Rising Star - Ch 29

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

RISING STAR

Chapter 29

.

22 Januari 2008

            Waktu menunjukan pukul enam pagi ketika Leeteuk membuka pintu dorm lantai 11. Ia disambut wajah pucat ahjumma gajeongbu. Wanita separuh baya itu dengan mimik ketakutan menunjuk ke koridor yang menuju kamar Sungmin dan Kyuhyun.

            “APPO!!! Sakit, hyung! Hentikan!!!” Terdengar teriakan yang Leeteuk jamin 100% adalah suara magnaenya.

            “Ssst! Jangan ribut! Tahan sedikit lagi!” Kini suara Heechul terdengar.

            “Aish! Kenapa susah sekali?” Kali ini suara Hankyung terdengar seperti orang terengah. “Kau jangan berontak terus, Kyuhyunnie!”

            “Appo! Hentikan!” Kyuhyun terdengar terisak. “Sungmin hyung, tolooong!”

            “Tahan sedikit, Kyuhyunnie. Sebentar lagi enak kok.” Suara dongsaeng imutnya menerpa telinga Leeteuk.

            “Jebal, hyung…. Aku tidak tahan lagi…” Suara isakan Kyuhyun mulai melemah sehingga Leeteuk mencoba menempelkan telinganya ke pintu kamar yang tertutup.

            “ARRRGGGGH!!! APPOOOOOOOOO!!!”

Leeteuk terlompat menjauh ketika Kyuhyun berteriak sangat keras. Entah apa yang terjadi sehingga suara lemah itu berubah begitu kuat. Leeteuk berpandangan dengan ahjumma gajeongbu yang ketakutan dan bergegas lari ke arah dapur.

Wajah Leeteuk merah padam. Ia menyerbu pintu kamar itu dan membukanya. Ia nyaris terjerembab karena pintu yang ia sangka tertutup ternyata begitu mudah dibuka. Matanya terbeliak melihat Heechul, Hankyung, Yesung, Sungmin, Eunhyuk bahkan si lembut Ryeowook tengah mengerubungi seseorang yang ia yakin adalah Kyuhyun.

            “Diam, kau, Kyuhyunnie! Ini hampir berhasil!” bentak Heechul.

            Suara isakan Kyuhyun sepertinya tak membuat mereka merasa iba. Semua tetap pada posisi, bahkan Yesung dan Ryeowook terlihat memegangi Kyuhyun. Tanpa banyak bicara Leeteuk mendekat dan mendorong mereka semua dengan kasar..
            “Apa yang kalian lakukan?!” hardiknya berang sambil berdiri di antara mereka dan Kyuhyun. “Tidak kusangka kalian bisa melakukan itu pada uri magnae! Kalian pantas dikeluarkan dari Super Junior!”

            “MWO?!” Heechul menatap Leeteuk dan Kyuhyun dengan kesal.

            “Teuki hyung…hiks…. Untung Teuki hyung datang…”

Kyuhyun menubruknya dari belakang sambil mengalungkan lengannya ke pinggang Leeteuk dan menangis. Hal itu membuat tubuh Leeteuk semakin gemetar. Namja itu pun ikut menangis. Ia menepuk tangan Kyuhyun yang melingkarinya tanpa berani menoleh.

“Jeongmal mianhe, Kyuhyunnie, seharusnya hyung datang lebih cepat. Apakah hyung sudah terlambat menolongmu?” isak Leeteuk sambil menghadap dongsaengdulnya yang lain dengan wajah sangat gelap. Kalau saja Kyuhyun tidak sedang memeluknya, ia sudah menerjang mereka satu persatu. “Kenapa kalian semua diam?! Apa kalian tidak sadar apa yang kalian lakukan?!”

“Lho, ada apa ini?” Siwon yang mengenakan baju training masuk dengan handuk di sekitar lehernya. Ia memandang Heechul dan yang lain yang berwajah bingung, dan Leeteuk  yang seakan siap bertempur dengan keheranan. “Hankyung hyung, bagaimana? Kau berhasil mengembalikan otot Kyuhyun yang terkilir?”

“A…e…itu….” Hankyung tidak sanggup bicara dan hanya meringis.

“A, e, itu… maksudnya apa?” Siwon masih kebingungan. Kini ia memandang ke arah Kyuhyun yang memeluk pinggang Leeteuk. “Kyuhyunnie, kalau ototmu tidak diluruskan, sebentar lagi kakimu akan bengkak! Lebih baik saat ini juga, arrachi?”

“Otot? Terkilir?” Leeteuk mencoba mencerna kata-kata itu. “Apa maksudmu, Siwonnie?”

“Aku dan yang lain sepakat menemani Kyuhyunnie olah raga setiap pagi agar tubuhnya lebih sehat. Tapi tadi dia terkilir, jadi Hankyung hyung mencoba menyembuhkannya.” Siwon mulai menangkap ada yang tidak beres. “Memangnya apa yang terjadi selama aku ke kamar mandi?”

Wajah Leeteuk memerah karena malu. Ia menoleh ke arah Kyuhyun dan menyadari sang magnae mengenakan pakaian training lengkap tanpa ada bagian yang terbuka sama sekali.  Hanya sebelah celananya yang digulung hingga ke lutut. “Ah…aku pikir…aku pikir….”

“Teuki hyung pikir,  kami berbuat tidak baik pada Kyuhyunnie?” Eunhyuk merasa shock. Tapi tebakan namja itu membuat yang lain ikut berjengit kaget. Bahkan Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap Leeteuk dengan keheranan. Ia menghapus air matanya.

“Maksudnya memper….?!”  Sungmin tidak berani melanjutkan kalimatnya. Ia menautkan alisnya dengan mata terbelalak.

“Aku berbuat macam-macam pada si jelek itu?” Heechul ikut tertegun.

“Aigoo! Teuki hyung tega sekali.” Ryeowook menutupi wajahnya yang memerah.

“Kenapa Teuki hyung berpikir begitu?” selidik Yesung dengan tatapan tajam.

“Soalnya…soalnya Kyuhyunnie kan manis…” Leeteuk langsung menutup mulutnya melihat semua melotot ke arahnya, bahkan Kyuhyun beringsut menjauh.

“Teuki hyung bercanda kan?” Siwon bergegas mendekat ke tempat tidur dan merangkul Kyuhyun dengan sikap melindungi. “Teuki hyung tidak boleh berbuat begitu! Itu dosa! Itu tidak baik!”

Leeteuk terbengong. Ia tak menyangka, dirinya yang hendak menolong, kini justru seperti penjahat yang tertangkap basah. Wajah mereka semua seperti mengancam, membuat leader Super Junior itu kehilangan kata-kata.

.

“Mwo? Sayang sekali, aku kehilangan pertunjukan bagus,” keluh Donghae saat mereka berkumpul di dorm lantai 11 untuk sarapan. Ia dan  Shindong diceritakan oleh yang lain kejadian heboh tadi.

Ahjumma gajeongbu yang merasa semua terjadi karena dia salah paham, berjanji membawakan mereka kue buatannya besok.

 Donghae mengisi mangkuk nasinya dengan Moo Saengchae. Ia juga mengisinya ke mangkuk Kyuhyun yang duduk di sebelahnya. “Itu lobak dan kimchi. Kau harus memakannya, Kyuhyunnie.”

“Aku cuma suka sayur kimchi,” kata Kyuhyun sambil mulai memisahkan lobaknya ke mangkuk Donghae dan menggantinya dengan bulgogi.

“Ya! Kyuhyunnie, jangan kau ambil bulgogiku!” Donghae merengut dan mengambil bulgogi lagi dari piring lauk di meja makan.

“Kyuhyunnie, kau harus habiskan ini.” Ryeowook menyodorkan semangkuk Oi Naengguk yang membuat Kyuhyun langsung meringis. Sesuai kesepakatan, mereka semua mulai mengatur pola hidup sang magnae agar lebih sehat. Ryeowook bertugas mengatur pola makan.

Kyuhyun memandang sup timun dingin itu dengan meringis. Ia meletakkan sumpitnya dan merogoh sakunya. Kyuhyun mengeluarkan sehelai guntingan kertas berwarna. Ia tersenyum senang ketika Ryeowook mengenali hadiahnya itu.

“Ya sudah…jika kertas itu habis kau pakai, aku akan mencekokmu dengan sayuran pahit!” cetus Ryeowook sambil mengambil kembali sup dinginnya.

“Appo!” Kyuhyun mengelus kepalanya yang sakit dan menoleh ke belakang. Wajahnya pucat ketika melihat Heechul dengan lintingan kertas jadwal di tangannya. “Wookie sudah susah payah mengatur menu untukmu. Kau harus memakannya!”

“Tapi, hyung, aku sudah makan kimchi….”

Kyuhyun bergidik ketika Heechul mendekatkan wajahnya ke telinga Kyuhyun.

“Apa aku perlu mengulang hukuman 4 hari lalu?”

“ANDWAE!” Kyuhyun bergegas menjauh dengan sedikit terpincang.

Kakinya yang terkilir akhirnya berhasil dibenarkan oleh Hankyung tadi meski butuh waktu 1-2 jam untuk bisa berjalan normal. Ia mengambil mangkuk sup dari tangan Ryeowook dan kembali ke meja makan. Wajahnya sangat lucu ketika susah payah memakan sup itu. Kyuhyun tampak lega saat berhasil menghabiskannya dan kembali menyantap bulgogi dan kimchi yang terlantar tadi.

“Ini aku kembalikan,” kata Ryeowook sambil memasukkan kertas berwarna ke saku Kyuhyun.

“Ryeowookie, kimchi itu masakan paling sehat no 1 di dunia,” kata Kyuhyun ketika Ryeowook bergabung dengannya dan Donghae di meja makan. “Tolong buatkan aku kimchi saja, jangan sayuran lain. Aku janji akan memakannya.”

“Setiap hari?”

“Setiap hari.” Kyuhyun mengangguk sambil mengangkat telapak tangan kanannya.

“Baiklah.”

Jawaban Ryeowook disambut pukulan di kepala namja lembut itu oleh Heechul.

“Aish! Kau membuatku kehilangan pemandangan bagus, Wookie. Aku suka sekali melihat si jelek  berusaha memakan sayur lain,” cetus namja cantik sekaligus tampan itu.

“Dasar kucing sadis….”

“Apa kau bilang, magnae?” tegur Heechul sambil melotot ke arah Kyuhyun yang tadi bergumam pelan.

“Aku bilang, dasar kucing berdarah bangsawan. Heebum selalu terlihat menarik,” kata Kyuhyun sambil tersenyum semanis mungkin. Kali ini dia berhasil. Heechul tampak sangat senang kucing kesayangannya dipuji.

“Ya! Hyukkie! Apa yang kau lakukan? Laptop Kyuhyunnie jadi begini!”

Kyuhyun  terkejut mendengar seruan Kangin. Ia bergegas meninggalkan meja makan dan menghampiri laptopnya yang ia nyalakan di meja depan televisi. Eunhyuk dengan wajah pucat segera menyingkir ketika Kyuhyun mendekat untuk mengutak-atik laptopnya. Kibum ikut mendekat dan memperhatikan apa yang Kyuhyun lakukan.

Wajah Kyuhyun terlihat lega.

“Dari server ya?” tanya Kibum. Kyuhyun mengangguk. Semua kini berkumpul dengan heran. Biasanya Kyuhyun akan marah besar jika laptopnya rusak. “Kau sedang membuka apa tadi?”

“Penjualan tiker konser Super Show,” kata Kyuhyun.  Ia kembali mengutak-atik laptop itu sementara hyungdeul memperhatikan. “Manager hyung bilang, hari ini penjualan tiket konser kita dimulai. Aku sedang memantaunya tadi.”

“Jadi, apa yang terjadi?” tanya Leeteuk was-was.

“Tidak tahu. Sepertinya server kita mengalami kerusakan.” Kyuhyun menoleh ke arah mereka semua sambil tersenyum lebar. “Ini bisa jadi pertanda bagus.”

“Apa maksudmu? Server rusak berarti bagus?” Shindong keheranan.

“Kau tidak demam?” Siwon bergegas menempelkan telapak tangannya ke kening Kyuhyun. Wajahnya menjadi tenang. “Kau tidak demam.”

“Server rusak bisa karena banyak hal,” terang Kibum ketika Kyuhyun sibuk menatap layar. Layar itu mulai terisi tulisan-tulisan, pertanda server kembali berjalan. “Salah satunya adalah jumlah pengunjung yang sangat banyak di luar ketahanan server.”

“Maksudmu, fans yang hendak membeli tiket?”

“Ne, Sungmin hyung.”

“Berarti, mereka sudah menunggu jam penjualan tiket dibuka, Kibummie?” tanya Hankyung. Namja itu mendekat ke layar, mencoba membaca tapi banyak kata yang tidak ia pahami.

“Apa mereka mencekal penjualan tiket kita?”

Pertanyaan Yesung ditanggapi dengan gelengan kepala yang lain kecuali Kyuhyun yang masih serius menatap layar latopnya.

“Yesung hyung, tidak ada cekal-mencekal di penjualan online. Mereka cuma bisa berinteraksi untuk membeli,” terang Kibum dengan sabar.

Waktu terasa sangat lama. Tak ada yang mereka lakukan kecuali memandang Kyuhyun yang tetap serius melihat layar. Kibum akhirnya mendorong Kyuhyun agar memberinya tempat di sisinya dan ikut membaca. Mata bundarnya terbelalak. Ia menoleh ke arah Kyuhyun dengan heran. Tapi magnae itu hanya terpaku tak bereaksi apapun.

Heechul dengan tidak sabar, menempelkan kepalanya di atas kepala Kyuhyun agar bisa membaca layar. Beberapa detik kemudian namja itu tersentak berdiri hingga membuat Donghae yang membungkuk bersamanya terdorong ke belakang.

“Ya! Kyuhyunnie! Kenapa kau diam saja sejak tadi?” protes Heechul membuat yang lain keheranan. “Ini kabar bagus, kan?”

“Aku juga kaget sekali, Heechul hyung, karena Kyuhyunnie tidak bereaksi,” kata Kibum dengan wajah datarnya, membuat yang lain semakin kebingungan.

“Bisa kalian jelaskan apa yang terjadi?” tanya Leeteuk penasaran.

“Server rusak karena 120 ribu fans masuk bersamaan ke dalam server. Itu diketahui dari permintaan maaf yang ada ketika server berjalan kembali,” terang Kibum.

“Hai, Jelek! Sebutkan angka penjualan tiket kita! Kau membuatku berpikir tiket kita tidak laku karena reaksimu!”

Kyuhyun menoleh saat Heechul memukul kepalanya dengan kertas jadwal yang selalu dibawanya setiap pagi. “Mianhe, hyung… Aku hanya merasa tidak percaya.”

Semua menunggu kelanjutan perkataan Kyuhyun, tetapi sang magnae justru menatap jam yang ada di komputernya dengan serius sebelum kembali berbalik.

“Tepat 18 menit setelah server kembali berjalan. Dalam 18 menit, tiket konser Super Show kita terjual sekitar 13 ribu.” Kyuhyun mengukir senyum manis, membuat hyungdeulnya semakin sulit mencerna kalimat tadi.

“Yes!!! Kita konser! Kita jadi konser!” seru Donghae yang lebih dulu tersadar. Ia melompat-lompat dan memeluk semua member satu persatu hingga akhirnya memeluk Leeteuk sambil menangis.

“Teuki hyung, aku sempat khawatir tidak ada yang banyak membeli tiket sehingga konser kita dibatalkan. Tapi kini kita akan konser, hyung. Aku akan jadi penyanyi. Aku bukan nelayan Mokpo. Aku bisa mewujudkan mimpi Appa.”

Leeteuk tidak tahu harus berkata apa. Ia memeluk Donghae dengan air mata menutupi pandangannya. Member Super Junior yang lain saling berpelukan dengan gembira. Kyuhyun yang melihat hal itu menjadi kesal dan berdiri sambil berkacak pinggang.

“Ya! Hyungdeul! Lagi-lagi kalian melupak….”

Kyuhyun tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Keduabelas namja itu menubruknya bersamaan dan memeluknya erat-erat. Bahkan Heechul mengacak rambutnya dengan gemas. Kyuhyun yakin rambutnya serumit sarang burung sekarang. Namun ia tidak bisa marah. Ia memeluk mereka semua dengan bahagia.

Ketika akhirnya semua melepas pelukannya, Kyuhyun memeluk Leeteuk juga sama seperti Donghae tadi. “Gomawo, Teuki hyung, gomawo sudah mengijinkanku ikut konser,” bisik Kyuhyun tak bisa menahan perasaan harunya. Ia sempat beberapa kali ragu bisa kembali di panggung bersama Super Junior. Tapi kini keraguannya sudah lenyap.

Leeteuk lagi-lagi kehilangan kata-kata menghadapi pelukan para dongsaengnya.

Siwon menarik Kyuhyun dari Leeteuk dan memeluk magnaenya itu sambil menangis. “Berjuanglah, Kyuhyunnie, kami akan selalu mendukungmu. Kami akan membuatmu menjadi Rising Star, kau tidak akan pernah menjadi Falling Star.”

.

.

Empat penghuni dorm lantai 11 sudah terlelap dalam mimpi. Hanya ada satu orang yang masih terjaga. Ia sibuk memainkan PSP-nya sambil berbaring di sofa depan televisi. Tapi mata dan pikirannya tidak sepenuhnya tertuju pada game tersebut.

            “Kyuhyun sshi, paru-paru manusia berkembang maksimal hingga usia 30 tahun. Sesudah itu kemampuannya akan bertahan hingga usia 40-50 tahun, dan kemudian menurun tanpa bisa dicegah. Tapi teori itu berbeda pada setiap orang, tergantung banyak faktor….. Tapi dalam kasusmu…”

            “Aish! Kenapa aku terpikirkan hal itu terus?” Kyuhyun mendecak kesal sambil bangun ke posisi duduk. Sejak hari pertemuannya dengan Uisa, ia sulit tidur. Meski ia tidak ingin memikirkannya, kata-kata Uisa sering terngiang di telinganya. Padahal hyungdeul sudah membuatnya sibuk seharian dengan program ‘Rising Star’ mereka. Kadang Kyuhyun tersenyum geli mengingat semua kelakuan hyungdeul. Tapi ia juga kesal menjalani semua program menyebalkan itu.

            Dddrt…. Dddrt…

            HP yang ia letakkan di atas meja bergetar.

Siwon hyung.

Kyuhyun menautkan keningnya dan menerima panggilan tersebut.

“Yeoboseyo.”

“Yeoboseyo, Kyuhyunnie. Syukurlah kau belum tidur.”

“Gwenchana, hyung?”

“Gwenchanayo.”  Siwon terdiam sejenak. “Kau tidak keberatan hyung menelepon malam-malam begini?”

Kyuhyun memperdengarkan tawanya. Ia bisa membayangkan mimik Siwon saat ini. “Aniyo. Kenapa hyung baru bertanya setelah 5 malam berturut-turut meneleponku?”

“Mianhe, aku… entah mengapa, hyung ingin mendengar suaramu setiap malam sebelum tidur.”

Jantung Kyuhyun berdegub kencang ketika mendengar kalimat yang diucapkan dengan bersungguh-sungguh itu. Ternyata bukan hanya aku yang terganggu oleh semua ini… Apakah hyungdeul juga begitu? Aish! Lagi-lagi aku menyusahkan mereka….

“Suaraku memang bagus, Siwon hyung. Kau bisa memutar lagu soloku di music player.” Kyuhyun mencoba berbicara seringan biasanya.

Suara tawa Siwon terdengar lepas. “Itu beda. Hyung ingin mendengar dan berbincang-bincang denganmu, Kyuhyunnie. Setiap malam sebelum aku tidur. Sebentar pun tak apa. Hyung tahu kau sedang berkencan dengan ‘pacar’-mu.”

“Kalau Teuki hyung dengar, dia bisa menyita PSP ku.”

“Kalau sudah mengerti, cepatlah tidur. Jangan sampai sakit, arrachi?”

“Arraseyo.”

“Kyuhyunnie…”

“Waeyo, hyung?”

“Bless… Bless… Bless….”

Kyuhyun lagi-lagi tertawa mendengar ucapan Siwon. Heechul hyung suka marah-marah saat mendengar kata-kata itu. “Bless for you too, Siwon hyung.”

Baru saja Kyuhyun meletakkan HP-nya, pintu dorm terbuka. Ia menautkan kening saat melihat Leeteuk masuk. Tapi Leeteuk melakukan hal yang sama dengannya untuk alasan yang berbeda.

“Kenapa kau belum tidur?”

“Aku tidak bisa tidur, hyung.”

“Itu juga yang kudengar dari Sungminnie. Belakangan ini kau tidur sangat larut. Waeyo, Kyuhyunnie?” Leeteuk duduk di sisinya dengan tatapan menuntut.

“Aku hanya….tidak bisa tidur.” Akhirnya Kyuhyun memilih hal itu. Mengatakan lelah, banyak pikiran, dan pilihan lain akan membuat Leeteuk membatalkan jadwalnya besok.

Leeteuk memandangnya tidak percaya namun memilih diam. “Kau lapar? Mau hyung buatkan sesuatu?”

“Ramyeon?”

Keduanya tersenyum bersama. Leeteuk memang ahli memasak ramyeon yang enak, namun itu juga satu-satunya yang ia bisa masak dengan baik. Keduanya berpindah ke meja dapur. Sementara Leeteuk memasak, Kyuhyun memainkan PSP-nya.

“Syuting EHB episode 13… Apakah kau harus ikut?” tanya Leeteuk di sela kegiatannya.

“Ya! Teuki hyung… Itu kan episode terakhir. Tentu saja aku harus ikut!” Kyuhyun mem-poutkan mulutnya meski Leeteuk tidak menghadap ke arah namja itu.

“TIdak ada yang mengharuskan. Hankyung-ah dan Siwonnie juga hanya muncul setengah episode saja. Sebaiknya kau juga begitu.” Leeteuk mulai menempatkan ramyeon ke dalam mangkuk. “Makanlah, setelah itu tidur.”

Kyuhyun meletakan PSP-nya dan mulai menjumput ramyeon dengan sumpit. Leeteuk duduk diam sambil memandanginya.

“Teuki hyung?”

Kedua namja itu menoleh. Ryeowook dengan piyama sutranya muncul. Ia menatap tidak senang ke arah ramyeon yang dimakan Kyuhyun.

“Kyuhyunnie, kau tidak boleh makan malam-malam…”

“Aku yang menawarkannya supaya ia bisa tidur. Mungkin perutnya kosong,” kata Leeteuk menenangkan.

Ryeowook menarik kursi dan bergabung bersama mereka.

“Hei, Teuki hyung, Kyuhyunnie… Ini seperti malam itu ya?” Wajah Ryeowook menjadi cerah. Rasa kantuknya menghilang.

“Malam apa?” Leeteuk kebingungan.

“Malam keduaku di Super Junior. Kita duduk bertiga dan Ryeowookie ingin jadi magnae,” sindir Kyuhyun tanpa mengangkat matanya dari ramyeon. Sesekali ia meniup makanan yang masih panas itu dengan sibuk. Kyuhyun selalu tenggelam dalam dunianya jika sedang makan. Hanya mulut dan kupingnya yang masih terhubung dengan sekitarnya.

“Jangan katakan itu lagi,” ujar Ryeowook dengan wajah memerah. Ia memukul Kyuhyun pelan. “Ah! Aku ambilkan air dulu.”

Ryeowook melangkah ke arah kulkas, mengambil 3 botol air putih dan sekantung obat cair. Ia meletakkan semuanya di meja makan.

“Aku lupa, kau belum minum vitamin malam ini.”

Kyuhyun melenguh dengan keras sambil menghentikan kegiatannya. “Ryeowookie, nanti berat badanku bertambah! Aku bisa sebundar Heebum.”

“Makan malam-malam yang membuatmu gemuk. Bukan vitamin ini.” Ryeowook tidak mau mengalah.

“Aku protes!” Kyuhyun meletakkan sumpitnya. “Hyungdeul jangan terus mengurusiku. Hankyung hyung juga sakit. Apa kalian tidak tahu?”

“Kami mengurusnya kok,” kata Leeteuk dan Ryeowook nyaris bersamaan.

“Kau sibuk diam-diam memulihkan kondisimu kalau ada waktu luang, jadi tidak menyadarinya.” Ryeowook ganti menyindir. Sudah rahasia mereka di dorm jika Kyuhyun meraih PSP. Itu salah satu caranya memulihkan pernapasannya. Tidak ada yang akan mengajaknya bicara jika ia sudah memegang PSP.

“Wookie benar. Sebenarnya Hankyung hanya butuh istirahat. Tapi kau tahu sendiri kebijakan managemen kita soal absen dari kegiatan.”Leeteuk menyahut.

Kyuhyun terpekur.

“Jangan berpikir macam-macam. Habiskan ramyeon itu!”

Kata-kata Leeteuk membuat Kyuhyun meneruskan makannya meski enggan.

“Kibum-ah seperti bingung hari ini, sejak tahu tiket konser kita terjual banyak. Kalian menyadarinya?”

Kedua dongsaengnya mengangguk.

“Kibum-ah jauh lebih menyukai akting daripada bernyanyi.”

“Sebagian dari kita juga begitu, Wookie,” kata Leeteuk. “Contohnya Hankyung-ah dan Shindong-ah.”

“Tapi Kibum-ah berbeda. Dia tidak menyukai bernyanyi. Dia hanya suka melakukan rap sambil menari.”

Kyuhyun hanya diam mendengarkan percakapan kedua hyungnya. Melihat sang magnae sudah selesai makan, Ryeowook mengangsurkan vitamin cair tadi. Kyuhyun terpaksa menyeruputnya dengan setengah hati.

“Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kibummie selalu diam dan tidak berbagi perasaannya,” keluh Leeteuk. “Seandainya ada yang bisa kita lakukan…”

“Teuki hyung bisa melepaskan dia?”

Suara berat itu membuat ketiganya menoleh. Yesung muncul dengan wajah setengah mengantuk. Kyuhyun menarik kursi di sebelahnya untuk Yesung duduk.

“Apa maksudmu, Sunggie?”

“Maksudku, jika Kibummie ingin lepas dari kita, apakah kau bisa melepaskannya?”

Wajah Leeteuk memucat. Begitu pula Ryeowook. Kyuhyun hanya terdiam sambil berusaha menghabiskan vitaminnya yang kini terasa pahit.

“Ini misalnya… Apa yang kau pilih, hyung… mengikatnya tetap bersama kita, atau melepasnya untuk meraih keinginannya?” Yesung memandang Leeteuk dengan wajah serius.

“Aku tidak tahu. Sebaiknya kita berkonsentrasi dahulu untuk Super Show.” Leeteuk menarik napas panjang. “Aku pasti memikirkannya, Sunggie, kau jangan khawatir.”

Yesung mengangguk.

Ketika Leeteuk kembali ke lantai 12 dan Yesung serta Ryeowook masuk ke kamar, Kyuhyun melakukan hal yang sama. Ia melihat Sungmin sudah bergelung selimut ketika ia masuk. Setelah berganti pakaian tidur, Kyuhyun naik ke atas ranjang dan menarik selimutnya. Ia menghadapkan wajahnya ke arah Sungmin.

“Minimie…jangan pura-pura tidur,” kata Kyuhyun. Ia menunggu reaksi. Tapi Sungmin tetap memejamkan matanya dan tidak bergerak. Kyuhyun mengerucutkan mulutnya dengan kesal. Namun tak lama evil smirk muncul di wajahnya. Ia bergerak bangun dengan gerakan sedikit keras

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD