PART 6

YOUR GUARDIAN ANGEL

26 Oktober 2013

Suho mengamati sekali lagi pintu didepannya. Tergantung sebuah papan nama, Jung Soojung/Krystal. Suho melangkahkan kakinya lebih dekat kemudian tangannya menjuluru untuk mengetuk pintu. Tok tok tok. Pintu diketuk tiga kali. Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi dan ini hari sabtu. Jadi Suho berharap kalau Krystal sedang ada dirumah. Beristirahat.

Terdengar sudara langkah kaki dan pintu berderit terbuka. Wajah Krystal yang mengantuk dengan rambut acak-acakan, dilengkapi dengan mata membengkak sperti panda karena mascara dan eye liner yang belum dihapus, tak lupa kaus melar dan celana pendek melekat ditubuh gadis itu. Krystal membuka matanya menghadapi tamunya pagi itu lalu membelalak sempurna, “Suho-ssi??” teriaknya kaget. Suho melempar senyum dengan reaksi Krystal terhadap kehadirannya. Dia pikir Krystal akan langsung membanting pintunya.

Brak! Belum sedetik pikiran soal membanting pintu hilang dari pikiran Suho, Krystal sudah lebih dulu melakukannya. Astaga apa yang dilakukan Suho disini? Sepagi ini? Dan aku sedang berpakaian seperti ini. Batin Krystal. Namun dia akhirnya menyadari sesuatu saat menatap bayangannya dicermin. Penampilannya benar-benar kacau. Ah.. mati saja aku sekarang. Teriak hatinya.

“Krystal-ssi. Krystal-ssi tolong buka pintunya.” Teriak Suho dari balik pintu. Krystal menoleh kearah pintunya. Namun dengan ragu-ragu dia membuka sedikit pintunya, “Apa yang kau mau?” tanya Krystal sambil sedikit menginti kearah Suho. Suho menyunggingkan senyumnya. “Aku hanya ingin menjelaskan soal semalam.” Jawab Suho. Krystal nampak berpikir. Aha. Lebih baik begitu saja.

“Kau berdiri dan menunggu disitu. 15 menit. Beri aku waktu 15 menit.” Ujar Krystal. Dan tanpa perlu repot-repot mendengarkan respon Suho, Krystal sudah berlari kearah kamar mandinya. Membersihkan wajahnya, menggosok giginya, mengaplikasikan pelembab, menggunakan kacamata serta memulas lip balm. Lalu merapihkan rambutnya, mengikatnya menjadi ekor kuda. Lalu bergerak cepat meraih kaos yang lebih baik dari yang dikenakannya tadi. Memadunya dengan jaket panjang selutut.

Tepat 15 menit, Krystal membuka kembali pintu rumahnya. Dan Suho masih berdiri disitu, meskipun kini bersandar di dinding. Suho membalik badannya dan menghadapi Krystal yang terlihat lebih segar. Krystal memberengut, “Masuklah.” Ujar Krystal. Suho mengangguk dan mengikuti Krystal berjalan. Suho memperhatikan rumah yang cukup sederhana itu.

Rumah itu adalah hasil kerja keras Krystal selama bertahun-tahun sejak SMA. Rumah kecil dengan satu buah kamar tidur dan satu buah kamar mandi. Krystal rajin menghias rumahnya dengan barang-barang yang dikumpulkannya tiap dia mendapatkan gajinya. Krystal memang rajin bekerja sejak SMA. Rumah berdinding pink pucat itu hanya memiliki satu buah sofa yang muat untuk 4 orang berwarna merah menyala dan nampak membuat mewah ruang tamunya. Dilengkapi satu buah meja kecil. Lalu didepannya terdapat TV flat yang menempel didinding.

Lalu dilengkapi dengan satu rak berisi koleksi CD Krystal dan alat pemutarnya. Diatas rak itu terdapat banyak boneka, pemberian Jongin yang selalu ditata rapih oleh Krystal. Disamping rak itu langsung dapat terhubung dengan kamar mandi Krystal yang berwarna biru muda dengan gambar pantai, hasil lukisan Jongin. Lalu kamar tidur Krystal yang tak menggunakan pintu dan hanya menggunakan tirai warna merah dari untaian manik-manik. Lalu ada dapur kecil yang menyambung dengan ruang makan kecil, semua tertata minimalis.

Untuk penyekat ruangan antara ruang tamu dan pantry, krystal meletakkan gorden warna pink cerah dengan ornament kupu-kupu. Suho memperhatikan tiap detail rumah Krystal yang mungil hatinya tersentuh menyadari semua usaha keras Krystal menghasilkan rumah kecil itu. Satu hal yang selalu diceritaan Jongin dulu, bahwa Krystal sangat mandiri dan pekerja keras. “Bagaimana kau tahu rumahku?” tanya Krystal membuyarkan lamunan Suho.

“Ah, tentu saha kau dengar dari Jongin.” Ujar Krystal cepat sebelum Suho dapat menjawabnya. Suho tersenyum, “Tidak. Aku mengawasimu sejak kematian Jongin, 2 tahun yang lalu. Aku mengirim mata-mata untuk terus mengawasimu.” Jawab Suho. Krystal melipat tangannya sebal, memilih duduk di sofanya. “Seperti paparazzi? Huh? Bahkan aku tak cukup terkenal untuk  pantas mendapatkan itu.” Sindir Krystal. Suho terkekeh sambil mengikuti Krystal duduk.

Krystal menatap Suho yang masih mengawasi bagian per bagian dari rumahnya. “Maumu apa, Suho-ssi?” tanya Krystal. Suho menoleh, menatap mata Krystal. Perlahan wajah Suho tersenyum, “Aku minta maaf tidak mengatakan padamu sejak awal. Sebelum kematiannya Jongin memintaku untuk menjagamu. Dan selama ini aku melakukannya. Karena itulah aku mengirim mata-mataku. lalu pertemuan di Bus waktu itu, sengaja aku lakukan untuk mengenalmu. Aku tadinya berniat mengenalmu dengan menjadi diriku, bukan menjadi kakak Jongin.

Dan awalnya berhasil bukan? Kita mengenal dan bertemu beberapa kali. Mengobrol. Dan yah… membuatku merasakan sedikit lebih ringan. Menyadari kau sudah bahagia, mengingat kita membagi perasaan yang sedih yang sama mengenai Jongin. Soal Kang Minhyuk, bisnis antara K-Group dan Kim Corp sudah dibina oleh Jongin dan Minhyuk sejak lama. Namun dulunya di Jepang, Jongin lebih banyak berinteraksi dengan Okamoto Keito, salah satu direksi perusahaan Minhyuk. Dan karena Minhyuk kembali ke Korea jadilah dia yang menjadi in charge disini. Lalu kami bertemu kembali.

Aku sama sekali tak berniat memanipulasinya. Kecuali satu hal, saat aku bertemu denganmu, aku benar-benar bingung bagaimana caranya. Karena aku tak mungkin tiba-tiba mengenalkan diriku padamu sebagai kakak dari Jongin. Tentu kau akan kabur seketika. Dan gagallah misiku memenuhi permintaan Jongin untuk menjagamu.” Suho mengakhiri kalimatnya. Krystal memandang sepasang mata Suho. Menyadari kalimat Suho benar.

Mereka berdua embagi perasaan kehilangan yang sama. Mereka sama-sama kehilangan Jongin. “Arra. Aku mengerti. Hanya saja semalam aku sedikit kesal padamu. Hummm sudahlah. Lupakan. Kau mau sarapan pancake?” ujar Krystal akhirnya. Krystal sudah berdiri dan berjalan kearah dapur kecilnya. Membuka kulkasnya dan mengambil telur, tepung da beberapa bahan lainnya. Mengabaikan Suho. Suho mengernyitkan dahinya namun akhirnya mengangguk. “Boleh, Krystal-ssi.”

***

 

Perlu waktu 40 menit bagi Krystal untuk menyelesaikan masakannya. Kini dia dan Suho sudah berhadap-hadapan siap memakan pancake buatannya. Krystal menyodorkan gula cair untuk melengkapi pancake. Suho menerimanya dengan senyum. Krystal bangkit meraih sebotol jus apel dari kulkas dan menuangkannya ke gelas Suho dan gelasnya sendiri. “Selamat makan.” Ujar Krystal. Suho menganggku, “Selamat makan.”

Mereka berdua memakan pancake itu perlahan dan dalam diam. Keduanya hanya focus ke makanan, sampai akhirnya Krystal yang tidak betah. Krystal meraih ponselnya dan menekan sederet angka, terdengar nada sambung. “Oppa. Kemarilah. Aku sedang memasak Pancake. Dan ada Suho-ssi disini.” Ujar Krystal. Suho menatap Krystal namun tetap melanjutkan makannya. Tak sampai 15 menit pintu rumah Krystal diketuk lalu masuklah Minhyuk dengan beberapa barang belanjaan.

“Good morning. Tadi aku sedang berbelanja dan memang berencana kesini. Selamat pagi Suho-ssi.” Sapa Minhyuk sambil membawa belanjaannya kedapur dan measukkan kedama kulkas milik Krystal. “Apa sebenarnya kalian tinggal bersama?” tanya Suho. “Ani.” Baik Krystal maupun Minhyuk menjawab bersamaan. Suho mengulas senyumnya. “Tapi sebentar lagi, iya.” Jawab Krystal.

Minhyuk dan Suho menoleh pada Krystal, Krystal menyadari tengah diperhatikan. Menatap bergantian kearah Suho dan Minhyuk, “Mwohae?? Bukannya Minhyuk-oppa yang bilang lebih baik kita tinggal bersama? Apartemenmu begitu luas tapi kau kesepian kan tanpaku?” jawab Krystal sambil terus makan pancakenya yang ketiga. Minhyuk tersenyum sepertinya memahami maksudnya. Suho mendengus kearah pancakenya yang tinggal sepotong. Menyuapkan kemulutnya lalu menenggak habis jus apel. Mengusap bibirnya dengan tissue lalu berdiri.

“Terima kasih sarapannya. Aku sudah menjelaskan semuanya kan Krystal-ssi. Kalau begitu, aku pergi dulu.” Ujar Suho. Suho menghilang dari balik pintu. Krystal memandang bahu itu pergi. Minhyuk menyadari ada yang salah dengan Krystal. “Gwaenchana?” tanya Minhyuk. Krystal cepat-cepat mengambil kesadarannya kembali kemudian menyungginggkan senyum, “Ne oppa.”

“Kau sengaja mengatakannya agar suho cepat pulang kan?” tanya Minhyuk setelah mereka selesai makan dan beberes. Krystal menghentikan kegiatannya yang sedang mencoba melipat pakaiannya yang sudah kering. Krystal menghela nafasnya, “Awalnya aku suka berada didekatnya. Aku pikir dia orang yang baik namun aku agak kasihan karena dia bilang dia menyukai kekasih adiknya. Kemarin, aku meninggalkan kalian karena terpikir hal itu. Bukankah itu berarti dia menyukaiku? Bukannya aku terlalu percaya diri Oppa. Hanya saja aku tak nyaman dengan itu semua. Cukup Jongin yang terakhir. Karena itulah aku marah.”

Minhyuk mendengarkan penuturan Krystal dengan seksama, kemudian senyumnya merekah. Perlahan diraihnya Krystal kedalam pelukannya. “Aku mengerti. Aku mengerti.” Bisik Minhyuk. Krystal menenggelamkan wajahnya kedalam dada bidang Minhyuk, mencoba mengenyahkan bayangan wajah Jongin dan Suho yang silih berganti muncul.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please