Rising Star - Ch 13

Rising Star (the sequel of Falling Star)
Please Subscribe to read the full chapter

Title : RISING STAR Chapter 13

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung,  Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, dan Kibum. Changmin & Hyungdeul.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : Kau benar-benar sahabat tidak berguna!  // Uisa bilang, operasi itu hanya bisa memperpanjang usiaku satu bulan. // “Mereka meminta kita menggantikan Yunho hyung? Itu mustahil!” // “Cepat katakan apa yang ingin kau katakan, kemudian tinggalkan tempat ini! Ayo, lakukan!”

 

 

RISING STAR Chapter 13

.

Kyuhyun langsung menegakkan tubuhnya,  membuat Leeteuk merasa cemas.

“Ada apa, Kyuhyunnie?”

“Yunho hyung tertimpa peralatan panggung saat gladi resik,” bisik Kyuhyun. Ia masih menempelkan telinganya pada HP, mendengarkan Changmin yang masih kalut. Leeteuk nyaris berteriak, tetapi ia langsung menutup mulutnya dan mendengarkan.

“Uisa menyuruhnya membatalkan penampilannya, karena tulang punggung Yunho hyung cedera. Dia sangat kesakitan. Tetapi Yunho hyung tidak mau. Dia meminta Uisa memberinya obat dan suntikan penahan sakit. Dia tetap ingin tampil di konser.” Changmin kembali terdengar panik. “Eotteoke hajyo, Kyuhyun-ah? Aku benar-benar cemas…”

“Kalian sedang apa sekarang?” tanya Kyuhyun mencoba tenang.

“Manager meminta kami break dan makan selama 2 jam, menunggu hingga Yunho hyung bisa melakukan gladi resik lagi.” Changmin menghela nafas. “Kenapa Yunho hyung bersikeras untuk tampil? Bagaimana jika cederanya bertambah parah?”

Kyuhyun bangkit berdiri dan berpikir.

“Changmin-ah, tunggu sebentar. Tetaplah di situ,” kata Kyuhyun akhirnya. Ia meletakkan teleponnya di meja, mengambil laptop dari tangan Leeteuk, dan mendorong sang leader ke luar kamar.

“Kyuhyunnie, kau mau ap…”

Belum selesai Leeteuk berbicara, pintu kamar sudah terbanting tepat di depan hidungnya, sehingga Leeteuk melompat mundur. Ketika ia mencoba membuka pintu untuk memarahi sang magnae, pintu itu terkunci dari dalam.

“Jangan ganggu aku, Teuki hyung! Aku mau berbicara dengan Changmin-ah!” seru Kyuhyun dari dalam.

“Awas kalau kau tidak istirahat dan malah bermain game di laptop!”Leeteuk ingin memarahi Kyuhyun, tetapi urung setelah mendengar kata-kata Kyuhyun itu. Dengan terpaksa, ia pun menuju ruang tengah.

Begitu mendengar langkah Leeteuk menjauh, Kyuhyun langsung mengambil HP nya lagi.

“Yeoboseyo, Changmin-ah, kau masih di situ?”

“Kenapa kau lama sekali?” protes Changmin. “Aku sedang bingung sekali, tahu! Aku benar-benar tidak bisa berpikir…”

“………..”

“Kyuhyun-ah….kau masih di situ?” tanya Changmin dari seberang sana.

“…………….”

“Ya! Caramel macchiato! Kenapa kau diam saja? Kau benar-benar sahabat tidak berguna! Aku heran, kenapa aku mau jadi sahabatmu!” gerutu Changmin putus asa. Dia benar-benar terdengar kalut.

“Mianhe, Changmin-ah, aku memang sahabat yang tidak berguna,” kata Kyuhyun.  Namja itu mulai mengeluarkan suara isakan meski lirih. “Saat kau sedang sedih begini, aku justru malah membebanimu…, jeongmal mianhe, Changmin-ah…”

“Mwo? Apa maksudmu? Membebani apa?” Changmin terdengar kaget. “Kenapa kau menangis? Mianhe, kata-kataku ternyata sudah menyinggungmu…. Aku tidak bersungguh-sungguh. Entah kenapa, aku sedang tidak bisa berpikir saat ini…”

“Kau tidak perlu minta maaf, tapi aku mau membuat pengakuan padamu,” kata Kyuhyun dengan suara sedih sambil terus terisak. “Changmin-ah, melihatmu kalut begini, aku tidak tega menutupi lagi…aku…sebenarnya umurku hanya tinggal 1 bulan lagi.”

“Kau jangan bercanda!” Changmin terdengar marah sekaligus kuatir. “Kibum hyung pernah berbohong padaku soal itu. Aku tidak akan tertipu untuk kedua kalinya!”

“Kau tega sekali menyamakanku dengan Kibum hyung!” protes Kyuhyun masih dengan suara sedih. “Akhir Oktober ini, aku akan di operasi. Tapi yang kau tak tahu, Uisa bilang, operasi itu hanya bisa memperpanjang usiaku satu bulan.”

Kali ini Kyuhyun benar-benar menangis. “Coba kau bayangkan seandainya jadi aku, Changmin-ah… Usiaku baru 19 tahun, cita-citaku untuk bisa konser belum tercapai,…aku bahkan belum menikah…tetapi aku akan segera mati.”

“Kyuhyun-ah…” Suara Changmin melembut mendengar kata-kata dan isakan sahabatnya. “Kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Apa hyungdeul tahu tentang hal ini?”

“Apa kau bodoh? Kalau mereka tahu, setiap hari mereka akan menangis di sekitarku, membuatku ingin mati saja daripada mendengar tangisan mereka.” Kyuhyun menghela nafas dengan sedih. “Changmin-ah, aku mungkin keterlaluan meminta bantuan saat kau susah…tapi…”

“Katakan saja apa yang harus kulakukan!” seru Changmin cepat. “Aku akan lakukan apapun untukmu, selama itu baik. Aku pernah mengatakan hal itu bukan?”

“Ne.” Kyuhyun kembali menghela nafas. Suaranya terdengar sangat sedih. “Aku ingin sekali merasakan konser…minimal aku bisa membayangkan saat ini bahwa aku memiliki konser. Maukah kau membantuku?”

“Tentu,” kata Changmin. “Apa yang harus kulakukan?”

“Changmin-ah, bisakah kau ceritakan suasana panggung kalian?”

Changmin terdiam sejenak, kemudian mulai menceritakan berapa luasnya tempat mereka konser, berapa besarnya panggung yang dibuat, juga penataan panggung beserta lampu-lampunya.

Dia juga menceritakan rute-rute dan pembagian mereka saat konser nanti, kapan ia akan menaiki pesawat tiruan kecil yang membawa mereka dari satu stage ke stage lain, juga berapa kostum yang akan mereka pakai. Changmin menceritakannya dengan detail, agar Kyuhyun bisa membayangkannya.

“Tampaknya sangat menakjubkan… Sayang aku tak akan pernah merasakannya…”

“Jangan berkata begitu, kau harus kuat!” seru Changmin. “Di sini, banyak sekali orang yang mendukung kalau konser. Kau bisa membayangkannya, Kyuhyun-ah? Ada penata lampu, penata panggung, terlalu banyak untuk aku sebutkan. Pokoknya situasinya berbeda dengan tampil di acara lain. Semua bekerja untuk mendukung kita saja. Kita lah pemeran utamanya. Tapi itu juga sebuah beban karena kita harus tampil sebaik-baiknya.”

“Bagaimana dengan acara breaknya…apakah mereka makan di meja bersama?”

“Tidak. Ada meja besar di sini. Banyak sekali makanan. Tapi kami makan di mana saja…”

“Maukah kau mewakiliku makan?”

“Mwo?”

“Jebal, Changmin-ah… Apa kau tega membiarkanku mati menyedihkan seperti ini? Ceritalah tentang makanan di meja… Wakili aku memakannya. Ceritakan padaku rasa makanan itu… Aku tidak pernah merasakan makan saat menjelang konser…”

“Kyuhyun-ah! Kau ini aneh-aneh saja!”

“Jadi, kau tak mau melakukannya?” Suara Kyuhyun terdengar sangat sedih.

“Baiklah, tunggu sebentar.” Changmin terdengar meletakkan HP, kemudian kembali menyapa Kyuhyun. “Aku sudah memasang earphone. Jadi kita bisa terus berbicara sementara aku menceritakan makan siang kami.”

“Kau sudah mengambil piring?” tanya Kyuhyun masih dengan nada lirih.

“Ne, apa yang mau kau bayangkan sekarang?”

“Ada menu apa saja di sana?”

“Banyak sekali.” Changmin berjalan menyusuri meja prasmanan. “Ada Miyuk Guk…”

“Ah! Aku mau itu!” seru Kyuhyun. “Tolong kau makan dan ceritakan rasanya padaku!”

Changmin mengambil sup rumput laut itu dan mulai mencicipinya. “Enak. Rasanya segar sekali. Tapi kurasa kau tidak terlalu menyukainya.”

“Aku tidak suka rumput lautnya tapi aku suka dagingnya… Bagaimana rasa daging sapinya?”

Changmin kembali menyendok sup itu. Ia tadi memakan daging sapinya begitu saja. Kali ini ia mengambil beberapa potong dan mengunyahnya. “Jika dimakan bersama kuah, rasa gurihnya sangat terasa dan tidak berlemak.”

“Hmm, lumayan.” Kyuhyun terdengar menikmatinya. Changmin tersenyum senang.

“Kau mau mencoba Bulgoginya? Sepertinya enak.” Changmin mulai mengambil beberapa sendok bulgogi.

“Mau! Ambil yg banyak. Aku suka Bulgogi.” Kyuhyun terdengar bersemangat. “Enak?”

“Enak!” Changmin memakan seporsi besar Bulgogi dengan cepat. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar meja, mencari makanan apalagi yang akan ia tawarkan kepada Kyuhyun.

Tak jauh dari sana, Yunho, Junsu, Jaejoong dan Yoochun mengamati sang magnae.

“Kau lihat Changminnie?” tanya Junsu sambil menyantap makanan di piringnya.

“Ne. Kelakuannya aneh sekali.” Yoochun memandang Changmin di kejauhan. Magne mereka masih mengitari meja makan sambil mengambil sedikit, mencicipinya, mengambil yang lain lagi sedikit, lalu mencicipinya lagi.

“Tadi dia tidak mau makan, tetapi sekarang menjelajahi meja makan….” Jaejoong menepuk Yunho pelan, tapi Yunho hanya tersenyum sambil terus memperhatikan Changmin. “Dia berlaku seolah-olah tim juri lomba memasak.”

“Benar! Aku juga berpikir begitu.” Yoochun mengangguk.

“Dia seperti sedang berbicara dengan seseorang,” kata Yunho sambil  menautkan kening. “Kalian tahu siapa?”

“Dia tadi menyebut-nyebut nama Kyuhyun.” Junsu tertawa. “Si evil magnae.”

“Magnae Super Junior?” Yunho memastikan.

“Ne.”

“Begitu rupanya.” Yunho tersenyum lebar. Ia mengangguk paham. “Hei! Kalian jangan bertanya apa-apa pada Changmin-ah, arrachi? Biarkan Kyuhyunnie yang mengurus uri magnae.”

Meski bingung, ketiga namja itu mengangguk. Yunho kembali tersenyum melihat Changmin yang mulai mengambil makanan dengan penuh semangat.

“Kyuhyun-ah, ada Baesook untuk dessert!”

“Aku tidak suka!” Kata-kata Kyuhyun menghentikan tangan Changmin.

“Ya! Padahal aku suka sekali! Cobalah kau cicip sedikit, arra?”

“Aku tidak mau!” cetus Kyuhyun. “Kau kan bukan makan untuk dirimu, jadi kau harus menurut!”

“Aish! Kalau begitu, yang kali ini aku makan untukku sendiri.” Changmin mengambil buah pear yang dibikin dessert itu dan memakannya. “Enaaaak! Kau sangat rugi, Kyuhyun-ah.”

“Carikan untukku dessert lain!” Kyuhyun terdengar merajuk.

“Aish!” Changmin mendengus kesal, tetapi matanya kembali melihat-lihat. “Ada Yaksik. Kau mau?”

“Ne. Ambilkan beberapa sendok untukku.”

Changmin mengambil dessert yang manis itu dan memakannya. “Rasa manisnya pas, tidak kemanisan. Tapi aku jadi haus. Apa kau tidak haus?”

“Aku sangat haus, kau tahu aku gentong air, bukan?”

Changmin tertawa. “Sebentar, mereka menyediakan minuman juga.”

“Enaknya…. Ternyata makan siang kalian mewah juga,” suara Kyuhyun terdengar kesal sekaligus sedih.

“Hei! Aku kan mewakilimu dari tadi! Berarti kau juga merasakannya bukan?”

“Ne,” kata Kyuhyun sambil tetap bernada sedih.

“Jangan sedih begitu, Kyuhyun-ah. Ada yang menarik nih, aku rasa kau akan suka.” Changmin melihat beberapa jenis minuma yang tersedia. “Sujeonggwa,   Omija,  Sikhye, dan…”

“Sikhye saja! Itu sangat menyehatkan. Aku perlu yang seperti itu.”

Changmin mengambil minuman yang Kyuhyun pilih dan meminumnya. Wajahnya langsung cerah. “Memang enak, Kyuhyun-ah. Mau satu lagi?”

“Boleh, kau kan tahu aku suka minum banyak.”

Changmin kembali meminumnya. Sikhye terkenal sangat baik untuk pencernaan dan sirkulasi darah. Minuman ini juga membuat pikiran orang segar, jernih, dan tenang. Tampaknya makanan dan minuman yang masuk ke perutnya mulai memiliki efek pada Changmin. Ia menjadi lebih bersemangat.

“Ah! Aku merasa kenyang. Gomawo, Changmin-ah,” kata Kyuhyun akhirnya.

“Cheonmaneyo, Kyuhyun-ah.” Changmin terdiam. “Tapi, kau tidak boleh mati…kau harus hidup. Kita belum menyanyi bersama di panggung. Aku ingin melambaikan light stick warna blue sapphire untuk konsermu.”

“Aku juga maunya begitu,” kata Kyuhyun masih tetap dengan nada sedih. Ia bisa mendengar, suara Changmin mulai tenang. “Bagaimana kabar Yunho hyung?”

Changmin melirik ke arah Yunho. Namja itu tengah memperhatikannya. Begitu mereka bertemu pandang, Yunho tersenyum lebar dan melambaikan tangan.

“Tampaknya sudah jauh lebih baik.”

“Baguslah! Dia pasti tak mau Cassiopeia kecewa kalau dia tidak muncul.”

“Ne. Aku pun akan melakukan hal yang sama jika menjadi Yunho hyung,” kata Changmin. Ia tertegun mendengar kata-katanya sendiri.  “Kenapa aku kalut sekali tadi? Aish! Mianhe, Kyuhyun-ah, padahal kau sedang menghadapi masalah berat, tetapi aku malah merepotkanmu.”

“Aniyo. Kau tidak bisa berpikir karena kau belum makan.” Kyuhyun kini tertawa. “Changmin-ah, aku tidak benar-benar akan mati sebulan lagi…kecuali kau mencekikku.”

“Kau tadi berbohong?”

“Aniyo, aku benar-benar akan operasi. Kita tak tahu apa yang akan terjadi saat itu. Siapa pun bisa mati bukan? Kuharap giliranku masih lama.” Kyuhyun kembali tertawa. “Apa kau tidak lapar? Kau belum makan, bukan?”

“Benar juga, aku belum makan sejak tadi.” Changmin kembali melirik meja makan. “Kyuhyun-ah, aku makan dulu. Porsimu terlalu kecil untukku.”

“Ne, makanlah yang banyak, dan lakukan konsermu baik-baik. Jangan mengecewakan hyungdeulmu dan Cassiopeia.”

Begitu Changmin memutuskan telepon, Kyuhyun merebahkan dirinya ke kasur. Kibum hyung, kau jangan menjadikan Changmin-ah juri untuk tes aktingmu….dia terlalu mudah dibuat percaya. Kyuhyun mengukir evil smirknya.

.

.

27 Oktober 2007

  

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Inspiritwer_11 #1
Chapter 18: How can i find falling star?
Ladychi #2
Chapter 51: dice que esto es una secuela, ¿donde esta la otra historia
Ladychi #3
Chapter 51: tienes otra historia? o solo es esta, escribes muy bien
ArizKyu #4
Chapter 51: ??
Update lagi dong eonn??
moonloversrae #5
Yeah akhirnya update lagi.. Still the best author ?
DekanAkavi1711 #6
Chapter 50: eonn, yg SUJU M tukeran baju di pesawat itu real kah?
Jai2212 #7
Where can i read the falling star?? I cant find it...
dephinalouisa
#8
Chapter 50: Best ff and author so far.. Cara penulisan dan penggambaran masing2 karakter sgt mendetail.. Semua percakapan dirangkum secara cerdas.. Ditunggu kelanjutannya eonie.. Hwaiting!!
EndahD #9
Chapter 50: Selalu nunggu buat setiap chapternya walaupun udah sekian lama
iharukumipuff
#10
Chapter 50: kyuhyun menghilang? apa lagi rencana kyuhyun kali ini? xD