PART 32

YOUR GUARDIAN ANGEL

14 Maret 2014

Minhyuk mengalami kecelakaan oppa. Mobilnya menabrak pembatas jurang. Tubuhnya menghilang. Tapi dipastikan tubuhnya terlempar ke jurang dan dia tidak selamat. Oh… bagaimana ini bisa terjadi pada Krystal dan Minhyuk. Tepat dihari mereka menikah. Tepat dihari yang mereka rencanakan. Kalau saja minhyuk tidak pergi. Kalau saja Krystal mau mengalah. Oppa.. oppa..” Suho tercengang mendengar kalimat Chorong.

Dia bisa membayangkan betapa terlukanya Krystal. bagaimana hancurnya perasaan Krystal. dia tahu dengan pasti, Minhyuk adalah sebagian jiwanya dan Krystal mungkin tidak bisa hidup lagi jika tanpa Minhyuk.  Dulu saat Jongin pergi mungkin Krystal bertahan karena dia tahu dibelahan dunia yang lain masih ada Minhyuk untuknya. Tapi kini saat Minhyuk pergi, apa yang akan terjadi dengannya?

Sementara diseberang telepon Chorong merasakan bahwa dirinya bodoh memberikan berita sedih itu pada Suho. “Bagaimana kalau Joonmyeon memutuskan untuk kembali pada Krystal?” bisik hatinya. Tapi sebuah tekad perlahan mengalir ke permukaan hatinya. “Jika memang itu yang terbaik untuk Joonmyeon maka aku akan menjaga perasaanku. Biarlah Joonmyeon membahagiakan Krystal sekali lagi.” Tekadnya dalam hati.

Chorongie… aku merindukanmu.” Chorong mematung saat kalimat Suho malah berkebalikan dengan apa yang diharapkannya. “Oppa? Kau tak ingin kembali pada Krystal? menghiburnya?” tanya Chorong akhirnya.

Suho tersenyum mendengar kalimat Chorong, “Aku menunggumu pulang arraso? Kau jaga kesehatanmu. Jangan sampai sakit. I love you.”

Chorong tersipu meskipun tak dapat melihat wajah Suho. Tapi ini pertama kalinya Suho mengatakan tiga kata itu. Tiga kata terindah yang selalu diharapkannya. “Ish, arraso oppa. Love you too.” Bisik Chorong lalu mematikan sambungan teleponnya. “Mianhe Minhyuk-ah, Krystal-ah, harusnya aku tak sebahagia ini bukan?

…..

 

15 Maret 2014

Krystal menatap foto Minhyuk yang tersenyum dan diletakkan pada bangunan . “Tak ada tubuhnya disana, dia tidak mati. Dia tidak mungkin meninggalkanku. Dia bilang dia mencintaiku.” Krystal mengulang-ulang kalimat itu dikepalanya. Air matanya sudah mengering dan dia sudah lelah untuk menangis. Krystal hanya menatap kosong ke tulisan indah yang terukir di pualam putih.

~he who lies here was the brother, son, granson, colleague and fiancé of people who love him~

KANG MINHYUK

Like a poem written with tears,

If this sad love ends like this, I will end too

 

A farewell without you is too hard

(Zia – one year)

 

Bohong. Ini semua bohong. Dia tidak didalam sana.” Bisik hati Krystal kemudian tubuhnya kembali luruh. Untunglah Kris cepat menangkapnya. Krystal menoleh kearah Kris, “Lepaskan tanganmu.” Ujar Krystal kasar. Jessica dapat mengerti betapa sedihnya Krystal sehingga kepada siapapun dia bersikap dingin. Jessica menitikkan air matanya kemudian menyentuh tangan Kris memberikan kode untuk melepaskannya melalui tatapan mata. Dan Krispun mengerti.

……

 

Kau baik-baik saja?” Suara Suho yang tetap tenang menyadarkan Chorong. Dia tidak boleh terlalu lama bersedih kehilangan salah satu sahabat terbaiknya. Karena bagaimanapun ada yang lebih terluka darinya, Krystal. tentunya dia akan lebih terluka, Krystal yang belum  menerima kerpergian Minhyuk dan terlebih dia menyalahkan dirinya sendiri. Karena sifatnya yang mendadak manjalah Minhyuk pergi mencari sepatu warna merah itu.

Pergi yang berati tidak kembali.

“Ooo oppa. Aku akan kembali besok pagi. Kau menungguku kan?” tanya Chorong.

Kalau kau masih ingin disana. Aku tidak apa-apa. Sungguh.” Chorong menggeleng. “Aniya oppa. Aku akan kembali. Aku akan kembali setelah menemui Krystal malam ini.” Ujar Chorong. Lalu sambungan terbutus setelah keduanya bertukar kalimat sayang yang secara rutin mereka katakan.

Chorong kemudian mengetuk kamar Krystal, berharap Krystal mau membukakannya. Sejak upacara pemakaman Minhyuk tadi pagi, Krystal belum makan apapun. Jessica sudah tidak punya energy membujuk Krystal, karena itulah saat Chorong mengunjungi rumah mereka malam ini, Jessica begitu putus asa dan meminta tolong padanya.

“Krystal… boleh aku masuk?” tanya Chorong. Kemudian pintu terbuka, nampak wajah Krystal yang makin pucat tak berenergi. “Hi dear. Harusnya kau makan sedikit. Wajahmu pucat sekali.” Uajr Chorong sambil meletakkan salad buah dan susu. “Kau ingin makan? Setidaknya isilah perutmu dengan sedikit makanan, dear.” Ujar Chorong saat melihat Krystal tak segera memberikan jawaban.

“Dear?” Chorong kembali memanggil. Namun Krystal masih tertegun menatap dinding kamarnya yang terlapisi wallpaper buatan bergambar ratusan foto. Yang didominasi foto Krystal dan Minhyuk. “Krystal…” panggil Chorong. Kemudian dengan tiba-tiba tubuh Krystal luruh dan dia kembali menangis kali ini lebih histeris. Membuat Jessica dan Kris serta ayah Jessica menghampiri kamar Krystal. Chorong memberikan kode agar mereka bertiga tidak khawatir.

Kemudian Chorong menghampiri Krystal, “Hei Krystal. dengarkan aku, aku tak mengerti bagaimana perasaanmu. Bagaimana tepatnya perasaan hancur dan sedihmu. Karena aku bukan kau. Karena aku tak merasakan hal yang sama. Aku kehilangan dia, itu pasti. Dia salah satu sahabat terbaikku. Padakulah aku mendapatkan banyak cerita darinya. Bagaimana dia mempercayakanku mengenalmu dari ceritanya. Bagaimana aku menjadi saksi betapa dia jatuh cinta padamu. Betapa dia menyayangimu.

Sungguh aku tak akan pernah bisa berada di posisimu untuk merasakan perasaan kehilangan yang kau rasakan. Tapi aku disini, setidaknya hingga sampai besok pagi, untuk menemani dirimu berbagi. Cerita apapun. Entah sedih atau senang. Luka atau bahagia. Aku boleh membaginya padaku. Dan aku akan membagi semua ingatanku tentang dia.” Chorong sangat berhati-hati agar tak menyebutkan nama mInhyuk.

Krystal menoleh dan kemudian bangkit dan memeluk Chorong. Menangis dan menangis. Hingga kelelahan dan tertidur. Kris berjalan dan kemudian mengangkat tubuh adik iparnya. Meletakkannya di kasur dan menyelimutinya. Jessica menyeka air matanya kemudian mencium pelan pipi adiknya. Sedangkan tuan Jung hanya mengusap pipi putri kecilnya lalu keluar ruangan.

“Chorong-ah, gomawo. Setidaknya dia bereaksi kali ini.” Ujar Jessica. Chorong kemudian memeluk Jessica singkat. “Yang kuat ya, onnie. Pasti kedepannya akan berat.” Ujar Chorong. Jessica mengangguk. “Aku pulang dulu Onnie. Besok pagi pesawatku akan take off jam 9 pagi.”

“Ne, kau hati-hati. Chorongie.” Ujar Jessica. Chorong mengangguk dan kemudian berjalan keluar rumah.

……

 

16 Maret 2014

Chorong mengecek kembali tiket dan passportnya setelah menerima dari petugas pengecekan. Dia menoleh kearah pintu masuk. Entahlah apa yang dia tunggu hanya saja hatinya memintanya untuk sedikit menunggu. Tapi bukankah Suho yang menunggunya dirumah kecil mereka di London? Bukankah harusnya tak ada yang menahannya di Seoul?

“Onnieeeee… Chorongie onnieeeee…. Kajimaaaaa…” teriak seorang perempuan begitu pintu terbuka, Chorong menoleh dan menemukan Krystal masih dengan piama warna birunya tengah berlari menuju kearahnya. Begitu mencapai Chorong, krystal langsung memeluk Chorong dan menangis. “Onnie, jangan pergi. Aku harus bersandar pada siapa? bukankah kau orang yang paling dekat dengan Minhyuk oppa? Bukankah kau bilang akan menemaniku? Jangan pergi.”

Chorong menahan nafasnya. Tak menyangka akan seperti ini jadinya. Bagaimana tak pernah terlintas dipikirannya kalau krystal akan menjadikan dia tempat bersandar sejak kepergian Minhyuk dua hari yang lalu. “Tapi aku harus kembali ke London Krystal. seseorang yang kucintai menungguku disaba.”  Salah. Kau melakukan kesalahan Chorong. Wajah krystal memerah kemudian dia kembali histeris. “Hei hei… Krystal. jangan menangis. Maaf aku salah bicara. Tapi aku bersungguh-sungguh. Aku dan Suho sudah settle dengan perasaan kami dan komitmen kami. Focus kami saat ini adalah kesembuhan Suho. Tapi kau tak perlu khawatir. Kapanpun kau memerlukanku, kau bisa meneleponku.”

Krystal terdiam memandang Chorong, tatapannya yang tulus, senyumnya yang hangat. Persahabatan yang seperti ini yang dia inginkan. Seseorang yang mengertinya. “Gomawo onnie. Sampaikan salamku pada Suho oppa. Pastikan kalian kembali ne?” Chorong mengangguk kemudian memeluk krystal, kali ini lebih erat. “Kau jangan membuat Sica onnie khawatir lagi eoh. Makan yang banyak. Dan jalani semua dengan baik dan perlahan-lahan. Tak perlu terburu-buru melupakannya. Biarkan dia tetap ada disana, ditempat yang terbaik di hatimu.”

Krystal mengangguk. “Hati-hati onnie.”

……

 

21 Maret 2014

“Soojung, kau sudah siap?” tanya Kris. Krystal mengangguk kemudian melambaikan tangannya pada Jessica yang mengantarkan mereka berdua sampai di teras rumahnya. Krystal mengenakan seat beltnya dan kemudian Kris melajukan mobil putihnya.

“Dia teman baikmu oppa?” tanya Krystal.

“Bukan. Dia istri dari teman baikku. Namanya Park Luna. Dia therapist yang baik. Kau bisa mengeluhkan soal mimpi yang terus menghantuimu, soal malam-malammu yang mengerikan. Soal ingatan itu.” Ujar Kris sambil tetap focus menyetir.

 

Ingatan? Mimpi? Apakah aku begitu bodoh sampai tak bisa membedakannya?” Batin Krystal.

 

“Kita telah hadir disini untuk mengikuti ibadah pemberkatan nikah Saudara Kang Minhyuk dengan Saudari Jung Soojung. Saya undang hadirin untuk berdiri menyambut mempelai wanita memasuki gereja.” Ujar sang pendeta tepat setelah Minhyuk menganggukkan kepalanya. Dentingan tuts piano mengiringi prosesi itu. Semua undangan berdiri. Dan semua mata focus menatap sepasang pintu kayu yang masih menutup angkuh.

Perlahan pintu utama gereja terbuka. Kemudian saat terbuka sepenuhnya, terlihat sosok Krystal yang mengenakan baju warna merah dan sedang menggenggam tangan ayahnya. Minhyuk tersenyum melihat wajah cantik Krystal yang tersembunyi dibalik penutup kepalanya. Perlahan pula, Krystal dan ayahnya berjalan menuju altar dimana Minhyuk berdiri.

Minhyuk menunggu dengan sabar. Hingga saat Krystal hampir mencapainya, Minhyuk turun dari altar dan membungkuk kepada calon ayah mertuanya. Tuan Jung tersenyum kemudian melepaskan tangan anak perempuannya yang terasa basah karena keringat dingin. Jangan ditanya bagaimana perasaan Krystal, karena dia benar-benar gugup. Bersamaan dengan itu pula tangan Minhyuk sudah menariknya keatas altar. Berdiri tepat dihadapan pendeta Choi.

“Saudara sekalian, saat ini kedua mempelai telah berada di tengah-tengah kita, maka ibadah pemberkatan nikah ini akan segera kita mulai. Marilah kita bulatkan hati dan jiwa dengan memuji Tuhan.”

Sejenak semua suara berhenti dan terpusat pada kedua mempelai dan pendeta dihadapan mereka. “Saudara Kang Minhyuk, bersediakah kamu menerima Jung Soojung sebagai istri yang dijodohkan Tuhan kepadamu? Bersediakah kamu menyayangi dia, menghibur dia, menghormati dan memelihara dia dengan baik saat sakit ataupun sehat, saat miskin ataupun kaya sampai maut memisahkan kalian?” tanya pendeta. Minhyuk menoleh sekilas pada Krystal yang tersenyum padanya.

“Ya, saya bersedia.” Ujar Minhyuk mantap. Sang pendeta tersenyum, “Maka Kamu, Saudari Jung Soojung, bersediakah kamu menerima Kang Minhyuk sebagai suami yang dijodohkan Tuhan kepadamu? Bersediakah kamu menyayanginya, menghibur dan menghormati dia, mempercayai dia sebagai pelindung dan tak pernah membantah kata-katanya yang baik untukmu, baik saat sakit ataupun sehat, saat miskin ataupun kaya sampai maut memisahkan kalian?”

Krystal mempererat genggaman tangannya pada Minhyuk, kemudian senyumnya merekah, “Ya, saya bersedia.” Semua undangan bertepuk tangan riuh. Sang pendetapun ikut tersenyum, kemudian mengangkat telapak tangan kanannya kemudian mengayun diatas kepala Minhyuk dan Krystal, “Maka dengan ini kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri dihadapan kami dan dihadapan Tuhan. Sekarang Kang Minhyuk-ssi silahkan menyematkan cincin pernikahan dan anda boleh mencium mempelai anda.”

Minhyuk menggeser tubuhnya, begitupun Krystal. kini keduanya saling berhadapan satu sama lain. Minhyuk mengambil cincin yang diulurkan oleh Jungshin, menyematkannya di jari manis Krystal, dan begitupun Krystal, dia mengambil cincin dari Jungshin dan menyematkannya di jari Minhyuk. Kemudian Minhyuk membuka penutup wajah Krystal. senyum Krystal begitu merekah dan membuatnya terlihat sangat menawan dimata Minhyuk.

Minhyuk mendekatkan wajahnya, “Terima kasih untuk mempercayakan diriku menjagamu dan mencintaimu.” Ujar Minhyuk sebelum akhirnya mencium Krystal dengan ciuman terhangat yang pernah terjadi diantara mereka.

 

Krystal mengangguk kemudian memainkan ponselnya. “Oppa, nanti biarkan aku pulang sendiri.” Ujar Krystal.

Kris menoleh, “Baiklah, kalau itu yang kau inginkan. Kau harus berhati-hati, arraso?” Krystal tersenyum kemudian kembali memainkan ponselnya.

Setelah mengendarai mobil sejauh 20 menit kurang lebih, akhirnya Kris dan krystal sampai disebuah rumah bergaya minimalis, sama sekali tak terlihat kalau pemiliknya adalah seorang therapist. Tapi krystal sudah menduganya. “Baiklah. Ini rumahnya. Mari kita turun.” Ajak Kris. Krystal turun dari mobil Kris dan mengikuti arah jalan Kris. Rumah itu terlihat hangat meskipun cukup sederhana.

“Oh, Wu Yifan?” seorang pria yang kira-kira hanya beebeda 2-3 tahun dari Krystal nampak menyapa Kris dari arah samping. Pakaiannya hanya berupa celana pendek jeans dengan tshirt putih sebagai innernya dan kemeja kotak-kotak merah sebagai outernya.

“Chen… apa kabar?” tanya Kris. Seseorang yang dipanggil Chen itu kemudian memeluk Kris, “Baik, Kris. Ada janji dengan Luna ya?” tanya Chen, Kris mengangguk. “Kenalkan ini adik iparku, Krystal. Krystal kenalkan ini Chen.” Krystal meraih tangan Chen dan menyalaminya. Chen tersenyum.

“Aku Chen, suami Luna dan teman baik Kris. Ah iya, aku juga mengenal Suho, Luhan, juga Jongin tepatnya.” Kris menegang saat Chen menyebutkan dua nama kakak beradik itu. Kris menoleh pada Krystal yang hanya tersenyum dan mengangguk.

“Omo, Kris oppa sudah datang?” seorang perempuan keluar dari dalam rumah. Kris melambaikan tangannya. “Luna-ya, ini Krystal. krystal, Ini Luna.” Krystal kini menyalami Luna yang tersenyum hangat. “Senang bertemu denganmu akhirnya. Aku sering mendengarmu tapi baru kali ini kita bisa bertemu. Mari masuk Krystal dan kris oppa.”

Kris menggeleng, “Aku akan pergi lebih dulu. Kau baik-baik ya Soojung.” Krystal mengangguk kemudian melepas kepergian Kris dengan lambaian tangannya. “Hati-hati dijalan oppa.”

……

 

“Aku tak tahu Luna, aku terus terjaga setiap malam. Selama 5 hari terakhir aku tak bisa memejamkan mataku, meskipun aku mengenakan masker mata aku tak bisa terlelap. Aku baru bisa tertidur saat jam wekerku berbunyi jam 5 pagi. Lalu aku akan tidur seharian dan terbangun saat siang. Dan kalaupun aku bisa tertidur itu aku akan memimpikan hal yang sama.

Sebuah rumah besar berwarna putih dengan halaman yang luas dan dihiasi beberapa pohon apel disana. Ada seorang perempuan berambut panjang yang tersenyum dan berkata ‘Yogi.. yogi isseo’ lalu dia menghilang. Terkadang kalaupun mimpiku berganti pasti adalah bayangan pernikahanku. Bagaimana Minhyuk oppa menciumku setelah kami mengucapkan sumpahnya.”

Luna menghela nafasnya pelan kemudian tersenyum. “Aku akan memberikanmu sebuah lagu. Kau harus memejamkan matamu dan menenangkan semua pusat pikiranmu dan buat dirimu senyaman mungkin.” Krystal mengangguk. Luna memutar pemutar piringan hitamnya dan alunan music dari Haendel ( Concerto for Harp In F Mayor  Larghetto, op. 4, no 5) menggema di ruang praktik luna yang cukup luas.

Sementara Krystal menutup matanya dan menenangkan pikirannya luna membaca kembali semua keluhan Jessica dan Kris terhadap Krystal.

  • Jarang tidur malam
  • Selalu tidur 8 jam dari jam 5 pagi dan terbangun jam 1 siang
  • Baru akan keluar kamar jam 3 sore
  • Menghabiskan hampir dua jam untuk mandi (mulai dari jam 1 siang sampai jam 2 siang lewat), normalnya paling lama mandi hanya 30 menit
  • Menyukai tomat dan mentimun padahal sebelumnya sangat memebenci dua hal itu
  • Mendadak suka minum cola dan benci makanan manis
  • Sering blank out saat ditengah pembicaraan
  • Sering menangis tanpa sadar selama beberapa saat lalu kembali menjadi normal dengan tiba-tiba
  • Beberapa kali terdengar berteriak dikamar mandi, namun saat dikonfirmasi bersikap normal
  • Beberapa kali mengatakan ingin pulang ke Ilsan dimana rumah panti asuhan yang sebelumnya dia tinggali berada. Tapi saat diantar dia hanya terdiam dan tak mau diajak bicara

Lalu Luna mencocokkan dengan cerita Krystal yang mengalir tadi.

  • Tidak bisa tidur malam
  • Baru bisa tidur pagi dan bangun siang harinya
  • Memimpikan hal yang konstan : rumah besar berwarna putih dengan halaman yang luas dan dihiasi beberapa pohon apel disana. Ada perempuan berambut panjang yang tersenyum dan berkata ‘Yogi.. yogi isseo’
  • Masih memimpikan atau tepatnya merekonstruksi bentuk pernikahannya dengan Minhyuk yang tak pernah terjadi.

Luna melirik kearah krystal yang terlelap. Senyum Luna mengembang, setidaknya dia menemukan sebuah lagu yang tepat untuk Krystal

 

==================================================================================================================

 

Hi, Terima kasih untuk kesebarannya dengan plot cerita yang saya buat.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, cerita ini asalnya diuntukkan bagi SuStal Shipper. namun karena saya lebih suka Minhyuk jadilah Minhyuk ikut ambil bagian jadi tokoh utama.

Fokus cerita terletak pada hubungan cinta-segitiga antara Suho, Krystal dan Minhyuk. Dimana seperti yang saya bilang, sifat fangirling saya pada Minhyuk membuat cerita berantakan dari waktu ke waktu.

Ide utama cerita ini akhirnya kembali ke plot aslinya sejak Suho teridentifikasi mengidap penyakit yang sama dengan Jongin.

dan saya harap dua chapter (32 dan 33) akan memberikan jawaban atas pertanyaan kalian (pembaca). Tapi sayangnya chapter 33 belum selesai saya koreksi sehingga terpaksa saya hanya akan meng-upload chapter 32 saja.

Semoga hari ini saya bisa posting chapter 33 karena akan meninggalkan jakarta untuk liburan dalam beberapa waktu dan hanya akan online via ponsel saja.

Saya harap pembaca bersabar dan terus mendukung saya menulis^^

 

with Love,

Tiffanciel

 

BONUS :

Sudahkah kalian emlihat ini???

image  image

Mereka lucu ya^^ Lihat deh cara Krystal menoleh kearah Minhyuk dan bagaimana Minhyuk memberikan kode-kode dengan senyumnya^^

 

atau liat moment yang ini :

image  image  image

Terlihat mereka seperti berbicara pelan dan menghindari ketahuan hihihihi. Lucu ih MinStal!!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please