PART 31

YOUR GUARDIAN ANGEL

27 Februari 2014

Suho merapihkan semua pakaiannya sendiri. Tidak ada teman ataupun saudara. Tidak pula ada pacar atau seseorang yang special yang bisa membantunya menyelesaikan urusan dengan rumah sakit ataupun sekedar merapihkan pakaiannya selama dia dirawat dirumah sakit.

“Suho…” Suho menoleh kearah pintu dimana Choi Minho berdiri. Suho tersenyum singkat. “Ya, Minho kenapa?” Minho berjalan masuk mendekati Suho dan menyerahkan rekam medisnya.

“Semua sudah diurus oleh sekretarismu yang baik. Tolong pertimbangkan untuk melanjutkan pengobatanmu.” Suho terdiam dan menerima uluran berkas rekam medisnya. Matanya mempelajari singkat hasil pengobatannya selama 3 hari dirumah sakit tersebut. Suho menarik nafasnya.

“Tidak Minho. Percuma. Tidak tanpa Krystal disini.” Minho menarik nafasnya dan membiarkan Suho meninggalkan kamar VVIP yang menjadi kamarnya dua hari terakhir. “Kau keras kepala Kim joonmyeon.”

……

 

Suho mengawasi pasangan itu dari kejauhan. Didepan matanya nampak jelas sekali kalau Minhyuk dan Krystal tengah tertawa bahagia, memilih peralatan makan untuk pesta pernikahan mereka yang tak kurang dari dua minggu lagi. Dua minggu dimana dia harus melepaskan semuanya.

“Suho-ssi.” Terdengar suara seorang perempuan dan suara hentakan heels dari sepatu yang berjalan menuju kearahnya. Suho menoleh dan menemukan Chorong yang tersenyum kearahnya. Chorong kini menggunakan baju warna zamrud yang membuat kulit putihnya nampak begitu cerah. “Chorong-ssi..” Chorong makin mendekati Suho kemudian menganggukkan kepalanya singkat.

“Kenapa sejak dulu kau suka sekali melarikan diri?” Suho mengernyitkan keningnya. Matanya memandang kearah Chorong yang terus tersenyum. “Karena memang tidak pernah ada tempat untukku. Aku membenci dunia ini yang begitu jahat padaku. Semua orang tak pernah mengertiku.”

Chorong mengangguk seakan mengerti, dan dengan gerakan cepat Chorong sudah memeluk orang yang selalu menolaknya. Meninggalkannya dengan perempuan lain hanya karena dia dijodohkan dengannya. Dia tahu dengan pasti dari mulut Taeyeon sendiri bagaiama hubungan mereka dulu. Tak lebih dari label Friends with benefit. Sebatas itu. Sedangkan Chorong sejak awal menaruh hati pada putra tertua Kim Corp.

Badan Suho membeku didalam pelukan Chorong yang sangat hangat melingkupinya. Setelah agak beberapa lama Chorong melepaskan pelukannya dan menemukan tatapan sendu dan lelah dari Suho. “Aku ingin menemanimu berobat. Tak peduli kau begitu membenciku dan bahkan mungkin kau membenci keluargaku. Tak peduli kau mengharapkan orang lain yang menemanimu. Tak peduli betapa gilanya engkau dengan cintamu yang egois. Aku masih ingin tetap menemanimu. Sampai pengobatanmu selesai.”

Kalimat Chorong yang tulus terdengar sangat merdu ditelinga Suho, belum ada yang pernah memperlakukannya demikian tulus. Seberapa kalipun dia mengabaikan Chorong selama bertahun-tahun, toh takdir tetap mempertemukan mereka berdua. Itu berarti ada sesuatu dibalik pertemuan itu kan?

Suho mengangguk, “Berjanjilah satu hal.” Pinta Suho. Chorong kembali tersenyum mendapati bujukannya begitu berhasil menyentuh hati Suho yang dia tahu sangat keras. “Apapun yang terjadi kau tak boleh pergi meninggalkanku. Tidak juga untuk kau diijinkan mati terlebih dulu dari padaku. Kau tak boleh pergi.” Chorong mengangguk kemudian kembali melingkarkan pelukan hangat.

“Aku memberikan ‘telur’ terakhirku untukmu. Kalau yang ini juga ‘pecah’ aku tak tahu harus bagaimana lagi.” Chorong menepuk pelan mendengar kalimat Suho yang begitu kekanakan namun terasa sangat nelangsa. Chorong tau, Suho sangat kesepian dan selama ini dia tak pernah mempercayai seseorang seperti adiknya. Kepergian Jongin tentulah memberantakan hatinya. Membolak-balikkan hati Suho. Membuatnya melemah hingga tak sadar penyakit itu datang menghantuinya.

Chorong menarik nafasnya menghebuskannya pelan, tak menyangka keputusannya untuk meninjau mall milik keluarganya yang berada dibawah pengawasannya mengantarkan dirinya pada keberanian untuk membujuk Suho dan ternyata dia berhasil melakukannya. Tindakan inilah yang perlu dia tunjukkan pada Suho, kalau dia menyediakan ‘rumah’ untuknya pulang.

…...

 

1 Maret 2014

Suho menerima passportnya kembali dan berbalik menghadap Chorong yang tersenyum. Chorong mengamit lengan Suho yang makin kurus padahal baru dua hari mereka saling bertemu tapi Chorong dapat mengenali perubahan pada tubuh Suho. Aku berharap kau masih kuat, Joonmyeon.

“Nanti di London kita bisa berjalan-jalan dan focus pada pengibatanmu, oppa.” Suho menoleh saat panggilan itu menyentuh telinganya. Chorong kembali tersenyum. “Kenapa? Kau tak suka kupanggil oppa?” tanya Chorong. Suho menggeleng, lalu tergelak kecil, “Aniya. Bukan begitu, hanya saja aku belum terbiasa. Mengingat kita…”

“Kalau begitu mulai hari ini kau harus membiasakan diri.” Ujar Chorong sambil meninggalkan kecupan kecil dipipi Suho. Suho tersenyum kemudian menurunkan tangan Chorong dilengannya, meletakkan tepat didalam genggamannya. “Beginilah seharusnya jika kita berpasangan.” Bisik Suho sambil terus mengiringi langkah Chorong. Chorong terkikik.

Are we? Apakah kita couple?” tanya Chorong. Suho menoleh, “JIka kau menolak kita bisa tidak melanjutkannya.” Ujar Suho sambil pura-pura ngambek. Chorong tertawa sambil mecubit pipi kanan Suho.

“Aigoo… kyeoptaaaaa…”

……

 

Suho menerima selimut hangat yang diletakkan Chorong dipangkuannya dan kemudian menutup sebagian tubuhnya yang mulai kedinginan. Mereka baru lepas landas 1 jam yang lalu namun Suho sudah merasa kedinginan. Untunglah Chorong sudah menyiapkan selimut hangat ekstra untuknya, jaga-jaga jika suatu ketika dibutuhkan. Dan untunglah keputusannya tepat.

Chorong kembali duduk dan meneruskan pekerjaannya. Suho menatap gadis cantik disebelahnya. “Chorongie… boleh aku bertanya?” tanyanya. Chorong meletakkan ipadnya dan menoleh kearah Suho. Kepalanya mengangguk dan senyumnya terulas lembut. “Tentu saja boleh.” Suho terlihat bersemangat.

“Boleh aku tahu kenapa kau begitu bertahan berada disampingku?” Chorong tersenyum seakan sudah mengantisipasi pertanyaan itu akan ditanyakan padanya. Chorong kemudian menyentuh tangan Suho dan membelainya lembut.

“Mungkin bagimu saat ini aku terlihat tak berharga diri. Tapi sejujurnya sejak kita berdua dijodohkan bertahun yang lalu, aku sudah tertarik padamu.” Suho terperanjat. Dari semua scenario jawaban yang dia ingin dengar kalimat pernyataan dari Chorong inilah yang paling terakhir dia inginkan.

Seperti membaca pikiran Suho, Chorong kemudian tertawa dan memukul lembut lengan Suho. “Hei oppa, aku tak memaksamu untuk menyukaiku dan menerima pernyataanku. Aku hanya memberitahumu itu saja. I am still the same.” Suho tersenyum aneh dan mengangguk. Kemudian Chorong melanjutkan kembali pekerjaannya mengabaikan Suho yang kini terperangkap dalam pikirannya sendiri.

……

 

10 Maret 2014

“Oppa…. Oppaa…. Junmyeon oppa…. Oppaaaa” Chorong memanggil nama Suho berkali-kali, namun tak sedikitpun Chorong menemukan sosok Suho disudut manapun rumah mereka. Rumah bergaya eropa yang terdiri dari 2 lantai dengan 6 kamar tidur itu nampak selalu sepi, namun mereka berdua biasa mengisinya dengan berbagai hal selama 9 hari terakhir.

Chorong mulai khawatir saat tak menemukan Suho dimanapun. Chorong mencoba menelepon Suho nampun tetap tak ada jawaban. Merasakan dirinya mulai panik, Chorong berlari keluar rumah menuju sebuah taman terdekat. Berharap Suho ada disana, karena selama 3 hari belakangan, mereka menghabiskan waktu sore di taman itu bersama-sama.

Chorong mempercepat langkah larinya dan saat menemukan sosok yang dia kenali seketika kakinya melambat dan berangsur berhenti. “Oppa!!!” Chorong kembali berlari bahkan kali ini lebih cepat  dan kemudian melingkarkan kedua lengannya di leher Suho yang serta merta terkejut. “Chorongie…” panggil Suho lirih.

Chorong melepaskan pelukannya, “Kau ini senang sekali membuatku khawatir.” Seru Chorong sambil memukul-mukul dada Suho karena kesal. Suho segera menangkap kepalan kecil Chorong. “Hei, aku baik-baik saja.” Chorong mengangkat kepalanya dan menatap Suho, dari sinilah Suho baru bisa melihat mata Chorong yang sembab, “Aku baik-baik saja, Chorong. Aku hanya ingin berjalan-jalan kesini. Aku menunggumu yang lama sekali dari super market.” Chorong segera menghapus bekas air matanya.

“Lain kali jangan diulangi, arraso?” Suho mengangguk dan kemudian meraih Chorong dalam pelukannya.

“Chorong, kenapa kau tak kembali ke Seoul? Semalam aku melihat ipadmu dan ada email undangan dari Minhyuk dan Krystal, kau tak menghadirinya?” tanya Suho setelah agak beberapa lama mereka berpelukan. Chorong mengurai pelukannya. Menatap kedua mata Suho yang tampak tenang dan hangat. Chorong menggeleng, “Tidak kalau kepergianku kesana akan melukaimu. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu. Remember?” Suho tersenyum kemudian menghadiahkan sebuah kecupan dipipi tembam Chorong.

Chorong nampak tersipu dengan pipinya yang terlihat memerah. Hubungan mereka belakangan terlalu drastis dan indah, kadang membuat Chorong seperti lupa diri karena bagaimanapun mereka masih belum saling menyatakan apapun. Kecuali pernyataan Chorong soal perasaannya pada Suho selebihnya tak ada kalimat atau pernyataan lanjutan dari Suho. Hanya saja, Suho berubah. Menjadi lebih hangat dan banyak melakukan skinship pada Chorong. Satu hal yang membuat Chorong takut adalah Suho menjadi kembali seperti yang dulu, dingin dan acuh padanya.

“Aku ingin kau menghadirinya, Chorong. Sampaikan salamku pada mereka dan kau harus segera kembali, arraso? Aku akan menunggumu disini.” Chorong mengernyitkan dahinya. Lalu Chorong menjadikan ini sebagai kesempatan yang mungkin tak datang kedua kalinya. “Kalau aku pergi, kenapa aku harus kembali padamu? Selain karena janjiku padamu, kenapa aku harus kembali?” Suho tersenyum kemudian meraih dua telapak tangan Chorong, menyatukannya dengan dada kirinya.

“Karena, sejak yang entah kapan aku tak yakin juga, kurasa hati ini menjadi milikmu. Seutuhnya.” Chorong tersenyum mendengar kalimat termanis itu untuk pertama kalinya. Dia Park Chorong, selalu berhasil mematahkan hati lelaki manapun yang menyukainya. Menolak semua penawaran cinta yang ditujukan padanya, namun dia menjatuhkan hatinya bertahun lamanya untuk sebuah nama, Kim Joonmyeon. Dan hari ini, semua terbayar sudah. Cintanya kini lengkap.

……

 

14 Maret 2014

“O.. oppa, aku sudah sampai. Kau sudah minum obat? Apa bibi Clo sudah memberikanmu buburmu? Apa jusmu sudah kau minum?” tanya Chorong beruntun. Terdengar suara gelak tawa.

Sejak kapan Chorongku menjadi seperti Ahjumma? Huh? Semua sudah Chorongie. Kau hati-hati. Cepatlah pulang.” Chorong tersenyum kemudian mengangguk.

“Iya oppa. Aku akan segera pulang, setelah pesta resepsi aku akan segera kembali.” Ujar Chorong.

Baiklah. Selamat bersenang-senang.” Suho mengakhiri teleponnya. Tanpa menyebutkan nama Minhyuk ataupun krystal. meskipun sedikit mengganjal tapi Chorong memilih mengabaikannya. Chorong melirik jam ditangan kanannya. Minhyuk memberikannya sebagai tugas tim acara. Yang berarti harusnya sejak satu jam lalu dia sudah berada di lokasi dan memberikan pengawasan jalannya acara.

Chorong bergegas menuju sebuah banguna gereja di pinggiran kota Seoul. Gereja yang merupakan penuh kenangan baik bagi Minhyuk maupun Krystal. karena di gereja inilah mereka pertama kali bertemu. Gereja di panti asuhan. “Oh, Park Chorong. Cepatlah. Ini yang harus kau urus.” Ujar Jungshin begitu melihat sosok Chorong. Jungshin akan bertugas menjadi best man yang membawa cincin kepada Minhyuk dan Krystal.

Chorong tersenyum kemudian menerima draft jadwal acara pernikahan Krystal dan Minhyuk. “Gomawo Jungshin. Sudah membantuku.” Jungshin mengangguk.

……

tumblr_nb4kby0hfd1rbk0wxo1_500.jpg

Minhyuk berdiri nampak gelisah dan tidak tenang. Semua hadirin sudah berkumpul dan menunggu mempelai perempuan datang. “Hei Kang Minhyuk tenanglah. Sebentar lagi Krystal akan keluar. Chorong barusan memberitahuku.” Ujar Jungshin. Minhyuk menoleh pada Jungshin dan tersenyum. “Gomawo Jungshin. Terima kasih sudah membantuku. Kelak kau harus mendapatkan orang yang tepat.”  Jungshin terkekeh kecil namun tetap mengangguk.

Bip bip bip

Ponsel Minhyuk berbunyi dan bergetar agak lama. Menandakan sebuah panggilan untuknya. Minhyuk menarik keluar ponselnya. My Soojung calling…

Minhyuk tersenyum kemudian bergegas ke luar ruangan untuk menerima panggilan dari Krystal. “Yobboseyo.” Sapa mInhyuk.

Oppa!!! There is something urgent!” ujar krystal.

Minhyuk mengernyitkan dahinya. “Kenapa, sayang?” Pipi Krystal memerah begitu mendengar panggilan sayang dari Minhyuk.

Oppa, dengar, aku sudah diseberang jalan menuju gereja. Tapi sayangnya sepatuku patah. Kakiku sedikit terkilir tapi tidak apa-apa. Hanya saja aku tak mengenakan sepatu. Tak ada sepatu cadangan. Tiffany onnie dan Jessica onnie sedang mencari sepatu ke toko terdekat. Aku sedang berdiri diseberang sendiri. Kau harap sabar menunggu.” Ujar Krystal.

Minhyuk tertegun. “Hei, Love. Tunggu sebentar. Aku akan menyusulmu.” Minhyuk mematikan sambungan telepon dan masuk kembali kedalam gereja, memberitahukan pada Jungshin dan teman-temannya perihal Krystal, kemudian dia kembali keluar setelah Jungshin mengumumkan penundaan pemberkatan.

Minhyuk menyeberangi jalan didepan gereja yang memisahkan gedung gereja dengan gedung panti asuhannya sekaligus gedung yang menajdi tempat pengantin perempuan. Minhyuk mencapai tubuh krystal yang terbalut gaun warna merah dengan anggunnya. Mau tak mau Minhyuk tersenyum melihat bertapa cantiknya Krystal. Krystal berdiri sendirian dengan mengangkat rok depannya, menunjukkan kakinya yang telanjang sebelah.

“Minhyuk, Krystal, kami tak menemukan toko sepatu terdekat. Sebaiknya kau menggunakan sepatuku.” Ujar Tiffany sambil melepas sepatu hitamnya. Krystal memberengut. “Mana mungkin onnie. Gaunku merah.” Ujarnya.

“Ish… Big Baby, sudah tidak ada waktu lagi.” Ujar Jessica. Krystal tetap menggeleng meskipun sudah dibujuk. “Aku ingin pernikahanku sempurna. Aku ingin pakai sepatu merah.” Ujar Krystal.

“Tapi pusat perbelanjaan terdekat 15 menit jauhnya dari sini. Tak akan cukup.” Ujar Jessica, “Jadi gunakan sepatu Tiffany atau milikku huh?” Krystal tetap menggeleng.

“Hey, Love. Baiklah aku akan mencarikannya. Tunggu disini kalian. Kabari Jungshin dan yang didalam, katakan pernikahan ditunda satu jam. Aku rasa itu cukup. Aku akan segera kembali. Sepasang sepatu merah akan datang. Dear my love, I love you.” ujar Minhyuk sambil mengecup singkat bibir Krystal kemudian menghilang dengan mobil escalade hitamnya.
……

 

Krystal melirik kedua ujung jalanan, berharap Minhyuk segera menampakan dirinya bersama escaladenya. Rasa cemas menghinggapi Krystal saat menyadari sudah hampir satu jam lamanya Minhyuk belum kembali juga. Kemudian dari arah gereja keluar Jungshin, Kris dan teman-teman Minhyuk lainnya. Begitu melihat Krystal, Chorong berlari dan memeluknya. Begitupun dengan Seohyun bahkan Soyou.

Krystal mengernyitkan kedua alisnya. Sama halnya dengan Tiffany dan Jessica. Kris lebih dulu memeluk Jessica dan Nichkhun melakukan hal yang sama pada Tiffany. “Kalian ini kenapa?” tanya Krystal akhirnya. Jungshinlah yang maju dan meraih kedua tangan Krystal setelah ketiga teman perempuannya melepas pelukannya dari Krystal.

“Minhyuk kecelakaan, mobilnya menabrak pembatas jurang. Tubuhnya terjatuh kedalam Jurang yang kira-kira dalamnya 27 meter. Dapat dipastikan Minhyuk meninggal ditempat. Dia tidak selamat.” Ujar Jungshin. Mata Krystal membulat kemudian semuanya mendadak gelap.

……

 

Krystal’s POV

tumblr_nbwdezJ8Gg1rmeneio1_400.gif

Aku mencintaimu. Bohong.

Aku tak akan meninggalkanmu. Bohong

Kita akan menikah dan memiliki banyak anak. Bohong

Kita akan bahagia selamanya. Bohong.

 

Tidak ada pernikahan. Tidak ada suaranya yang mengatakan cinta. Dia pergi. Dia menghilang. “You are really Stupid, Kang Minhyuk.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please