PART 34

YOUR GUARDIAN ANGEL

9 April 2014

Krystal’s POV

Mungkin ini sudah lewat berminggu-minggu dari kepergiannya. Mungkin juga sudah hampir satu bulan. Apakah aku salah menghitung? Ah sepertinya tidak. Aku tak pernah salah menghitung. Nilai matematikaku dulu sangat baik. Minhyuk oppa yang membantuku. Minhyuk oppa…

Air mataku meleleh begitu saja saat aku mengingat namanya. Menyebutkan namanya didalam hatiku. Aku menekan kuat rasa kehilangan yang aku derita sendiri. Tak akan ada yang pernah memahami bagaimana perasanku. Tidak Jessica onnie, Kris oppa atau bahkan Chorong onnie dan Luna onnie sekalipun. Semua tak akan pernah tau rasanya bagaimana aku.

Aku berjalan masuk kedalam kamar mandi yang didominasi warna biru. Peralatan cukur, sabun wajah, pelembab wajah bahkan sisir kecil yang ada disana berwarna biru. Semua tertata rapih sesuai ukurannya. Berjajar rapih sesuai dengan kebutuhannya. Disamping kaca wastafel terdapat handuk warna biru gelap. Lalu tergantuk bathrobe warna senada. Dibawahnya sandal mandi warna senada pula. Aku mengernyit menatap semua barangnya yang tertata dengan rapih.

Stupid, kau memang freak. Kamu aneh.” Bisikku sambil menyentuh bathrobenya. Aku dapat merasakan wangi cologne yang biasa dia gunakan setelah mandi. Masih ada setengahnya dan belum lagi persediannya dilemari pakaiannya. Sudah menjadi kebiasaannya adalah dia membeli sesuatu dalam jumlah dua kalinya. Alasannya satu “Supaya kalau aku bepergian, aku tak perlu kerepotan merapihkan untuk dibawa dan menatanya kembali saat aku kembali.” Suaranya bergema dikepalaku.

Aku kembali tersenyum, “Stupid.”

Aku menyalakan air shower dan mengaturnya agar air hangatnya menyala. Aku melepaskan pakaianku yang berupa kaos t-shirt warna putih dengan celana jeans biru. Aku membiarkan tubuhku basah. Rambut panjangku melepuh dan melekat kepunggungku. Aku ingat dulu dia pernah menggodaku karena tidak pernah mengunci pintu kamar mandi. Dia pasti akan terkekeh saat aku berteriak memarahinya. Dia selalu begitu, usil padaku.

 

(Flashback)

“Boo!!!” Suara Minhyuk terdengar keras mengangetkan Krystal.

“Arggghhh!!! YA!!!! Kang Minhyuk!!! Kau ingin mati huh?” teriak Krystal sambil menyembunyikan tubuhnya dengan handuk putih miliknya. Bukannya menyingkir dan menutup kembali pintu kamar mandi yang dia buka, Minhyuk justru tertawa keras dan berjalan masuk kedalam kamar mandi. “Aku sudah melihat tiap bagian tubuhmu, lalu kenapa kau masih malu kepadaku?” ujarnya dengan jahil, tubuhnya sekarang bersandar di pintu yang baru dia tutup.

Wajah Krystal bersemu merah karena komentar Minhyuk. Dia masih mencoba menutupi bagian tubuhnya agar tak terlihat. “et! Byuntae!” bisik Krystal pelan. Minhyuk tersenyum dan berjalan mendekat, masuk dalam kubikel dimana air shower masih menyala dan membasahi tubuh Krystal. Krystal menatap sepasang mata Minhyuk yang menatapnya intens. Seringai Minhyuk nampak dari sudut bibirnya.

Minhyuk makin bergerak maju dan tubuhnya mulai ikut basah. Badannya yang hanya terbalut kaos putih tipis dengan celana pendek warna biru tua nampak melekat ditubuhnya yang basah. Mencetak otot-otot di dada dan perutnya dnegan jelas. Wajah Krystal makin bersemu saat matanya secara tak snegaja menatap perut Minhyuk “Aku tahu isi kepalamu, Soojung.” Bisik Minhyuk sembari kakinya terus melangkah.

Pluk!

“Ya!!! Jung Soojung!!!” Minhyuk berteriak. Dengan tiba-tiba Krystal menutup kepala Minhyuk dengan handuk putih yang tadinya dia gunakan untuk menutup tubunya. Kemudian Krystal mengikat handuk itu dibelakang Minhyuk, memberikan waktu yang agak lama untuk Minhyuk melepaskannya. Kemudian dengan kilat Krystal mengambil bathrobe putihnya yang tergantung tepat disebelah milik Minhyuk.

“Weekkkk..” Krystal menjulurkan lidahnya tepat saat Minhyuk berhasil melepaskan kepalanya dari lingkupan handuk Krystal. “Kau, kupastikan kau tak akan bisa berjalan setelah aku menangkapmu, eoh.” Ujar Minhyuk sambil mencoba menangkap Krystal yang berlari. Dan seperti de javu, keduanya berkejaran satu sama lain.

(flashback end)

 

Aku tak perlu menyeka air mataku, karena air shower membantuku meluruhkan tangisku. Sejak kami memutuskan untuk menikah, aku memindahkan barang-barangku dari apartemennya kerumah Jessica onnie. Kami dulu bersepakat untuk berpisah sesaat sebelum akhirnya setelah menikah nanti kami akan berpindah kerumah kami yang baru.

Rumah impiannya dengan mewujudkan bayangan masa kecil kami berdua dulu.

 

(flashback)

“Kau ingin mencari rumah yang seperti apa?” tanya minhyuk setelah melepaskan ciuman disisi kanan kepala Krystal.

“Jeez oppa, hati-hati kalau menyetir. Lihat kedepan. Aku tau kau menginginkanku, tapi aku ingin selamat tahu.” Ujar Krystal yang dibalas cekikikan dari mulut Minhyuk. “Arra arra.”

Krystal mengulum senyumnya. Minhyuk sejak dulu mengalah pada setiap perkataannya. ia ingat bertahun-tahun mereka tak pernah bertengkar yang benar-benar bertengkar. “Aku mau rumah kita berwarna putih dengan halaman yang cukup luas untuk mengadakan pesta baebeque,  karena faktanya onnie dan teman-temannya hobi sekali mengadakan pesta barbeque. Rumahnya tidak perlu besar, tapi ada cukup kamar saat ayah ataupun kakek menginap. Cukup pula untuk anak-anak kita nanti.

Selain itu masih tersisa space untuk kita meletakkan alat-alat music. Bagaimanapun hobi oppa bermain drum dan satu set alat music di apartemen oppa harus ikut dipindahkan ke rumah baru kita. Rumahnya cukup sederhana. Tak perlu banyak ornament. Akan lebih baik kalau setengahnya terbuat dari kayu dan ada jalan bebatuan.” Ujar Krystal. Minhyuk tersenyum sambil membelokkan mobil yang dikendarainya.

Kemudian saat menemukan tempat untuk memarkir mobilnya, minhyuk menepi dan mematikan mesin mobilnya. Krystal terbelalak saat menyadari dimana mereka berhenti. Sebuah rumah yang cukup besar. Mayoritas terdiri dari kayu untuk dilantai bawahnya namun dilantai keduanya dikelilingi banyak kaca. Rumah berwarna putih itu memiliki halaman super besar dimana hanya berpagar rendah. Krystal bertepuk tangan. “Daebak!!” teriaknya. Kemudian dia segera melompat turun dan membuka pagar kayu kecil disebelah pagar besi yang ternyata berfungsi sebagai garasi mobil.

Minhyuk tersenyum kemudian mengunci mobilnya dan berjalan mengikuti Krystal. “Oppa, bisa membaca piiranku? Daebak!” ujar Krystal. Minhyuk mengacak-acak rambut Krystal, tanda dia gemas. “Aniya, hanya saja aku merepresntasikan kepribadianmu. Kau suka berteriak-teriak, suka berlari kesana kemari, suka melompat-lompat. Jadi aku membayangkan tipe rumah yang dinamis namun hangat. Dan memungkinkan keluarga besar berkumpul. Dan aku menemukan rumah ini sejak lama. Aku hanya belum menunjukkannya saja padamu.”

Krystal berbalik dan memeluk minhyuk erat. “Kau selalu tahu yang aku inginkan dan aku butuhkan oppa.” Minhyuk balas memeluk Krystal. “Hei, masih ada satu hal lagi. Sini ikut aku.” Ujar Minhyuk sambil menarik Krystal dan membawanya kehalaman belakang rumah yang disekat dengan pagar kayu disisi kiri dan kanannya. Minhyuk mendorong pintu kayu yang berwarna coklat yang kira-kira tingginya melebihi tinggi Minhyuk.

Krystal menangkupkan kedua tangannya didepan mulutnya, melepaskan teriakan tertahan, “Omona. Oppa! Ini keren!” ujarnya. Matanya berbinar saat menemukan replika pantai. Rumah itu memiliki kolam renang yang cukup besar, namun ajaibnya dipinggiran kolam renang itu disulap menjadi menyerupai pantai dengan dilengkapi tembok pembatas bergambar lautan dan disempurnakan dengan dinding kolam renang yang bergambar alam bawah laut.

“Suka?” bisik Minhyuk sambil melingkarkan tangannya dipinggang Krystal.

“Suka sekali.” Bisik Krystal sambil mengusap tangan Minhyuk. Minhyuk merebahkan kepalanya dibahu Krystal. “Kita akan memulai kehidupan baru kita disini. Kau dan aku selamanya tak terpisah. Aku tak akan meninggalkanmu.” Krystal tersenyum dengan kalimat sederhana Minhyuk. Perlahan Krystal melepaskan pelukan Minhyuk dipinggangnya. Kemudian dia melingkarkan tangannya dileher Minhyuk dan meninggalkan kecupan lama dan hangat dibibir pinkish Minhyuk. “Saranghae Kang Minhyuk.”

“Saranghae Jung Soojung.”

(flashback end)

 

Aku mengambil bathrobe biru Minhyuk dan menyelimuti tubuhnya dengan rapat. Tak peduli aku hanya berjam-jam dibawah shower untuk membasahi tubuhku. Tak peduli aku tak mengenakan shampoo ataupun sabun untuk membersihkan tubuhku. Aku tak peduli. Siapa yang peduli aku mandi atau tidak? Tak ada.

Aku melangkah keluar kamar mandi. Membuka lemari pakaiannya yang lagi-lagi tertata dengan rapih dan sempurna. Disusun berdasarkan kegunaan baju dan warnanya. Aku tersenyum mengambil salah satu kemejanya yang berwarna putih. Mengenakannya dengan cepat dan mengancingkannya asal-asalan. Tak peduli. Aku hanya mengenakan ini untuk tidur saja.

Aku tersenyum merasakan wangi pakaiannya. Sandalwood.

Aku kemudian menuju wastafelnya dan mengenakan colognenya yang didominasi wangi sandalwood. Wangi favoritenya. Yang kini menjadi wangi favoriteku. Meskipun kata dia, tak ada yang lebih indah dari wangi tubuhku.  Vanilla.

Aku kemudian berjalan ke tempat tidurnya yang masih terlipat rapih. Kemudian menyembunyikan tubuhku dibalik selimut berwarna biru tua, bergulung didalamnya. Aku lelah. Aku lelah bahkan untuk sekedar bernafas rasanya lelah. Tidak ada energy lagi. Tidak ada alasan. Tidak ada dia.

Aku diam menatap jendela kaca yang kordennya terbuka. Langit sudah menggelap. Hari sudah malam. Tentu saja. Tadi aku meninggalkan rumah onnie sudah siang hari. Dan kemungkinan aku sudah berjam-jam menghabiskan waktuku di dalam kamar mandi. Aku mentutup mataku. aku benar-benar lelah. Aku lelah melakukan apapun.

……

 

10 April 2014

Krystal terbangun dengan kepala pusing dan telinganya yang berdenging. Dia memijat pelan pelipis kanannya, mencoba mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan dari kepalanya. Dia menghela nafasnya. “Stupid. Gara-gara kau aku jadi lupa menyalakan music pemberian Luna, aku kan jadi bermimpi aneh-aneh lagi.” Ujar Krystal sambil menatap bingkai foto kecil disamping kiri tempat tidur. Sebuah foto lama sewaktu krystal dan  Minhyuk masih sama-sama mengenakan seragam sekolah.

Krystal bergegas bangun dan langsung menuju kamr mandi. Menggosok giginya menggunakan sikat gigi miliknya yang tersimpan rapih didalam lemari wastafel. Kemudian dia membasuh wajahnya dan pada akhirnya dia menggunakan handuk milik Minhyuk. Krystal kemudian berjalan menghampiri lemari pakaian Minhyuk kali ini mengambil kaos warna abuabu milik Minhyuk dan memadunya dengan celana pendek miliknya berwarna putih yang dia ambil dari travel bag yang dibawanya kemarin.

Krystal kemudian merapihkan kembali tempat tidur Minhyuk. Lalu bergegas menuju ke dapur kecil dan memasak beberapa roti panggang dan telur. “Hey stupid, how is heaven today?” tanya Krystal pada foto Minhyuk yang tersandar rapih disalah satu sudut meja pantry.

 

====================================================================================================================

 

Hi yang sudah bersabar dan menunggu, Terima kasih karena masih memberikan respon pada fanfic aku. maaf kalau membuat kalian bingung.

ini adalah Chapter terakhir di tahun "2014" Krystal setelah kepergian Minhyuk. Chapter berikutnya akan mulai babak baru 3 tahun kemudian. Dimana Krystal "sudah move on" dan melanjutkan hidup dengan baik. Tapi jangan Khawatir "Minhyuuk" akan kembali muncul sebagai bagian dari flashback dan mungkin menjadi bagian cerita yang diceritakan oleh Krystal.

Aku harap kalian tak akan membenciku.

Sebagai spoiler, aku kenalkan pemeran baru di chapter berikutnya.

tumblr_ncu84sLZtL1tjmkmoo1_400.jpg

Infinite L >> akan mengambil peran sebagai Kim Myeongsu, salah satu personel Infinte.

 

Dont angry!! I am still a HYUKSTAL shipper, meskipun aku juga suka pairing Suho-Krystal dan Myungsoo-Krystal. hihihihi.

Doant want to spiler you much. Selamat menunggu^^

tumblr_ncu94oDKqK1ssif9wo4_500.png

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mayafp #1
Chapter 42: Satu kata untukmu author.. DAEBAK. Fanfic b.ind faforitku, shipper faforitku.. HYUKSTAL..
maidale #2
Chapter 43: Woww.. keren banget thor, awalnya males baca pas liat bagian awal bukan hyukstal.. tpl liat komen2 pada bilang akhirnya hyukstal bersatuu, akhirnya baca jg.. dan luar biasa ceritanyaa.. endingnya bikin penasaran.. kaya kode bakal ada lanjutan nyaa hahahaa..
Makasii thor buat karyanyaa
LadyNoel #3
Chapter 43: itu emailnya serem amat...dan myungsoo sama amber???? what??? Suzy aja....wkwkwk
eh aku rada bingung hubungan jiyeon tadi sama chorong??
btw apa mo ada series kedua yang ngelanjutin ancaman berikutnya?
yenzbeatbox #4
Chapter 43: Thor ituu msh ad lanjutan y? Mksdny ff baruu..itu7 hbz emqil trkhr serrm
LadyNoel #5
Chapter 42: dan myungsoo?? udah figur dia sampe di sini aja^^ kasian....^^
tapi akhirnya selesai juga ff ini....^^ ff ini yang paling bikin aku campur aduk dari awal....ampe kadang suka gemes sama authornya mau dibawa kemana si soojung ini^^
dan gomawo dah bikin ini ending sebagai hyukstal^^
hotrianopianti
#6
Chapter 42: akhirnya hyukstal bersatu♥ setelah banyak stal2 yg lainnya muncul-,-
gomawo author({})
sequel pas married life dong thor:*
Saranghaeeeeeeeee~
yenzbeatbox #7
Chapter 42: Wahhh happy ending
Horeeetl
Thor sequel dnk sequel ppeaseeeeeee
LadyNoel #8
Chapter 41: demi Tuhan...aku beneran baca sambil tahan nafas pass bagian Myungsoo bawa Soojung nemuin CEO kwon....kyaakkkk...gak tau ini beneran uri hyukk kan yang nyamar jadi CEO...dan aku emang lebih suka kalo bayangin hubungan Myungsoo sama Soojung kayak gini....muka mereka mirip tapi postur Myungsoo kurang besar buat bersanding sama Soojung yang bohai...
babyjunggg2420 #9
Chapter 41: omg!!!!!!!update soon~~penaasaraan:(
yenzbeatbox #10
Chapter 41: omg!!!
akhirnya akhirnya mereka ktemu

Thor sumpehh d tgu scptny updatenya
please please please