PART 22
YOUR GUARDIAN ANGEL10 Februari 2014
Krystal mengumpulkan tangkai-tangkai bunga mawar yang coba dirapihkan pada vas ruang tamu Jessica dan Kris. Selama dua minggu ini Krystal mencoba menyibukkan diri dengan merangkai bunga dirumah itu, mencoba melupakan bagaimana dua minggu yang lalu Minhyuk meninggalkannya setelah melihatnya berpelukan dengan Suho. Melupakan bagaimana Minhyuk tak memberikannya kesempatan padanya ataupun Suho untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Dua hari setelah hari itu, Krystal mendapatkan kabar dari Kris kalau Minhyuk sudah bertolak ke Jepang bersama kakeknya. Dan di Jepangpun, Minhyuk sulit diketahui dimana keberadaannya. Karena itulah Krystal mengurungkan niatnya mengejar Minhyuk sampai ke Jepang, karena menurutnya percuma mengejar orang yang sama sekali tak ingin ditemukan. “Soojung-ahhh, ada paket untukmu.” Seru Jessica dari arah teras rumahnya.
Krystal bergegas menghampiri kakaknya, “Dari siapa Onnie?” tanya Krystal. “Tak ada namanya tapi kurasa kau akan tahu siapa kalau melihat Negara pengirimnya.” Ujar Jessica sambil menyerahkan sebuah kotak seukuran 45 cm panjangnya. Krystal mengernyitkan dahinya saat membaca cap Negara pengirimnya, Jepang.
“Minhyuk oppa?’ bisiknya pelan. Jessica tersenyum kemudian menepuk pundak adiknya. “Pasti kali ini dia ingin ditemukan olehmu.” Krystal menoleh pada kakaknya, tersungging senyum kecil dibibirnya. “Bukalah, siapa tahu petunjuk.” Ujar Jessica. Dengan serta merta, Krystal merobek bungkus paket yang berada ditangannya. Nafasnya tertahan saat menemukan sepasang sepatu hak tinggi warna keemasan dengan hiasan untaian plat dan permata. Sebuah merek tertera disana.
Lalu sebuah kartu yang terselip dipembungkusnya ditemukan Krystal, dengan cekatan Krystal menyerahkan kotak berisi sepatu itu pada Jessica, sedangkan dia memutuskan untuk membaca kartu itu.
To : Soojung
Menikahlah denganku.
~Kang MInhyuk
Membaca pesannya saja Krystal sudah menahan nafasnya mati-matian. Tapi rasa kesal menyelimutinya. “Ih, bagaimana aku menjawabnya untuk mau menikah dengannya atau tidak, aku saja tak tahu dia dimana.” Ujar Krystal sambil mengerucutkan bibirnya. Jessica terkikik geli melihat polah adiknya.
“Coba kau telepon, siapa tahu ponselnya aktif.” Saran Jessica. Krystal mengangguk kemudian berlari kedalam mendahului kakaknya untuk mengambil ponselnya. Ditekannya sederet angka yang dihafalnya, namun sedetik kemudian ekspresinya berubah muram. “Tidak aktif. Ih oppa menyebalkan.” Geramnya. Kemudian diraihnya sepatu dipelukan kedua lengan Jessica. Dicobanya dan ternyata ukuran dan modelnya sangat pas dikaki Krystal.
“Soojung, setidaknya dia tahu kau berada disini kan.” Gumam Jessica. Krystal hanya mengangguk tapi mau tak mau senyumnya mengembang. “Jadi dia mengawasiku, huh.” Hatinya berbunga.
***
11 Februari 2014
Krystal tengah membaca buku diruang TVnya saat seseorang menekan tombol bel apartemennya. Hari ini Krystal merasa malas untuk sekedar ke rumah Jessica. Disamping saat ini kebetulan Krystal sedang mendapatkan hari pertama datang bulan. Krystal berjalan malas kearah pintu dan membukanya saat mengetahui kalau yang datang adalah kurir pengantar, Krystal menebak kalau kakaknya sedang mengiriminya sesuatu.
“Nona Jung Soojung?” tanya kurir itu. Krystal mengangguk. “Silahkan bubuhkan tanda tangan dan nama anda di lembar yang ini nona.” Krystal mengangguk dan menuruti permintaan kurir itu. Sembari menulis namanya Krystal bertanya, “Dari kakakku kah?” Kurir itu bergeming sejenak lalu menjawab pertanyaan Krystal, “Wah saya tak tahu nona, yang jelas dari Jepang.” Tangan Krystal menggantung, sadar sedang ditunggu Krystal menyegerakan tanda tangannya. “Gomawo.” Kurir itu mengangguk dan segera meninggalkan apartemen Krystal.
Dengan rasa penasaran yang mengumpul Krystal bergegas masuk dan merobek kertas pembungkus bingkisan yang ternyata berisikan seikat permen kesukaannya. Sebuah kartu terselip diantara permen itu. Kartu berwarna merah bergambar apel.
Dear Soojung,
Tolong nikahi aku.
~Kang Minhyuk
“Ihhh Minhyuk oppa menyebalkan!” ujarnya kesal sambil membanting seikat permen itu diatas sofanya yang nyaman. Kemudian Krystal melemparkan tubuhnya ketas sofa bersisian dengan permen dari Minhyuk. Tapi segera dia mendapatkan sebuah pemikiran, “Bagaimana dia tahu aku ada di apartemen bukan dirumah onnie?”
***
Krystal langsung berlari begitu menuruni taksi yang digunakannya begitu berhenti didepan pagar hitam tinggi dikawasan Cheongdam-dong. Krystal memencel bel berwarna putih berkali-kali namun tetap tak ada tanda-tanda orang didalam rumah tinggi berwarna putih itu. Krystal menarik nafasnya kemudian menghembuskannya kuat-kuat. Baiklah kalau dia tak mau keluar.
“Oppa!!! Minhyuk oppa, keluarlah!! Aku tahu kau ada disini!! Oppa!!!” teriak Krystal. tentu saja dia familiar dengan lingkungan rumah ini. Sejak pindah ke Seoul untuk melanjutkan SMA, Minhyuk beberapa kali mengahaknya kerumah kakeknya ini. Dan rumah bernomor 27 ini menjadi sepi sejak kakek Kang dan Minhyuk memutuskan pindah ke Jepang. Tapi Krystal tak pernah melupakan daerah perumahan ini.
Tadi Krystal sudah sempat mengecek apartemen Minhyuk di Gangnam, namun sudah positif tidak ada orang yang meninggali apartemen itu. Krystal punya kode kunci apartemen Minhyuk dan tadi Krystal sudah masuk didalamnya, sudah dipastikannya tidak ada seorangpun yang tinggal disana. Karena itulah Krystal langsung teringat rumah ini. Rumah yang ideal untuk Minhyuk bersembunyi.
“Ya Oppa! Kau mau keluar atau tidak? Kalau kau tak keluar sekarang jangan pernah harap oppa bisa bertemu denganku lagi.” Tapi memang tak ada siapapun disana. Bahkan kucingpun tak ada. Rumah itu kosong. Perlahan air mata Krystal luruh dan dia berbalik pergi.
Dikejauhan, tepatnya didalam rumah itu, dilantai duanya, tepat dibalik jendela yang tertutup, sepasang mata Minhyuk memperhatikan kepergian gadis yang paling dicintainya beranjak pergi meninggalkan rumahnya. MInhyuk mengulas senyumnya sambil meminum wine merah ditangan kirinya sedang tangan kanannya terselip di saku celananya.
“Nado bogoshippo, Soojung-ah.”
Comments