Rising Star - Ch 9

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 9

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Henry. Changmin.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “Aku rasa, aku  harus mabuk untuk bisa berhadapan denganmu saat ini.” // “Orang yang berkata ‘memangnya apa yang bisa kau lakukan’ kepadaku, tidak akan lolos begitu saja.” // “I think he’s the best!”  // “Apa kau tahu sesuatu yang tidak kami tahu, Teuki hyung?”

.

RISING STAR Chapter 9

.

“Chang….” Kyuhyun meski terkejut, tidak melanjutkan ucapannya. Saat itu Changmin tengah menyamar dengan pakaian dan kacamata serba culun. Sebuah topi yang sama sekali tidak cocok untuknya bertengger di kepala namja tinggi itu.

“Penampilanmu aneh sekali,” kata Kyuhyun dengan suara pelan ketika Changmin menjajari langkahnya. Magnae Super Junior itu tersenyum lebar. “Dengan penampilan seperti itu, orang-orang justru tertarik melihatmu.”

“Diamlah dan cepat tebus obatmu!” desis Changmin sambil mengikuti Kyuhyun ke bagian apotek rumah sakit. “Kalau aku tidak menunggu di pintu, kau pasti sudah memasang topeng bahagiamu lagi.”

Kyuhyun menyerahkan resep kepada bagian apoteker, lalu menoleh ke arah Changmin dengan wajah tidak senang. “Kenapa kau bisa ada di sini?”

“Kibum hyung yang memberitahuku untuk menemanimu.” Changmin sedikit meringis melihat orang-orang yang lewat menengok penampilan anehnya. Kyuhyun benar, terlalu culun malah jadi menarik perhatian.

“Lalu?”

Pertanyaan Kyuhyun membuat perhatian Changmin kembali pada sahabatnya. Wajah Kyuhyun jelas-jelas menampakkan tidak suka dengan kehadirannya. Mata hitam itu menatap tajam ke arah Changmin, menuntut kelanjutan kalimatnya.

“Sudahlah, aku lapar. Kau temani aku makan, ok?”

Changmin langsung mendorong Kyuhyun meninggalkan tempat itu begitu obat sudah diterima. Ia bersikeras Kyuhyun ikut ke dalam mobilnya.

Sepanjang jalan, Changmin berdiam diri. Tampaknya Kyuhyun pun sedang tidak berminat bicara. Jadi mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Changmin ingat ketika tadi pagi ia mendapat telepon….

“Kibum hyung? Tumben kau meneleponku,” kata Changmin tadi.

“Changminnie, kau tidak ada kegiatan hari ini bukan? Tadi aku sudah menanyakannya pada Yunho hyung.”

“Ne. Aku sedang free hari ini. Ada apa, hyung?”

“Bisakah kau menjemput Kyuhyunnie di Samsung Hospital? Hari ini dia ngotot sekali agar tak ada yang menemaninya.”

“Kibum hyung merasa dia menyembunyikan sesuatu?”

“Begitulah. Wajahnya belakangan juga lebih pucat dari saat dia keluar rumah sakit.  Aku kuatir ada hal buruk terjadi.” Suara di seberang hening. Sepertinya Kibum sedang berpikir, jadi Changmin menunggu. “Changminnie, susul dia ke rumah sakit! Tunggulah di depan pintu… saat itu mungkin kau bisa melihat kondisinya yang sesungguhnya.”

“Sepandai apapun Kyuhyun menyembunyikan perasaannya, untuk awal-awal, dia akan terlihat.” Kibum hyung menarik nafas panjang. “Aku ingin, ada seseorang yang dia percaya, saat dia menerima kabar buruk itu. Kau mau kan, Changminnie? Jadwalku padat, aku tak bisa ke sana.”

Kibum kemudian memberitahu nama dokter yang menangani Kyuhyun.

Changmin memukul setirnya pelan, membuat Kyuhyun menoleh. Wajah Changmin tampak keruh, dan namja itu terus saja melihat ke jalan. Mobil akhirnya berhenti di sebuah tempat makan yang cukup terkenal dan mewah.

“Kau sedang banyak uang?” Kyuhyun melangkah memasuki tempat itu mengikuti Changmin. Seorang pelayan langsung mengarahkan mereka ke tempat VIP, di mana tak seorang pun akan mengganggu mereka dengan kamera-kamera penguntit. Mereka sepertinya sudah hafal dengan kehadiran Changmin.

“Duduklah! Pesan apa saja yang kau mau. Aku akan mentraktirmu.”

Kyuhyun memandang Changmin dengan heran. Bukan karena Changmin punya banyak uang. Soal itu, tidak perlu dipertanyakan lagi, karena DBSK sangat sukses di dunia musik. Tetapi yang membuatnya heran, sahabatnya itu tidak memandangnya, justru sibuk memesan begitu banyak menu dan juga wine.

“Kau benar-benar kelaparan ya? Sudah berapa hari tidak makan?” sindir Kyuhyun.

Lagi-lagi Changmin tidak menanggapinya.

“Kau mau pesan naengmyun dan yukhoebibimbap juga? Di sini, kedua menu itu sangat enak.” Changmin akhirnya membuka mulut melihat Kyuhyun belum memesan apapun.

“Terserah, yang penting bukan sayuran.” Kyuhyun mengembangkan evil smirk-nya. “Minumnya yujacha saja.”

“Tidak wine?” tanya Changmin.

“Masih siang. Aku rasa tidak aman minum wine saat ini.” Kyuhyun menggeleng ketika Changmin memesan dua botol wine. “Changmin-ah, kau bisa mabuk!”

“Aku memang mau mabuk.”

Kyuhyun tertegun. Ternyata Changmin benar-benar serius dengan ucapannya. Setelah makan begitu banyak makanan yang membuat Kyuhyun ngeri melihat porsinya, Changmin terus saja menegak wine.

“Berhenti, Changmin-ah! Kau bisa dimarahi Yunho hyung jika mabuk!”

Kyuhyun merebut botol wine yang nyaris kosong, tetapi Changmin merebutnya kembali dengan geram.

“Diam, Cho Kyuhyun! Aku mau mabuk sepuasnya! Kau nanti harus mengantarku ke dorm, arra?”

“Hei! Ini masih siang! Kau bisa kena kasus jika terliput media!”

“Ini semua karenamu, tahu?!”

Kata-kata Changmin membuat Kyuhyun tersentak.

“Kau tahu betapa sakitnya aku setiap melihatmu bertahan sendirian? Betapa beratnya untuk terus tersenyum di depanmu, sedangkan aku ingin menangis?” Changmin menegak wine yang tersisa langsung dari botolnya. “Aku rasa, aku  harus mabuk untuk bisa berhadapan denganmu saat ini.”

“Berhenti minum! Changmin-ah, kau tidak mau mendengarkan kata-kataku?” tanya Kyuhyun dengan nada mengancam.

“Tidak!” kata Changmin yang mulai merasa pusing, meski belum sampai taraf mabuk. “Memangnya apa yang bisa kau lakukan?”

Changmin mengerutkan kening ketika Kyuhyun memanggil pelayan dan memesan sebotol wine lagi. Padahal, di meja masih ada botol wine yang belum dibuka.

“Kau mau apa?” tanya Changmin saat Kyuhyun membuka botol yang ada di meja.

“Aku sahabatmu. Sebagai sahabat, aku akan menemanimu minum.”

“Kau masih di bawah umur!” tegur Changmin ling lung.

“Lihat, kau mulai mabuk, bukan? Aku beberapa hari lebih tua darimu, dan kau mau menceramahiku?”

Changmin diam melihat Kyuhyun menegak gelas pertama. Ia mulai mengerutkan kening ketika Kyuhyun menegak gelas ketiga. Dan ia benar-benar melongo ketika Kyuhyun menegak wine terakhir dari botol tadi.

Ketika pelayan datang membawa botol wine ketiga, Kyuhyun membukanya.

“Hentikan!” Changmin menahan tangan Kyuhyun. “Kau sedang sakit, Kyuhyun-ah! Kau tidak boleh minum sebanyak itu!”

“Tenang saja, aku dan Appa sering minum bersama. Aku sanggup menghabiskan 3 botol tanpa mabuk. Appa bilang, aku harus tahu, di batas mana aku bisa berpikir. Jika sudah tahu, jangan pernah melewati batas itu jika minum bersama orang lain, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Kyuhyun menuangkan wine ke gelasnya dan gelas Changmin, lalu mengangkat gelasnya mengajak untuk toss.

“Kau sahabatku, Changmin-ah. Aku mempercayaimu dengan segenap hatiku. Jadi, kalau kau ingin mabuk, aku akan menemanimu. Akan kulewati batasku hari ini.”

“Aniyo!” Changmin merebut gelas Kyuhyun. “Aku tidak berminat untuk minum wine lagi hari ini.”

“Kenapa? Bukankah aku akan menemanimu? Apa kau keberatan?” tanya Kyuhyun dengan wajah polos andalannya.

“Kalau aku minum, kau juga akan minum. Aku tak mau kau mati karena ulahku.”

“Tapi kau akan minum sendiri nanti, mengkhianatiku yang sudah bersedia menemanimu minum?”

“Andwae! Aku sungguh-sungguh tidak akan minum lagi! Percayalah, Caramel macchiato. Jebal, percayalah padaku!” mohon Changmin dengan wajah sangat cemas.

“Kau berjanji?”

“Aku janji!”

“Sungguh?”

“Sungguh!” seru Changmin putus asa.

Kyuhyun mengeluarkan evil smirk nya. Saat itulah Changmin sadar ia sudah terjebak.

“Ya! Caramel macchiato! Kau menipuku?”

“Ani. Bukankah kau lihat sendiri, aku benar-benar minum sebotol?” Kyuhyun kembali tersenyum lebar. “Karena kau tidak mabuk, nanti kau harus mengantarku ke dorm. Ck! menyebalkan, kau lupa aku lebih tua darimu…  Kau berarti sudah mabuk!”

Kyuhyun menekan beberapa nomor di HP nya. “Yeoboseyo. Ah! Yunho hyung!”

Mata Changmin terbelalak ngeri.

“Ne, Kyuhyun imnida. Aku mau minta tolong menjemput Changmin-ah. Di…” Kyuhyun mencari buku menu, lalu menyebutkan nama dan lokasinya. “Dia bawa mobil, tetapi aku kuatir jika ia menyetir. Dia sedikit mabuk. Gomawo, Yunho hyung.”

Ketika Kyuhyun menutup telepon, Changmin memandangnya dengan wajah memelas. “Kenapa kau panggil Yunho hyung? Dia pasti membunuhku!”

“Itu hukuman karena berani menentangku!” Kyuhyun kembali memunculkan evil smirk-nya.  “Orang yang berkata ‘memangnya apa yang bisa kau lakukan’ kepadaku, tidak akan lolos begitu saja.”

“Kau tega meninggalkanku di sini?” Changmin menatap tak percaya.

“Tenanglah, aku akan menemani sampai Yunho hyung tiba, Changmin-ah. Mana mau aku ketinggalan proses pembantaian seorang Shim Changmin?”

Changmin mengeluh dengan keras sementara Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan.

.

“Kyuhyunnie, kau habis minum wine?” tanya Yesung begitu Yunho berpamitan setelah mengantar sang magnae.

“Oops!” Kyuhyun baru tersadar. Ia mencoba menggunakan senjata andalannya, wajah polos tanpa dosa dan senyum kekanak-kanakan. Tapi itu tidak mempan untuk Yesung.

“Duduk!”

Perintah Yesung membuat Kyuhyun tak berkutik. Ia duduk di sofa, sementara Yesung duduk di sisi lain yang berhadapan dengannya.

“Berapa banyak kau minum?”

“Satu, hyung.” Kyuhyun mencoba keberuntungannya.

“Satu apa?”

Ternyata keberuntungannya tidak berlaku saat ini. Yesung tidak menerima informasi sepenggal.

“Satu botol.” Kyuhyun tak berani berbohong kepada Yesung.

“MWO?” Hyungdeul yang lain langsung meringis ketika teriakan mereka dibalas death glare oleh Yesung.

“Hyung sudah berjanji tidak marah kepadamu, apapun yang kau lakukan. Kau ingat?”

Kyuhyun mengangguk.

“Saat ini hyung tidak marah.” Yesung menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum. “Hyung hanya tak habis pikir, kenapa orang sepintar kau ternyata sangat bodoh. Kau pikir, apa akibatnya minum sebanyak itu dengan kondisimu sekarang? Kau baru saja pulang dari check up bukan? Apakah kau kehilangan otakmu di sana?”

Dan dimulailah rentetan ceramah Yesung yang sangat terkenal. Sebenarnya, Yesung sangat banyak bicara jika sedang ingin berbicara. Dan jika begitu, tak satu orang pun yang berani menyuruhnya diam. Siapapun. Bahkan saat wawancara untuk album Don’t Don, bagian Yesung harus dipotong hingga 90% karena namja itu tidak berhenti berbicara selama dua jam dan tidak ada yang menghentikannya.

Saat ini pun begitu. Member Suju yang berada di lantai 11, tidak ada yang berani menyuruhnya diam. Mereka hanya bisa menatap Kyuhyun dengan iba, sementara sang magnae terpaksa duduk mendengarkan ceramah.

Setelah satu jam berbicara, Yesung merasa sedikit haus. Ia beranjak sebentar untuk mengambil minum. Ketika ia menoleh, Kyuhyun tampak sedang mengutak-atik HP nya.

“Kyuhyunnie….” Yesung mati-matian menekan emosinya agar tidak marah. “Kau berani bermain HP saat hyung menasehatimu?”

“Aniyo, hyung,” jawab Kyuhyun sambil menutup HP nya kembali.

TIba-tiba HP di saku Yesung berbunyi. Ketika ia membukanya, sebuah SMS masuk. Namja itu mengerutkan kening ketika nama Kyuhyun muncul di layar. Ia melirik ke arah sang magnae yang masih tertunduk. Dibukanya pesan itu.

‘Hyung, jebal, ceramahnya sudah dulu ya….’

Yesung memandang Kyuhyun lagi. Kali ini sang magnae meringis ke arahnya. Yesung menghela nafas panjang. “Ya sudah! Sana istirahat!”

Kyuhyun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia langsung masuk ke kamarnya sebelum Yesung berubah pikiran.

Sebuah sms masuk begitu Kyuhyun merebahkan tubuhnya. Namja itu tersenyum ketika nama Changmin muncul di layar.

‘Kyuhyun-ah, apa yang sebenarnya Uisa katakan padamu?’

Kyuhyun mengetik : Kenapa aku harus mengatakannya padamu?

‘Jebal, Caramel macchiato. Kali ini aku harus tahu.’

Kyuhyun berpikir sejenak, lalu kembali mengetik : Aku akan menjalani operasi sesudah MV Marry U selesai dibuat.

Tak ada balasan dari Changmin. Kyuhyun pun beranjak ke kamar mandi. Ketika ia selesai mandi, di lihatnya ada pesan masuk dari Changmin.

‘Mianhe, aku sangat kaget tadi, sehingga baru membalas pesanmu. Kau akan dirawat di mana?’

Kyuhyun berdecak karena Changmin terus menerus bertanya. Ia mengetik lagi: Aku akan di rawat di rumah sakit Samsung. Sudah, aku mau istirahat. Tanggal 7 Oktober nanti kau juga tampil di Inkigayo kan? Kita bicara lagi saat itu saja. Jangan sms aku lagi!

.

“Ya! Kyuhyun-ah! Mana ada teman sesadis dirimu?!”

Seruan Changmin membuat Yunhoo menatap sang magnae dengan tajam.

“Ada apa kau berteriak, Changminnie?!” tegur Yunhoo. Diambilnya HP Changmin. “Jangan sms-an saja! Cepat istirahat! Besok jadwal kita padat!”

Changmin hanya bisa merengut dan beranjak ke kamarnya.

Yunhoo hendak menutup HP Changmin, ketika tanpa sengaja sms Kyuhyun yang masih ada di layar terbaca olehnya.

“Kyuhyunnie akan dirawat di rumah sakit lagi?” Yunhoo mengerutkan kening.

.

Malam harinya, Kyuhyun sedang sibuk bermain PSP di kamar. Ia sedang tidak berminat berkumpul menonton televisi di ruang tengah. Tiba-tiba seorang namja masuk dan meletakkan tas nya di meja tulis Kyuhyun.

“Kibum hyung!” Kyuhyun segera menegakkan duduknya dengan wajah gembira. “Kau akan menginap di sini? Ayo! Tidur di tempatku saja!”

Kibum tersenyum dan melompat ke atas tempat tidur Kyuhyun. Kini mereka duduk bersama bersandar di punggung tempat tidur. Kyuhyun mengangsurkan sebuah bantal kepada Kibum, untuk mengalasi punggungnya.

“Kau syuting drama apa hari ini, hyung? Ceritakan padaku!”

Kyuhyun meletakkan PSP nya. Dia sangat suka jika Kibum bercerita tentang akting yang ia lakukan. Kibum tersenyum dan mengacak rambut Kyuhyun dengan gemas.

“Kalau kau seperti ini, aku baru merasa sebagai hyungmu,” kata Kibum. “Jika berdiri bersama, kau lebih tinggi, membuatku sedikit minder.”

“Aniyo, jangan bandingkan aku dengan aktor sehebatmu!” Kyuhyun merengut. “Ayolah, hyung! Ceritakan syutingmu hari ini.”

“Aku justru ingin mendengar ceritamu, maka aku menginap di sini.”

“Cerita apa?”

“Cerita soal check up-mu tadi siang. Kau tidak akan menyembunyikannya pada kami, bukan?”

Kyuhyun menghela nafas panjang. “Tapi hyung tidak boleh berkata apa-apa sampai ulang tahun Donghae hyung selesai, arra? Tahun ini, ulang tahun keduanya tanpa Appa nya… Aku tak mau membuatnya semakin sedih.”

Kyuhyun mulai bercerita setelah Kibum berjanji padanya. Alis namja itu menaut ketika cerita Kyuhyun selesai.

“Itu sangat berbahaya, Kyuhyunnie. Benar kata Uisa, aku juga tidak setuju!”

“Jebal, hyung, aku janji, aku akan menjaga diri. Kalau aku tidak kuat, aku tidak akan memaksa tampil di panggung atau variety show. Jebal, aku hanya ingin menunggu sampai MV saja.”

“Sungguh kau akan bilang kalau tidak kuat?”

“Ne. Kali ini aku akan bilang.”

.

.

7 Oktober 2007

            Semua member SuJu sangat bersemangat tampil dalam acara Inkigayo di mana Heechul menjadi salh satu MC-nya. Panggung pun disetting sedemikian rupa untuk lagu Don’t Don. Beberapa tiang api dipasang, lampu panggung menyot mereka dengan warna merah dan biru bergantian, benar-benar membawa suasana yang sesuai dengan lagu.

            Penampilan mereka kembali berhasil dengan baik. Semua member beristirahat di ruang ganti kecuali Heechul yang langsung kembali naik panggung setelah mengganti kostumnya.

            Di ruang ganti, Leeteuk tidak melihat Kyuhyun yang memang turun lebih dulu karena hanya menyanyikan part nya saja. Ketika ia sedang mencari sang magnae, ia berpapasan dengan Yunhoo yang sedang menuju mesin penjual minuman.

            “Teuki hyung,” sapa Yunhoo sambil tersenyum. Meski ia debut lebih dahulu, tetapi ia selalu hormat terhadap Leeteuk. “Kulihat Super Junior semakin terkenal sekarang.”

            “Kami mengincar GDA,” kata Leeteuk sambil meringis. “Aneh kah?”

            “Aniyo. Aku doakan kau berhasil, hyung. Jangan lupa, sainganmu adalah kami.”

            Keduanya tertawa. Sama sekali tak ada rasa permusuhan. Yunhoo membeli sebuah minuman lagi dan memberikannya kepada Leeteuk.

            “Kau melihat Kyuhyunnie?”

            “Ah! Dia sedang bersama Changminnie. Tampaknya mereka cocok.” Yunhoo tersenyum.

            “Bukankah dulu Changmin lebih dekat dengan Kibummie?”

            “Dekat, tetapi beda dengan kali ini. Changminnie benar-benar menemukan orang yang ingin dijadikannya sahabat.  Dia bilang, Kyuhyunnie satu-satunya orang yang sangat mengerti dirinya, berani menentangnya, dan seorang sahabat yang sangat berarti untuknya. Kyuhyun-ah is my only Super Star Top Star,” cetus Yunhoo menirukan kata-kata Changmin.  “Ck! Dia anggap apa hyungdeulnya?”

            Leeteuk tergelak melihat wajah Yunhoo merengut. “Magnae-mu sama evilnya dengan magnae-ku. Aish! Padahal mereka selalu saja bertengkar, bukan?”

            “Ne. Tapi Changminnie sangat gembira jika menyangkut soal Kyuhyunnie.”

            Keduanya terdiam untuk beberapa saat, sibuk dengan minuman masing-masing.

            “Kapan Kyuhyunnie akan di operasi?” kata Yunhoo memecah keheningan. “Katanya di Samsung Hospital.”

            “Mwo? Apa katamu?” Wajah Leeteuk langsung menegang.

            Yunhoo nyaris tersedak melihat hal itu. “Lho? Teuki hyung tidak tahu?”

            “Aish! Evil magnae itu!”

Baru saja Leeteuk mau mencari Kyuhyun, tangan Yunhoo menahannya.

“Teuki hyung, bolehkah aku memberi saran untukmu?”

“Apa?!” tanya Leeteuk tak sabar. Matanya masih sibuk mencari sosok Kyuhyun.

“Sepertinya, sifatmu yang seperti inilah yang membuat Kyuhyunnie tidak berani berterus terang padamu.”

Kata-kata Yunhoo membuat Leeteuk terkejut. Kini dia benar-benar memperhatikan Yunhoo.

“Mianhe, Teuki hyung… Kyuhyunnie bukan orang yang suka terlihat lemah.” Yunhoo mengajak Leeteuk duduk di salah satu bangku yang ada di koridor. “Jika kau mau Kyuhyun bersandar padamu sebagai hyungnya, kau tidak boleh emosional setiap ia mengadukan masalahnya. Dia tidak mau apa yang ia ceritakan kepadamu langsung terekspos begitu saja.”

“Kau tahu dari mana dia akan di operasi?”

“Aku tak sengaja membaca sms-an Changminnie dan Kyuhyunnie. Tapi sepertinya, Kibummie sudah tahu.” Yunhoo menjelaskan. “Hari itu, Kibummie meneleponku menanyakan jadwal Changmin. Tak lama setelahnya, Changminnie berpamitan padaku. Ternyata dia bersama Kyuhyunnie setelahnya.”

“Aku leader yang tidak berguna,” keluh Leeteuk. “Bahkan Kibummie lebih mengandalkan Changminnie daripada aku.”

“Aniyo, hyung, kau leader yang sangat lembut yang aku kenal. Kau selalu menganggap member lain sebagai keluargamu sendiri. Aku sungguh iri melihatmu mampu berbuat seperti itu. Kau seperti eomma buat mereka.” Yunhoo menepuk punggung Leeteuk untuk membesarkan hatinya.

“Tetapi tidak dengan uri magnae.”

“Aku yakin, Kyuhyunnie beranggapan sama. Cobalah kau lebih tenang jika dia sedang terbuka padamu.”

Leeteuk menarik nafas panjang. Ia mencoba tersenyum.

“Gomawo, Yunho-ah, aku akan mencoba saranmu itu.”

.

.

13 Oktober 2007

            “Kyuhyunnie, kau benar-benar bisa ikut?” tanya Leeteuk cemas ketika mereka bersiap-siap untuk acara Star King. Ia berbicara empat mata dengan Kyuhyun saat dongsaengnya itu tengah bersiap-siap. Wajah Kyuhyun sedikit pucat.

Beberapa hari lalu, ia mengikuti saran Yunho ketika Kyuhyun menghadap kepadanya dan berterus terang. Sama seperti pada Kibum, Kyuhyun juga meminta Leeteuk merahasiakan kondisinya kepada yang lain sampai saatnya dia masuk rumah sakit.

Dalam hati Leeteuk sangat berterima kasih pada Yunhoo. Kyuhyun tampaknya senang  ketika Leeteuk mendengarkan ceritanya dengan tenang. Sejak itu, Kyuhyun mulai lebih terbuka terhadapnya.

“Aku bisa, hyung. Lagi pula, tadi pagi aku sudah tidak ikut acara Star Golden Bell bersama kalian.” Kyuhyun mengenakan jaket hitamnya. “Aku juga ingin melihat penampilan Henry-ah di sana nanti. Kibum hyung tidak ikut?”

“Ada syuting drama yang tidak bisa ditinggalkan.” Leeteuk mengambil tas Kyuhyun sebelum sang magnae meraihnya. “Kalau kau merasa tidak enak badan, segera beritahu, arra?”

“Arraseo, hyung. Aku juga tak mau tumbang sebelum MV kita dibuat. Bisa-bisa aku langsung dimasukkan ke ruang operasi.” Kyuhyun sedikit bergidik membayangkannya.

Leeteuk merangkul bahu Kyuhyun. Mereka berjalan menyusul member Super Junior lainnya yang sudah lebih dahulu ke mobil.

.

Acara Star King berdurasi cukup panjang. Dalam acara itu, dimunculkan beberapa penantang, semuanya dalam bidang kesenian. Super Junior sebagai bintang tamu, duduk di dua deretan kursi yang bersusun tiga. Kyuhyun, Donghae, Hankyung, Shindong, Eunhyuk, dan Leeteuk duduk di barisan paling belakang atau paling atas. Yesung, Sungmin, Ryeowook, Siwon, Heechul, dan Kangin duduk di barisan kedua atau tengah. Di depan mereka duduk para sunbae dari dunia seni juga.

Kang Ho Dong pun membuka acara. Sebelumnya, di belakang panggung, Leeteuk sudah berpesan kepada namja itu, juga kameramen bahwa kondisi Kyuhyun sedang tidak baik. Jadi mereka akan mengusahakan agar Kyuhyun lebih banyak duduk, dan kamera tidak sering menyorot ke arahnya.

“Penantang pertama kita!” seru Kang Ho dong.

Seorang gadis kecil muncul dari balik panggung. Ia berpenampilan manis mengenakan baju dan hiasan rambut serba pink, kecuali sepatu kets dan blus panjangnya yang putih. Begitu ia menyanyi, suara indahnya yang indah dan matang membuat mereka semua terpukau. Gadis kecil itu menyanyikan lagu bergenre R&B.

Heechul tak bisa menahan rasa kagumnya, sambil berbicara kepada Kangin. Tetapi Kangin tidak menghiraukannya karena tidak bisa lepas dari suara megah si penantang Star King itu. Bukan hanya suara, gadis kecil itu mampu menguasai panggung dengan baik. Ia berjalan dengan ringan dari sisi yang satu ke sisi yang lain, membuat semua menatap kagum.

“Gwenchana, Kyuhyunnie?” tanya Eunhyuk sembari berbisik ketika Kyuhyun kembali ke tempat duduk. Heechul ikut menoleh dengan cemas. Begitu pun Hankyung dan Shindong.

Di pembukaan acara tadi, Kyuhyun merasa tubuhnya sangat tidak enak, maka diam-diam ia turun ke back stage. Ia memuntahkan isi perutnya di kamar mandi. Ia kembali dengan wajah yang pucat pasi.

Yesung pun teralih perhatiannya. Ia berbisik dan menoleh ke belakang. Donghae yang duduk di sebelah Kyuhyun bahkan berdiri dan membujuk Kyuhyun kembali ke backstage. Kyuhyun merasa tidak enak, takut menganggu acara. Ia mencoba tersenyum menenangkan hyungdeul yang duduk di sekitarnya, meminta mereka agar memandang kembali ke tengah panggung.

Gadis kecil itu masih bernyanyi dengan suaranya yang dalam dan manis. Semua berseru ketika ia melempar mike dan menangkapnya dengan tangan yang sama. Merasa ada yang teralih perhatian darinya, gadis itu pun bernyanyi sambil mendekati tempat bintang tamu duduk.

Ia mampu mengembalikan perhatian member Super Junior kepada dirinya. Eunhyuk dan Siwon sampai mengacungkan tangan tanda kagum. Bahkan gadis kecil itu menjabat tangan Boom sekilas, benar-benar seperti artis yang terbiasa berinteraksi dengan fans nya.

Lagi-lagi ia melempar mike di tangannya, namun lebih tinggi, dan menangkapnya dengan tangan lain. Kangin sampai berdiri dan bertepuk tangan. Gadis kecil itu menutup lagunya dengan tarikan yang sangat panjang dan mengagumkan, membuat semua member Super Junior berdiri kecuali Kyuhyun. Kakinya terasa lemas. Tetapi ia ikut bertepuk tangan dengan keras.

Leeteuk mengangsurkan sebotol air minum kepada gadis kecil itu, yang langsung meneguknya karena haus. Kangin maju dan menyeka keringat di kening si gadis kecil, membuat ia ditegur oleh Kang Ho Dong.

Kang Ho Dong mempersilahkan gadis kecil itu memperkenalkan diri.

“Hi! Hello, everybody! Thank you very much for inviting me here. Actually, this is my first time here in Korea,” kata gadis itu disambut tepukan meriah.

Kyuhyun tersenyum ketika beberapa hyungdeulnya dengan semangat menganggukkan kepala dan melambai-lambaikan tangan, padahal ia tahu pasti mereka tidak mengerti kalimat terakhir yang diucapkan si gadis kecil.

“Thank you!” seru Leeteuk yakin, karen

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD