Rising Star - Ch 4

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 4

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Cho family. Changmin. Henry.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : Aku yang paling tahu bagaimana sakitnya belajar berdiri dan berjalan lagi. // You're a man who mysteriously. // “Kau sahabatku. Selama itu baik, aku akan lakukan untukmu.” // “Hei, kenapa kita bawa dia?” // Kalau kalian ingin bukti, besok pagi berhadapan denganku di ruang training.

.

.

“Seorang penyanyi yang tidak bisa berdiri dan bernyanyi, sama saja sudah mati!”

.

.

RISING STAR

Chapter 4

.

“Kau gila, Kyuhyunnie! Aku ingin membantumu berjalan, bukan membuatmu mati!” seru Heechul geram. Ia tak habis pikir, sejak kedatangan Petinggi SM, Kyuhyun sehari bisa beberapa kali ke ruang terapi.

“Tapi, hyung…waktuku hanya dua hari lagi, dan aku belum bisa berdiri sama sekali!”

Heechul memandang ke arah Kyuhyun. Amarahnya langsung surut melihat wajah putus asa itu. Sesungguhnya, ia pun merasakan hal yang sama. Tapi melihat Kyuhyun kepayahan setiap kali berlatih, ia juga tak tahan.

“Jebal, Heechul hyung. Antarkan aku ke sana. Heechul hyung tidak usah membantuku tak apa.”

“Pabo! Mana mungkin aku membiarkanmu begitu saja?! Aku yang paling tahu bagaimana sakitnya belajar berdiri dan berjalan lagi.” Heechul melunak. “Aku temani setengah jam saja. Setelah itu berjanjilah kau akan beristirahat.”

“Aku tak mau berjanji.”

“Ya! Cho Kyuhyun! Kau ini menyebalkan!”

“Hyung boleh sebal sepuasmu! Tapi aku akan meminta orang lain lagi mengantarku!” Kyuhyun berkeras. “Aku tak mau keluar dengan cara begini! Aku harus bisa berjalan!”

“Baiklah! Pokoknya, aku akan menemanimu setiap aku senggang. Tapi urusan lain, itu tanggung jawabmu.” Heechul menyerah. Ia tahu, menentang Kyuhyun pun percuma.

.

            Keadaan di dorm Super Junior sedang panas ketika Heechul yang dalam keadaan lelah kembali pulang. Di sana, tampak seorang namja dengan tas biola di tangannya. Heechul memandangnya dengan tidak senang.

            “Siapa dia, Teuki hyung?” tanya Heechul. “Hei, bukankah kau Henry-ah yang menjadi cameo di movie kami?”

            Leeteuk tampak gelisah. Hangeng, Kibum, Ryeowook, Eunhyuk dan Donghae saling berpandangan. Ketika Heechul memandang mereka satu per satu, semua menunduk. Tahulah Heechul ‘siapa’ namja yang berada di dorm mereka saat ini.

            “Teuki, hyung? Kenapa kau menerima seorang pengganti untuk Kyuhyunnie?” Heechul yang sudah sangat lelah, langsung naik pitam. Ia memandang Henry dengan tidak senang, dan bergerak maju ke arahnya.

            “Chullie, jangan!” Leeteuk menahan dongsaengnya. “Jeongmal mianhe… Jangan kita lakukan kesalahan yang sama lagi pada Henry. Cukup  Kyuhyunnie yang menjadi kesalahan kita. Kumohon, terimalah Henry sshi!”

            “Jangan bercanda!” Heechul menepiskan tangan Leeteuk. “Teuki hyung, saat ini Kyuhyunnie sedang berjuang keras untuk bisa bersama kita. Waktu tiga harinya belum habis, tetapi kau sudah menerima dia?”

            “Chullie, kau salah paham!”

            Heechul mencopot sepatunya dan melemparkannya ke dinding. “Baru saja aku membaca pesan anti fans yang bilang mengapa Kyuhyunnie tidak mati saja, sama seperti pesan yang dikirim saat aku kecelakaan. Kini, kalian bahkan…”

“Aku hanya bermain biola untuk Don’t Don,” kata namja yang dipanggil Henry tadi. “Belum ada keputusan apapun soal …”

            “Aku tak berbicara padamu!” hardik Heechul kesal. “Berapa usiamu? Kenapa kau tidak memanggilku hyung?!”

            “Heechul hyung, sebaiknya kau duduk dulu. Kau pasti lelah,” kata Ryeowook sambil beranjak ke dapur untuk membuatkan minuman. Hangeng dan Kibum segera menggandeng Heechul untuk duduk di sofa.

            “Annyeonghaseyo… to bweibgessemnida. Saya pamit.” Henry beranjak keluar, diantar oleh Donghae dan Eunhyuk.

            Leeteuk duduk di dekat Heechul dengan wajah suram. “Dia hanya datang untuk memperkenalkan dirinya. Sementara ini dia akan memainkan biola untuk lagu unggulan kita di album kedua, Don’t Don. Permainannya sangat bagus, kau harus melihatnya nanti. Kumohon, Chullie… Jangan bersikap keras padanya.”

            “Mianhe, aku lelah. Aku ingin tidur.” Heechul bangkit berdiri. Tetapi di pintu kamarnya, ia berhenti. “Meski saat ini dia hanya bermain drama dan music bersama kita, tapi kita tahu siapa dia, bukan? Kalian jangan kuatir, aku tak akan menyakitinya. Kesalahanku cukup pada Kyuhyunnie. Tapi aku takkan menerimanya sebagai pengganti Kyuhyunnie. Tolong jangan paksa aku untuk itu.”

            Semua menatap pintu kamar Heechul yang kini tertutup dengan pikiran mereka masing-masing.

.

Kyuhyun sedang merintih kesakitan ketika seorang namja masuk ke kamarnya. Biola yang dibawanya mengingatkan Kyuhyun terhadap seseorang. Apalagi wajah namja itu sangat khas.

“Henry-ah?”

“Annyeonghaseyo, Kyuhyun hyung.”

“Ah! Kebetulan kau ke sini. Antarkan aku ke ruang terapi! Kau bantu aku pindah ke kursi roda ya.”

Henry memandang Kyuhyun dengan prihatin sekaligus rasa bersalah. “Maafkan aku, Kyuhyun hyung… Di luar tadi, perawat sudah melarangku menolongmu pergi ke ruang terapi. Katanya, kau tidak boleh ke sana lagi hari ini. Kondisi kesehatanmu sudah menurun.”

“Aish!” Kyuhyun mendecak kesal. “Apa mereka tidak tahu pentingnya ini buatku?”

“I’m sorry,” kata Henry lirih sambil tertunduk.

“Mwo? Kenapa kau yang minta maaf? Aku tidak memarahimu,” kata Kyuhyun yang masih meringis kesakitan. Sepertinya aku terlalu keras berusaha. Tetapi tidak ada pilihan lain, bukan? “Kau bisa bahasa Inggris ya? Pelafalanmu sangat bagus.”

“Mianhe, Kyuhyun hyung, aku hanya ingin kau tahu, aku sama sekali tak bermaksud menggantikanmu.”

Butuh waktu beberapa detik untuk Kyuhyun mencerna kalimat itu. Ditatapnya namja yang masih berdiri di dekat pintu itu dengan diam. Jadi Henry yang akan menjadi penggantiku?

“Kau ini bilang apa? Belum ada keputusan resmi kan?” Kata-kata Kyuhyun yang bernada riang itu membuat Henry memandang Kyuhyun. “Tenanglah, aku tak akan menyerah semudah itu. Duduklah di sini! Ayo!”

Henry duduk di bangku yang ditunjuk Kyuhyun. Ia masih takjub dengan reaksi Kyuhyun yang tak terpengaruh dengan ucapannya.

“Bisakah kau mainkan sesuatu untukku?”

“Don’t Don?”

“Don’t Don? Kau tahu lagu itu?” Jantung Kyuhyun berdebar semakin keras, namun ia mencoba tetap tersenyum. “Ya, coba kau mainkan Don’t Don dengan biola untukku.”

Kyuhyun takjub melihat permainan biola Henry. Ia sangat memahami manakah pemain biola yang bagus dan mana yang tidak, karena Ahra noona juga pemain biola sejak berusia 6 tahun. Ia bertepuk tangan dengan keras saat permainan biola itu berakhir.

Henry tersipu malu sekaligus bingung atas reaksi Kyuhyun.

“You’re crazy, boy!” Kyuhyun tertawa senang. “Gayamu memainkan biola sangat bagus! Coba kau buat lebih menonjol lagi.”

“Maksud Kyuhyun hyung?”

“Kau harus buat semua hanya melihatmu! Lakukan sesuatu yang lebih attraktif dari dance yang kau lakukan tadi. Don’t Don itu panas! Keren! Garang! Dance-mu terlalu manis. Buat sedikit keras dan misterius. You're a man who mysteriously.”

Henry memikirkan sebentar. Dia kemudian berdiri dengan tangan terkembang di samping tubuh dan sedikit membungkuk, seperti baru turun dari langit, kemudian mulai memainkan biolanya sambil berdance. Ia tidak terlalu banyak melakukan gerakan seperti sebelumnya, tetapi mendekati akhir, dia berlutut di lantai, memainkan biolanya sambil menekuk badannya ke belakang hingga sejajar lantai. Kyuhyun menatap dengan takjub.

“Aish! Itu bagus sekali!” Kyuhyun kembali bertepuk tangan. “Aku tak sabar membayangkan MV yang kita buat nanti pasti sangat keren!”

Henry kembali tertegun menatap Kyuhyun yang terlihat sangat antusias. Apa Kyuhyun hyung tidak menyadarinya? Bagaimana mungkin kami berdua ada di dalam MV tersebut? Henry semakin merasa tidak enak hati.

“Kenapa tampangmu seperti itu? Apa kau tak suka kita berdua ada di MV tersebut?”

“Bukan, hyung, tapi…”

“Aku pasti ikut! Kau tak perlu kuatir. Nanti, aku akan usul agar kau masuk dalam MV tersebut.” Kyuhyun tertawa senang. “Hyungdeul pasti bisa membuat kita berdua ada di sana. Percayalah, mereka sangat hebat. Cuma sedikit perlu dorongan. Ck, aku ini memang jenius.”

Sampai saatnya Henry pulang, namja itu masih tidak mengerti sama sekali tentang sikap Kyuhyun yang jauh di luar perkiraannya semula. Namja itu mengangguk hormat saat ia berpapasan dengan seorang namja bertubuh tinggi yang merupakan sunbae-nya di SM.

Namja itu membalas anggukannya, dan terus berjalan ke ruang di mana Kyuhyun dirawat. Henry tak menyangka namja yang terkenal itu dekat dengan Kyuhyun.

“Changminie!” seru Kyuhyun gembira. Sejak melihat permainan Henry tadi, Kyuhyun kembali bersemangat dan hilang semua rasa sakitnya. Ia tak bisa tidur membayangkan seperti apa MV Don’t Don dengan adanya Henry. “Changminnie, kebetulan kau datang. Ayo, cepat bantu aku ke kursi roda!”

“Aniyo… aku….”

            “Perawat sudah melarangmu menolongku pergi ke ruang terapi? Katanya, aku tidak boleh ke sana lagi hari ini?” Kyuhyun mengulang kata-kata Henry tadi, membuat Changmin tersenyum lebar. Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Kyuhyun.

            “Changmin-ah, kunci pintunya, cepat!”

            “Mwo?!”

            “Cepatlah, mumpung eomma ada keperluan penting hari ini, hyungdeul juga sibuk.”

Meski bingung, Changmin mengunci pintu kamar. Kyuhyun tersenyum senang. Ia mengembangkan kedua tangannya ke arah Changmin.

“Sekarang peluk aku.”

“Mwo?” Wajah Changmin memerah. Dipandangnya Kyuhyun dengan seksama. Tetapi Kyuhyun tampak biasa saja. “Kau mau apa? Aku masih normal!”

“Aku juga normal! Mana mau aku punya uke setinggimu?”

“Aish!” Changmin tergelak, membayangkan dia menjadi uke dan Kyuhyun menjadi seme. “Kau lebih pantas jadi uke dan aku yang jadi seme-nya.”

“Jangan banyak bicara, cepat peluk aku! Aku akan mencoba berdiri sambil berpegangan padamu.”

“Kau gila!”

“Ini jauh lebih baik daripada dengan palang-palang besi yang dingin itu. Dengan palang, beban di tanganku juga meningkat. Berbeda jika aku bersandar padamu. Aku bisa lebih konsentrasi dengan kakiku lebih dulu.”

Changmin memikirkan hal itu, kemudian meraih HP disakunya. “Tunggu sebentar, chagiya,” katanya sambil mengedipkan mata ketika Kyuhyun melotot. Namja itu menekan beberapa angka di HP nya.

“Yunho hyung? Mianhe, aku tak bisa latihan hari ini. Ne. Ada keperluan sangat penting. Aku tak keberatan kau beri latihan 2 porsi besok, tetapi tolong kosongkan jadwal latihanku hari ini. Ne, jebal, hyung. Gomawo.” Namja itu tersenyum lebar memandang Kyuhyun. “Sudah beres. Ayo, peluk aku, chagiya.”

“Ck! Menyebalkan!” Kyuhyun mengalungkan tangannya ke leher Changmin, sementara namja itu menariknya bangun sambil mengalungkan tangannya ke pinggang Kyuhyun. Nafas Kyuhyun mulai berat. Kakinya sedikit gemetar. Changmin merapatkan pelukannya, sehingga Kyuhyun bertumpu sepenuhnya padanya.

Kyuhyun mulai mencoba mengatur nafas seperti yang pernah diajarkan Heechul. Keringat membasahi wajahnya. Kelihatan sekali ia berusaha menahan sakit. Namun perlahan, nafasnya mulai teratur. Ketegangan di wajahnya mengendur. Ia menapakkan kedua kakinya, mencoba rileks dengan posisi kakinya.

Ketika ketegangan di tangan Kyuhyun terasa berkurang, Changmin perlahan mengurangi topangannya. Ia akan berhenti mengulur saat tangan Kyuhyun yang melingkari lehernya kembali menegang. Kyuhyun akan kembali mengatur nafas hingga bisa bernafas dengan normal.

Semua itu mereka lakukan berulang-ulang, sampai akhirnya, Changmin bisa melepaskan semua sanggahannya. Keduanya tertawa senang saat Kyuhyun bisa berdiri tanpa ditopang, bahkan kedua tangannya sudah tak melingkari leher Changmin lagi.

“Kyuhyun-ah kita berhasil!”

“Ne!” Kyuhyun tersenyum senang. Tapi detik berikutnya ia limbung. Changmin langsung merengkuh Kyuhyun sehingga tidak terjatuh. Dibantunya sahabatnya itu duduk di tepi tempat tidur. Wajah Kyuhyun basah oleh peluh. Begitu pula dengan Changmin. Tapi keduanya sangat gembira.

“Akhirnya aku bisa berdiri biar pun sebentar.” Kyuhyun menerima air yang diangsurkan Changmin dan meminumnya hingga tandas. Begitu pula dengan gelas kedua dan ketiga. “Gomawo.”

“Jangan sungkan,aku tahu kau gentong air,” kata Changmin sambil tertawa. “Nanti kita coba lagi.”

“Kau tak keberatan?” Mata Kyuhyun terbelalak.

“Kau sahabatku. Selama itu baik, aku akan lakukan untukmu.”

“Gomawo, Changmin-ah. Aku bersyukur kau ada di sini.”

“Ya! Caramel macchiato! Baru kali ini kau bersyukur jadi sahabatku. Nasibku sungguh menyedihkan.”

“Jangan merajuk. Kau merajuk kepada hyungdeulmu saja.” Kyuhyun mengeluarkan evil smirknya. “Kau masih kuat menahanku kan?”

“Jangan mengejek, tubuh sekurus kamu seperti barbel saja untukku.” Changmin tertawa ketika Kyuhyun tampak tersinggung. Dalam hati, Changmin merasa sedih. Ia bisa merasakan betapa ringannya tubuh Kyuhyun sekarang. “Ayo, chagiya, aku sudah tak sabar memelukmu lagi.”

.

.

            Hari ketiga pun tiba. Member SUJU sepakat menengok Kyuhyun dengan tujuan memberi semangat. Namun mereka sangat terkejut ketika melihat Kyuhyun tidak ada di kamarnya. Kursi rodanya pun begitu.

            “Aish! Pasti dia tengah berlatih di palang lagi!” cetus Heechul. Mereka semua hendak  menuju ruang terapi ketika Kyuhyun muncul dari ujung koridor sambil tersenyum. Dongsaengnya tidak lagi mengenakan kursi roda. Dia justru berjalan sambil mendorong kursi rodanya.

            “Kyuhyun, apa yang kau lakukan? Kau sudah bisa berjalan?”

            “Ne, hyungdeul. Aku berlatih dua hari ini,” kata Kyuhyun. Ia meringis teringat Changmin yang hari ini pasti menghadapi latihan berat dari Yunho. “Changmin-ah membantuku belajar berjalan dengan metode buatanku sendiri.”

            “Metode apa?” Hangeng penasaran.

            “Bagaimana?” tanya Donghae tak kalah penasaran.

            “Kau bisa memberitahu orang lain yang memerlukan,” kata Sungmin serius.

            Kibum menatap penuh selidik. “Dia tidak akan mengatakannya. Pasti metodenya aneh.”

            Wajah Kyuhyun langsung memerah. “Sudahlah, jangan dibahas. Yang penting aku bisa berjalan sekarang, meski harus pelan-pelan. Kursi roda yang berat ini sungguh membantuku.”

            “Kau sudah kelihatan lelah, sebaiknya kau segera duduk.” Tanpa peringatan, Kangin langsung mengangkat Kyuhyun dan mendudukkannya ke kursi roda. Leeteuk langsung memeluk Kyuhyun dengan girang begitu Kyuhyun duduk dengan mantap..

“Kyuhyunnie, akhirnya kau berhasil! Mianhe, hyungdeulmu tidak banyak membantu.”

“Teuki hyung bilang apa?” Kyuhyun mengerucutkan mulutnya. “Meski bukan kalian yang membuatku berjalan, tetapi kalian lah yang selama ini berada di sisiku dan menopangku. Kalau bukan kalian, mungkin aku masih tertidur di ranjang dengan kebosanan tingkat tinggi.”

“Kita sampaikan kabar  ini kepada seonsengnim secepatnya, jadi beliau akan membatalkan niatnya semula.”

“Tidak perlu, Shindong hyung, mereka pasti sudah menyampaikannya,” kata Siwon sambil mengarahkan dagunya ke arah staff SM yang berada agak jauh dari mereka.

“Tinggal satu masalah lagi,” kata Yesung.

“Apa itu?” tanya yang lain.

“Aku harus sanggup bernyanyi.” Kyuhyun tersenyum lebar. “Jangan kuatir, hyung, selain belajar berjalan, aku tak akan mencoba yang lainnya. Aku akan berusaha agar kondisi tubuhku cepat pulih, sehingga aku bisa segera bergabung dengan kalian.”

“Kau sungguh akan kembali, ya, Kyuhyunnie,” tuntut Ryeowook.

“Ne.” Kyuhyun memeluk Ryeowook menenangkan. “Hyungdeul, Henry-ah…”

“Jangan sebut-sebut nama itu! Urusan kita dengannya sudah beres kan?!” protes Heechul.

“Bukan itu maksudku.”

Tapi pandangan Heechul tidak ingin dibantah. Sementara, hyungdeul yang lain memberinya kode agar tutup mulut. Akhirnya dengan terpaksa Kyuhyun mengurungkan niatnya.

.

.

Beberapa hari kemudian, Leeteuk mendapat jadwal menjenguk Kyuhyun, karena dia sedang tidak ada kegiatan. Seperti biasa, mereka menghabiskan waktu bercakap-cakap tentang kondisi Kyuhyun sampai jadwal yang sedang dijalani para member Super  Junior yang lain.

“Hari ini mereka syuting terakhir Attack on the Pin-Up Boys.” Leeteuk tampak tertund

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD