17 Juni 2014

Krystal’s POV

“Onnie, aku pergi dulu.” Kataku sambil mengamit clutch warna merahku dan menggapai setangkup roti isi selai coklat. “Makanlah pelan-pelan.” Ujar Kris oppa sambil mencoba mendudukkanku di kursi makan. Aku menoleh dan memberikan senyuman rasa bersalah. Kris oppa tak pernah menyukai ketidak teraturan, dia dan onnieku sangat kompak untuk hal ini. Keduanya perfeksionis dan selalu serius untuk hal seremeh ‘makan sambil duduk’.

“Aniya oppa, aku terlambat. Aku janji dengan luna akan datang jam 7 pagi sebelum aku berangkat mengajar. Dan aku terlambat 30 menit. Aigoo.” Ujarku sambil mencium pipi Kris oppa dan Sica onnie. “Annyeong.”

“Hey Krystal, kau tak mau aku antar saja?” tanya Kris oppa, aku melambaikan tanganku, “Tak perlu oppa. Aku naik taksi kok. Gwaenchana. Nanti jemput aku jam 11 oke? Annyeong.” Aku keluar rumah dimana taksi pesananku sudah menunggu.

“Selamat pagi nona, anda mau kemana?” tanya supirnya ramah.

Aku mengangguk dan tersenyum. “Insa-dong. 10 menit oke?” ujarku, si supir tersenyum dan mengangguk. Aku merebahkan tubuhku dengan perasaan lebih tenang.

……

(flashback)

Aku menerima uluran kado berwarna merah dari tangan Minhyuk oppa yang berdiri menjulang didepanku. “Saengil chukhahae. Akhirnya Soojung-ku berusia 18 tahun sekarang. Sudah boleh minum soju. Wanna grab some with me?” ujarnya jahil. Aku tertawa dan kemudian memukul lengannya. Tentu saja dia tahu, minggu lalu saat Jongin-ssi menanyakan padaku apa keinginanku di usia 18 tahun aku hanya menjawab kalau aku ingin minum soju.

“Geumanhae.” Ujarku. Minhyuk oppa kini duduk disampingku dan memeluk bahuku. “Kemana perginya pacarmu? Aku tak melihatnya?” aku menggeleng lemah. “Entahlah, dia nampak sering menghilang belakangan ini. Tadi katanya setelah aku selesai dengan kelasku dia akan menjemputku tapi dia tak datang.” Jawabku dengan tangan yang masih mencoba membuka bungkusan merah dari Minhyuk oppa.

“Hey, bagaimana kalau dia ternyata punya pacar  baru?” goda Minhyuk oppa. Aku menoleh dan memberikannya tatapan kau-mau-mati tapi dia hanya tersenyum simpul, “Hanya berandai-andai.” Aku memberengut. “Kau mati kalau menyebutkannya lagi. Jongin berbeda denganmu. dia mencintaiku sepenuh hati. Tidak sepertimu yang akan meninggalkanku karena bertunangan dengan Park Jiyeon. How come I become the last one who knows about that, stupid Minhyuk oppa?”

Aku merasakan lengan Minhyuk oppa menjadi kaku seketika saat aku menyebutkan nama Jiyeon dan pertunangan mereka. Aku menoleh, aku menangkap wajahnya yang mendadak sedih, “Wae? Apa aku salah bicara?” tanyaku. Minhyuk oppa menoleh padaku dan kembali tersenyum. Senyum yang ganjil. “Aniya. Harusnya aku memberitahumu sejak awal sebelum mendengar gossip itu. Kami tidak bertunangan. Kalaupun kami bertunangan, kau adalah orang pertama yang aku beri tahu. Arraso?” aku tersenyum dan mengangguk.

Dia kembali tersenyum hangat dan mengusap kepalaku kemudian mengacak-acak rambutku. “Ya oppaaaa aku akn baru mengeringkan dan merapihkannya.” Ujarku sambil merapihkan rambutku. Minhyuk oppa tertawa dengan keras membuatku semakin sebal saja.

(flashback end)

“Hanya itu? Kenangan simple seperti itu tentunya menyisakan tempat yang manis bukan? Setidaknya hari itu kau mendapatkan kepastian kalau mereka tidak bertunangan?” ujar Luna. Aku mengangguk menyetujuinya. “Kau benar Luna. Itu adalah salah satu memori terbaikku dengannya. Aku lega hari itu mengetahui yang sebenarnya. Abaikan bagian aku menjadi pacar Jongin, tapi aku benar-benar senang. Ah, seandainya aku menyadari kalau perubahan raut wajahnya saat itu adalah bagian dari rasa cintanya yang terpendam untukku Luna.”

Luna mengangguk mendengarku. “Apakah kau menyesalinya karena tak mengetahui perasaannya sejak awal?” tanya Luna kembali. Aku menggeleng. “Seperti yang pernah aku katakan sebelumnya. Aku tak menyesal mengetahui perasaannya setelah bertahun-tahun kami sama-sama menyimpannya. Bukankah itu menjadi energy yang kuat bagi kami untuk terus saling mencintai?” jawabku.

“Good point. Ah ne, sudah jam setengah 9. Sungguh waktu tak terasa jika mengobrol denganmu.” ujar Luna. Aku tersenyum setelah memastikan waktu dipergelangan tanganku. Aku mengangguk. “Senang berbagi denganmu Luna. Minggu depan sepetinya aku tak bisa datang. Tiffany onnie mengajakku ke rumah suaminya di Thailand. Akan ada pesta ulang tahun disana. Mian.” Uajrku.

“Ah, gwaenchana. Kau datang kalau sempat saja. Tapi sebelumnya kabari aku, arrachi? Karena kau akan selalu jadi prioritas tapi aku kan tetap perlu mengatur jadwal untukmu.” Jawbanya. Aku tersenyum kemudian beranjak dan memeluknya. “Annyeong.” Bisikku ditelinganya. Dia mengangguk dan melepaskan kepergianku.

……

02 Juli 2017

Author’s POV

Krystal mengiringi langkah kaki Chorong disamping ayahnya dengan dentingan piano. Senyum Chorong maupun semua undangan nampak begitu cerah. Begitupun dengan Krystal yang berkali-kali tersenyum saat lagunya dimainkan. Dengan segenap kebahagiaan dia bersedia mengiringi upacara pernikahan Chorong dengan permainan pianonya.

Dan akhirnya Chorong mencapai altar dan bersama Suho mereka mengucapkan janji pernikahan mereka. Lalu saat mereka akan saling berciuman. Krystal tersneyum melihat kedua pasangan berbahagia yang perlu 3 tahun untuk menguatkan dan mengukuhkan perasaan yang mereka miliki, menghapus semua bayangan masa lalu, dan berjanji menatap masa depan bersama. Air mata Krystal perlahan leleh, “Seandainya aku punya kesempatan itu.” Bisik hatinya. Lalu seperti ada yang mengawasinya Krystal menoleh kearah barisan undangan, mencari-cari. Berharap intuisinya tak salah. Berharap.

……

“Kwon sajang. Anda kenapa cepat sekali keluarnya?” tanya Myeongsu melihat CEOnya keluar dari venue pernikahan. Lelaki yang bernama Kwon itu tersneyum, “I am not belong there, Myeongsu. Pemotretannya sudah? Dimana member yang lain?”

Myeongsu mengangguk, “Sudah sejak 15 menit yang lalu. Umm saya hanya penasaran mencari seseorang yang saya kenal tadi. Tapi saya belum menemukannya.” Kwon mengangguk-angguk lalu menepuk bahu Myeongsu pelan. “Kalau begitu aku duluan kembali ke Seoul ya. Kalian berhati-hatilah.” Myeongsu mengangguk. “Terima kasih Sajangnim.”

…….

Krystal keluar ruangan pernikahan Chorong dan Suho begitu prosesi pemberkatan keduanya selesai. Mata Krystal nampak seperti mencari sesuatu, seseorang. Krystal menoleh ke kanan dan ke kiri. Lalu langkahnya dipercepat saat melangkah melintasi tangga dan menuju lobi utama hotel nomor satu di Jeju. Dan pandangan Krystal jatuh pada sebuah punggung yang membelakanginya.

Krystal menahan nafas begitu mengenali punggung bidang itu. Sosok yang begitu diingatnya seumur hidupnya. Tidak pernah dia tidak mengenalinya. Tinggi tegap, badan sedikit berotot hasil latihan, punggung dan bahu yang bidang serta hangat. Dan rambut tebal berwarna kecoklatan. Meskipun sekarang sosok itu terlihat makin kurus.

Air mata Krystal jatuh ke pipinya tanpa sadar. Dia mengenali sosok itu. “Oppa…” batinnya memanggil. Dia berjalan makin cepat mengikuti sosok yang terus bergerak menjauhinya menuju tempat parkir. Krystal terus mengikutinya. Dan saat seseorang itu membelakanginya hendak membuka pintu mobilnya, Krystal mengulurkan tangannya ke lengan atas milik pria itu, “Minhyuk oppa…” panggilnya lirih. Seseorang itu menoleh dan tersenyum padanya.

(Flashback)

Krystal keluar gerbang sekolahnya lebih cepat dari biasanya. Jika dia selama sekolah akan bertahan di perpustakaan selama satu jam setelah bel berbunyi maka kali ini dia melakukan kebalikannya. Sepuluh menit sebelum jam pelajaran berakhir dia sudah merapihkan semua barang bawaannya. Dan bersiap-siap untuk pulang. Smeua berubah seketika saat Minhyuk yang bersekolah SMA di Seoul mengiriminya pesan singkat.

From : Minhyukie oppa

Dearest My Princess Krystal, Aku akan datang menjemputmu besok ke sekolah. Jadi pastikan kau keluar tepat waktu karena aku tak punya waktu untuk menunggumu, arraso.

With love, Kang Minhyuk

*smooch*

Pesan yang sangat cheesy menurut Krystal. tapi karena itu dari minhyuk maka dia dengan senang hati menerimanya. Krystal mencari-cari sosok yang ditunggu-tunggunya. Lalu senyumnya mengembang melihat seseorang dari punggungnya. Punggungnya yang bidang terbalut jaket warna biru tua dan tengah memunggunginya. Mengantre di konter ddokpokki, makanan kesukaan Krystal. rambutnya yang hitam kecoklatan nampak berantakan seperti tertiup angin dan tampaknya seseorang itu tak peduli.

Krystal berlari menghampiri sosok itu. Sosok seseorang yang memiliki tubuh tinggi tegap dengan otot lengan yang terbentuk hasil latihannya. Lalu Krystal memeluk lengan itu begitu mencapainya. “Oppa!!!” teriaknya begitu bersemangat. Seseroang itu menoleh. Mulutnya tengah mengunyah ddokpokki sehingga menyisakan saus yang belepotan. Tapi senyumnya mengembang, manis.

“Uri Princess.” Ujar seseorang itu. Krystal melepaskan pelukannya dan tersenyum, “Kapan oppa datang?” tanyanya. Seseroang itu melirik jam dipergelangan tangannya, “30 menit yang lalu. Aku kelapara jadi aku makan dulu, ne.” Krystal mengangguk. “Padahal disebelah sana ada toko bibimbab yang enak.” Seseorang itu menoleh kembali dengan mata yang membulat.

“Jinjja?? Kalau begitu ayo kita kesana. Kita perlu mengisi perut kita sebelum bepergian jauh.” Ujarnya. Mata Krystal langsung berbinar, “kita mau kemana?” Seseorang itu tersenyum kemudian mengacak-acak rambut Krystal yang terurai tanpa hiasan kepala. “Tempat rahasia dan yang pasti kejutan. Kau seharian ini akan aku culik. Eh ralat, kau kuculik sampai besok. Besok libur kan?” Krystal mengangguk kemudian melompat-lompat histeris.

“Jinjja?? Kita berjalan-jalan dan akan menghabiskan waktu bersama?” tanya krystal. seseorang itu hanya tersenyum sambil mengunyah ddokpokkinya. “Gomawo oppa. Minhyuk oppa jjang!” seseorang itu bernama Kang Minhyuk.

(Flashback end)

===================================================================================================================

Hi reader,

Maaf membuat kalian bingung dengan ceritaku^^

Double update karena dua minggu ke depan akan bertugas di luar kota sehingga hanya akan update lewat smartphone saja.

dua chapter ini mungkin singkat tapi berharap dapat memberikan kerinduan kalian pada Minhyuk. dan pada Sustal Shipper, mohon maaf harus merelakan Suho sama Chorong ya^^ karena sudah tak ada kesempatan buat Krystal dan Suho. nanti mungkin akan diceritakan bagaimana proses Suho melepaskan Krystal. tapi aku gak janji. karena aku akan mengutaman plot cerita awalku.

MyungStal shipper, chapter berikutnya akan banyak kejudat. tapi jangan khawatir HyukStal Shipper, aku selalu setia pada minhyuk kok^^

Cerita ini akan berakhir dalam beberapa part lagi^^

Terima kasih dukungan dan kesabarannya.

^^

*smooch*

Bang's wife