PART 26

YOUR GUARDIAN ANGEL

18 Februari 2014

Minhyuk langsung bergegas meraih jaket tebalnya dan juga kunci mobilnya begitu Kris menyelesaikan kalimatnya. Minhyuk mengeluarkan mobilnya dari garasi dan mengemudikannya menuju sebuah rumah sakit besar dikotanya. Rumah sakit dimana Krystal tengah dirawat.

Tidak perlu waktu lama bagi Minhyuk untuk menemukan rumah sakit itu. Karena salah satu kerabatnya Bang Youngguk menjadi salah satu dokter di unit gawat daruratnya. Hanya 15 menit mengenadari mobilnya dengan kecepatan 80 km/jam Minhyuk sudah berhasil memarkirkan mobionya dengan mulus. Setelah memastikan semua pintu terkunci, Minhyuk keluar dari lahan parkir rumah sakit dan menuju ruangan gawat darurat.

Dia menemukan Jessica yang tengah terlelap dilengan ayahnya. Nampak sangat kelelahan. Sedangkan Kris duduk didepan keduanya dengan wajah menutup ditangannya. “Kris hyung.” Panggil Minhyuk pelan. “kau datang?” Minhyuk mengangguk.

“Bagaimana kondisinya?”

“Lambungnya robek karena Gasthritis. Tapi masa kritisnya sudah lewat. Kita tinggal menunggu Krystal sadar dan memberikannya waktu beristirahat.: Minhyuk mengangguk mendengar penjelasan Kris. “Gomawo hyung sudah menghubungiku.” Kris mengangguk kemudian menepuk bahu Minhyuk yang sudah duduk disebelahnya dengan pelan. Tepukan persahabtan.

Dua jam kemudian, Jessica terbangun dari tidurnya dan menatap Minhyuk yang sedang terjaga dan menatap Krystal dari jendela. “Minhyuk-ssi.” Panggil Jessica. Minhyuk berbalik. Wajahnya nampak menggambarkan rasa bersalah, sedih, juga bingung dan lelah.  Jessica  yang hampir memarahi Minhyuk kini merasa bersalah.

Jessica menarik nafasnya kemudian bangkit dari duduknya dan mengambil tempat didepan Minhyuk. Berdiri dengan melipat tangannya. “Apa kau tahu apa kesalahanmu?” tanya Jessica. Meskipun kalimatnya sedikit keras tapi sungguh berbeda dengan intonasinya yang cukup tegas namum lembut. Minhyuk mengangguk dengan cepat.

“Ya, Nuna. Aku tahu aku salah. Aku harusnya tidak mengerjainya dan mendiamkannya berhari-hari lalu kemudian memberikan kejutan pesta pernikahan. Aku masih belum memahami betul hati Soojung.”

Jessica menggeram gemas sambil menepuk lengan Minhyuk cukup keras, “Kau ini benar-benar bodoh. Hati Soojung sejelas bintang dilangit. Dia sudah menunjukkannya padamu, kau bahkan sudah mendengarnya dari mulut Soojung sendiri saat berbicara dengan Suho. Tapi bukan disitu poinnya. Kau lihat, Soojung tidak bisa lagi menerima beberan mimpi seperti yang kau lakukan.

Kejutan pernikahan yang kau pikir itu indah dan romantis atau bahkan sesuai dengan harapan Soojung. Nyatanya sama sekali berkebalikan dengan logika Soojung. Ide pernikahan kejutan seperti itu tak pernah terlintas dipikran Soojung. Tentunya kau lebih tahu kalau Soojung lebih mengutamakan logikanya, dibandingkan dengan perasaannya. Jadi romantisme seperti yang kau harapkan itu tak akan pernah sejalan dengan apa yang dipikiran Soojung.

Seperti yang kau tahu dia pernah memimpikan kebahagiaan semacam itu sebelumnya, namun Kim Jongin terlebih dulu merenggutnya. Kesimpulannya, Soojung sudah tak mampu untuk bermimpi. Dia hanya ingin sebuah kepastian. Maka dari itu dia menantikan dirimu datang kepadanya secara baik-baik. Bukan membuat ‘ledakan’ yang demikian cepat seperti kembang api.

Dan seperti yang kita tahu. Soojung memilih memendam semuanya sendiri, menahannya sendiri, memikirkannya sendiri. Dibanding memilih untuk menceritakan dan menyampaikan semuanya padamu. Karena dia tidak ingin semua semakin bias dan pada akhirnya dia takut semua menjadi memburam.” Jessica menyelesaikan kalimat panjangnya. Minhyuk menahan nafasnya, matanya menyiratkan keterkejutan. Dia tidak pernah berpikiran sejauh itu.

Itu benar dia menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan Krystal. Sejak kecil mereka hampir menghabiskan waktu mereka bersama. Tapi yang luput dari pengamatan Minhyuk dulu adalah hati Krystal dan terutama saat ini dia tak pernah mempertimbangkan Krystal sejak dia dengan percaya dirinya merasa Krystal amat mencintainya.

“Mianhae Nuna.” Jessica menggeleng. “Sekarang aku mengatakan semuanya karena aku sudah tidak sanggup melihat kalian berdua saling menerka dan berharap. Kau yang tak mau memulai dan Soojungku yang tak mau jujur. Kalau bukan kami-kami ini, siapa yang akan menjembatani kalian berdua.”

Minhyuk mengangguk kemudian memeluk singkat calon kakak iparnya. “Masuklah, Minhyuk. Pastikan saat matanya terbuka nanti kau ada disampingnya.” Ujar Kris. Minhyuk menatap pasangan Jessica dan Kris bergantian, pasangan yang selalu membantunya.

“Kris, kita antar ayah pulang ya. Biar beliau bisa istirahat dengan baik. Toh, sudah ada Minhyuk disini.”

“Yuk. Minhyuk, kabari kami apapun perkembangan Krystal, arraso?” Minhyuk mengangguk, “Arraso Hyung.”

***

 

19 Februari 2014

Minhyuk melirik jam dipergelangan tangan kanannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Itu berarti sudah hampir 6 jam lamanya Minhyuk duduk sambil menatap tubuh Krystal yang pucat terbaring ditempatnya. Selang infuse mengulur dan menusuk kulit tangan Krystal. Minhyuk beberapa kali mengusap-usap pelan tangan itu, berharap dengan sentuhan sekecil itu membuat Krystal tersadar.

Tak terhitung pula sudah berapa kali Minhyuk memberikan kecupan sayang dan hangat pada punggung tangan Krystal. bahkan Minhyuk sama sekali tak merasa lelah duduk menunggu. Dia merasa tak memerlukan tidur jika Krystal tak kunjung membaik. Minhyuk menghela nafasnya dan hampir saja meninggalkan tubuh Krystal kalau saja dia tak menangkap sebuah gerakan ditangan dan kepala Krystal. Minhyuk kembali ke posisi duduknya. Menunggu reaksi Krystal selanjutnya.

Perlahan tangan Krystal bergerak. Dan dengan perlahan pulan Krystal membuka matanya. Minhyuk menggenggam tangan Krystal dengan erat, mencoba memberikan kekuatan apapun kepada Krystal. lalu nampaklah mata Krystal yang membulat saat melihatnya. “Oppa.”  Panggil Krystal lirih. Minhyuk tersenyum kemudian dengan lembut dia mencium dahi Krystal dengan lembut.

“Lain kali tolong katakan padaku apa salahku. Seberapa kompleks dan lamanya, tolong tetap beri tahu aku. Jangan lagi kau menahannya semua sendirian, Soojung.” Bisik MInhyuk. Krystal menitikkan air matanya dan seketika mengalungkan sepasang lengannya ke leher Minhyuk,  “Minahae oppa. Mian. Jeongmal minahae.” Ujar Krystal sambil membenamkan wajahnya dileher jenjang Minhyuk.

Minhyuk membalas pelukan itu dengan merengkuh Krystal dalam pelukannya. Kemudian membelai lembut rambut Krystal. “Gwaenchana. Asalakan kau mengerti. Jangan lagi membuatku seperti orang bodoh Karena tak mengerti segalanya. Tak mengerti hatimu. Sudah cukup dua kali ini aku merasa bodoh membaca perasaanmu, huh. Kau mengerti Jung Soojung?”

Perlahan Krystal melepaskan pelukannya dari Minhyuk. Senyumnya nampak mengembang, dia kemudian menangkup kedua pipi Minhyuk dengan kedua telapak tangannya. Perlahan dapat Minhyuk rasakan gerakan wajah Krystal yang mendekat kepadanya.. Kemudian dengan lembut, Krystal mengecup bibir Minhyuk. Ciuman yang meskipun hanya beberapa detik terasa cukup hangat dan mententramkan. Minhyuk tersenyum kemudian ibu jarinya bergerak ke pipi Krystal, menghapus bekas air mata Krystal yang sempat luruh. “Arraso oppa. Arraso.”

Minhyuk mengangguk. “Sekarang, apa yang kau rasakan? Masih sakitkah?” tanya Minhyuk. Krystal menggeleng, “Rasanya aku sudah sembuh dan bisa berlari mengejar oppa.” Ujarnya manja. Minhyuk tertawa, kemudian tangannya yang besar mengacak-acak rambut Krystal. sebuah kebiasaan yang tak pernah hilang dan sangat dinantikan oleh Krystal.

“Oppa, aku lapar.” Bisik Krystal. Minhyuk kembali tersenyum, “Kau mau makan apa?”

Krystal nampak berpikir sejenak, “Bubur ayam buatan oppa.” Mendengar itu seketika tangan Minhyuk mengacak-acak kembali puncak kepala Krystal. “Nanti kalau kau sudah sembuh aku masakkan, arraso. Sekarang makan bubur rumah sakit dulu ya.”

“Ishhhh… Arraso oppa.” Senyum Krystal mengembang kemudian merengkuh lengan Minhyuk. Merebahkan sebagian beban tubuhnya disana.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please