Rising Star - Ch 15

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 15

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Changmin & Hyungdeul.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : Kau masih terlalu cepat 100 tahun untuk menaklukkanku. // Mana ada orang tua yang merasa direpotkan anaknya? // Kita tersenyum bukan karena kita bahagia, tapi kita bahagia karena kita tersenyum. // Ternyata hyungdeul sudah pergi. Mereka bahkan tidak berpamitan padaku.// “Kita akan diadili karena bikin ribut?”

.

.

RISING STAR Chapter 15

 

.

4 November 2007

“Apa ini?”

Heechul terheran-heran ketika Kyuhyun menyerahkan secarik kertas kepadanya. Satu jam yang lalu, Heechul berkunjung ke rumah sakit untuk menemani Kyuhyun. Ia senang melihat Kyuhyun sudah tidak memerlukan infus.

“Itu daftar barang-barangku yang dirusak Heechul hyung saat mengamuk.” Kyuhyun tersenyum. “Nggak mahal kok, hyung, cuma lampu belajar dan pemberat kertas. Tapi carikan yang sama persis ya, aku nggak suka ganti-ganti model. Lainnya adalah daftar inventaris ruang tamu kami yang rusak saat Heechul hyung mengamuk terakhir kali. Aku menanyakannya kepada hyungdeul di lantai 11.”

“Aku harus mengganti semua ini? Kau yakin?”

Kyuhyun mengangguk. “Heechul hyung tidak akan lari dari tanggung jawab, bukan?”

“Tentu tidak.” Heechul tersenyum. “Pinjam pulpenmu.”

Heechul meraih pulpen Kyuhyun yang tergeletak di nakas. Ia lalu duduk di ranjang, sehingga Kyuhyun bisa melihat kertas itu bersama-sama dengannya. Ia menyoret lampu meja dan pemberat kertas.

“Aku merusak ini karena kesal dengan sifat keras kepalamu. Kau mau saja dipaksa menunda operasi demi album Don’t Don. Kau hampir mati oleh ulahmu sendiri.  Jadi yang ini bukan tanggunganku. Kau malah harus berterima kasih tidak aku tuntut.”

“Mwo?”

“Lain kali kau berani main-main dengan nyawamu yang cuma 1 itu, aku tak akan segan-segan menggantinya dengan nyawa Heebum. Kucing punya 9 nyawa , bukan?”

“Bagaimana bisa Heechul hyung menuntutku soal itu?” protes Kyuhyun.

“Coba bayangkan, seandainya saat itu kau tidak tertolong, aku dan 11 hyungmu yang lain akan merasa bersalah seumur hidup.” Heechul menirukan muka orang yang depresi. “Kau kira,  bagaimana nasib calon istri kami dan anak kami nanti? Mereka pasti menderita karena kami semua terkena stress akut.”

Kyuhyun melongo mendengar kata-kata Heechul. Namun ketika hyungnya yang cantik dan tampan itu melirik tajam, Kyuhyun hanya bisa menelan ludah.

“Lalu vas bunga, kursi makan, pigura, piring, teko, remote televisi, dan beberapa pajangan lainnya, ini juga karena aku mencemaskanmu. Jadi aku tidak mau menggantinya.” Heechul mencoret semua yang tersisa.

“Kalau kau keberatan, mintalah semua penggantian ini pada Seonsaengnim. Kau boleh memintanya atas namaku. Aku tak keberatan.” Heechul bangkit berdiri.

“Tapi, hyung, mana ada cara seperti itu? Kau curang!” seru Kyuhyun yang menerima kertas penuh coretan.

“Ada. Itu caraku. Jadi terimalah nasibmu, evil magnae. Kau masih terlalu cepat 100 tahun untuk menaklukkanku,” kata Hechul sambil tersenyum puas. Kyuhyun merasa terkena kata-katanya sendiri.

“Heechul hyung tega sekali…padahal aku sedang sakit,” gerutu Kyuhyun sambil memperhatikan daftar yang ia buat susah payah itu.

“Apanya yang sakit? Seharusnya kau sudah boleh keluar kemarin. Oops…” Heechul langsung membuang mukanya, menyadari kesalahan kata-katanya.

Kyuhyun tak kalah terkejut. Ia langsung menegakkan tubuhnya ke posisi duduk.

“Apa hyung bilang? Aku sudah sembuh? Aku bisa pulang kemarin?” Tiba-tiba Kyuhyun mencoba menurunkan kakinya ke lantai, tetapi ia langsung meringis kesakitan saat berdiri. Heechul bergegas memaksanya kembali berbaring.

“Jangan nekad, Kyuhyunnie! Kau belum boleh banyak bergerak!”

“Tapi hyung bilang…”

“Kau memang hanya perlu seminggu di rumah sakit, tetapi kau harus istirahat di rumah seminggu lagi.”

“Jadi kenapa aku masih di sini? Aku mau pulang! Aku mau ke dorm! Aku masih bisa ikut promo perdana Marry U besok!” seru Kyuhyun kesal.

“Aish! Itu dia kenapa kau masih di sini. Kau tidak akan  istirahat di rumah atau pun di dorm.” Heechul menatap dongsaengnya yang masih merengut.

“Kau harus menurut kata-kataku, Kyuhyunnie. Bersabarlah sedikit. Kau tidak akan kurang sibuk nanti. Ada promo Marry U, ada latihan dance A Man in Love untukmu, ada persiapan album 2007 Winter SMTown, ada banyak acara akhir tahun yang harus kita lakukan, belum lagi mini konser Marry U.”

Heechul mencubit kedua pipi Kyuhyun yang menggembung dengan gemas.

“Appo, sakit, hyung!” protes Kyuhyun masih dengan raut kesal.

“Istirahatlah baik-baik. Aku tak mau melihatmu tumbang lagi selama kegiatan kita yang banyak itu. Lebih baik tidak ikut beberapa acara di awal, tetapi di akhir tahun nanti kau bisa mengikuti semuanya.”

“Jika aku tidak mau?”

“Kau akan berhadapan denganku,” kata Heechul sambil tersenyum. Senyum khasnya yang mirip seringai evil pun muncul. “Kau tak akan mau menjadi sasaran kemarahanku berikutnya.”

.

Keesokan harinya, setelah terbangun dari tidur siang, Kyuhyun mendapati tuan Cho tengah mengerjakan tugas di sofa. Melihat Kyuhyun terbangun, diletakkannya pekerjaannya dan menghampiri Kyuhyun.

“Setiap malam kau bergadang?” Meski nadanya menegur, tetapi mulut appa Kyuhyun tersenyum.

“Mianhe, Appa, aku tidak kurang tidur. Aku hanya memindahkan jam tidurku.”

Tuan Cho menuangkan segelas air dan memberikannya kepada Kyuhyun yang sudah duduk di sisi ranjang.

“Appa, aku ingin keluar dari sini….”

“Tidak boleh.” Tuan Cho menjawab dengan suara tenang.

“Tapi, Appa, lagu Marry U akan dinyanyikan mulai hari ini.”

“Hyungdeulmu bisa menyanyikannya. Sungmin-goon bilang, dia yang menggantikan part mu pada lagu itu.” Tuan Cho lagi-lagi menjawab dengan tenang.

“Tapi appa….”

Tuan Cho memandang  putranya, kali ini dengan tatapan tak mau dibantah. “Kyuhyunnie, Appa tidak sedang berjualan denganmu. Tidak ada tawar menawar.”

Kyuhyun merengut. Ia mencoba menurunkan kakinya ke lantai, dan berdiri perlahan. Tuan Cho tanpa banyak bicara membantu Kyuhyun berjalan. Memang Uisa sudah menyarankan agar Kyuhyun berjalan berkeliling rumah sakit, karena kondisi jahitan pada paru-parunya sudah bagus. Tetapi ia tak boleh melakukan gerakan dengan tiba-tiba.

Untuk beberapa lama, keduanya hanya berjalan bersama tanpa mengucapkan apapun.

“Ahra noona pulang ke Austria, Appa dan Eomma jadi repot menungguiku,” kata Kyuhyun akhirnya. “Mianhe, Appa, aku selalu merepotkanmu.”

“Kau ini bicara apa? Mana ada orang tua yang merasa direpotkan anaknya?”

Tuan Cho mendudukkan Kyuhyun di bangku ruang rekreasi. Keduanya duduk sambil memperhatikan taman dalam ruangan yang luas itu.

“Besok, Super Junior akan berulang tahun debutnya.” Kyuhyun menerawang, mengedarkan matanya ke arah langit yang terlihat dari atap transparan. “Appa, aku mau meminta tolong padamu. Bisakah kau mengabulkan permintaanku yang satu ini? Aku berjanji, akan diam di rumah sakit ini selama yang Appa minta. Aku tidak akan membantah lagi.”

.

“Yeoboseyo, Zhoumi hyung. Kau ada acara besok?” Kyuhyun menelepon Zhoumi sesudah Appa Kyuhyun pulang sore itu. “Tidak ada? Bagus! Aku perlu bantuan hyung besok. Ne. Akan aku jelaskan. Tapi rahasiakan ini dari siapa pun, arra?”

Kyuhyun lalu menjelaskan apa saja yang menurutnya Zhoumi perlu tahu. Ketika ia menutup telepon, wajahnya sangat bersemangat. Ia kemudian kembali menekan beberapa angka di telepon.

“Yeoboseyo…” Kyuhyun langsung menjauhkan HP itu. “Ya! Changmin-ah! Kau ingin membuat telingaku semakin rusak?”

Kyuhyun tersenyum ketika suara sahabatnya mulai kembali normal. “Kalian tidak ada acara besok? Aish! Bagus sekali… Kalau begitu, aku mau minta tolong pada kalian semua.”

Kyuhyun kembali berbicara, kali ini lebih panjang dan lebar dari tadi. Ia tersenyum puas setelah menutup telepon. Diliriknya jam yang menunjukkan pukul 6 sore. Sebaiknya aku tidur sebelum Yesung hyung datang.

.

.

6 November 2007

The Asia-Pasific Supermodel Contest 2007 akan dimulai satu jam lagi. Para member Super Junior sudah bersiap-siap menunggu giliran mereka tampil. Leeteuk melihat wajah dongsaengdulnya sebagian tampak suram.

“Kenapa wajah kalian seperti itu?” tanya Leeteuk dengan suara lembut. “Hyukkie, bukankah kau yang paling semangat dengan acara ini?”

“Aku memikirkan Kyuhyunnie, hyung. Dia pasti kesepian di rumah sakit.”

“Zhoumi sudah  menggantikan kita hari ini,” kata Shindong.

“Ne. Waktu kemarin aku ke rumah sakit, dia memaksaku meminta Zhoumi yang menggantikan kita.” Yesung mengangguk.

“Zhoumi mendapat izin?”

“Ne, Kibummie. Aku meminta manager hyung memberikan pengecualian. Acara ini bisa selesai sangat malam.” Kangin meringis memandangi telapak tangannya yang di gips sebagian.

“Masih sakit, hyung?” tanya Ryeowook prihatin.

“Aku tidak apa-apa. Tenang saja.” Kangin mencoba tersenyum. Namun mata namja itu tambah berkaca-kaca. “Padahal hari ini ulang tahun debut Super Junior yang kedua…tapi kita tidak bisa merayakannya.”

“Aku tadi memeriksa ke rumah sakit, ada staff SM berjaga di depan pintu.” Heechul mendengus kesal.

“Sepertinya, mereka ingin memastikan kita tidak datang bersama-sama dalam rangka ulang tahun debut kita. “ Kibum menarik kesimpulan.

“BRENGSEK!!!” Heechul tiba-tiba berteriak keras.

“Tenang, Heenim. Jangan membuat keributan di sini,” bujuk Hankyung sambil memaksa sahabatnya duduk.

“Jika bersama pun, Kyuhyunnie pasti merasa tidak enak, karena ini bukan tahun keduanya di Super Junior. Dia masuk sendirian di tahun yang berbeda.” Donghae mulai menangis. “Meski begitu,  tidak merayakannya sama sekali pasti lebih berat….”

“Kami juga, Donghae-ah. Itu sebabnya, seharian ini kita tidak merayakannya. Bahkan sekedar makan di luar juga tidak, bukan?” Sungmin mencoba menghibur Donghae.

“Ne. Hari ini banyak ucapan dan hadiah dari ELF untuk kita, tapi rasanya, aku tak sanggup merayakannya.” Eunhyuk mulai ikut menangis.

“Apa yang hyungdeul dan dongsaengdul lakukan? Kita di sini juga untuk Kyuhyunnie,” kata Siwon mengingatkan. “Kita sudah berjanji pada Seonsaengnim, bahwa kita mampu  membuat Kyuhyunnie menjadi Rising Star, meski Kyuhyunnie tidak menjadi penyanyi solo. Bagaimana kita bisa menariknya naik jika kita selemah ini?!”

“Siwonnie benar,” kata Leeteuk sambil menepuk bahu Siwon dengan bangga. “Sekarang tugas kita harus dilakukan sebaik-baiknya. Kalian harus bisa tersenyum dengan bahagia.”

“Kami tidak sanggup, hyung,….”

“Aku ingin tersenyum sepanjang waktu.” Yesung, ‘Art of Voice’ Super Junior, memasang senyum terbaiknya ketika semua memandang ke arahnya. “Kita tersenyum bukan karena kita bahagia, tapi kita bahagia karena kita tersenyum. Pikirkan itu, maka kalian pasti bisa tersenyum.”

“Jangan lupa, Kyuhyunnie mungkin menyaksikan acara ini.” Sungmin tersenyum.

“Ne. Dia pasti marah besar jika kita memasang wajah cemberut.” Kangin mulai tersenyum lebar.

Donghae memaksakan diri tersenyum. Melihat senyum itu, Eunhyuk menjadi tersenyum “Ternyata Yesung hyung benar, kita bisa bahagia dengan tersenyum.”

“Bagus! Kita berikan senyum terbaik kita untuk semua yang hadir di acara ini,” kata Siwon. Kedua lesung pipinya tampak saat namja tampan itu tersenyum.

Semuanya pun bersemangat kembali. Mereka melakukan perform dan mendampingi para finalis Super Model dengan senyum dan penampilan terbaik.

.

Super Junior tiba di dorm setengah jam sebelum jam 12 malam. Mereka ditelepon oleh manager hyung agar menemuinya di dorm secepatnya, tidak perlu menunggu acara bubar. Dia berkata, ada hal yang harus ia beritahukan kepada mereka semua, termasuk Siwon, Kibum dan Kangin yang tidak tinggal di dorm. Karena itulah, selesai menjalankan semua tugas mereka di acara itu, mereka mohon diri.

“Manager hyung menunggu di lantai berapa, Teuki hyung?” tanya Kangin.

“Dia bilang dia menunggu di lantai 11.”

“Kenapa tempat kami yang dijadikan markas?” protes Eunhyuk.

“Di mana-mana ya begitu, hunbae yang membersihkan sisa-sisa berkumpul, bukan mengacak-acak kamar sunbae.” Heechul mengirim death glarenya.

“Perasaan,  dorm kami selalu lebih bersih daripada dorm kalian, hyung.”

“Ne. Ada pakaian dalam berserakan dan makanan kadaluarsa di kulkas.” Yesung menggelengkan kepala.

 “Aku juga lebih suka di lantai 11,” kata Siwon. “Di sana selalu ada air panas untuk membuat kopi.”

“Itu karena di lantai 11 ada Sungmin dan Ryeowook!” Shindong membela diri.

“Sudah, jangan ribut,” tegur Hankyung. “Nanti orang lain terbangun.”

Kibum hanya bisa menggelengkan kepala. Hankyung terbiasa tinggal di China yang temboknya tidak kedap suara. Di apartemen semewah yang mereka tempati, tidak ada suara yang tembus ke dalam atau pun luar, kecuali pintu dalam keadaan terbuka.

Sungmin mendahului untuk membuka pintu. Namja itu keheranan karena lampu yang seharusnya menyala, dalam keadaan padam semua.

“Apa mati lampu?” tanya Ryeowook.

“Tidak mungkin apartemen mati lampu, apalagi tempat lain menyala,” kata Siwon sambil terus melangkah masuk.

“Seharusnya manager hyung sudah menunggu kita.” Donghae mengikut di belakang Siwon.

“Biar aku cari saklarnya.”

Baru saja Shindong hendak mencari letak saklar, tiba-tiba semua lampu menyala.

“Saengil chukahamnida…

Saengil chukahamnida…

Sarangeun naui saranghada Super Junior

Saengil chukahamnida…”

Kedua belas namja itu melongo.

Dorm lantai 11 telah dihias dengan aneka kertas warna-warni, juga balon-balon berwarna sapphire blue. Hadiah dari para fans yang tadi dibawa manager, sudah disusun dengan rapih sehingga indah dilihat. Di tengah ruangan, di atas meja kecil, tampak sebuah kue tart dengan lilin berbentuk angka dua. Di samping kue itu, tampak Kyuhyun di atas kursi roda. Changmin berdiri di belakangnya ditemani Junsu, Yunho, Jaejoong dan juga manager hyung.

“Sebaiknya aku tutup pintu ini agar tidak mengundang pihak yang tidak suka,” kata Yoochun sambil tertawa. Dialah yang tadi menyalakan saklar listrik. Ditutupnya pintu dorm sehingga tidak ada suara yang keluar.

“Selamat ulang tahun kedua, hyungdeul.” Kyuhyun tersenyum lebar. “Surprise!!!”

Sang magnae mengembangkan kedua tangannya penuh semangat.

“Kyuhyunnie…bagaimana…mengapa….” Leeteuk tidak tahu mana yang ingin ia ucapkan lebih dahulu. Ia menangis terharu.

“Aku pikir, kita tidak bisa merayakan hari ini.” Heechul tersenyum bahagia.

“Jangan menangis dulu,” kata Yunho. “Cepat kalian tiup lilinnya, sebelum tanggal berubah menjadi tanggal 7.”

Semua berkeliling di sekitar kue.

“Kyuhyunnie, kau juga ikut. Bagaimana pun, ini juga ulang tahun kita ber-13, arra?”

Kyuhyun mengangguk. Yesung membantunya berdiri perlahan dan berjalan mendekati kue tersebut.

“Hana! Dul! Set!” Junsu memberi aba-aba.

Mereka pun meniup lilin bersama, diiringi tepukan riuh.

“Semua ini ide Kyuhyun sshi,” jelas sang manager ketika mereka mulai membagi-bagikan kue. Berbagai makanan serta minuman terhidang di meja makan..

“Apa yang kau lakukan, magnae?” Sungmin merangkul Kyuhyun sambil menyuapinya dengan sebuah strawberry besar.

Kyuhyun meringis.

“Aku meminta tolong appa mengantarku ke sini. Aku pura-pura ke ruang Uisa tadi sore. Kami mengajaknya bekerja sama.” Kyuhyun menjelaskan. Kali ini Sungmin memasukkan sepotong kecil cake ke mulut Kyuhyun. “Di sana sudah menunggu Zhoumi hyung dengan wig putih. Dia berpura-pura pulang sebelumnya.”

“Kalian bertukar pakaian? Mana mungkin cukup?” Ryeowook termangu.

“Aku sudah memikirkan itu. Makanya untuk sore hari, aku meminjam seragam pasien. Ada banyak ukuran untuk pakaian yang sama.” Kyuhyun menggeleng ketika Sungmin hendak menyuapinya lagi. “Staff SM hanya menghafalkan warna rambut dan baju. Di kursi roda, tinggi tidak terlalu terlihat. Zhoumi hyung tampak sama kurusnya denganku.”

“Kemudian Kyuhyun-ah datang ke sini,” cetus Changmin. Ia mengangsurkan segelas air putih kepada Kyuhyun.

“Bagaimana caramu kembali besok?” tanya Kibum mulai tertarik.

“Appa akan mengantarku ke rumah Uisa pagi-pagi. Aku ke rumah sakit bersama Uisa, sementara Appa berangkat sendirian.  Zhoumi hyung kemudian diantar Appa ke ruang Uisa. Di sana aku menunggu untuk bertukar tempat dengan Zhoumi hyung.”

“Dia meminta bantuan kami menghias dorm ini. Cukup bagus, bukan?” Jaejoong tersenyum senang.

“Apa yang tidak bisa dilakukan DBSK?” puji Heechul sambil tertawa.

“Kenapa manager hyung ikut serta?” tanya Leeteuk sedikit heran.

“Anggap saja ini permintaan maafku kepada kalian untuk kejadian waktu itu,” kata manager hyung dengan wajah bersalah. “Kita kan tidak melanggar dengan berkumpul di sini.”

Leeteuk menjabat tangan manager hyung sambil mengucapkan terima kasih.

Kangin sedang memakan semangkuk Bulgogi dengan tangan kiri ketika Kyuhyun mendekatinya. “Kata Eunhyuk hyung, Kangin hyung hanya terkilir. Tapi ….”

“Ini bukan apa-apa,” kata Kangin tersenyum smbil memperlihatkan tangan kanannya yg di gips sebagian. “Ini luka ringan saja. Hanya ligamen yang cedera. Gwenchana, Kyuhyunnie?”

“Gwenchanayo, Kangin hyung.” Kyuhyun ikut tersenyum. “Kau harus cepat sembuh, hyung.”

“Itu pasti. Kau juga, uri magnae.”

.

.

7 November 2007

            Petinggi SM mengamati foto-foto yang diletakkan detektif suruhannya sambil tersenyum lebar.

            “Mianhamnida, saya tidak mencegahnya, karena Tuan hanya berpesan agar saya memantau dari jauh,” kata detektif itu setelah memberi laporan dan foto-foto.

            “Jadi mereka merayakan ulang tahun di dorm lantai 11? Dan itu semua ulah Kyuhyun sshi?”

            “Begitulah, Tuan.”

            “Terima kasih. Kau sudah bekerja dengan baik.”

            Setelah detektif itu pergi, sang Petinggi SM mengamati foto-foto saat Kyuhyun pergi dari rumah sakit, dan banyak foto lain yang berkaitan, yang membuktikan Kyuhyun dan hyungdeulnya merayakan ulang tahun di dorm Super Junior. Senyum terukir di wajah Petinggi SM.

            Saat sakit pun, kau tidak kehilangan akal, Kyuhyun sshi. Entah apa yang kau punya, sehingga semua orang bisa sangat menyayangimu, bahkan mengikuti kemauanmu. Kau bahkan bisa mengajak Uisa untuk mendukung idemu. Aku jadi tak bisa membiarkannya.

Jika Super J

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD