Rising Star - Ch 36

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter
  RISING STAR Chapter 36

            “Kyuhyunie...” Sungmin memanggilnya dengan intonasi menegur. Kyuhyun tersenyum meringis ke arah roommate-nya itu. “Kau bicara yang aneh-aneh lagi, hyung akan memberimu pelajaran khusus, arra?”

            Hankyung memberi kode kepada Sungmin dan Kangin. Ketiganya serentak membuka pintu mobil.

            “Ini dorm Super Junior M, hyung.” Semua memandang heran ke arah Kyuhyun. Kemunculan manager Super Junior M bersama sang driver dari dalam bangunan menguatkan kebenaran tebakan magnae mereka. Kedelapan namja lainnya langsung menghembuskan napas lega.

Manager SJ M mempersilahkan mereka naik hingga ke lantai teratas.

“Seluruh lantai ini adalah dorm SJ M,” jelas sang manager. Ia dengan antusias menunjukkan  ruang keluarga yang salah satu dindingnya terbuat dari kaca. Ada pintu di antara dinding itu yang menuju balkon. “Karena ada balkon seluas ini, luas dorm jadi lebih kecil dari lantai lainnya. Tapi aku rasa kalian akan menyukai dorm ini.”

Leeteuk mengangguk membenarkan. Keadaan dorm SJ M itu mirip seperti dorm lama mereka, hanya saja lebih luas, bersih dan tertata. Balkon yang bisa mereka pakai untuk duduk-duduk di luar menurut Leeteuk sangat bagus. Di dorm yang lama, mereka sama sekali tidak memiliki balkon, seperti terkurung dalam kotak. Sang leader juga menyadari bahwa apartemen itu tidak terlalu tinggi. Selain lift, tersedia tangga untuk naik sampai ke atasnya.

“Kalian bisa jadi sasaran empuk kamera,” kata Leeteuk sambil memperlihatkan beberapa bangunan yang lebih tinggi posisinya dari apartemen itu. “Berhati-hatilah berpakaian selama di dorm. Hilangkan kebiasaan kalian berjalan-jalan dengan pakaian dalam.”

“ITU KAN LEETEUK HYUNG!” seru semua serempak, membuat sang leader tersenyum salah tingkah. Meski begitu semua mengangguk. Leeteuk memang memiliki kesadaran kamera yang mengerikan. Setiap mereka perform, Leeteuk selalu mengetahui kamera mana yang sedang menyorot mereka.

Kyuhyun mengamati  dorm itu. Saat masuk, mereka langsung menjumpai ruang tamu yang diisi satu set sofa lengkap dengan mejanya. Ruang tamu bagi mereka  akan berfungsi sebagai ruang duduk. Semua tamu akan melalui kantor di lantai paling bawah dan tempat tinggal kru di lantai dua.

Tanpa dinding pembatas, dari ruang tamu mereka bisa melihat satu set meja makan yang berseberangan dengan dapur di bagian kanan. Ada sebuah kulkas besar di salah satu sudutnya, dan dua buah kursi tinggi di dekat meja saji. Kyuhyun meringis melihat meja makan dengan enam buah kursi itu. Mereka harus menarik salah satu kursi dapur untuk makan bersama.

Setelah meja makan, barulah dorm itu  memasuki koridor yang terdiri dari dua buah kamar mandi dan 4 buah kamar tidur. Di ujung terdapat ruang keluarga yang terang benderang karena dinding kacanya. Atap yang menutupi sebagian balkon menjadi penghalang panas matahari yang masuk.

“Benar-benar seperti di dorm lama kita,” gumam Kangin terkenang. “Karena terlalu sempit, akhirnya aku, Kibumie dan Siwonie diijinkan tidur di rumah masing-masing. Tapi untuk tujuh orang, kurasa tempat ini cukup bagus.”

“Memang mirip, kecuali jendela besar, meja makan dan kamar mandinya, hyung,” sahut Kyuhyun sambil tertawa kecil. Ia merasa lega ada dua buah kamar mandi di dorm mereka.

“Aku sering mandi berdua Eunhyukie untuk menghemat waktu.” Sungmin ikut terkenang masa lalu. Ia mengintip ke dalam dan cukup puas dengan apa yang ada. Kamar mandi itu berisi ruang shower yang sederhana, sebuah wastafel dan kloset. “Tidak mewah seperti apartemen di Korea, tetapi tidak sesempit kamar mandi di dorm yang lama.”

“Shindong hyung masih memegang rekor mandi 17 detik,” kata Donghae. “Aku tak habis pikir bagaimana cara Shindong hyung mandi.”

“Satu kali berkumur, satu kali siraman dari atas kepala, lalu keringkan dengan handuk,” gumam Yesung dengan nada yang membuat semua menjauh sedikit dari namja beraura gelap itu. “Aku heran, kenapa dia tidak bau seperti Hyukie?”

“Tenang, hyung, tenang,” sahut Siwon sambil merangkul Yesung dari belakang.

“Apa yang kau lakukan? Kau pikir aku tidak tenang?!” hardik Yesung, membuat Siwon melepaskan pelukannya dan mundur selangkah. Wajah Yesung dan lirikan matanya yang tajam membuat Siwon meringis.

“Tuan memintaku mengantar kalian ke sini. Sebenarnya tempat ini masih dirahasiakan dari yang lain, menunggu debut resmi SJ M.” Manager hyung membuka tirai-tirai agar mereka bisa melihat lebih jelas seluruh ruangan.

“Manager hyung, belum banyak perkakas di sini. Kami punya waktu luang  untuk  melengkapinya?” tanya Hankyung. “Maksudku, kami nanti akan sibuk, lebih baik kami memeriksa apa saja yang diperlukan sekarang.  Jadi saat di sini nanti, kami tidak mencemaskan hal-hal kecil.”

“Sebenarnya kalian akan jarang juga tidur di sini. SJ M dipersiapkan dengan jadwal yang sangat padat. Kita akan mengunjungi berbagai kota di China setiap harinya.”

“Itu sangat padat!” Leeteuk memandang Kyuhyun, begitu pula member yang lain.

“Kenapa hyungdeul menatapku seperti itu? Aku baik-baik saja,” protes Kyuhyun.

“Ah! Kyuhyun sshi…” Manager hyung menepuk keningnya. “Aku lupa, Tuan berpesan, ini adalah imbalan untuk Anda; Kesempatan menginap di dorm SJ M bersama member Super Junior.”

“MWO?” Lagi-lagi semua memandang serentak ke arah Kyuhyun.

Kangin langsung maju dan bergerak mencekik sang magnae. Di dorongnya Kyuhyun hingga menempel pada dinding. Kyuhyun berusaha melepaskan diri namun kedua tangan Kangin bertahan di posisinya, meski tidak benar-benar mencekik. “Jawab aku dengan jujur, Hyun-ah! Apakah kau mengikuti tantangan baru lagi? Kalau kau jawab ‘benar’, aku dengan senang hati akan mengencangkan cekikan ini!”

“Ani. Aniyo!” seru Kyuhyun cepat sambil berusaha melonggarkan tangan Kangin dari lehernya. “Seonsaengnim hanya bertanya sesuatu padaku, dan aku berhasil menjawabnya.”

Ia merasa lega ketika Kangin melepaskan lehernya.

“Ingat baik-baik, Hyun-ah, jangan pernah bertindak sendirian lagi!” desis Kangin dengan nada mengancam. “Kau memiliki 12 hyungdeul untuk bersama-sama denganmu.”

Kyuhyun mengangguk diiringi senyuman yang lain.

Kesempatan menginap di dorm SJ M bersama member Super Junior. Memangnya ini bisa disebut hadiah? Seonsaengnim ketularan pelitnya Teuki hyung dan Eunhyuk hyung….

Leeteuk memandang keseluruhan ruangan dan menepuk bahu Kyuhyun.

“Apa pertanyaannya, Kyuhyunie? Imbalannya sangat menyenangkan,” tutur Leeteuk dengan gembira. Kyuhyun hanya tersenyum, tidak menjawab pertanyaan sang leader. “Aku jadi lega mengetahui kalian akan tinggal di mana.”

“Aku pun begitu.” Sungmin membenarkan.

Melihat senyuman Sungmin yang sangat manis, tahulah Kyuhyun kalau hadiah Petinggi SM membuat hyungdeul yang tidak tergabung dalam SJ M menjadi senang. Mereka mulai meletakkan barang-barang bawaan mereka di ruang tengah.

“Kyuhyunie, kamar mana yang mau kau tempati?” tanya Hankyung sambil merebahkan tubuhnya di sofa. Ia merasa sangat lelah.

“Hyungdeul saja yang memilih.” Kyuhyun menggeleng. “Aku di mana saja tidak jadi soal.”

“Ani. Nanti kau akan sering menumpang di tempat yang kau suka,” ucap Ryeowook sambil tersenyum.

“Itu bukan karena suka, Ryeowookie, tapi karena aku ingin berbicara denganmu berdua. Dasar pabo!”

“Jadi, kau sering ke kamarku untuk berbicara denganku? Bukan karena kasurku nyaman?” Ryeowook membulatkan matanya.

“Tentu saja tidak!”

Berbeda dengan Kyuhyun yang merasa kesal, member lain tersenyum-senyum melihat kepolosan Ryeowook.

“Di sini saja!” seru Siwon yang sedari tadi sibuk memeriksa tiap kamar.  Semua ikut masuk ke kamar di mana Siwon berada untuk melihat-lihat. “Kamar ini punya pemandangan di luar jendela yang bagus. Kau tidur bersamaku, Kyuhyunie.”

Donghae dan Ryeowook memandang keluar jendela. Meski di luar banyak terdapat bangunan, jendela itu menghadap ke area yang cukup kosong sehingga mereka bisa melihat langit, bukan memandang dinding gedung di dekatnya.

“Tapi….”

“Ayolah, Kyuhyunie. Jadi aku tak perlu ke kamarmu tiap malam sebelum tidur,” desak Siwon dengan sorot mata penuh harap.

“Kenapa harus begitu?” Alis Kyuhyun bertaut.

“Aku tidak bisa tidur sebelum mendengar suaramu. Bukankah hyung sudah pernah mengatakannya?” tanya Siwon dengan mimik bingung.

“Ah! Jadi itu sebabnya Siwonie meneleponmu tiap malam?”

Pertanyaan Sungmin membuat wajah Kyuhyun memerah, sementara hyungdeul yang lain sibuk menahan tawa melihat ekspresi magnae mereka. Apalagi Siwon mulai menarik-narik lengan Kyuhyun agar Kyuhyun mengabulkan permintaannya.

“Siwon hyung, kau itu hyungku, bukan dongsaengku,” keluh Kyuhyun dengan wajah pasrah.  Ia tidak tega untuk menolak.

Hankyung tersenyum lembut. “Karena Kyuhyunie sudah setuju, ini akan menjadi  kamarmu dengan Siwonie selama di SJ M.”

“Hangeng, kamarmu yang ini.” Manager SJ M membuka salah satu kamar. DI dalamnya terdapat sebuah tempat tidur dan meja tulis yang lebih besar dari yang lain. “Sebagai leader, kau akan perlu ketenangan lebih. Jadi kami mempersiapkan kamar ini untukmu.”

Leeteuk menoleh ketika Donghae menepuk bahunya. Ia merasa heran melihat raut bersalah itu. “Waeyo, dongsaeng?”

“Hyung, apa aku mengganggu tidurmu?”

“Ne, bukankah aku selalu bilang agar kau tidur di tempat tidurmu sendiri?”

“Bukan itu maksudku, hyung,” ujar Donghae kesal. “Aku memaksa sekamar denganmu, seharusnya sebagai leader, hyung tidur sendiri seperti Hyukkie dan Shindong hyung.”

“Jangan cemas, Donghae-ah.” Leeteuk  mengukir senyum lebar. “Sekamar denganmu jauh lebih baik daripada dengan Chullie. Percayalah.”

Hankyung dan yang lain tak dapat menahan tawa. Masih teringat jelas diingatan mereka saat Heechul dan Leeteuk sekamar. Hanya butuh beberapa hari sebelum Heechul hengkang dan memilih tidur sekamar dengan Hankyung, satu-satunya orang yang bisa membuatnya tenang.

“Donghae-ah, Ryeowookie, kalian atur saja hendak sekamar dengan siapa di antara Zhoumi-ah dan Henry-ah. Kalian hendak berdua pun tidak apa.” Hankyung mulai memberi pengarahan. “Tapi sementara ini, karena kita bersembilan, siapa yang bersedia tidur berdua?”

“Kita tidur di ruang tengah saja. Hanya ada tujuh kasur. Tapi jika kita taruh berdekatan di lantai, cukup untuk 9 orang.” Usul Leeteuk disambut persetujuan yang lain. “Kalau begitu, kita menyebar, memeriksa apa saja yang belum ada di dorm ini.”

Semua  pun sibuk memeriksa hal-hal yang menurut mereka diperlukan oleh SJ M. Kyuhyun sendiri seperti biasa mengecek sistem keamanan dan pintu darurat. Meski tidak secanggih di apartemen mereka, ia merasa dorm ini cukup aman. Kecuali lokasinya yang mudah menjadi sasaran kamera.

“Kalian perlu tirai tebal untuk jendela,” kata Sungmin. “Jadi ketika malam hari, bayangan kalian tidak tampak. Kalian juga perlu beberapa keset untuk kamar mandi dan kamar tidur.”

Ryeowook mencatat semua yang dikatakan Sungmin dan member lain. Ia juga menuliskan beberapa peralatan dapur dan perlengkapan makan yang diperlukan. Dapur tersebut masih kosong-melompong. Sebuah piring pun tidak ada di sana.

“Ryeowookie, tambahkan beberapa kabel penyambung dan alat-alat listrik ini.” Kyuhyun memberikan daftar yang ditulisnya.

“Apakah ini untuk bermain game?”

“Untuk mengetahui berita dunia luar,” jawab Kyuhyun  sambil melemparkan evil stare ke arah Ryeowook.

“Hankyung-ah, jika Kyuhyunie bermain game hingga tidak tidur, lempar saja gadgetnya dari atas balkon.”

“Akan kulaksanakan, Teuki hyung,” jawab Hankyung sambil tertawa melihat pandangan protes Kyuhyun.

.

            Semua merasa senang setelah melengkapi barang-barang yang diperlukan, meski urusan belanja diserahkan kepada manager hyung yang menangani SJ M. Mereka pun datang ke tempat gladi resik dengan perasaan lega. Manager hyung SJ sudah menunggu kesembilan namja itu.

            Setelah Hankyung melakukan gladi bersih bersama para pendukung event olimpiade,  giliran artis-artis lain melakukan gladi bersih. Super Junior membawakan lagu A Man in Love dan Mirror dengan formasi 9 orang. Seperti biasa,  di A Man in Love, Kyuhyun hanya muncul di part menyanyinya.

            Selesai gladi bersih, Hankyung dipanggil oleh pihak panitia untuk melakukan wawancara. Member yang lain menonton syuting itu dari pinggir sambil duduk di bangku yang disediakan.

            “Saya lihat, Hangeng jauh lebih kurus,” kata sang reporter saat dia dan Hankyung selesai bertegur sapa membuka acara.

            “Benar,” sahut Hankyung sambil tersenyum. “Beberapa hari ini saya disibukkan dengan album Mandarin kami, melakukan proses rekaman dan membuat MV.”

             “Para fans Anda sangat memperhatikan kesehatan Anda.” Reporter memberitahu Hankyung. “Dapatkah kau mengatakan kepada mereka sesuatu tentang hal ini?”

            “Sesungguhnya ini bukan masalah besar,” jelas Hankyung menenangkan. “Saya sedikit flu saat ke Beijing beberapa hari lalu, namun saya merasa sudah membaik saat itu. Ketika kembali ke Korea, saya kembali disibukkan dengan persiapan dan rekaman album baru termasuk pembuatan MV. Jadi saya kembali terkena flu. Tapi saya merasa lebih baik ketika datang ke sini.”

            “Fans Anda bisa merasa lega mendengarnya.” Sang reporter berterima kasih. Ia kemudian membahas tentang terpilihnya Hankyung sebagai pembawa obor Olympiade 2008, mengalahkan para calon lainnya. Hankyung dengan tenang mengutarakan posisinya yang masih sebagai artis pendatang baru di China, yang masih harus banyak belajar dari para senior yang lain. Ia juga berterima kasih kepada para fans yang sudah membuatnya mendapat kehormatan ini.

            “Hankyung-ah benar-benar pandai menangani wawancara,” gumam Leeteuk. “Aku merasa lega tentang SJ M.”

            “Teuki hyung….” Kangin memberi kode pada Leeteuk. Ia memindahkan matanya ke arah Kyuhyun yang duduk dengan kesadaran yang sudah berkurang cukup banyak. Lelah dan mengantuk berkumpul menjadi satu.

            “Kyuhyunie, kau bersandar saja di bahuku,” bisik Siwon yang duduk di dekat Kyuhyun. Namun Kyuhyun menggeleng sambil tetap menatap ke arah depan. Dia seperti manekin yang duduk tegak, tersenyum, namun pandangannya kosong dan kesadarannya mengambang.

            Leeteuk yang duduk di sisi lain magnaenya, merangkul Kyuhyun, merapatkan tubuh mereka sehingga duduk berdekatan, lalu melepaskan rangkulannya. “Begini cukup?” bisiknya. Ia tersenyum ketika Kyuhyun mengangguk. Leeteuk cukup paham Kyuhyun tidak mau terlihat lemah di depan orang lain. Jadi dengan merapatkan duduk mereka, Kyuhyun bisa bersandar diam-diam kepadanya. Melihat hal itu, Siwon ikut merapatkan duduknya dari sisi yang berbeda.

            “Gomawo, hyung,” bisik Kyuhyun sambil tersenyum sekilas ke  arah Siwon.

            “Kalau begitu, di SJ M, kau duduk saja di antara aku dan Zhoumi ge, arra?”

            Kyuhyun tidak menjawab. Ia kembali menghadapkan wajahnya ke depan dan tersenyum, meski ia nyaris tidak mendengar apa yang dibicarakan Hankyung dengan reporter. Siwon sesekali menerjemahkan, begitu pula manager SJ M yang ikut mendampingi mereka.

Sungmin mengangsurkan sebotol air kepada Kyuhyun. Ia baru saja memintanya dari kru. Kyuhyun meminum air itu hingga tinggal separuh.

            “Hyung, apa kita tidak pulang duluan saja ke dorm?” tanya Ryeowook cemas.

            Kyuhyun menoleh sambil melempar death glarenya.

            “Gwenchana, Ryeowookie,” kata Donghae sambil menepuk bahu namja yang duduk di sebelahnya itu. “Kyuhyunie masih bisa melempar pandangan tajamnya, itu berarti dia masih kuat.”

            Kyuhyun hanya bisa mempoutkan bibirnya ketika mereka tertawa.

            “Menurut Anda, karakteristik apa yang Anda miliki, yang sepadan dengan kehormatan seorang pembawa obor Olympiade?” Semua kembali menyimak ketika reporter bertanya.

            “Sikap pantang menyerah,” jawab Hankyung. “Saya tidak pernah berhenti mengejar mimpi saya, tidak peduli akan masalah maupun tekanan yang harus saya hadapi. Saya selalu mencoba yang terbaik untuk mencapai puncak dan tetap berpegang pada ide-ide dan pemikiran saya sampai semua mimpi saya terwujud.”

            “Itu benar.” Yesung bergumam. “Kami pun begitu.”

            “Tentu saja, Sunggie.” Leeteuk merangkul Yesung dan Kyuhyun yang berada di sisinya. “Demi Super Junior dan ELF, kita tidak akan pernah menyerah.”

            “Ne, tapi singkirkan tanganmu dari bahuku, Teuki hyung. Berat.”

            Kata-kata Kyuhyun membuat  yang lain terpaksa menahan tawa melihat Leeteuk yang bergegas menyingkirkan tangannya dan duduk dengan wajah tertekuk.

            Mereka mendengarkan reporter dan Hankyung berbincang-bincang seputar olahraga. Ketika ditanya mengenai tanggapan member Super Junior yang lain tentang terpilihnya dia menjadi pembawa obor, Hankyung dengan wajah gembira bercerita mengenai pembicaraan mereka di dorm waktu itu. Ia bahkan menirukan gaya Leeteuk saat berkata ‘Oh itu tidak masalah……. Aku rasa itu akan jadi masalah’ sehingga membuat yang lain lagi-lagi menahan tawa.

            “Siapa yg bicara begitu?” tanya sang reporter membuat wajah Leeteuk pucat pasi.

            “Leader kami, Li Te. Hanya dia yang bisa bicara seperti itu. ” Hankyung tak bisa menahan tawanya, dan melirik ke arah member lain yang menungguinya wawancara. Ia tersenyum melihat Leeteuk tersenyum salah tingkah.

            “Aigoo… Kenapa kalian semua selalu mengerjaiku?”

            “Karena hyung sangat lucu,” jawab Kangin disambut oleh anggukan yang lain.

            “Kalau kami sedang suntuk, kami senang dekat dengan Teuki hyung.” Sungmin melemparkan senyum ke arah sang Leader. “Mood kami akan segera membaik.”

“Gomawo, hyung selalu menyemangati kami.” Siwon ikut tersenyum.

            “Ne, kalau ada Teuki hyung, menunggu di ruang ganti menjadi tidak membosankan.” Donghae mengangguk.

            “Itu yang membuat kami semua sayang padamu, hyung.” Kangin menjangkau bahu Leeteuk dari jauh, dan menepuknya. Mata Leeteuk mulai berkaca-kaca karena terharu.

            “Kami juga sayang keriputmu, hyung,” ucap Ryeowook sambil terkikik, membuat kedua alis Leeteuk bertaut. Air matanya langsung lenyap.

            “Ryeowookie, kau tidak seharusnya mengingatkan kejadian 2 tahun lalu,” kata Kyuhyun dengan mimik serius. “Seharusnya kita manfaatkan kepikunan Teuki hyung yang sudah tua. Apa kau ingin kita dihukum lagi seperti usai fanparty itu?”

            Siwon langsung merangkul Kyuhyun yang hendak dijitak oleh Leeteuk. Tangan Leeteuk mengenai tempat kosong. Siwon tersenyum meminta maaf.  “Mianhe, hyung, Kyuhyunie sedang lelah, jadi pikirannya sedikit terganggu.”

            “Mwo?” Kyuhyun melepaskan rangkulan Siwon dengan kesal. Rasa kantuknya mendadak lenyap entah ke mana. Ia memandang Leeteuk dengan lurus. “Teuki hyung, aku serius. Tolong jangan diingat-ingat lagi kata-kata Ryeowookie tadi.”

            “Kata-katamu, Kyuhyunie… Kata-katamu yang membuat Teuki hyung kesal.” Ryeowook mencoba berbisik.

            “Aniyo. Aku hanya bilang ‘seharusnya kita manfaatkan kepikunan Teuki hyung yang sudah tua’.” Kyuhyun menggeleng. Ditatapnya Leeteuk dengan mata polosnya. “Teuki hyung tidak mungkin marah karena kata-kata itu bukan?”

            Leeteuk mencoba mencari kalimat yang tepat, namun akhirnya ia hanya membuka dan menutup mulutnya beberapa kali tanpa ada kata-kata yang keluar. Sementara itu,  Ryeowook dan Kyuhyun memandangnya dengan was-was. Masih jelas diingatan mereka ketika dihukum tidur di teras yang penuh nyamuk saat di Thailand waktu itu.

            Suara tawa Hankyung membuat semua kembali menoleh ke depan.

            “Kenapa Hankyung hyung tertawa?”

            “Reporter bilang, fans di China membuat voting tentang member SJ yang diharapkan mengikuti Olympiade. Yang terpilih adalah Shindong hyung, Heechul hyung dan Donghae hyung. Hankyung hyung diminta memilih jenis lomba yang cocok untuk ketiganya,” jelas Siwon kepada Kangin.

            “Aku terpilih!” Donghae nyaris berteriak dan melompat-lompat kalau saja Kangin tidak memberinya pandangan peringatan. Akhirnya namja itu hanya duduk sambil tersenyum lebar.

            “Mengapa Anda tertawa begitu senang?” tanya sang reporter penasaran.

            “Untuk Shen Dong, saya memilih Angkat Besi dan Gulat karena postur tubuhnya.” Hankyung mencoba kembali tenang dan tersenyum. “Untuk Xi Che sedikit sulit memilih yang cocok karena karakternya. Dia juga tidak tertarik dengan olahraga. Xi Che sangat pemalas.”

            “Hankyung hyung benar-benar cari mati,” gumam Donghae sambil meringis.

            “Aniyo, dia akan tetap hidup.” Sungmin tersenyum.

            “Hankyung hyung bahkan bisa memukul Heechul hyung tanpa dibalas,” sambung Yesung.

            “Apakah kalian tidak mengajaknya berolahraga bersama?” tanya sang reporter.

            “Dia tidak akan ikut dengan kami.” Hankyung tertawa membayangkan sahabatnya.

            “Untuk Dong Hai, dia menyukai Sepak Bola dan Basket. Dia menjadi anggota tim sepak bola di junior High School,” jelas Hankyung.

            “Dia memang terlihat fit, sama seperti Anda,” puji sang reporter. Lagi-lagi Kangin harus melempar pandangan pada Donghae agar dongsaengnya itu tidak melonjak-lonjak. “Saya melihat kebugaran fisik member Super Junior cukup tangguh.”

            “Jangan ada yang mengatakan apapun tentangku,” desis Kyuhyun mengancam ketika yang lain tanpa sadar melirik ke arahnya.

            “Kegiatan olahraga kami memang sangat baik.” Hankyung membenarkan.

            Pembicaraan pun bergulir seputar Super Show Super Junior yang akan diadakan di beberapa negara termasuk di China. Super Show Super Junior baru dijadwalkan ke China pada akhir tahun.

            “Hyungdeul, Super Show kita pasti berlanjut kan?” Ryeowook memandang yang lain, membuat semua menoleh ke arahnya. Mereka melirik manager SJ M dengan was-was.

            “Tentu saja.” Kangin menepuk dahi Ryeowook. Ia merasa kesal dengan pertanyaan polos itu. “Jangan berpikir yang tidak-tidak.”

            “Ne, Ryeowookie, kita pasti bisa melewati semua ini.” Leeteuk tersenyum menenangkan. Ia bersyukur manager SJ M tidak mengomentari apapun tentang pertanyaan tadi.

            “Kami sedang mempersiapkan album baru dalam bahasa mandarin. Kami akan segera mengunjungi kalian kembali.” Hankyung membuka pernyataan yang membuat reporter terkejut. “Kami akan menyajikan MV yang berbeda dan lagu yang berbeda dari sebelumnya.”

            “Di Cyworld Anda, Anda mengatakan akan ada lagu berbahasa Mandarin, apakah itu benar?”

            “Semuanya lagu berbahasa Mandarin,” jelas Hankyung.

            Sang reporter sampai memastikan ulang, kalau-kalau ia salah menerima informasi. Tapi kepastian dari Hankyung membuat semua menjadi jelas.

            “Apakah member lain tidak kesulitan untuk bernyanyi dalam bahasa mandarin?”

            “Ah, itu tidak masalah. Kan ada saya,” jelas Hankyung sambil tertawa dan melihat ke member yang lain.

            “Siapa yang membuat Hankyung hyung senarsis itu?” Yesung tertegun.

            “Xi Che.” Semua bergumam serentak.

            “Bagaimana kemampuan mandarin mereka saat ini?”

            “Uhm, aku harus tetap merahasiakannya sekarang,” tolak Hankyung halus. “Jika Anda membeli albumnya dan mendengarkan, Anda akan mendapati pengucapan yang baik. Pasti Anda akan terkejut.”

            “Hangeng sudah bertindak benar. Member SJ M tidak boleh dibocorkan sebelum waktunya,” kata manager SJ M sambil memandang ke arah yang lain. Ternyata ia di sana untuk memastikan tidak ada kebocoran info yang terjadi saat wawancara.

            Ketika pembicaraan bergulir tentang MV Zhang Liyin, juga akting Hankyung dan Siwon, Hankyung mengutarakan keinginannya untuk bisa mendapat kesempatan berakting lebih banyak lagi. Hal itu membuat seseorang yang ikut mendengarkan dari salah satu dereten bangku menautkan kedua alisnya.

            “Hangeng tampak suka berakting. Dia tidak mungkin menolak tawaran sebagus ini. Apa kau sudah mengirim proposal ke alamat yang benar?”

            “Sudah, Tuan,” kata sang ajudan. “Bahkan saya baru saja mengirim proposal ketiga.”

            “Tidak ada jawaban apapun?”

            “Tidak ada jawaban apapun.”

            “Ini aneh.” Orang itu memandang Hankyung dan member Super Junior yang lain dengan seksama. “Apakah proposal itu tercekal di suatu tempat?”

            “Sepertinya begitu, Tuan.”

            “Kita tunggu satu minggu lagi. Jika tidak ada jawaban, terpaksa kita mencari calon lainnya. Sayang sekali aku harus melepaskan orang seperti Hangeng.”

            Sang ajudan mengangguk setuju. Mereka berdua memperhatikan Hankyung yang bercerita tentang kehidupannya di Korea. Ia juga bercerita tentang banyaknya trainee dari China di SM dan bagaimana ia berusaha menyemangati mereka semua untuk bekerja keras dan berbuat yang terbaik untuk menghibur semua yang melihat pertunjukan mereka.

            “Apakah Anda cukup puas dengan keadaan Anda saat ini?”

            Pertanyaan itu membuat Hankyung tertegun sejenak, begitu pula member Super Junior yang menyaksikan wawancara. Mereka merasa lega ketika Hankyung mengangguk dan tersenyum. “Umm…semuanya baik,” kata Hankyung. “Saya mempercayai pihak managemen. Mereka baik kepada saya.”

            “Saya lihat Anda benar-benar pekerja keras dan orang yang simple.”

            “Benar, saya orang yang simple.” Hankyung membenarkan. “Saya akan mengatakan apapun yang   saya ingin katakan.”

            “Juga tidak mengatakan apapun yang tidak ingin dikatakan,” gumam Yesung, membuat member yang lain menoleh ke arahnya dengan bingung. Namun karena Yesung berbicara seperti kepada diri sendiri, mereka kembali melihat ke arah Hankyung.

            “Apakah Anda berubah sejak debut sebagai artis?”

            “Tidak banyak. Saya masih berhubungan dengan kawan lama. Mereka bilang: Hangeng, mengapa kau tidak banyak berubah padahal kau sudah seorang bintang sekarang? Saya bilang: Mengapa harus berubah?” Hankyung tertawa.

            “Kau dengar gossip, tidak? Katanya, Kyuhyun sshi itu seperti bintang jatuh….. Bintang jatuh? Ha ha ha…istilah itu tepat sekali!” Kyuhyun diam-diam meringis teringat kejadian di basement.

            “Kau juga seorang bintang,” bisik Siwon, membuat Kyuhyun menoleh dengan terkejut.

            Apa Siwon hyung bisa membaca pikiranku?

Siwon tersenyum lebar. “Super Junior adalah 13 bintang. Aku bisa membayangkan, pasti indah sekali lautan sapphire blue dengan 13 bintang yang bersinar.”

Ah, ternyata cuma kebetulan. Kyuhyun tersenyum lega.

“Terima kasih sudah mendukung Super Junior sejak kami debut,” kata Hankyung menutup acara. “Kami akan selalu memberikan pertunjukan panggung dan musik terbaik kami untuk kalian. Kami berharap kalian pun dapat menyukai kami lebih dari sebelumnya. Xie xie (terima kasih).”

.

Malam sudah larut saat mereka sampai di dorm SJ M. Leeteuk harus memaksa mereka semua mencuci muka sebelum tidur. Rata-rata sudah terkapar karena mengantuk begitu mereka selesai memindahkan tujuh buah kasur ke ruang tengah. Tapi dengan sabar Leeteuk membangunkan mereka satu per satu.

Kyuhyun langsung menjatuhkan tubuhnya di dekat salah satu ujung kasur dengan mata yang nyaris tidak bisa dibuka. Namun sepasang tangan mencubiti pipinya, membuatnya membuka matanya sedikit, untuk kemudian terbuka lebar sambil beringsut menjauh.

“Yesung hyung, aku tidak mau tidur di sebelahmu!” protes Kyuhyun.

“Mianhe, Kyuhyunie, hanya tempat ini yang tersisa.”

Ketika Kyuhyun memandang sekelilingnya, memang di sebelahnya saja yang kosong. Ketujuh hyungnya yang lain tersenyum lebar melihat wajah pasrah sang magnae yang dijebak.  Mereka dengan sengaja menyisakan satu tempat di sebelah Kyuhyun untuk Yesung. Tak ada yang mau menjadi korban Yesung malam ini.

Kyuhyun nyaris berteriak ketika Yesung mendekatkan sebuah benda ke hidungnya saat ia berbalik  ke arah Yesung. Ia meraih benda itu dengan bingung, karena Yesung terus saja mengacungkan benda itu seakan menyuruhnya mengambil.

“Bando?” 

“Ne, taruh saja di sini. Di Korea, kalian semua selalu meminjam bandoku ini. Bagaimana jika aku tak ada?” Yesung mulai berbaring di sebelah Kyuhyun, menepuk kasur bagian Kyuhyun, memberi isyarat agar dongsaengnya kembali berbaring.

Kyuhyun berbaring sambil tetap memperhatikan bando di tangannya.

“Hyung akan membeli bando lain setiba di Korea nanti. Yang ini simpanlah di sini, arra?”

Kata-kata lembut itu membuat Kyuhyun mengerucutkan mulutnya. Tiba-tiba perasaan sesak muncul, apalagi Yesung mulai mengelus rambutnya dengan lembut.

“Hyung, aku tak bisa membayangkan jika tidak bisa melihatmu setiap hari lagi,” gumam Kyuhyun.  “Tidak ada yang bisa aku ajari main game, tidak ada yang kebingungan saat aku bertanya soal matematika, tidak ada yang bisa aku ganggu tanpa memarahiku…”

Kata-kata Kyuhyun membuat yang lain terdiam, namun semua berpura-pura tertidur dan tidak mendengarkan. Bahkan Ryeowook terpaksa menutup wajahnya dengan bantal untuk menyembunyikan air matanya.

Yesung tersenyum melihat Kyuhyun masih terus memandangi bando itu. Diambilnya bando tadi, diletakkannya di sisi kasur, lalu menarik selimut Kyuhyun hingga rapat. “Pertama pasti sulit, tapi kau pasti bisa,” hibur Yesung. Ia mulai menepuk-nepuk punggung Kyuhyun yang berbaring miring menghadapnya. Ia sering melakukan hal itu saat Jongjin masih kecil.

“Kenapa hyung begitu yakin?” tanya Kyuhyun berbisik, takut mengganggu tidur member yang lain.

“Karena hyungmu ini sanggup.” Yesung tersenyum. Namun kedua matanya sudah memerah karena menahan air mata. Ia mengelus rambut Kyuhyun sambil menggigit bibirnya menahan tangis. “Karena hyung sanggup, kau pasti sanggup. Tidak peduli kita ada di mana pun, terpisah sejauh apapun,  kita tetap hyung dan dongsaeng, arra?”

“Arraseyo, hyung. Kami akan menjaga keberadaan Super Junior meski pun sebagai SJ M,” gumam Kyuhyun dengan suara tercekat.

“Hyung percaya.” Yesung tersenyum. “Sekarang tidurlah, besok kita sangat sibuk.”

Keduanya berbaring berhadapan. Tangan mungil Yesung merangkul Kyuhyun, membuat Kyuhyun tertidur pulas karena kehangatan yang ia rasakan. Leeteuk masih terjaga hingga setengah jam kemudian. Ketika ia duduk dan memandang dongsaengdeul yang tertidur pulas, diam-diam namja itu menangis.

Dongsaengdeul, aku akan melindungi Super Junior dengan 13 member karena aku adalah leader. Rumor bahwa Super Junior bisa ditambah menjadi 100 orang atau lebih, tidak akan pernah terjadi selama aku masih menjadi leader. Karena itu kalian semua harus kuat, arrachi?

.

.

23 Maret 2008

            Kyuhyun meletakkan bando pemberian Yesung ke dalam laci di kamarnya. Barang-barang yang dibeli manager SJ M sudah mereka tata bersama ke tempat-tempat yang sesuai. Bahkan Kyuhyun sempat mencoba video call dengan Kibum dan Heechul di rumah sakit, juga Shindong dan Eunhyuk di dorm.

            “Sudah tidak ada peralatan yang kurang, Kyuhyunie?” tanya Leeteuk sambil duduk di sebelah Kyuhyun. Ia melambai kepada Eunhyuk dan Shindong sebelum Kyuhyun menutup jalur komunikasi.

            “Semua sudah cukup, Teuki hyung.” Kyuhyun mencabut semua peralatan elektroniknya. Ia hanya meninggalkan kabel dan peralatan lain yang tidak berpotensi dicuri. Yang lain dibawanya kembali ke Korea. “Aku akan membeli satu set perangkat baru.”

            “Untuk bermain game?” goda Leeteuk.

            Kyuhyun terdiam dengan pandangan menegur. “Untuk berhubungan dengan dunia luar.”

            Leeteuk tertawa ketika mendengar kalimat usang itu. Kyuhyun sudah mengucapkannya beberapa kali di dorm SJ M setiap mereka menggodanya. Sang leader kemudian berdiri untuk memperhatikan kesibukan Hankyung yang sedang memasang tirai tebal, dan Sungmin yang mengunci setiap kamar.

            “Semua siap?” Pertanyaan Leeteuk dijawab anggukan. “Kalau begitu kita berangkat sekarang.”

.

            Ternyata Super Junior tidak langsung mengikuti acara. Mereka ditunggu oleh pihak Sohu untuk melakukan sedikit wawancara sebelum acara di mulai. Sungmin, Kangin, Leeteuk dan Yesung berdiri. Ryeowook, Siwon, Hankyung, Donghae dan Kyuhyun duduk di depan.

            Setelah berbasa-basi sejenak, kedua MC meminta mereka melakukan games yang berkaitan dengan olahraga yang dipertandingkan di Olympiade kali ini. Kangin yang ramah dan ringan tangan, langsung menawarkan diri untuk mengambilkan bahan soal dari kru.

            Kyuhyun menjadi yang pertama mengambil soal. Ia pun memperagakan soal yang tercantum di kertas sementara member yang lain menebaknya.

            “Tinju!” seru hyungdeul saat Kyuhyun beraksi. 

            Donghae yang sempat kebingungan karena harus membawakan soal renang indah, akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Saat giliran Hankyung, Kangin memberi kode kepada Donghae dan Kyuhyun yang mengetahui banyak cabang olah raga untuk tidak ikut menjawab soal.

            Kali ini Sungmin berhasil menebak kalau yang Hankyung maksud adalah catur. Siwon juga memperagakan jalan cepat dengan baik sehingga mereka bisa menebaknya dengan mudah.

            Ketika giliran Ryeowook, setelah mengembalikan soal kepada MC, Ryeowook berbalik dan menepuk pundak Siwon sekilas. Ia berharap kodenya akan bisa dimengerti oleh yang lain. Mereka sering menjuluki namja berlesung pipi itu dengan julukan ‘kuda’. Tapi berkuda bukanlah soal yang sulit. Mereka kembali menebaknya dengan mudah. Yesung menegur Kyuhyun yang memeragakan gerakan Ryeowook yang lucu. Tapi ia cukup senang karena Kyuhyun yang tampak pucat dan lesu tadi bisa tertawa.

            Sama seperti waktu mengatai Eunhyuk di EHB, Ryeowook juga memeluk Siwon sebagai permintaan maaf karena mengatainya kuda secara tidak langsung. Siwon tampak protes sementara Hanyung tertawa menyadari kode Ryeowook tadi. Leeteuk meringis. Ia teringat saat manager hyung mengatai Siwon seperti kuda. Semalam suntuk ia tidak bisa tidur karena Siwon meneleponnya untuk berkeluh-kesah. Namja tampan itu sangat sedih karena ia diibaratkan seperti kuda. Siwon jauh lebih peka daripada yang ia perlihatkan di depan kamera.

            Sungmin yang mengambil soal selanjutnya, memandang Siwon dan menunjuk. Hal itu membuat Siwon dan Ryeowook yang masih ribut menjadi tertegun. Sungmin berharap member lain juga menyadari kodenya.

            “Taekwondo!” seru Siwon saat Sungmin baru memeragakan pose awal.

            “Aku belum melakukan apa-apa,” protes Sungmin disambut tawa yang lain.

            Ketika Kangin selesai membaca soal, ia meremas kertas itu dan melemparkannya ke kaki Kyuhyun yang tetap tidak bereaksi selain duduk tegak dan tersenyum.

            “Baseball!” jawab yang lain. Kangin langsung bersorak dan melakukan high five dengan beberapa member, layaknya orang yang baru saja memenangkan pertandingan.

            Giliran Leeteuk maju mengambil soal, Kangin memberi kode kepada Hankyung untuk tidak menebak. “Lideo-sshi (leader), kami semua merasa antusias untuk melihat aksimu,” goda Kangin.

            “Ini benar-benar mudah,” kata Leeteuk, tidak sadar dongsaengdeul berusaha mengerjainya. Ia pun berjongkok mengambil posisi, sementara Kangin kembali memberi kode kepada Donghae dan Kyuhyun untuk tidak ikut menjawab.

            “Sumo! Gulat! Karate!” seru Siwon bersemangat.

            “Jangan jawab yang benar!” bisik Kangin kepada Siwon. Ia juga memberi kode kepada Sungmin dan Ryeowook. Semua tertawa melihat Leeteuk memperagakan Angkat Besi dengan sungguh-sungguh.

            “Yoga!” seru Kangin saat Leeteuk memperagakan ia keberatan dengan barbelnya. Yang lain ikut menjawab yang sama membuat Leeteuk memandang mereka dengan bingung. Ia merasa gerakannya sudah sangat jelas.

            “Ani, kalian salah,” kata Leeteuk, masih tidak menyadari rencana Kangin.

Kyuhyun sendiri hanya diam melihat. Yesung yang tidak sabar, langsung menuju MC untuk meminta soal bagiannya. Leeteuk mencari-cari benda untuk memeragakan hal lain. Ia mengambil sebuah bungkus plastik, meremasnya untuk memeragakan kegiatan membedaki tangan yang biasa dilakukan atlit Angkat Besi. Ia berharap jika diperagakan dari awal, mungkin dongsaengdeul akan mengerti. Bahkan ia melakukan gerakan pemanasan sebelum kembali berjongkok.

Kangin yang sudah bersiap, segera berjongkok di belakang Leeteuk sehingga sang leader terkejut karena tangan Kangin mengenainya saat menurunkan tubuh. Kangin merasa senang berhasil mengerjai sang leader. Ia pun kembali ke tempat semula.

            “Lomba makan ramen!”

            “Superman!”

            “Gerakan Hip Hop model baru!”

            Leeteuk akhirnya sadar dongsaengdeul sedang mengerjainya.  Tebakan mereka mulai tidak masuk akal. Ia berdiri dengan kesal meski berusaha tetap tersenyum. Ia memeragakan sekali lagi, tapi kali ini tak ada yang berusaha menjawab.

            “Angkat…?” Akhirnya Leeteuk yang sudah kelelahan mencoba memberi kode. Kangin dan yang lain memasang wajah ‘tidak tahu’ terbaik mereka, membuat sang leader kehabisan sabar. “Angkat Besi!”

            Semua kecuali Kyuhyun yang diam dan Yesung yang bersiap di dekat MC, mengajukan protes ketika Leeteuk kembali ke tempat setelah menjawab soalnya sendiri.

            “Orang terakhir,” kata MC.

            Kangin langsung memberi kode agar Hankyung, Siwon, dan Donghae mengecoh Yesung. Ia meminta Kyuhyun untuk menjawab soal kali ini.

            “Langsung tebak,” kata Kangin kepada magnaenya ketika Yesung tengah memaparkan kertas soal ke kamera.

            “Golf?” jawab Kyuhyun keras begitu Yesung selesai menyerahkan kertas soal kepada MC. Wajah Yesung langsung terlihat kesal.

Meski Kyuhyun menjawab dengan wajah menengok ke belakang, Donghae menggerakkan bibirnya sambil menunjuk Siwon, Hankyung menunjuk Ryeowook dan Ryeowook menunjuk Hankyung, pendengaran Yesung yang peka tidak terkecoh. Sejak kata itu keluar, dia langsung menengok ke arah  Kyuhyun.

            Semua mentertawakan Yesung yang sangat kesal karena tidak sempat memperagakan apapun. Hankyung menarik lengannya agar Yesung yang masih berdiri memelototi sang magnae itu kembali ke tempatnya semula. Siwon dan Ryeowook berdiri sambil bertepuk tangan. Donghae menepuk Kyuhyun memberi selamat atas tebakan jitunya. Kyuhyun ikut bertepuk tangan buat keberhasilan mereka. Akibatnya Yesung kembali di sorot secara close-up. Wajahnya yang menahan marah tampak sangat lucu.

            Namun kemudian Yesung ganti tertawa lebar ketika kameramen berpindah meng-close-up Kyuhyun yang duduk di depannya. Magnae yang masih kikuk di depan kamera itu tersenyum kaku dan berusaha menoleh ke arah Donghae berkali-kali agar tidak memandang kamera dari dekat.

            Kini mereka diminta memperagakan dance bagian masing-masing. Donghae menarikan part dancenya dengan baik. Tetapi Ryeowook dan Yesung justru menarikan bagian y dance Kyuhyun sehingga rekaman part Kyuhyun diputar dua kali. Kyuhyun yang merasa malu hanya bisa tertunduk untuk menyembunyikan wajah dan menahan tawanya.

            Ketika Hankyung diminta memeragakan dance, Kyuhyun yang sedang tertunduk langsung memperagakan dance bagian Hankyung, tapi Hankyung justru kembali memeragakan y dance Kyuhyun. Siwon memberi selamat kepada Hankyung karena kompak mengerjai sang magnae. Member yang lain tertawa sementara Kyuhyun tertunduk malu. Kangin yang bersemangat langsung maju, namun salah satu MC memintanya kembali ke tempat karena waktu mereka sudah sempit.

            Setelah menuliskan pesan masing-masing pada sebuah papan untuk para fans, Hankyung dipaksa memberi kata penutup oleh yang lain dalam bahasa Mandarin. Ia bersedia jika ada yang memijat bahunya. Kangin langsung memijat bahu Hankyung. Sementara itu Yesung memberikan boneka yang pegangnya kepada Kyuhyun.

            Lagi-lagi member Super Junior berbicara dengan heboh saat Leeteuk berusaha memberi kata penutup juga dalam bahasa Mandarin. Kangin berusaha mencegah. Ia meminta Leeteuk menyampaikan dalam bahasa Korea saja. Tetapi ternyata usaha keras Leeteuk selama ini berhasil. Ia bisa mengucapkan kalimatnya dengan baik.

            “Cepat, kita hampir terlambat!” seru manager hyung ketika wawancara berakhir.  Kesembilan namja itu mengikutinya berlari menuju area panggung di mana acara akan berlangsung.

Saat Super Junior tampil, mereka disambut meriah. Lagu Mirror dan A Man in Love berhasil dibawakan dengan baik meski dengan 9 orang saja.       Kyuhyun kembali ke atas panggung karena member Super Junior diminta untuk tetap berada di atas panggung.

Tiba-tiba serombongan anak berpakaian tradisional naik ke atas. Dua anak langsung mendekati Yesung, sehingga namja itu memeluk mereka di kiri kanannya. Anak-anak yang lain mengerubungi Kyuhyun. Bahkan salah satu anak langsung melompat merangkul lehernya. Mau tak mau Kyuhyun mengangkatnya ke dalam gendongan sementara tangan kirinya berusaha menyapa ramah anak-anak lainnya.  

Hyungdeul tertawa menyaksikan Kyuhyun yang kewalahan diserbu begitu banyak anak kecil. Melihat hal itu, MC pun turun tangan untuk memindahkan dua anak ke tiap personil member Super Junior. Beberapa ada yang mendapat tiga anak karena empat personil member Super Junior tidak hadir.

Acara pun berlanjut hingga siang hari.

Super Junior bergegas ke bandara begitu acara selesai, kecuali Hankyung yang masih melakukan beberapa persiapan lain. Sesampainya mereka di Korea, Kangin langsung menuju SBS untuk menggantikan Heechul sebagai MC Inkigayo. Ia tidak sempat pulang ke rumah maupun dorm. Yang lain segera beristirahat karena rekaman radio mereka sudah menggantikan tugas mereka untuk hari ini.

.

.

“Ya! Changmin-ah! Aku sibuk sekali belakangan ini, jadi belum menambah skor apapun.” Kyuhyun mengerucutkan mulutnya, meski Changmin tidak mungkin melihatnya.

“Tidak ada alasan! Kali ini skor yang aku dapat 1500 point di atasmu.” Changmin tertawa penuh kemenangan. “Belakangan ini aku benar-benar bersemangat. Aku melepaskan semua kekesalanku kepada hyungdeul. Ini semua berkatmu, Kyuhyun-ah.”

“Mwo? Memangnya aku melakukan apa?”

“Kau. Lagi-lagi. Menutup. Teleponku.” Changmin mengeja tiap kata dengan nada yang ia anggap cukup mengerikan. Setidaknya hyungdeulnya akan berpikir begitu. Mereka menjulukinya scary magnae dan memprom

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD