejak dulu. Dia tahu perasaannya hanyalah perasaannya sewaktu dia kanak-kanak, hanya sebuah perasaan kagum pada seorang kakak. Krystal meraih gelas champagne dan menenggak isinya cepat. Dia duduk cukup dibelakang, sengaja menghindari tatapan Minhyuk. Selain itu dia merasa tidak nyaman berada disitu. Dia tahu, dunia itu bukanlah miliknya.

“Selamat malam, Krystal-ssi.” Seorang pria menyapanya. Krystal menoleh kearah si sumber suara dan menemukan lelaki berbalut jas hitam dan rapih, lelaki itu mengulas sebuah senyuman hangat. Krystal membalasnya demi sopan santun, “Suho-ssi. Silahkan duduk.” Tawar Krystal kearah bangku kosong didekatnya. Aku sudah berjanji pada Minhyuk oppa. Aku sudah berjanji. Rapalnya dalam hati. Suho mengangguk kemudian menarik kursi terdekat dengan Krystal dan duduk disamping Krystal. Krystal menegakkan posisi duduknya. Masih menatap kearah Minhyuk dan Jiyeon.

Suho menatap gadis disampingnya, penampilannya cukup chic, dengan setelah blazer dan celana skinny warna hitam dipadu dengan blouse warna pink cerah dan ornament kalung bebatuan warna coklat yang membuat penampilan Krystal nampak classy. Rambut hitamnya dibiarkan tergerai. Make upnya cukup natural namun membuatnya terlihat cerah. Suho mengambil segelas champagne didepannya dan menegaknya, “Kau menyukai Minhyuk rupanya, Krystal-ssi.” Ujar Suho pelan. Krystal menghentikan aksinya yang mengamati gerak-gerik Minhyuk.

Mata Krystal sempurna membulat, “Neon….” Kalimat Krystal berhenti begitu sejak, dipatahkan oleh ciuman singkat namun lembut dari Suho. Krystal mendorong tubuh Suho cepat, “Micheosso?” gertak Krystal lalu bergegas pergi. Sepeninggal Krystal, Suho merutuki dirinya sendiri, “Suho… Neon jeongmal baboya? Babo. Babo.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please