PART 12

YOUR GUARDIAN ANGEL

3 Desember 2014

Suho melambaikan tangannya begitu keluar terminal kedatangan luar negeri dan menemukan sosok Krystal yang tersenyum menunggunya. Malam ini Krystal tampak sangat cantik mengenakan baju terusan bahan denim dengan dipadu cardigan warna pink cerah. Suho menghampiri kekasihnya dan memeluknya cukup erat. Krystal terkikik geli merasakan perilaku Suho yang tak lebih dari seperti bocah kecil yang menemukan ibunya setelah tersesat di pusat informasi.

“Bogo shippo.” Bisik Suho lembut. Krystal mengangguk, “Nado, Oppa.” Balasnya. Suho melepaskan pelukannya dan kemudian meraih jemarik Krystal dan menyematkan sebuah gelang dari untaian manik-manik yang berasal dari batu laut. “Ini batu lapis Azzuli. Warna sempurna yang paling mendekati warna laut. Benda ini yang akan melindungimu selama aku tak selalu berada disisimu. Dan benda ini juga yang akan menenangkan dirimu saat kau marah, gelisah maupun sedih. Sebisa mungkin menggantikan diriku selama aku tak berada didekatmu.”

Mata Krystal membulat, wajahnya sangat cerah dan kemudian langsung memeluk Suho dengan erat, “Gomawooo. Oppa jeongmal gomawo.”

Suho terkekeh, “Yuk mari kita pergi. Aku sudah lapar. Kau memasak kan malam ini?” tanya Suho. Krystal mengangguk, ia ingat pesan Suho sebelum pesawatnya berangkat dari Jepang, Suho mengatakan ingin dimasakkan sesuatu oleh Krystal. Makanan apa saja, yang jelas harus Krystal yang masak. Dan Krystal memilih sebuah menu yang diajarkan Minhyuk dulu kepadanya.

Mereka berdua sama-sama saling berceloteh satu sama lain selama perjalanan menuju apartemen Krystal. Suho tak berhenti menggoda Krystal dengan candaan yang sebenarnya garing, namun tetap saja Krystal merasa tidak pernah lelah tertawa. Suho pun demikian, dirinya tak merasa lelah bercengkerama seperti ini dengan Krystal, sejujurnya dia menikmati momen-momen seperti ini yang hampir dilupakannya.

Tak sampai 40 menit mereka berdua sampai didepan pintu apartemen Krystal. Krystal membuka pintunya, “Omona!” serunya terkejut mendapati sesosok yang tengah tergeletak didepannya. Suho melangkah maju, mengambil alih posisi Krystal. Dia bergerak maju mendekati sosok yang mengenakan pakaian hitam, tepatnya jas hitam dan celana hitam. Suho membalikkan badan sosok itu lalu matanya membulat mengetahui siapa sosok itu.

“Minhyuk-ssi!” pekik Suho. Krystal menghambur seketika begitu sebuah nama itu disebut, dia bergerak menghambur ketubuh Minhyuk yang nampak lemas, “Oppa? Oppa! Oppa! Wae gurae? Ada apa?? Bangunlah…” ujar Krystal panik. Suho mencoba menenangkan Krystal. Dan mencoba membantu membuat Minhyuk sadar dengan mengecek nafas dan degub jantungnya.

“Dia hanya pingsan karena alcohol kok, Joongie sayang. Yuk, kita pindahkan dia ke kamarmu.” Ujar Suho tenang, sedetik kemudian lelaki itu sudah mengangkat tubuh Minhyuk dengan kedua tangannya. Krystal bergegas menyiapkan kamarnya dan membantu Suho meletakkan Minhyuk dikamarnya. Suho membantu melepaskan beberapa kancing baju Minhyuk dan Krystal menyelimuti tubuh Minhyuk dengan selimut tebal.

Wajah Minhyuk masih pulas dan tampak tidur dengan tenang. Nafasnya teratur naik turun. Krystal menoleh kearah Suho, “Mianhae, oppa. Aku pikir malam ini kita bisa berdua saja.” Ujar Krystal sambil sedikit bercanda kepada Suho. Suho tersenyum kemudian menarik pinggang Krystal dengan tangan kirinya, “Tenang, kita masih punya sofa atau bath-up kamar mandi, kan?” balas Suho tak kalah jahilnya. Krystal mencubit perut Suho keras, “Ahh Appeo!!” seru Suho spontan.

Krystal hanya terkikik geli, kemudian menarik tangan Suho menuju pantry dan ruang makan kecilnya. Suho memilih duduk dan menunggu dengan manis apa yang disiapkan Krystal. Krystal mengeluarkan semangkuk besar mie buatannya sendiri dari dalam kulkas, lalu mengecek kuah kaldu yang sudah dimasaknya. Kemudian dia mencuci mie panjang warna kecoklatan itu dengan air dingin dan mengaturnya dengan rapih diatas mangkuk yang sudah disiapkannya.

Tak hanya itu, dia meletakkan beberapa bahan pelengkap diatas mie dan menuangkan kaldu yang dihangatkan sebentar saja serta meletakkan masing-masing 4 butir balok es ukuran kecil sekitar 2x2 cm. setelah puas dengan apa yang dibuatnya, Krystal meletakkan mangkuk itu didepan Suho. Suho menatap isi mangkuk didepannya yang tak lain adalah Naengmyeon atau Mie Dingin. Satu-satunya makanan yang menjadi favoritnya. Dan setahunya tak ada yang tahu soal ini kecuali, Taeyeon dan Jongin.

Suho mengangkat kepalanya dan menatap Krystal lekat dan tentunya dengan segenap perasaan heran dan bingung. Krystal menghampiri Suho dan memeluknya dari belakang. Suho sedikit terkejut namun membiarkan pelukan itu melekat dibahu dan dadanya. “Aku pernah mendengar dari seseorang kalau Oppa sangat menyukai Naengmyeon. Dan menu inilah yang menjadi kesukaan seseorang itu. Sehingga menu ini juga yang aku pelajari. Aku ingin memasakkan ini untuk pertama kalinya pada seseorang itu dan sekarang berati untuk Oppa.” Bisik Krystal pelan. Perlahan air mata itu luruh. Dan ketika air mata itu jatuh, Suho dapat merasakannya.

Suho tahu siapa yang dimaksud Krystal sebagai ‘seseorang’ . dia lebih dari tahu juga apa alasan ‘seseorang’ itu menyukai makanan favoritnya. Sejak dulu ‘seseorang’ itu sangat ingin menjadi sepertinya dan sekeras apapun usahanya mereka tetaplah dua kepribadian yang berbeda. Kim Jongin. Jongin-ah, tenangkah kau disana? Suho berbisik melalui hatinya. Menit demi menit berubah menjadi kesunyian. Kemudian Suho mendapati kesadarannya kembali dan melepaskan pelukan Krystal padanya.

Suho membalik badannya dan berdiri serta merengkuh Krystal dalam sepasang lengannya. Krystal terisak pelan dan kemudian menangis dalam diam. Krystal merasa bodoh menangisi Jongin didepan kekasihnya sendiri yang tak lain adalah kakak dari Jongin. Dan Krystal merasa sangat bersalah, “Mianhae oppa. Aku teringat padanya. Bukan maksudku oppa. Mian.” Ujar Krystal tak menentu. Suho menepuk pelan punggung Krystal, mencoba meredan tangisan Krysta.

Suho perlahan menempelkan pipi kanannya pada pipi Krystal, kemudian Suho mengecupkan bibirnya kepada ujung bibir Krystal dengan lembut. “Aku disini. Aku akan disini.” Bisik Suho. Krystal mengangguk sambil tersenyum. “Ya, oppa. Kau ada disini.”

***

 

4 Desember 2014

Pagi sudah menyergap. Mata Minhyuk perlahan terbuka dan menatap keheranan langit-langit diatasnya. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, memperhatikan tiap detail dekorasi disekitarnya. Dia sangat yakin dia tidak berada dikamarnya. Lalu sebuah ingatan menghinggapi Minhyuk. Dia ingat dimana dia sekarang dan apa yang dilakukannya semalam.

Sepulang dari kantor, semalam, Minhyuk memutuskan untuk mampir dikedai soju langganannya dan sepertinya dia minum terlalu banyak dan jadi mabuk sehingga mencapai apartemen Krystal. Minhyuk bangkit dari tempat tidur Krystal, melirik jam dinding dikamar Krystal yang masih menunjukkan pukul 6 pagi. Minhyuk penasaran dimana Krystal tidur, karena dia tak menemukan Krystal dikamarnya. Minhyuk keluar kamar Krystal dan mendengar sepasang orang tengah bebricara.

“Aku rasa Minhyuk oppa tak akan menyukainya. Dia lebih suka telur dibuburnya matang deh oppa. Bukan setengah matang.”

“Ah gurae? Tapi setengah matang begini lebih enak. Coba kau icipi sedikit buburnya. Asin atau tidak?”

“Ihhh… ini sih terlalu asin. Minhyuk Oppa tak akan mau memakannya. Coba ditambah dengan gula sedikit.”

“Ih, masa bubur pakai gula, sudah biar saja. Kalau dia tak mau memakannya, kau yang akan makan.”

“Aku tak mau. Aku kenyang. Roti bakar yang kau buat tadi terlalu banyak keju. Aku sudah pasti akan kelebihan berat badan.”

“Biar saja. Lagipula kau kan pacarku. Jadi tak perlu khawatir.”

Lalu adegan itu terpampang didepan Minhyuk. Krystal dan Suho yang membelakanginya tengah memasak bubur yang ditujukan untuknya. Lalu adegan itu berpindah menjadi Suho yang memeluk pinggang Krystal dan mengecup bahu Krystal yang terbuka karena hanya mengenakan sweater tipis. Minhyuk menarik nafasnya. Adalah kebodohan besar baginya telah memutuskan untuk menghampiri apartemen Krystal. Dia kemudian memperingatkan kesadarannya agar tidak pernah lagi masuk ke apartemen Krystal seperti semalam.

“Ehemm.” Minhyuk berdeham keras. Membuat Suho spontan melompat mundur dan menoleh. Krystal juga memasang ekspresi terkejut dan menatap Minhyuk, “Oppa? Sudah bangun?”

MInhyuk tertawa, “Tentu saja. Kau pikir aku apa? Zombie?” ujarnya. Krystal ikut tertawa kemudian menghampiri Minhyuk. Tangannya terulur ke kening Minhyuk dan kemudian tersenyum serta menarik tangan Minhyuk kearah pantry kecil mereka. Sedangkan Suho menyendokkan bubur buatannya dan Krystal dan meletakkannya disebuah mangkuk yang disediakan Krystal tadi. “Silahkan makan. Kami membuat bubur. Semoga tidak keasinan.” Ujar Suho ramah.

Minhyuk menggelengkan kepalanya menatap sepasang kekasih didepannya dan disampingnya, “Kalian ini, kenapa tak menikah saja.” Sindirnya. Kemudian meraih sendok pipih yang terletak ditempat sendok. Menyendokkan bubur dan menyuapkan kemulutnya. Suho dan Krystal menatap Minhyuk penasaran karena Minhyuk makan dengan lahap dan tak berkomentar apapun. Merasa sedang diawasi Minhyuk menatap Krystal dan Suho bergantian, “Wae?” tanyanya.

Krystal tersenyum dan mengalungkan tangannya dibahu Minhyuk, “Aniyooo.. kita hanya penasaran dengan komentar oppa.” Minhyuk menyadari kata ‘kita’ yang baru dilontarkan Krystal, sebuah kata yang cukup menjadi penanda kalau kini dia hanyalah sebatas orang luar diantara sepasang kekasih. Minhyuk memasang ekspresi seperti berpikir keras, “Ummm asin sih. Tapi lumayanlah.” Ujarnya sambil kemudian melanjutkan makannya. Krystal tersenyum sumringah dan berhighfive dengan Suho dengan ceria.

Keduanya kemudian mengambil duduk dan makan minum kopi bersama Minhyuk. Yang bagi Minhyuk semua ini tak lebih buruk dari neraka. Seandainya aku lebih dulu berani mempertahankanmu Krystal.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please