23 Desmber 2013

“Jadi, Krystal. Kumohon datanglah ke pestaku bersama Suho. Aku dan tunanganku berencana memanggang hanwoo. Kau harus datang arraso!” ujar Taeyeon. Krystal terkikik, heran dengan dunianya yang sekarang. Belum genap dua minggu dia bertemu dengan Taeyeon tapi rasanya sejak bertukar nomor teelpon tempo hari di acara premier film Taeyeon keduanya spontan menjadi dekat. Taeyeon sama sekali tak menganggapnya seperti musuh atau saingan karena menjadi kekasih Suho. Malah sebailknya, Taeyeon membawanya mengenal ke lingkungan pertemanan yang baru.

Taeyeon mengenalkannya lebih jauh dengan gengnya yang bernama Soshi. Yang ternyata mengurus yayasan social nirlaba yang dipimpin Seo Juhyun, anggota termuda mereka. Yayasan yang bergerak sejak 2 tahun silam itu menaungi beberapa panti asuhan dan salah satunya adalah panti asuhannya dulu. Sehingga mau tidak mau Krystal tersentuh dengan kebaikan hati 9 orang gadis itu.

Mereka meskipun dijuluki kalangan The Haves atau Jetset atau Sosialita benar-benar tak merasa segan mendirikan yayasan itu dan hebatnya tanpa tersorot media. Wajarlah tetap banyak berita miring menerpa Taeyeon, dan nampaknya Taeyeon maupun tunangannya tak mau ambil pusing. Merujuk kata peribahasa , ‘biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.’ Dan karena itulah Krystal tak ragu bergabung dengan yayasan milik Soshi.

Keputusan Krystal ini disambut antusias oleh 9 orang anggotanya. Dan mendaulat Krystal menjadi sekretarisnya, membantu Juhyun ketuanya. “Iya, Onnie. Aku akan datang. Aku akan sampaikan pada Suho-oppa. Jangan Khawatir.”

“Wooo Gomawooo… jam 7 malam ya. Kalau begitu selamat beristirahat.” Ujar Taeyeon. Sambungan telepon diputus dan menyisakan Krystal yang termenung. Disampingnya Suho tengah tidur dengan lelap meskipun waktu baru menunjukkan pukul 11 malam. Hari ini Suho pulang lebih cepat dari biasanya. Jam 8 malam dia sudah sampai didepan apartemen Krystal. dan untungnya Krystal sudah selesai memasak. Selesai makan Suho mandi dan tidur setelah mengecup kening Krystal.

Krystal yang masih harus mengerjakan beberapa hal, memutuskan terjaga dan baru ketika akan beranjak tidur, Taeyeon meneleponnya. Krystal mematikan lampu kamarnya dan lampu mejanya. Menyisakan ruangan gelap. Dia merebahkan tubuhnya disamping Suho. Tubuh Suho menggeliat dan berbalik menghadapi punggung Krystal. lalu sepasang tangan Suho memeluk perut Krystal, “Tidurlah.” Bisik Krystal pelan sambil mengusap-usap kepala Suho yang menempel dibahunya. Sudah tak ada suara ataupun gerakan lagi, Krystal berasumsi, Suho sudah tidur. Saatnya untuk dirinya juga tidur.

***

24 Desember 2013

Suasana apartemen Taeyeon yang ternyata 4 kali lebih besar dari milik Krystal sudah ramai. Sembilan anggota Soshi bercengkerama satu sama lain, begitupun dengan para tunangan-pacar-suami mereka. Suho dan Krystal yang baru sampai disambut baik si tuan rumah dengan sumringah. Baekhyun, tunangan Taeyeon, berdiri mengangkat sebaki penuh berisi kue coklat yang baru diangkat dari oven, bahkan Baekhyun mengenakan celemek. Nampak sekali dia jago masak.

“Krystal, Suho, kenalkan ini suami Sooyoung, namanya Junhyun. Kalau ini Kyuhyun, suaminya Sunny. Yang ini Jay, suaminya Hyeoyeon. Yang ini Luhan, tunangannya Juhyun. Yang ini Seunggi, pacarnya Yoona. Kalau yang ini Minho, pacarnya Yuri. Guys, ini Krystal dan Suho.” Para lelaki yang asik membantu Baekhyun memasak bersama itu melambai.

Baekhyun melemparkan celemek pada Suho, “Hyung, waktumu memasak.” Ujarnya. Suho memakai celemek biru dengan segera. Krystal meskipun masih bingung tetap membantu Suho memakaikan celemek itu. Seperti membaca pikiran Krystal, Jessica merangkul Krystal dan mengajaknya duduk, “Disini tiap natal yang memasak adalah pasangan kami. Jadi tenanglah. Suho tentunya sudah terbiasa. Hehehe. Mian.” Ujar Jessica jahil. Krystal memahami maksud Jessica namun tidak mengambil itu sebagai masalah baginya.

“Jus jeruk?” tawar Taeyeon. Krystal mengangguk meraih gelas yang diulurkan Taeyeon. Matanya memandangi 10 laki-laki yang berkutat dipantry besar milik Taeyeon. Ada Baekhyun yang membuat kue coklat. Ada Seunggi yang membuat tart susun tiga dengan starberry. Lalu Nichkhun yang memasak masakan Thailand dan Samgyupsal. Ada juga Kyuhyun yang mengiris-iris buah-buahan untuk dibuat salad. Luhan yang menggulung belasan kimbab. Dan macam-macam kegiatan lainnya. Krystal menatap takjub.

Lalu matanya berhenti pada sosok Suho yang kini membantu Minho memasak steak. Krystal merasa bangga dengan keakraban yang diciptakan kelompok ini, tak hanya para perempuannya yang dekat satu sama lain ternyata para lelakinya saling kenal dan terikat beberapa bisnis dan kalaupun tidak masih satu lingkungan pertemanan. Hanya aku yang orang luar disini. Bisik hati Krystal. tapi dengan sekejap dia membujuk hatinya, dia berada disini karena memang diundang, jadi tak ada alasan baginya untuk mengatakan dia tidak pantas bukan.

“Girls, aku akan melaporkan keuangan salah satu panti asuhan yang kita naungi. Yayasan Rumah Bintang saat ini melaporkan sedang melakukan renovasi untuk kamar anak laki-laki. Mengingat beberapa diantaranya adalah mereka membutuhkan kamar yang lebih layak untuk mereka yang berusia 12-14 tahun.” Ujar Juhyun.

“Ya, disitu selalu kekurangan kamar anak laki-laki.” Gumam Krystal. Perilaku spontan Krystal ini mengundang minat Sembilan perempuan disekitarnya. Menyadari sedang diperhatikan, Krystal menoleh, “Ah, maaf. Aku lupa mengatakan. Dulu aku tinggal disana sampai usia 14 tahunan.” Ujar Krystal menjelaskan.

“Ya, Krystal dulu tinggal di Rumah Bintang bersama Kang Minhyuk. Tapi Minhyuk lebih dulu meninggalkan rumah panti itu sejak ditemukan oleh kakeknya.” Ujar Suho.

“Ah ya. Jiyeon pernah cerita soal adik angkat Minhyuk berasal dari panti asuhan yang sama. Dan pernah satu kelas dengan Jiyeon sewaktu SMA. Benarkan Krystal-ssi?” tanya Baekhyun. Krystal mengangguk.

Sembilan Soshi mengangguk-angguk, kemudian Juhyun seperti menyadari sesuatu. “Tunggu Krystal. tadi kau bilang kau meninggalkan panti saat berusia 14 tahun? Kau masuk disana usia berapa?” tanya Juhyun. Krystal berpikir sejenak, “Umm… sekitar 5 atau 6 tahun. Waeyo Onnie?”

“Tiffany Onnie, bawa data penghuni panti yang waktu itu kita cari untuk mengumpulkan info adik Jessica Onnie, tidak?” tanya Juhyun pada Tiffany. Meninggalkan pertanyaan Krystal.

“Oo… ada, belum aku hapus di tabletku. Sebentar.” Tiffany membongkar tas besarnya dan menemukan tablet bercover warna pink. “Ini. Kenapa sih Juhyun?” Juhyun menarik tablet Tiffany dan menemukan apa yang dia cari. “Assa! Krystal, siapa namamu? Maksudku apa kau mengganti namamu begitu keluar dari panti asuhan?” tanya Juhyun.

Krystal menatap Juhyun bingung tapi akhirnya mengangguk. Semua laki-laki dan perempuan itu mengumpul mengelilingi Juhyun termasuk Suho yang kini mencengkeram bahu Krystal lembut, membuat Krystal menoleh kepada Suho yang masih memasang wajah tenangnya, “Minhyuk oppa yang mengganti namaku dulu sekali, menjadi Krystal. karena aku punya kalung ini.” Ujar Krystal sambil mengeluarkan kalung berliontin crystal. Melihat itu Jessica langsung bangkit berdiri dan menghampiri Krystal.

“Darimana kau dapat kalung ini Krystal?” tanya Jessica. Krystal makin bingung melihat raut wajah Jessica, “Ibuku yang menghadiahkannya padaku dihari ulang tahunku. Sebelum aku dititipkan dipanti asuhan. Sebelum ibu meninggalkanku.” Jawab Krystal. Jessica memejamkan matanya dan menarik nafasnya kuat, saat dia membuka matanya, matanya berair seperti ingin menangis. Kris menarik Jessica namun ditepis cepat oleh Jessica. “Apakah namamu Jung Soojung? Apakah nama ibumu Kim Haneul?” tanya Jessica.

Wajah Krystal terperanjat dan memucat, “Kenapa.. kenapa kau tahu namaku dan nama ibuku, onnie?” ujar Krystal terbata-bata. Mendengar kalimat tanya yang dilontarkan Krystal itu Jessica serta merta memeluk Krystal. kalimat tanya Krystal telah berubah menjadi kalimat pernyataan bagi Jessica. Krystal yang masih bingung dengan semuanya hanya mampu membalas pelukan Jessica. “Kau adikku Krystal. Kau Soojung kami yang hilang. Kalau kau perlu bukti, kita lakukan tes DNA sekarang.” Ujar Jessica disela isakannya.

Krystal melepaskan pelukan Jessica, “Seseorang tolong jelaskan padaku, apa yang sedang terjadi. aku benar-benar tak mengerti.” Ujar Krystal. Juhyun tersenyum dan meraih tangan kiri Krystal, menggenggamnya erat. “Krystal atau Soojung, aku tadi mengecek daftar nama yang kami kumpulkan. Ditahun yang sama kau masuk di Rumah Bintang. Ada lima orang yang masuk bersamamu. Tapi yang berusia 6 tahun hanya Jung Soojung. Lalu aku mengecek saat kau meninggalkan Rumah Bintang. Saat itu yang keluar ada 9 anak laki-laki dan 4 perempuan. Disana 4 anak perempuan itu tertera bernama Lee Siyoung, Kang Eunji, Jang Bora dan Krystal. aku juga mengecek nama Jung Soojung di data siswa keluar tapi tetap tak ada. Jadi aku berkesimpulan kaulah Jung Soojung yang kami cari. Senang akhirnya menemukanmu.” Ujar Juhyun.

Jessica kembali memeluk Krystal, “Aku merindukanmu dengan sangat Krystal. kemana saja kau? Kau kesulitankah selama ini?” Krystal hanya mengangguk lemah. Tangisannya juga pecah. Tak menyangka ibunya menhadiahkan kakak perempuan untuknya di malam natal ini, ditambah 8 orang kakak perempuan yang lain. Lalu mengalirlah cerita Jessica mengenai pencarian adiknya selama bertahun-tahun. Karena petunjuk yang ditinggalkan ibunya hanya sebuah kalung dan sebuah alamat panti asuhan. Namun Jessica kehilangan jejak karena Soojung mengganti namanya di daftar Rumah Bintang menjadi Krystal. Malam itu adalah hadiah terindah bagi Krystal dan Jessica. Dipertemukan dengan saudara mereka yang mereka cari.

Jari Krystal bertautan dengan jari Suho yang menggenggamnya erat. Mereka berjalan beriringan dalam diam. Keduanya memutuskan mampir disebuah taman kecil didekat apartemen Krystal. waktu sudah beranjak dari pukul 12 malam. Tapi keduanya tidak merasa kedinginan meskipun salju turun malam ini. Mereka berdua masih saling tersenyum satu sama lain. Suho tau saat ini Krystal sedang berbahagia karena menemukan keluarganya yang hilang. Dan begitupun dengan Krystal, dia bahagia karena semuanya terasa lebih lengkap. Memang ada keraguan tadi soal hubungannya dengan Jessica, namun semua nampak lebih logis ketika Juhyun menjelaskan padanya.

“Terima kasih Oppa membawaku mengenal Taeyeon dan yang lainnya. Karenamulah aku menemukan keluargaku.” Bisik Krystal lembut. Suho menoleh pada gadis disebelahnya, “Because I am your guardian angel.” Balas Suho dengan senyum jahilnya. Krystal terkekeh gelid an memeluk Suho dengan erat, “Saranghae.” Ujarnya.

“Nado Saranghae, Krystal.”