Rising Star - Ch 5

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 5

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Zhoumi. Henry. Changmin.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : “Siapa kau, hingga berani bicara begitu?!” // “Aku percaya pada Kyuhyunnie, sama seperti aku percaya kepada Teuki hyung.” // Kau justru yang akan menjadi beban untuk Super Junior nantinya jika mereka naik! // “AKU BENCI HYUNGDEUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUL!!!!”

 

Chapter 5

 

Leeteuk hari itu menghadap ke kantor SM. Sudah dua jam dia menunggu sang Petinggi SM, namun belum juga ada panggilan untuk naik.

“Bagaimana jika saya langsung ke atas?” tanya Leeteuk, melihat waktunya semakin sempit. Jadwal SUKIRA sudah dekat.

“Mianhe, Leeteuk sshi, saya tidak berani.”

“Tolong hubungi beliau sekali lagi. Ini sangat penting!” desak Leeteuk.

“Leeteuk sshi?” tanya seorang staff SM yang berjalan mendekatinya. “Seonsaengnim sudah menunggu. Silahkan!”

Leeteuk naik hingga lantai teratas gedung, kemudian berjalan masuk ke ruangan sang Petinggi SM. Setelah memberi salam, dia duduk di depan meja, berhadapan dengan sang Petinggi SM.

“Kyuhyun sshi sudah mampu berjalan.” Sang petinggi SM tersenyum lebar sambil memandangnya. “Bukan itu yang ingin kau sampaikan, bukan?”

“Mian hamnida, seonsaengnim,” kata Leeteuk sambil mengangguk hormat. “Saya ingin menanyakan keputusan seonsaengnim mengenai Kyuhyun sshi.”

“Bukankah sudah jelas? Aku bukan orang yang mengingkari kata-kataku sendiri.” Sang petinggi SM tampak tidak senang namun bibirnya tersenyum.

“Mian hamnida, seonsaengnim, bukan maksud saya…”

“Dengar baik-baik, Leeteuk sshi,” cetus sang Petinggi SM memotong ucapan Leeteuk. “Aku memang mengubah keputusanku sesuai janji. Tetapi mengenai rekaman album kedua kalian, aku tidak akan memundurkannya. Jika Kyuhyun sshi tidak sanggup bernyanyi sampai saat itu tiba, dia tidak perlu diikutsertakan.”

“Tapi…”

Sang Petinggi SM memberi kode agar Leeteuk tidak berbicara lagi. “Katakan kepadanya, aku hanya menunggu hingga akhir tahun. Jika dia masih tidak bisa bernyanyi di atas panggung bersama Super Junior, aku akan benar-benar menggantinya.”

“Seonsaengnim, kenapa Anda begitu keras kepada kami? Bukankah wajar kita menunggu hingga Kyuhyun sshi pulih? Fans juga akan maklum.” Leeteuk mencoba tetap berkata suara tenang.

“Siapa kau, hingga berani bicara begitu?!”

Kata-kata sang Petinggi SM membuat Leeteuk merah padam, tetapi ia tak berkata apa-apa lagi.

“Kyuhyun sshi menolak permintaanku dan memilih bertahan di Super Junior, karena percaya akan kemampuan kalian. Apa kalian tahu itu?” Sang Petinggi SM memandang Leeteuk tajam. “Aku sudah berjanji padanya, akan mengakui kalian, jika kalian bisa meraih award di GDA. Sebelum itu terjadi, jangan harap aku mau bersikap lunak.”

“GDA?” Leeteuk nyaris tak mempercayai telinganya.

“Ini pertarunganku dengan magnae kalian yang keras kepala itu.” Sang Petinggi SM tersenyum. “Tentu saja aku ingin menang, bukan? Aku akan melakukan segala hal untuk membuktikan kepada Kyuhyun sshi, bahwa penilaianku lah yang benar.”

“Tapi, keinginan Anda bisa menghancurkan Kyuhyun sshi!”

Sang Petinggi SM bangkit, memutari mejanya, dan berhenti dibelakang Leeteuk. Dia membungkuk, mendekatkan kepalanya ke telinga ketua Super Junior itu. “Jika kalian ingin menjadikannya Rising Star dan melindunginya dariku… Cepatlah meraih GDA. Maka aku takkan mengganggu kalian lagi.”

.

“GDA?!” seru semua member yang ada di dorm SUJU.

 “Ne. GDA.” Leeteuk masih terduduk lemas di sofa.

“Aish! Magnae satu itu…apa yang dia pikirkan?” Heechul mendengus kesal.

“Magnae itu memang satu, hyung,” kata Shindong mengingatkan.

“Ya! Shindong-ah! Kau membuatku semakin pusing!”

Hangeng segera menarik Heechul menjauhi Shindong.

“Jadi bagaimana sekarang, hyung?”tanya Sungmin

“Kita tak bisa membiarkan Kyuhyunnie begitu saja.” Yesung menuntut jawaban Leeteuk.

Leeteuk memijit kepalanya yang sakit.

“Kyuhyunnie menolak, karena tak mau Super Junior jatuh jika dia keluar. Sudah seharusnya kita ganti melindunginya, bukan?”

            “Itu sudah tentu. Tapi dengan meraih GDA?” Eunhyuk membelalak ngeri.

            “Ne. Dengan meraih GDA.” Siwon mengangguk antusias. Seperti biasa, rasa percaya dirinya sangat besar.

            “Aigoo… Kadang aku ingin mencekik leher Kyuhyunnie!” geram Kangin.

            “Bagaimana menurutmu, Kibummie?” tanya Donghae.

            “Dengan kombinasi seperti kita?” Kibum menghela nafas berat.

            “Aku percaya pada Kyuhyunnie, sama seperti aku percaya kepada Teuki hyung.”

            Kata-kata Ryeowook membuat semua member Super Junior memandang sang eternal magnae dengan  takjub. Namja itu menatap hyungdeul dan Kibum dengan tersenyum.

“Apakah kalian ragu kita bisa meraih GDA? Selama ini, Kyuhyunnie selalu bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Teuki hyung, juga tak pernah menyerah, meski harus melewati semua masalah dengan air matanya. Karena mereka berdua saja, aku sudah yakin kita bisa meraih GDA. Apalagi jika kita semua berusaha bersama.”

            “Wookie, tak kusangka kau sudah dewasa!” seru Leeteuk sambil menangis. Member yang lain pun ikut berpelukan menjadi satu. Meski saat ini mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai GDA, tapi mereka sudah sepakat untuk mencoba meraihnya.

.

.

Juni 2007

            Kyuhyun benar-benar dalam masalah besar. Setelah hyungdeul datang dan berkata bahwa mereka akan bersama mencoba meraih GDA, semua sangat sibuk memenuhi jadwal. Mereka juga mempersiapkan diri baik-baik untuk setiap penampilan mereka. Itu berarti, waktu mereka untuk Kyuhyun pun berkurang.

            Eomma dan Appa Kyuhyun bergantian menjenguk. Ahra noona tidak bisa datang terlalu sering karena dia sedang kuliah di Austria. Meski Yesung dan Heechul selalu mengunjunginya setiap hari, bahkan Heechul meneleponnya dua kali sehari, itu tak bisa mengobati kebosanannya.

            “Mianhe Donghae hyung. Habis kau meneleponku jam 4 pagi. Itu mengganggu tidurku, tahu,” kata Kyuhyun di HP saat seorang namja memasuki kamarnya. “Jangan bohong, kau pasti takut sendirian di kamar mandi, bukan? Aish! Tidak ada yang bisa ke sini hari ini? Baiklah, tidak apa-apa. Aniyo, aku tidak sedih kok, aku malah bisa bermain game sepuasnya hahaha. Sugohaseyo, hyung.”

            Kyuhyun menutup telepon dengan wajah muram. Berbeda sekali dengan suara riangnya di telepon. Namja yang berdiri di pintu, memperhatikannya dengan tertarik.

Tiba-tiba HP nya kembali berbunyi. Kyuhyun tersenyum meminta maaf kepada tamunya, kemudian mengangkat telepon. Lagi-lagi dengan suara riang.

“Yeoboseo, Ahra noona. Mwo? Aish! Itu tidak benar! Kondisiku baik-baik saja. Tanpa noona sadari, aku tahu-tahu sudah muncul di panggung lagi. Ha ha ha… Ne, aku memang kuat. Tubuhku bisa pulih dengan cepat, jadi tidak usah mengkhawatirkanku. Aniyo. Noona tidak perlu pulang ke Korea. Ne, kuliah baik-baik. Nilainya harus bagus. Ha ha ha… aku kan anak appa, tentu saja mirip dengan appa. Ne. Saranghae, noona.”

Wajah Kyuhyun semakin muram ketika menutup telepon. Satu hari membosankan lagi yang harus ia lewati. Saat melirik ke pintu, ia tersadar ada seseorang yang memperhatikannya sejak tadi. Kyuhyun mencoba tersenyum sambil mengingat-ingat wajah itu. Namun ia tak bisa mengingat apapun kecuali wajah itu pernah ia lihat entah di mana.

            “Annyeonghaseyo. Jae ireumen ….”

“Jangan lanjutkan!” seru Kyuhyun, membuat namja itu terkejut. Kyuhyun mengembangkan evil smirk nya. “Biar aku coba menebaknya. Kebetulan aku sedang bosan.”

Namja itu memperhatikan raut muka Kyuhyun yang sedang mengamatinya dari kepala hingga ujung kaki. Meski wajah itu tirus dan pucat karena lama berada di rumah sakit, tapi mata Kyuhyun tampak penuh semangat. Padahal namja itu tahu, Kyuhyun terlihat sedih setiap telepon tadi berakhir. Dia benar-benar terlatih menyembunyikan perasaannya….

“Kau peserta training SM, bukan?” tebak Kyuhyun akhirnya.

Namja itu mengangguk.

“Hmm…wajahmu seperti bukan orang Korea. Kau kenal Hangeng gege?”

Namja itu kembali mengangguk. Kali ini disertai senyum kecil melihat binar di mata Kyuhyun semakin terang. Ia mengagumi perubahan wajah Kyuhyun. Saat serius tadi wajah itu sangat cool, tetapi begitu Kyuhyun tersenyum, tampak senyum yang polos dan kekanak-kanakan.

“Sebentar, sepertinya kita pernah ketemu. Di mana ya?”

Namja itu tak bisa menahan senyum ketika Kyuhyun tampak berpikir keras mengingat –ingat. Ternyata dia lebih imut dari yang diceritakan Hangeng gege.

“Ah! Aku ingat! Kita pernah bertemu di rumah sakit waktu Heechul hyung dirawat!”

Namja itu bertepuk tangan dan mengangguk puas.

“Tapi aku tak tahu namamu, kita belum pernah berkenalan, bukan?”

Bukannya menjawab, namja itu justru mendekat. Kyuhyun menautkan alisnya, karena namja itu bukan duduk di kursi, melainkan langsung duduk di sisinya, di atas kasur rumah sakit. Tangan namja itu terulur, membuat Kyuhyun reflek memundurkan tubuhnya.

“Kau benar-benar imut!” Namja itu menarik tangannya kembali, bangkit dan pindah ke kursi sambil tertawa lepas.

“Aku tidak suka dipanggil imut!” Kyuhyun memasang wajah kesal. Hilang sudah kesenangannya menebak-nebak tadi. Tampaknya namja asing itu memiliki sifat yang perlu ia waspadai. “Marinate sauce…”

Namja itu menoleh.  Mengangguk membenarkan. “Anak pintar… Kau bisa mengingat pembicaraan orang dengan cepat ya? Padahal saat itu kita hanya bersisian jalan saat Heechul hyung memanggilku dengan sebutan itu.”

“Kau memanggilku dengan kata anak dan imut sekali lagi, aku akan memanggilmu ajusshi!”

Namja itu kembali tergelak. Ia menyilangkan kedua kakinya yang panjang  di tempat duduknya. Cara duduk namja itu sangat fashionable. Sangat sesuai dengan tubuhnya yang tinggi semampai. Tingginya sama dengan Changmin. Kalau Changmin berotot, namja di hadapannya benar-benar kurus. Tapi itu berarti, namja itu hanya berbeda tinggi sekitar 4 cm darinya. “Aku diminta menemanimu oleh Hangeng gege dan Heechul hyung. Mereka kuatir kau akan kesepian. “

Kyuhyun melengos kesal, membuat namja itu tersenyum semakin lebar.

“Annyeonghaseyo, Kyuhyunnie. Jae ireumen Zhoumi imnida.”

Kyuhyun menoleh dengan terkejut.

“Kau lebih tua dariku?”

“Ne. Kau harus memanggilku hyung.”

“Siapa yang mau?” Kyuhyun kembali melengos. Namun sedetik kemudian dia kembali menoleh. “Bahasa Korea mu lebih bagus dari Hangeng gege.”

“Aku pandai beberapa bahasa,” jelas Zhoumi. “Sudah setahun setengah aku di Korea dan menjadi MC, penyanyi, dan semacamnya. Tahun ini aku menjadi peserta training SM. Bersama Henry juga. Kau mengenalnya, bukan?”

“Ne. Henry sangat berbakat di bidang musik.”

“Henry sudah sejak 2006 di SM.” Zhoumi tersenyum. “Tapi tak ada peserta training SM yang debut secepatmu. Hmmm, tiga bulan? Kami berdua sudah melebihi itu dan belum juga debut.”

 “Karena itu aku banyak kekurangan….”

“Siapa bilang? Beberapa hyungmu bilang, meski kau hanya training selama 3 bulan, namun kemampuanmu tidak kalah dari mereka yang training bertahun-tahun.”

“Jangan dipercaya, mereka suka melebihkan,” kata Kyuhyun dengan mimik serius, membuat Zhoumi kembali tertawa. “Aku sungguh-sungguh! Kau akan tahu jika sudah lama bersama mereka.”

“Aku berharap bersama Super Junior. Kau mau bertukar posisi denganku? Aku penyanyi yang sangat pandai. Aku tak kalah olehmu.”

Zhoumi kali ini benar-benar tergelak saat wajah Kyuhyun tampak terkejut. Dengan gemas dicubitnya kedua pipi Kyuhyun.

“Appo! Apa yang kau lakukan?” protes Kyuhyun sambil mengelus pipinya yang sakit.

“Habis kau imut sekali.”

Kyuhyun mendelik. “Dasar ajusshi!”

“Mwo?”

“Ajusshi! Aku sudah bilang kan? Kalau kau berani memanggilku imut lagi, aku akan memanggilmu ajusshi.”

“Hei, jangan serius begitu, aku hanya bercanda,” bujuk Zhoumi melihat Kyuhyun melayangkan evil glare padanya. “Suaraku bagus, itu benar. Tetapi suara kita punya tipe berbeda. Jadi jangan kuatir. Tipe suaramu termasuk yang jarang ada. Itu modal bagus sebagai penyanyi.”

“Aku mau tidur saja! Cepat pulang!” Kyuhyun berbaring dan membalikkan tubuhnya menghadap dinding.

“Kyuhyunnie…”

“Aku bukan adikmu!” Kyuhyun masih tidak menoleh.

“Kita main game, mau?”

Kali ini Kyuhyun langsung bangkit dengan wajah gembira.

“Zhoumi hyung suka main game?”

“Lumayan. Aku temani kau bermain.”

Zhoumi tersenyum mendengar Kyuhyun memanggilnya hyung. Ia bersyukur Heechul dan Hangeng sudah memberitahunya bagaimana cara menaklukkan Kyuhyun. Benar-benar namja yang polos…

“Zhoumi hyung, bagaimana keadaan Heechul hyung? Pin di kakinya jadi dilepas, bukan?”

Aku pikir dia hanya bisa memikirkan game…. Ternyata dugaanku salah. “Dokter bilang, pin yang belum dilepas tahun lalu, terlanjur melekat di kakinya. Tapi Heechul hyung sudah dinyatakan boleh kembali menari dan beraktifitas berat bersama Super Junior. Kemungkinan tahun depan pencabutan pin yang tersisa akan ditinjau ulang.”

Kapan aku boleh kembali beraktifitas lagi seperti Heechul hyung? Aku tak tahan jika harus begini terus… “Syukurlah. Aku kangen mengajaknya bermain Star Craft.”

Zhoumi tersenyum melihat sinar mata yang redup dan kata-kata yang keluar dari mulut sangat berbeda. Ia menepuk bahu Kyuhyun sambil tersenyum lebar.

“Kau bisa mengundangku bermain jika kau mau.”

“Tentu. Aku tak akan sungkan.”

Tak lama keduanya pun sudah sibuk bermain game bersama.

.

.

            Hari itu Kyuhyun tengah duduk di kursi rodanya, di ruang rekreasi Samsung Hospital. Ia senang menghabiskan waktu di taman buatan yang tertata indah dan asri tersebut. Sinar matahari menembus ke dalam lewat atap kaca jauh di atasnya. Kyuhyun bisa melihat birunya langit jika ia menengadah, tanpa takut terkena panas dan silaunya, karena atap itu sudah diberi pelapis.

Kyuhyun melayangkan matanya ke sekitar, melihat beberapa pasien yang juga sedang menikmati taman, bersenda gurau dengan teman maupun keluarganya, sementara ia hanya sendirian ditemani sebuah buku.

            Super Junior sangat sibuk, hingga belakangan hyungdeul lebih sering menelepon. Namun setiap hari, mereka pasti ada yang datang, hanya saja tidak untuk waktu lama. Kyuhyun tak ingin merepotkan appa dan eomma nya lebih lamjut, jadi ia pun meminta mereka datang setelah jam kerja usai. Setiap siang, namja itu merasa kesepian. Entah sudah berapa judul buku habis dibacanya selama dirawat. Game pun sudah tidak terlalu menarik lagi.

            Hyungdeul, aku sungguh rindu suasana di dorm. Bermain game tanpa kalian ribut di sekitarku, sungguh sangat sepi. Apalagi jika kalian menemaniku bermain. Itu sangat mengasyikkan. Lalu kita akan memukul yang kalah dengan semangat. Lagi-lagi namja itu menarik nafas panjang.

            Tiba-tiba sesuatu yang hangat menyelimuti bahu dan punggungnya. Betapa terkejutnya namja itu ketika melihat siapa yang baru saja menyampirkan mantel ke bahunya.

“Duduk saja,” kata orang itu sambil menekan bahunya agar tidak berdiri.

            Ketika orang itu duduk di hadapannya, Kyuhyun mengangguk hormat.

“Seonsaengnim…”

            “Kenapa kau tidak mengenakan mantel di tempat terbuka begini? Kondisimu bisa kembali menurun!” tegur sang Petinggi SM. Ia melirik ke arah buku yang ada di pangkuan Kyuhyun. Kamus Bahasa Mandarin.

            “Anda ke sini bukan untuk beramah-tamah denganku, bukan, Seonsaengnim?”

            Petinggi SM itu tertawa lepas mendengar kata-kata Kyuhyun. “Kau tidak kehilangan lidah tajammu, ya? Dugaanmu benar. Tapi sebelum itu, aku ingin memujimu.”

            “Aku tidak membutuhkannya,” kata Kyuhyun, membuat sang Petinggi SM kembali tersenyum.

            “Kalau kau tidak belajar menerima pujian, kau tidak akan bisa maju.” Seonsaengnim menggelengkan kepala. “Aku tak habis pikir, kau bisa mengubah senjataku, menjadi senjatamu.”

            “Maksud Anda Henry sshi?”

            Suara tawa lagi-lagi terdengar dari sang Petinggi SM. “Sudah kuduga, kau melakukannya secara sengaja. Orang yang kutempatkan untuk membuat kalian kacau, kau ubah menjadi point lebih kalian untuk MV Don’t Don. Aku tak mungkin menolak permintaan kalian, apalagi Henry sshi memang sudah dipersiapkan untuk ikut dalam MV Don’t Don.”

            “Jangan memainkan orang seperti pion catur, Seonsaengnim…”

            “Ne. Orang memang bukan benda mati. Mereka bisa bergerak meleset dari yang aku perkirakan. Aku melihat kemampuan dance dan musik Henry sangat bagus, menyanyi pun dia cukup menguasainya. Kupikir Henry dapat melengkapi Super Junior jika kau tidak bisa kembali. Tapi kau bisa memenuhi tantanganku untuk berjalan dalam tiga hari.”

            Kali ini sang petinggi SM memandang Kyuhyun dengan mimik serius. “Sampai kapan kau mau seperti ini, Kyuhyun sshi? Ada kalanya semangatmu tidak akan sejalan dengan tubuhmu. Kau tidak bisa mendesak tubuhmu terus menerus. Kau lebih tahu dari siapa pun soal itu, bukan?”

            Kyuhyun mencoba memalingkan wajahnya dari tatapan tajam itu. Kata-kata sang petinggi SM benar. Dia sendiri tahu, sejak sebelum operasi, kalau suatu saat, tubuhnya tidak akan bisa diajak berjuang lebih keras lagi meski dia menginginkannya. Sekarang pun, meski bisa berjalan sedikit demi sedikit, dia masih harus menggunakan kursi roda. Kondisinya akan menurun dengan cepat saat ia memaksa berjalan dalam waktu agak lama. Tanpa sadar, Kyuhyun merapatkan mantel hangat tadi ke tubuhnya yang kedinginan.

            “Kyuhyun sshi, ini saat yang tepat untuk kau keluar dari Super Junior.”

            Kata-kata itu membuat Kyuhyun kembali memandang sang Petinggi SM. Dia melihat keseriusan di mata pria itu. Bukan sebuah tawaran yang basa-basi.

            “Jika kau keluar dengan alasan kesehatan, tidak ada yang akan menyalahkanmu.” Sang Petinggi SM melanjutkan. “Kau bisa menjadi penyanyi solo. Tubuhmu tidak akan dituntut begitu keras seperti jika kau tetap berada di dalam Super Junior. Kau cukup menunggu sampai sanggup bernyanyi kembali. Tidak perlu menari. Lagu pun bisa disesuaikan dengan kemampuan vokalmu yang sekarang.”

            Kyuhyun tidak menyahut. Ia semakin merapatkan mantelnya.

            “Tolong kau pertimbangkan usulku, Kyuhyun sshi. Aku sangat yakin bisa membawamu jauh lebih sukses dari sekarang. Menembus pasar Hollywood seperti yang kau cita-citakan. Dan kau tak perlu kuatir soal Super Junior. Dengan kasus ini, tidak akan ada issue miring yang membuat mereka jatuh. Fans akan mengerti mengapa kalian berpisah. Bukankah ini bagus untuk semua pihak?”

            Kyuhyun mengerjapkan mata, mencoba menahan agar tak ada air mata yang keluar. Namun ternyata tidak berhasil. Tanpa bisa ia tahan, air matanya jatuh di hadapan sang Petinggi SM.

            “Setahuku, kau bukan orang yang mudah menangis,” ujar sang Petinggi SM lirih.

            “Aku sekarang sering menangis,” elak Kyuhyun sambil menghapus air matanya. “Kurasa, karena kondisiku yang sangat tidak baik.”

            “Aku tahu…. Tadi aku sudah membahas dengan Uisa yang menanganimu.” Sang Petinggi SM menarik nafas panjang. “Jadi, apakah kau menerima tawaranku? Kau pasti tahu, aku melakukannya untuk kebaikanmu sendiri.”

            “Seonsaengnim, kalau akhirnya Anda akan menarikku terus seperti ini, kenapa di awal, Seonsaengnim menempatkanku bersama hyungdeul?”

            Sang Petinggi SM tak menyangka dia harus memalingkan wajah ketika bertatapan dengan mata Kyuhyun yang basah oleh air mata. Ia tak berani melihat kepedihan di sana.

“Mianhe, Kyuhyun sshi… Anggaplah itu sebuah kesalahanku di saat menilaimu pertama kali.”     Pria i

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD