PART 14
YOUR GUARDIAN ANGEL21 Desember 2014
Pintu didepan Suho terbuka, menujukkan sesosok yang dinantikannya. Krystal berbalut gaun warna hitam selutut dengan potongan one shoulder berhiaskan beberapa butir permata hitam. Itu gaun pilihannya yang dikirimkannya dua hari lalu untuk Krystal. malam ini mereka berdua akan menghadiri undangan Taeyeon untuk hadir dalam acara premierre film garapan Taeyeon. Sekaligus mengenalkan Taeyeon pada Krystal secara resmi meskipun seperti yang diceritakan baik Krystal ataupun Taeyeon, keduanya sudah saling kenal secara tak sengaja di dalam lift kantornya.
“Kau cantik sekali.” Puji Suho. Krystal hanya tersernyum malu-malu dan menutup pintu apartemennya. Suho menggenggam jemari kekasihnya dengan erat dan membawanya menuju mobil yang sudah terparkir.
Kawasan Gangnam malam ini benar-benar ramai karena ada pesta premier ini, karena Taeyeon termasuk kalangan sosialita sejak dulu dan filmnya bukan hanya sekedar proyek main-main tapi juga dikerjakan dengan serius dan masuk nominasi beberapa festival film. Hal inilah yang mebuat Taeyeon mendapatkan namanya kembali. Setelah banyak gossip yang beredar kalau dia hanya nempel kepada Suho akrena butuh dukungan financial akibat perusahaan keluarganya nyaris bangkrut.
Dan semua itu tetaplah tak terbukti. Taeyeon melangkah dan sukses memang karena dukungan dari Suho sebagai sponsor utamanya. Namun harus tetap diakui kalau semua kesuksesan Taeyeon berkat keuletan dan kerja kerasnya.
Di dance hall utama salah satu gedung di Gangnam nampak Taeyeon yang berbalut gaun wara merah menyala tengah menggandeng seorang pria disampingnya. Pria itu nampak tampan dan sangat berwibawa. Di tangan kiri Taeyeon ada segelas champagne yang dipegangnya sedari tadi, beberapa kali Taeyeon mengangkat gelasnya saat beberapa orang mengajaknya besulang atas kesuksesannya. Taeyeon yang ramah berkali-kali pula meneguk singkat saat bersulang.
“Sicaaaaa… Fanny…” panggil Taeyeon pada sekumpulan orang berjumlah 4-5 orang tak jauh darinya. Taeyeon spontan menarik tangan lelaki disampingnya untuk menuju dua orang perempuan yang melaimbaikan tangan kearahnya. “Taeyeon… chukhaehae..” ujar perempuan berbaju pink cerah sambil mengecup pipi kanan Taeyeon, “Gomawo Fanny-ah. Gomawo Khun. Aku tak menyangka kalian akan datang. Kupikir Nichkhun akan menahanmu di Thailand mengingat putri kalian masih kecil untuk dibawa naik pesawat.” Ujar Taeyeon.
Perempuan bernama asli Tiffany itu terkikik geli, “Lillian Safeeya Horvejkul kita bawa kok. Sekarang bersama neneknya dirumahku. Untunglah mertuaku berbaik hati dan mengorbankan waktunya untuk menjaga putri kami. Kalau tidak tentu hanya aku yang tak akan datang. The girls akan segera datang.” Uajrnya kalem. Disamping Tiffany yang tak lain adalah suaminya juga ikut mengecup singkat pada Taeyeon, “Semoga sukses.”
“Gomawo, Khun. Omona, Sica! You look so gorgeous! Gomawo you and Kris come to here.” Sengaja Taeyeon menggunakan bahasa inggris karena suami Jessica seorang turunan China-Canada. “Its okay, Taeyeon. I bring some wine for you.” Ujar Kris. Taeyeon tersenyum dan mengangguk, sedangkan Jessica sudah memeluknya erat, “Aku merindukanmu. Kapan kau akan mengunjungiku di Toronto huh?” Taeyeon tertawa pelan, “Nanti kalau aku sempat aku pasti main. Gomawo sudah mampir. Jadi apa kesibukanmu masih mencari adikmu yang hilang?” tanya Taeyeon. Jessica tersenyum kecil dan mengangguk.
“Sejak meninggalnya ibu dua tahun lalu dan hanya meninggalkan petunjuk mengenai Soojung berupa sebuah alamat dan foto liontin yang sama denganku, sampai kini kami belum menemukannya.” Ujar Jessica lirih. Baik Taeyeon maupun Tiffany ikut tersenyum muram dan memeluk Jessica erat, “Kau akan menemukannya. Dia akan segera ketemu.” Ujar Taeyeon menenangkan.
“Taeyeon-ssi.” Sebuah suara baru menginterupsi pembicaraan mereka. Taeyeon menoleh dan menemukan Suho dan pasangannya berjalan menghampirinya. Krystal menatap Taeyeon dengan senyuman ramah, dan harus diakui oleh taeyeon, Krystal nampak cantik sekali. “Hi dear! Kau cantik sekali malam ini. Bahkan gaun sesederhana ini mampu membuat kau begitu stunning.” puji Taeyeon tulus.
“Gomawo, Taeyeon Onnie. Kau juga cantik sekali, selamat atas filmnya.” Balas Krystal sambil meninggalkan kecupan pada Taeyeon. “Selamat Taeyeon.” Ujar Suho singkat.
“Ah iya. Kenalkan Ini Park Baekhyun, tunanganku.” Ujar Taeyeon. Suho mengangguk singkat dan menjabat tangan Baekhyun, “Tentunya tidak heran mengenai anda, Suho-ssi.” Ujar lelaki itu. “Ya, lama tak berjumpa. Kurasa kita akan lengkap kalau ada Kang Minhyuk, sekalian membicarakan bisnis. Hahaha.” Balas Suho. Krystal menarik tangan Suho pelan tanda tak mengerti.
“Eh, kau tak mengenalinya? Ini Baekhyun, kakaknya Jiyeon, tunangannya Minhyuk.” Mata Krystal membulat, “Jinjja? Omona. Maaf aku tak mengenalimu, Baekhyun-ssi.”
“Krystal, Suho, kenalkan ini sahabat-sahabatku. Suho dulu pernah kuceritakan kan kalau semasa SMA aku punya geng bernama Soshi. Nah ini baru dua yang datang, 6 orang lainnya sedang dalam perjalanan. Yang ini Jessica dan ini Tiffany.”
Krystal mengangguk dan menjabat lembut Jessica dan Tiffany, “Salam kenal. Aku Krystal.”
“Kalau yang ini suaminya Tiffany, Nichkhun Horvejkul, dari Thailand. Yang ini suami Jessica, Kris Wu, dari Canada.” Ujar Taeyeon lagi. Mereka saling menjabat satu sama lain. Dan tentu saja hanya Suho yang bisa membaur disana. Sedikit perasaan tersingkir melingkupi Krystal. dia merasa selalu berada didunia yang berbeda. Di dunia Suho, Minhyuk dan Jongin sepertinya satu sama lain saling mengenal satu sama lain.
“Ah, ini Jessica yang mencari adiknya itu?” tanya Suho akhirnya. Jessica mengangguk, “Ya, jadi mohon bantu aku Suho-ssi. Karena aku tahu jaringanmu begitu luas. Bertahun-tahun kami mencari adikku tapi tetap tak ketemu. Entah dia masih dinegara ini atau sudah tidak tak ada yang tau.”
Suho menoleh pada Krystal, “Jadi ceritanya, Jessica ini dipisahkan dengan adiknya sejak kedua orang tuanya bercerai. Jessica berusia 5 tahun dibawa ke Canada bersama ayahnya sedangkan adiknya masih bayi dibawa ibunya kembali ke korea. Mereka dulunya tinggal di San Fransisco. Tapi saat Jessica berusia 11 tahun ibunya datang ke Canada menemui Jessica dan Ayahnya tapi tak membawa adiknya. Karena si ibu ternyata sakit kanker dan butuh pengobatan, jadilah mereka merawat si ibu. Lalu bagaimana kondisi ibumu, Jessica?”
Jessica terdiam sejenak seperti sedih melandanya, “Ibuku meninggal dua tahunan yang lalu. Dan sampai kini kami belum bisa menemukan adikku. Karena ibu hanya meninggalkan sebuah alamat. Tak ada foto apapun tentang adikku.”
“Kita akan menemukannya dengan segera. Aku akan membantumu.” Ujar Suho mantap. Jessica tersenyum, “Terima kasih, Suho-ssi.”
“Aku ikut sedih atas meninggalnya ibumu, Jessica-ssi. Semoga kalian segera menemukan adikmu.” Ujar krystal tulus. Jessica tersenyum kemudian memeluk Krystal, “Ah, gomawoooo. Kau baik sekali.” Jessica melepaskan pelukannya.
“Ah, Suho, Krystal, silahkan dinikmati hidangannya. Jangan pulang sebelum makan ya. Aku tinggal dulu ya, harus bertemu dengan beberapa tamu. Sica, Fanny, panggil aku kalau yang lain sudah datang.” Ujar Taeyeon. Baik Suho maupun Krystal mengangguk dan tersenyum.
“Yuk Krystal, semuanya, nanti kita lanjut ngobrolnya.” Ujar Suho sembari menarik tangan Krystal pelan. Baik Jessica, Tiffany dan yang lainnya hanya mengangguk dan tersenyum hangat.
Suho dan Krystal menghampiri dereta meja yang menyajikan deretan makanan. Mereka berdua makan dengan sesekali ngobrol santai khas mereka sendiri. Tak mempedulikan tatapan orang lain yang mungkin menganggap mereka aneh. Mereka mungkin memang pasangan paling cuek sedunia. Dan Krystal mensyukuri hal itu.
Comments