25 Februari 2014

Suho’s POV

“Hati-hati Suho-ssi.” Suara seorang perempuan mengejutkanku dan membawaku dalam kesadaran kembali. Aku mengangkat kepalaku dan menemukan seorang perempuan berkulit putih. Seseorang yang aku kenal. “Park Chorong-ssi?” panggilku, dia nampak tersenyum mendengar namanya kuingat. Dia nampak memberikan gesture hormat dengan sedikit anggukan kepalanya.

“Apa kabar?” tanyanya. Aku tersenyum dan menjabat tangannya, “Kapan kau kembali dari London?” tanyaku. Dia membalas jabatan tanganku. “Semalam aku baru sampai. Tapi hari ini oppaku mengirimku untuk meeting bersama timmu.” Jelasnya. Aku menganggukkan kepala.

Kemudian mengiringi langkahnya menuju lift terdekat. “Apa yang menjadi beban pikiranmu sampai membuatmu hampir menabrak tong sampah?” tanyanya begitu kami sampai didalam lift. Aku menoleh dan menatapnya. Kalimatnya jelas merujuk pada pertemuan kami beberapa saat yang lalu, saat menegurku, dia benar aku hampir menabrak tong sampah.

Aku mengangkat kepalaku dan tersenyum padanya, “Tidak ada. Jangan khawatir. Hanya saja tadi memikirkan beberapa cara penyelesaian marketing baru.” Dia mengangguk-angguk. Kuharap itu tandanya dia mengerti.

“Ah iya, Suho-ssi, nanti malam ada welcoming party dirumah. Aku harap kau mau datang. Tentunya oppa dan dongsaengku mengundang beberapa rekannya. Jadi, pastikan kau datang ya.” Ujarnya. Aku tersenyum menerima undangan berukuran kartu pos warna emas.

“Untuk welcoming party seperti ini tentunya kau mengorganisirnya dengan baik.” Pujiku. Dia terkikik, “Tentunya kau tahu kalau baik oppa dan dongsaengku adalah party host yang handal bukan? Berbeda denganku. Aku hanya tinggal mengikuti mereka. Pesta ini sudah mereka siapkan sejak sebulan yang lalu.” Ujarnya. Aku mengangguk-angguk menandakan kalau aku mengertinya dengan baik.

“Kau benar. Tentu saja dikalangan kita, Park Baekhyun dan Park Jiyeon terkenal sebagai party host yang terbaik.”

***

“Park Chorong?” seru Krystal dengan nada penuh rasa penasaran dan bertanya-tanya. Didepan Krystal Minhyuk mengangguk sambil terus mengupas buah apel dan memotong-motongnya menjadi beberapa bagian. Lalu melanjutkan dengan memotong buah yang lain. “Andwae oppa. Jangan dipotong seperti itu nanti seratnya malah tidak bagus.” Cegah Krystal setelah meletakkan sebuah undangan berbentuk kartu post. Mencoba mencegah Minhyuk memotong nanas dengan cara yang salah.

Krystal dengan sigap mengambil alih pisau ditangan Minhyuk dan melanjutkan pekerjaan Minhyuk yang memotong-motong buah. “Oppa campurkan saja saus salad dan bahan-bahan lainnya. Aku kerjakan buahnya.” Ujar Krystal. Minhyuk mengangguk sambil terus mengerjakan yang diminta Krystal.

“Tapi aku masih tak mengerti kenapa di pesta itu kita harus membawa makanan?” tanya Krystal. Minhyuk yang baru menyelesaikan tugasnya, mengelap tangannya dengan tisu dan bergerak menuju Krystal berdiri. Melingkarkan sepasang lengannya dipinggang Krystal. “Ya, oppa. Hajima. Coba hentikan. Aku tak bisa memotong buahnya.” Protes Krystal.

Tapi Minhyuk tak mau mendengar dan malah mendaratkan kecupan dileher Krystal dan tengkuknya. Rambut Krystal yang memang tengah dibuat cepol keatas nampak menunjukkan bagian lehernya yang terbuka, dan ini membuat Minhyuk selalu tak bisa menahan diri. “Kapan kau mau menikah denganku, Soojung?” bisik Minhyuk halus. Membuat rambut-rambut halus disekitar telinga dan leher Krystal kontan berdiri.

“Ya!!! Kang Minhyuk!!! Berhenti kubilang! Nanti aku salah potong.” Mendengar protes Krystal Minhyuk tertawa terbahak-bahak. “Arraso, arraso. Aku tahu kau tak menginginkanku.” Ujar Minhyuk. Kemudian Minhyuk hanya memilih duduk diseberang Krystal sambil memandang Krystal. Krystal yang merasa risih dilihat begitu intens hanya menatapnya dengan menggelengkan kepala sesekali. “Oppa belum menjawab pertanyaanku.”

Minhyuk mengerutkan keningnya, tapi kemudian dia seperti mengerti sesuatu. “Ah, Jiyeon tadi mengabari kalau temanya potluck. Jadi setiap tamu diminta membawa makanan. Dan yah, seperti yang kau tahu aku memutuskan membawa salad. Karena itu yang termudah. Aku tahu kau tak sejago aku dalam urusan memasak.” Ujar Minhyuk sambil nyengir kekanankan. Yang begini ini hanya dibalas Krystal dengan lemparan sendok yang tengah dipegangnya untuk mengaduk salad.

“Ishhh Arraso. Memang kau jago mask. Ishhh. Kalau begitu jangan menikah denganku yang tak jago masak.” Ujar Krystal sambil mengerucutkan bibirnya. Minhyuk kembali tertawa. Paling suka menjahili Krystal yang seperti ini.

***

Suasana ruang keluarga milik keluarga Park ramai dengan kehadiran undangan yang mungkin mencapai 70 sampai 80 orang. Beberapa dikenali Krystal sebagai pebisnis selevel Minhyuk. Juga dia mengenali delapan anak Soshi yang hadir, kecuali Tiffany yang tengah pulang ke Thailand. Tapi krystal sama sekali merasa asing kalau saja bukan Minhyuk yang ada disampingnya.

“Minhyuk-ssi.” Seseorang menyapa Minhyuk. Minhyuk menoleh. “Oh, Park Chorong-ssi.” Keduanya kemudian tertawa. Membuat Krystal tidak nyaman. “Ehemm..” Krystal mengeluarkan suaranya, agar setidaknya Minhyuk mendengarnya. Minhyuk menyadari itu namun hanya mengulum senyumnya. “Ah iya, Chorong-ah, kenalkan ini kekasihku, Krystal.”

“Calon istrinya lebih tepatnya. Jung Krystal.” sela Krystal. Minhyuk tersenyum puas karena itu. Namun seperti sengaja Chorong hanya menyalami Krystal sebentar kemudian mengamit lengan Minhyuk, “Yuk, kita harus bertemu yang lain. Sudah lama kan kita tak berkumpul.” Ajak Chorong sembari meninggalkan Krystal. Minhyuk hanya mengikuti langkah Chorong seperti itu hal yang normal. Yang tak diketahui Krystal adalah Minhyuk mati-matian menahan tawanya atas perilaku Chorong.

Dengan gemas Krystal mengikuti arah Minhyuk dan Chorong. Mereka berdua berhenti di satu grup orang yang beberapa dikenalnya sewaktu SMA dulu.

“Ya… Kang Minhyuk!!! Kau ini, sudah lama kembali dari Jepang tak mengabari kita.” Ujar seorang laki-laki. Minhyuk tersenyum kemudian melangkah maju dan memeluk laki-laki itu.

“Lee Jungshin. Kapan kau kembali dari San Fransisco?” lelaki yang disapa Jungshin itu hanya tertawa, “Kemarin lusa tepatnya. Karena aku masih harus bolak-balik. Dan siapakah perempuan cantik dibelakangmu ini.” Tanya Jungshin sambil memperhatikan Krystal yang terbalut dengan baju warna aqua pearl selutut bermodel tube top dan beberapa detail berupa bebatuan zamrud.

Krystal mengembangkan senyumnya. Tangannya terulur pada Jungshin, “Jung Krystal. teman baik Minhyuk-ssi.” Ujar Krystal. sekilas dan tak terlihat oleh Minhyuk sebuah seringai terulas diujung bibir Krystal. Chorong hampir saja tertawa tapi berhasil menahannya, tapi tidak dengan Minhyuk yang nampak tidak senang.

“Wowww…. Minhyuk-ah, sayang sekali kalau yang secantik ini cuma jadi teman baik. Ah, kenalkan nona Jung nama saya, Lee Jaejin.” Ujar salah satu laki-laki lain yang menggunakan kacamata dengan mengulurkan tangannya. Krystal tersenyum dan menjabat tangan itu singkat, senyumnya mengembang hangat.

“Salam kenal, Lee Jaejin-ssi. Panggil saja Krystal.”

“Woohooo, Aku Jeong Jinwoon.” Krystal menjabat seorang laki-laki lain.

“Aku Kim Kibum. Panggil saja Key.” Krystal menoleh dan tersenyum.

“Aku Nam Woohyun.”

“Aku Kang Soyou. Istri Woohyun, tapi sebenarnya aku satu geng dengan mereka-mereka ini.”

“Aku Bang Cheol Yong, tapi panggil saja Mir. Dan ini pacarku yang sekarang, Min.”

“Yaaaa Bang Cheolyoung!!! Kau mau mati? Abaikan saja. Aku Min.”

“Guys, cant we stop this.” Ujar Minhyuk nampak tidak nyaman. “Ya, Jung soojung, kenapa kau tak katakan pada mereka kalau kau calon istriku?” Krystal menahan tawanya sebisa mungkin dan tetap bertahan berpenampilan anggun.

“Aku? Ahhh… Kang Minhyuk-ssi, apakah kau sedang mabuk.” Ujar Krystal dengan ekspresi poker andalannya.

“Ya!!!” Minhyuk berteriak cukup keras membuat beberapa tamu menoleh. Satu grup orang itu tertawa terbahak-bahak. “Kang Minhyuk kau tak berubah. Selalu temperamen.” Ujar Soyou.

“Mental dia memang tak pernah tumbuh.” Kali ini Key yang berpendapat.

“Ahhh… Jinwoon, bukankah itu Seo Juhyun.” Seru Jaejin, Mereka kompak menoleh pada Juhyun yang baru masuk ruangan mengamit tangan Luhan, suaminya.

“Ah… benar. Dia menikah dengan Luhan awal tahun kemarin.” Ujar Min.

“Kau kenal Luhan? Bukankah dia orang Beijing? Ummm marganya Xiao. Dari keluarga pengacara Xiao yang terkenal itu kan?” bisik Mir.

“Ya.. ya… kalian diamlah. Aku sudah lama juga putus dengannya. Itu kan waktu SMA.” Ujar Jinwoon sambil meminum anggurnya. Krystal memperhatikan gesture Jinwoon yang nampak terlihat lucu ketika gugup dan cemburu.

“Onnie!! Juhyun Onnie!!!” panggil Krystal. sengaja dia melakukannya untuk mengetes reaksi Jinwoon.

“Eh, Krystal, kau mengenal Juhyun?” tanya Seunghyun. Krystal mengangguk. Tepat ketika Juhyun menoleh dan melambaikan tangannya. Lalu bersama Luhan, Juhyun menghampiri Krystal dan yang lainnya. “Oh, Krystal. Kau kesini juga? Ah, Chorong-ah, ini aku bawakan pai apel. Mungkin rasanya telalu manis, karena suamiku mencampurkan banyak madu.” Sapa Juhyun sambil menyerahkan seloyang pai apel.

Chorong tersenyum menerimanya, “Gomawo. Sudah lama tak bertemu. Ummm sebelum aku berangkat ke London bukan ya?” Juhyun tersenyum dan mengangguk kemudian memeluk Chorong dan bergantian dengan Soyou juga Min dan Krystal.

“Ah, ya, bagi yang kemarin tak datang ke pernikahanku. Kenalkan, ini suamiku, Xiao Luhan.” Ujar Juhyun dengan bangga. Luhan nampak membungkuk sopan. “Soojung.” Tapi hanya Soojung yang disapa dan dipeluk singkat. “Kami akan kerumahmu akhir pekan besok. Soshi akan berkumpul rutin bukan?” Krystal mengangguk mendengar kalimat Luhan. “Ne, oppa. Kami tunggu.”

Luhan tersenyum kemudian menepuk Minhyuk, “Minhyuk-ssi, kenapa sepertinya nampak tak nyaman?” Minhyuk hanya melepas senyum aneh yang tak terdefinisi. “Baiklah, aku bertemu yang lain dulu ya teman-teman. Min dan Soyou juga Chorong, aku tunggu ceritamu, arraso.” Pamit Juhyun sembari mengamit kembali lengan Luhan.

“Umm Juhyun.” Min, Soyou dan Chorong menjawab bersamaan dengan sumringah. Lalu Juhyun melangkah bersama dengan suaminya. Setelah Juhyun cukup jauh barulah Krystal dan yang lain kecuali Minhyuk dan Jinwoon tertawa keras.

==============================================================================================================

Double update. for you who always waiting this fic. thank you for suppor my fic readers^^