PART 17

YOUR GUARDIAN ANGEL

30 Desember 2013

Krystal mendorong tubuh Minhyuk dengan cukup keras lalu beranjak berdiri. “Apa yang kau lakukan oppa?” tanya Krystal dengan nada marah. Minhyuk menangkap nada marah itu, juga wajah Krystal yang sudah memerah. Ditariknya nafas panjang kedalam paru-parunya, lalu Minhyuk membuka matanya. Dia menatap Krystal tepat dimanik matanya, kau harus mengatakannya sekarang Minhyuk, atau selamanya kau akan kehilangan kesempatan untuk bersamanya. Begitu suara hati Minhyuk memperingatkan. Diraihnya kedua tangan Krystal, digenggam lembut. Krystal mengibaskan dengan segera genggaman itu. Dan Minhyuk terlalu logis menyadarinya.

“Mian. Aku hanya kesepian. Sepertinya aku kehilangan semuanya. Kau mau mendengar sebuah cerita?” ujar Minhyuk. Krystal tak menjawab, tapi masih menatap Minhyuk, dan Minhyuk menganggap gesture itu sebagi jawaban ‘ya’. “Aku hanya satu kali jatuh cinta. Pada seseorang yang bahkan tak pernah melihatku dan menyukaiku. Gadis itu selalu berada dijarak yang sama sejak pertama kali aku bertemu dengannya. Tapi dia benar-benar tak pernah merasa aku selalu ada untuknya. Tapi malam ini aku sadar aku kehilangan dia. Karena itulah dia pergi meninggalkanku.” Cerita Minhyuk.

Krystal perlahan menatap Minhyuk dengan lembut. Hatinya tahu kalau Minhyuk tengah patah hati, “Kau mencintai Jiyeon ya oppa? Aku tahu dia memiliki kekasih sejak SMA dan kabarnya mereka tidak pernah putus sampai sekarang. Omona, oppa, kau pasti patah hati dan menderita sekali.” Ujar Krystal. minhyuk mengerjapkan matanya beberapa kali, tak mempercayai apa yang dia dengar, jadi benar kan dia tak pernah menganggapku. Bahkan ketika aku menganalogikan sedemikian rupa dia tetap tak mengerti.

Minhyuk mengangguk, dia beranjak berdiri kemudian menarik Krystal yang duduk lalu memeluk Krystal, kepalanya mengangguk dan berangsur-angsur menimpakan setengah bebannya pada tubuh Krystal, “Ya, kenapa aku bisa jatuh cinta pada dia yang bahkan masih tidak bisa melepaskan kekasihnya. Lalu kenapa dia meninggalkanku? Aku.. apakah aku tak pantas untuk dicintai, Krystal?” tanya Minhyuk. Krystal mengusap pelan punggung Minhyuk, menepuknya pelan dengan lembut dengan segenap perasaan sayang sebagai kakak.

Krystal menyadari saat ini, perasaan suka pada Minhyuk itu hanyalah sebuah cinta monyet, cinta masa kanak-kanaknya yang tumbuh tanpa dia duga karena kebersamaan mereka yang tak terpisahkan meskipun jarak memisahkan mereka. Tapi Krystal mantap kini, bahwa perasaan itu tidak berkembang kearah manapun. Perasaan itu berhenti tumbuh. Dan sekarang saat Minhyuk sebegini patah hati adalah tugasnya sebagai adik untuk menghiburnya, “Kalau oppa menyayanginya harusnya oppa mempertahankannya bukan?” ujar Krystal.

“Aku tak tahu lagi, Krystal. aku kehilangan kepercayaan diriku. Nampaknya dia membenciku.” Ujar Minhyuk lirih. Kedua tangan Minhyuk mempererat pelukannya pada Krystal. Lalu sebuah ide melintas diotak Krystal. kalau begitu, aku akan melakukannya.

***

 

31 Desember 2013

From : Jiyeon Park

Cataleya Café, jam 10 pagi. Jangan terlambat karena aku ada meeting jam 11.

 

Krystal memastikan lagi pesan yang diterimanya pagi ini dari Jiyeon. Lalu dengan langkah mantap dia bergegas masuk kedalam café minimalis dengan dominasi warna pink pastel dan putih. Beberapa bunga daisy disematkan disana-sini, menambah cantik dekorasi. Mata Krystal beredar dan menemukan seorang gadis semampai mengenakan dress warna kuning cerah selutut dipadu dengan stoking warna kitam dan coat wara hitam yang disampirkan di kursi disebelahnya, rambutnya yang kecoklatan tergerai ikal  dengan balaclava warna merah gelap bergiaskan bunga matahari.

Krystal berjalan menghampiri meja dimana gadis itu duduk, “Aku belum terlambat kan? 5 menit lebih cepat bukan?” ujarnya. Gadis itu mendongak dan menatap krystal, gadis yang tak lain adalah park Jiyeon itu kembali berkutat dengan tabletnya yang berisi grafik-grafik. “Kau mau bicara apa, Krystal.” ujarnya dingin. Krystal memutuskan untuk lebih dulu duduk dan memesan secangkir cappuccino untuknya. Begitu pelayan café itu pergi Krystal menangkupkan tangannya keatas meja, tanda dia siap berbicara. Tingkah laku Krystal ini membuat Jiyeon menghentikan aktivitasnya. Dia siap mendengarkan.

“Jiyeon, kemarin Minhyuk oppa ke apartemenku. Dia nampak menyedihkan sekali. Dia begitu terlihat patah hati., dia begitu menyukaimu Kenapa kau meninggalkannya huh?” ujar Krystal. Mata Jiyeon yang kecil langsung membulat sempurna.  Tidak mempercayai kalimat yang didengarnya, Minhyuk menyukaiku? Jiyeon tertawa, membuat Krystal mengernyitkan dahinya, “Ada yang lucu?” tanyanya. Jiyeon menatap wajah polos Krystal.

“Kau memang bodoh, Krystal. dia tak pernah menyukaiku. Dia selalu menyukaimu. Dari dulu sampai sekarang. Dia selalu menyukaimu.” Tegas Jiyeon. Krystal menatap sepasang mata Jiyeon dengan pandangan tak mempercayai sedikitpun kalimatnya. Dan Jiyeon tahu akan hal itu. Dia juga tak mempercayai dirinya sendiri mengatakan rahasia terbesar Minhyuk yang dipercayakan padanya. “Maksudmu apa?” tanya Krystal.

Jiyeon tersenyum simpul, “Harusnya aku tak mengatakannya tadi. Karena kau pasti tak mempercayaiku. Ini adalah rahasia yang kupegang bertahun-tahun lamanya. Tapi seperti kataku tadi, Minhyuk menyukaimu bukan aku. Untuk detailnya, silahkan cari tahu sendiri. Aku tahu kau bodoh, tapi tak kusangka kau sebodoh ini.” Ujar Jiyeon. Krystal termenung sejenak lalu menatap Jiyeon, saat hendak berkata lagi Jiyeon sudah bangkit dari kursinya, “Jangan tanya padaku lagi, Krystal. tak ada gunanya. Kalau begitu, aku pergi dulu.”

Lalu Jiyeon meninggalkan Krystal yang kebingungan.

***

 

Krystal melangkah gontai menuju apartemennya. Pikirannya masih berkecamuk dengan kalimat yang dilontarkan oleh Jiyeon puluhan menit yang lalu. Otaknya masih berusaha mencerna arti kalimat Jiyeon yang sebenarnya lebih dari cukup menjelaskan sikap kasih sayang Minhyuk padanya. Minhyuk menyukainya, bukankah berarti perasaannya selama ini tidak satu arah? Tapi bukankah semalam dia sudah yakin kalau itu hanyalah cinta monyet biasa? Perasaan kagum dan rasa aman yang tumbuh karena mereka sering bersama? Lalu kenapa sekarang hatinya mendadak goyah mendengarkan Minhyuk menyukainya. Dan fakta ini diketahuinya dari orang lain.

“Omona, Krystal!” suara Jessica memecahkan pikiran Krystal. dia bahkan baru menyadari kalau kakinya sudah membuatnya mencapai pintu apartemennya dimana disana berdiri Jessica dan Kris.  Jessica langsung berlari menyambutnya. “Kau, kau tak membawa payung? Salju lebat begini. Kau bisa sakit.” Ujar Jessica sambil memberikan sebuah syal padanya. Sedangkan Kris mencoba mebersihkan serpihan salju yang menempel di coatnya. Barulah Krystal sadar kalau dia begitu banyak terkena salju ditubuhnya. Hawa dingin tak menyergapnya, dan baru sekarang dia menyadarinya.

“Onnieeee….” Ujar Krystal lirih, kemudian air matanya luruh. Dipeluknya Jessica dan dia menangis sepuasnya dipelukan kakak perempuan satu-satunya.

***

 

Jessica menyodorkan segelas coklat hangat yang dia temukan dilemari penyimpanan Krystal. setelah 30 menit menangis akhirnya Krystal berhenti dan mau dibujuk untuk masuk kedalam apartemennya. Jessica menyelimuti tubuh Krystal dengan selimut tebal dan Kris mencoba mengeringkan rambut Krystal dengan handuk yang dia temukan. Wajah khawatir Kris kini bertatapan dengan Jessica yang memberinya anggukan. Seperti sebuah kode, Kris bangkit dan mengambil coatnya, “Aku akan beli beberapa bahan makanan untuk makan siang kita.” Ujar Kris sambil beranjak keluar. Menyisakan Jessica berdua dengan Krystal.

“Kau mau bercerita padaku, Soojung?” tanya Jessica. Kepala Krystal terangkat dan menatap wajah kakaknya, segenap perasaan hangat muncul kedalam hatinya, perasaan yang selama ini tak pernah didapatkannya dari seorang kakak perempuan atau sahabat perempuan. Sejak dulu temannya hanya Minhyuk dan Jongin. Cukup mereka bertiga saja. Selama ini…

“Minhyuk oppa menyukaiku, onni nan eottoke? Aku harus bagaimana?” ujar Krystal. Wajah Jessica terperanjat. “Dia.. dia menyatakannya padamu?” tanya Jessica. Krystal menggeleng, “Jiyeon yang mengatakannya padaku.”

Jessica mengambil jemari Krystal dan mengusapnya lembut, “Ini tidak baik, Soojung. Tapi boleh aku tanya, kau menyukainya? Kau mencintainya?” Krystal menunduk mendengar pertanyaan itu. Dikepalanya berputar semua kenangannya bersama Minhyuk. Hari pertama mereka bertemu, hari pertama dia menginjakkan kaki ke Seoul. Hari dimana dia diperkenalkan dengan Jongin dan banyak lagi kenangan lainnya. “Molla onnie. Aku tak tahu. Aku tak mengerti.” Jawab Krystal akhirnya.

“Kau mencintai Suho?” pertanyaan Jessica kini berganti. Lalu dikepala Krystal berputar adegan pertemuannya dengan Suho, pertemuan tak terduga saat mengatar Howon, ciuman kecil Suho dipertunangan Minhyuk, lalu kejadian dibandara dan kencan pertama mereka. Krystal terdiam, apakah aku mencintai Suho?

Setelah lebih dari 5 menit tak ada jawaban dari Krystal, Jessica menghela nafasnya lalu mengambil duduk disebelah Krystal dan memeluknya dengan erat, “Harusnya, kalau kau mencintai Suho kau dengan mudah mengatakan ‘ya’ bukannya tak menjawabku sampai 5 menit seperti ini. Kau meragukan Suho atau kau sendiri yang meragukan hatimu?” tanya Jessica. Krystal semakin menunduk, kepalanya berputar-putar dan rasanya dia pusing sekali.

“Onnie, aku selalu menganggapnya sebagai Guardian Angelku. Karena dia selalu ada untukku dan melindungiku. Aku.. aku…aku menyukainya. Sangat menyukainya. Tapi kenapa aku tak bisa menjawabnya, apakah aku mencintainya atau tidak. Aku tak menemukan jawabannya.” Jawab krystal. Jessica menghela nafasnya, “Kau harus melepaskan mereka berdua, sebekum terlambat. Ikuti kata hatimu. Kemanakah hatimu membawamu, apakah pada Suho atau Minhyuk, biarkan dia mengikuti pilihan takdir untukmu. Dan yakinlah pilihan itu bukan untuk kau sesali.”

Krystal menatap kakak perempuannya kemudian tersenyum dan memeluk Jessica, “Onnie, gomawo.” Jessica hanya membalas dengan tepukan pelan dipunggung krystal, “Ja.. kita siap-siap kerumah Tiffany. Mereka pasti akan menunggu kita. Tentunya kita tunggu Kris selesai belanja dulu, sementara itu kau harus mandi, arraso!” Krystal hanya mengangguk dan kembali bergelayut manja pada kakaknya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please